Abstract. Validitas bukan merupakan bagian dari instrumen pengukuran, namun lebih
melekat pada interpretasi serta penggunaan skor yang dihasilkan tes pada subjek yang
relevan. Dapat juga dikatakan bahwa validitas dibuktikan dengan diperolehnya kecocokan
empirik antara interpretasi skor dan penggunaannya, serta terkait pula dengan dasar teoritik
atribut tujuan ukur sebagai rasionalisasi. Pengukuran merupakan kegiatan yang lazim,
bahkan rutin dilakukan dalam dunia psikologi dan pendidikan. Banyak penelitian yang
menggunakan validitas aitem sebagai justifikasi valid tidaknya skor yang dihasilkan oleh
alat ukur yang digunakan dalam penelitian dalam bentuk korelasi aitem-total atau korelasi
aitem-total terkoreksi (corrected item-total correlation). Namun persoalan validitas tidak
sesederhana itu, namun proses validasinya dilakukan terhadap hasil ukur sehingga bisa
membuktikan konstrak yang dikembangkan betul-betul berlaku pada subjek yang menjadi
tujuan ukur. Proses pengujian validitas isi salah satunya dapat dilakukan dengan
menggunakan Content Validity Ratio (CVR) dan pengujian validitas konstrak dapat
dianalisis dengan metode Explanatory Factor Analysis (EFA) dan Confirmatory Factor
Analysis (CFA). Namun hal yang lebih penting bukanlah proses pengujian validitas tetapi
lebih kepada interpretasi skor hasil validitas. Validitas adalah ringkasan evaluatif baik
dalam bentuk bukti atau konsekuensi interpretasi dan penggunaan skor hasil tes. Pada saat
ini yang lebih diutamakan adalah interpretasi skor hasil tes berdasarkan hasil pengujian
validitas.
Kata kunci: validitas isi, validitas konstrak, interpretasi hasil pengujian validitas
70
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
alat ukur pada subjek yang relevan. Perlu Hal tersebut diatas sesuai dengan
adanya terobosan pengembangan pendapat Azwar (2013) yang menyatakan
pemahaman pada para peneliti atau bahwa validitas berasal dari kata validity
penyusun alat ukur tentang konsepsi yang mempunyai arti sejauhmana akurasi
validitas. suatu tes atau skala dalam menjalankan
Implementasi konsepsi validitas fungsi pengukurannya. Pengukuran
bukanlah persoalan sederhana. Sejak dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
munculnya konsepsi validitas oleh apabila menghasilkan data yang secara
Cronbach dan Meehl (1955), penelitian- akurat memberikan gambaran mengenai
penelitian yang memfokuskan pada proses variable yang diukur seperti yang
validasi terhadap alat ukur di bidang dikehendaki oleh tujuan pengukuran
pendidikan dan psikologi terus tersebut, sedangkan pengukuran yang
berkembang. memiliki validitas rendah adalah apabila
Proses validasi yang banyak dilakukan suatu tes menghasilkan data yang tidak
oleh peneliti adalah pengujian validitas isi relevan dengan tujuan pengukuran.
dan validitas konstrak. Pengujian validitas
isi dengan menggunakan pendekatan Validitas sangat berkaitan dengan
Lawshe’s CVR (Content Validity Ratio) tujuan pengukuran. Validitas tidak berlaku
atau Aiken’s V, sedangkan pengujian secara umum bagi semua pengukuran.
validitas konstrak dapat dilakukan dengan Suatu tes mempunyai hasil ukuran yang
pendekatan multitrait-multimethod atau valid untuk suatu tujuan tertentu yang
pendekatan analisis faktor dengan spesifik tetapi tidak valid untuk tujuan yang
menggunakan metode Explanatory Factor lain atau bahkan untuk tujuan yang sama
Analysis (EFA) dan Confirmatory Factor pada kelompok yang lain. Untuk
Analysis (CFA). Namun hal yang lebih mengetahui alat ukur apakah valid atau
penting bukanlah proses pengujian validitas tidak maka perlu dipelajari dan diukur
tetapi lebih kepada interpretasi skor hasil terlebih dahulu.
validitas.
Pada akhirnya 40 tahun kemudian Selanjutnya Azwar (2013) juga
muncul pendapat Messick (1995) yang menjelaskan bahwa validitas adalah
mendefinisikan validitas sebagai satu pertimbangan yang paling utama dalam
kesatuan, tidak terbagi-bagi sebagaimana mengevaluasi kualitas tes sebagai
menurut Cronbach dan Meehl. Messick instrument ukur. Konsep validitas mengacu
(1995) menulis bahwa validitas adalah kepada kelayakan, kebermaknaan dan
ringkasan evaluatif baik dalam bentuk bukti kebermanfaatan inferensi tertentu yang
atau konsekuensi interpretasi dan dapat dibuat berdasarkan skor hasil tes yang
penggunaan skor hasil tes. Pada saat ini bersangkutan. Validasi merupakan proses
yang lebih diutamakan adalah interpretasi pengumpulan bukti-bukti yang dapat
skor hasil tes berdasarkan hasil pengujian mendukung inferensi yang dimaksud,
validitas. dengan kata lain validasi bukan untuk
memvalidasi tes melainkan memvalidasi
inferensi mengenai penggunaan hasil ukur
B. Kajian Pustaka secara spesifik.
1. Pengertian Validitas
Validitas berasal dari bahasa Inggris Pada awalnya konsep validitas
dari kata validity yang berarti keabsahan dianggap sebagai suatu karakteristik yang
atau kebenaran. Dalam konteks alat ukur dimiliki oleh tes, dan saat ini konsep
atau instrumen asesmen, validitas berarti validitas telah mengalami pergeseran dari
sejauh mana kecermatan atau ketepatan alat makna validitas tes menjadi validitas
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. interpretasi skor tes. Validitas lebih
Sebuah instrumen yang valid akan diartikan sebagai suatu karakteristik
menghasilkan data yang tepat seperti yang inteprestasi skor tes, bukan karakteristik tes
diinginkan. ataupun karakateristik skor tes.
71
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
72
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
73
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
74
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
75
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
76
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
77
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
78
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
4. Dominansi Otak
a. Dari analisis EFA diperoleh component
matrix yang menunjukkan dimensi
dominansi otak terdiri dari 5
komponen. Berdasarkan
pengelompokan item pada EFA,
disusun 5 variabel komposit baru.
b. Kesimpulan: Dimensi makna hidup b. Hasil analisis menggunakan CFA
akan bersifat unidimensi jika error adalahs ebagai berikut:
variance dari MH-1 dan MH-4
dikorelasikan begitu juga dengan error
variance MH-4 dan MH-5
4. Dimensi Ritual
79
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
80
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
81
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
d. Dimensi Ritual
Hasil analisis aitem dengan menggunakan model RASCH adalah sebagi berikut:
82
PROCEEDING
Seminar Nasional Psikometri
Daftar Pustaka
D. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis
pengujian validitas interpretasi skor tes American Educational Research
yang dihasilkan maka simpulan yang Association, American Psychological
dapat diambil terkait dengan Association, & National Council on
penggunaan ISHA sebagai alat ukur Measurement in Education. (1999).
yang bertujuan untuk mengukur Standards for educational and
kesehatan spiritualitas adalah sebagai psychological testing. Washington,
berikut; DC: Author
1. Dari sisi validitas isi dan konstrak Azwar, S (2013). Reliabilitas dan validitas-
menunjukkan bahwa isi dan edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
konstrak penyusunan ISHA sesuai
dengan konseptualisasi teori yang Cronbach, L. J., & Meehl, P. E. (1955).
digunakan dan definisi Construct validity in psychological
operasionalnya yaitu dengan model tests. Psychological Bulletin, 52, 281-
5 dimensi dan bersifat multidimensi 302.
artinya penggunaan hasil tes ISHA Goodwin, L.D. & Leech, N.L. (2003). The
tidak dalam bentuk skor total tetapi meaning of validity in the new
mengacu pada masing-masing standards for educational and
dimensi sehingga fungsi psychological testing: Implications for
pengukuran ISHA tepat sebagai measurement courses. Measurement
salah satu alat ukur yang akan and Evaluation in Counselin and
menghasilkan profil kesehatan Development, 36, 181-191.
spiritual seseorang.
2. Penyusun alat ukur perlu Linn, R.L, Grondlund, N.E. (2000).
melakukan check terhadap Measurement and assessment in
beberapa aitem berdasarkan teaching. Eighth edition. New Jersey:
informasi hasil analisis Merril an imprint of Prentice Hall.
pemeriksaan analisis aitem.
3. Seleksi aitem berdasarkan output Messick, S. J. (1995). Validity of
Iteman maupun model RASCH psychological assessment: Validation
menunjukkan aitem-aitem yang of inferences from persons' responses
berkualitas dari sisi indek daya and performances as scientific inquiry
beda yang memenuhi syarat untuk into score meaning. American
dimasukkan ke dalam bank soal Psychologist, 50(9), 741-749.
83