Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan Simposium Nasional Perkembangan

Pemikiran Ilmu Ekonomi dan Bisnis


Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Aplikasi Teori Ekonomi di Bidang Manajemen

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Armanu Thoyib., S.E., M.Sc.

Oleh:
Kelas DG
Hega Naval Rimba Saputra 196020200111009

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
SESI 3

Pembicara : Prof. Dr. Armanu Thoyib, SE., MSc.


Judul : Siklus Perkembangan Pemikiran Ilmu Ekonomi dan Bisnis

A. ARTI PENTING JUDUL

1. Menyadari adanya perubahan


2. Memberi kesadaran bahwa setiap manusia ekonomi, ilmuwan berperilaku sebagai
dampak dari terciptanya karya manusia yaitu teknologi
3. Memberikan kesadaran bahwa setiap pelaku ekonomi berfilsafat (memiliki) paradigm
untuk memiliki efisiensi dan berdaya saing (bagi produsen) sehingga bisa
memenangkan persaingan dan akan menjadikan bisnisnya tetap eksis dan
berkelanjutan
4. Memberikan kesadaran bahwa setiap diri ilmuwan, peneliti dan produsen memiliki
hasil karya (artefak), teknologi yang bisa mempengaruhi lingkungannya

B. SIKLUS TEKNOLOGI SEBAGAI HASIL KARYA MANUSIA


C. TEKNOLOGI SEBAGAI KARYA CIPTAAN MANUSIA (ARTEFAK)
MEMBERIKAN DAMPAK PADA PERILAKU MANUSIA EKONOMI

Penemuan mesin uap di awal abad revolusi industri telah mendorong produsen untuk
memproduksi barang dan jasa, dengan begitu perilaku manusia dalam kegiatan produksi juga
semakin berkembang, dengan berkembangan perilaku manusia akan berpengaruh pada
perkembangan organisasi karena perkembangan organisasi dipengaruhi oleh bagusnya
interaksi antar manusia(ilmu sosiologi). Dengan berkembangnya perilaku manusia dan
ekonomi serta di ikuti perkembangan organisasi akan membentuk suatu paradigma di
masyarakat, dari paradigma inilah akan tercipta Value(nilai-nilai yang dianut masyarakat).
Setelah itu akan muncul karya artefak dari manusia yang digunakan untuk perkembangan
pemikiran ilmu ekonomi.
Semakin tinggi kebutuhan atas bahan baku, masyarakat Eropa pergi ke Benua Afrika,
dan Benua Asia untuk memperoleh bahan baku, perkembangan organisasi didukung oleh
ilmu politik. Dan setelah perang dunia ke dua, masuk era modern dan diikuti postmodern
sehingga thn 1980an perkembangan organisasi didukung oleh aliran postmodern.

D. PERBEDAAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK


PERUSAHAAN YANG LAHIR ATAU DIDIRIKAN SEBELUM TAHUN
2000 DAN SETELAH TAHUN 2000 DARI SUDUT PANDANG
KNOWLEDGE MANAGEMENT

Sebelum tahun 2000 Setelah tahun 2000


1. Masih menggunakan alat 1. Menggunakan media sosial sebagai media
komunikasi seadanya, seperti untuk pemasaran, mengembangan citarasa,
pager, telepon genggam, dan dan mencari informasi lainnya.
telepon rumah.
2. Menggunakan teknologi infomasi atau
2. Fasilitas yang digunakan sebatas aplikasi untuk memantau ketersediaan stock,
telepon dan SMS. mengetahui total penjualan, pengendalian
bisnis, perekrutan karyawan, hingga
3. Dibantu oleh anak atau konsultan mengembangankan budaya western.
untuk mengembangan bisnisnya.
3. Selalu berinovasi agar pelanggan tidak merasa
bosan.

4. Menggunakan jasa konsultan untuk


menerapkan knowledge management.
E. KRISTALISASI PERBUATAN PADA TATANAN KONSEP FILOSOFI
ATAU TANTANAN PARADIGM BISNIS

 Era Awal Revolusi Industri


Era ini berada di abad 17 dan 18an atau disebut revolusi industri 1.0, pada
era tersebut berhasil ditemukannya mesin uap, listrik dll, dan dengan adanya
penemuan-penemuan tersebut munculah “Supply Create Demand”

 Era 1960an
Pada Era ini munculah “Customer expectation “ bisa dilihat di Besterfield et
al.,
 Era Global
Pada era ini konsep berkembang menjadi “Think Globally and Act Locally”

 Era Revolusi Industri 4.0 (Era Disruption);


Innovators Dilemma sejatinya adalah sebuah judul buku legendaris yang
ditulis oleh Prof Clayton Christensen, guru besar ilmu Strategi dari Harvard
Business School. Innovator dilemma adalah saat sebuah bisnis gamang
melakukan inovasi, sebab takut inovasinya ini justru akan meng-kanibal
produk utama yang menjadi andalannya.
-
 Era digital
Era yang sekarang kita jalani, yaitu yg bisa menyesuaikan itu yg hidup,
artinya Bagi mereka yang mudah beradaptasi, menyesuaikan diri bukanlah
masalah, bagi mereka yang sulit atau tidak mau menyesuaikan diri maka
kemajuan zaman digital menjadi ancaman yang bisa merusak sendi-sendi
kehidupan pribadi maupun sosial.

Dalam penelitian Ahsan dkk. (2015) ada beberapa temuan :


1. Model Karakteristik Entrepreneur dan LeaderKiai Abdul Ghofur
Hasil menunjukan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur:
a. Motivasi
b. Orientasi pada hasil
c. Kreatifitas
d. Fleksibel
e. Sabar
f. Tekun
g. Berani mengambil resiko
h. Visioner
2. Kiai Abdul Ghofur telah mengubah pandangan tentang arti penting kemandirian bagi
individu, lembaga dan masyarakat untuk mencapai kejayaan di dunia dan akhirat.
3. Nasihat, teladan dan tindakan merupakan cara (strategi) terbaik dalam menyebarkan
sebuah keyakinan akan pentingnya kemandirian bagi individu, lembaga, masyarakat
dan bahkan sebuah bangsa.

F. PENELITIAN

1. PENGARUH PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI TERHADAP


KEINGINAN UNTUK MENJADI PENGUSAHA DENGAN MEDIASI
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN MODERASINYA
(STUDI PADA ALUMNI UNIVERSITAS BRAWIJAYA LULUSAN TAHUN
AKADEMIK 2016/2017 PERIODE VII, VIII, dan IX TAHUN 2017)
Armanu, 2017

2. HASIL PENELITIAN PERAN ENTREPRENEUR VALUE DAN SPIRITUAL


VALUE SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH KARAKTERISTIK
ENTREPRENEUR MUSLIM TERHADAP KINERJA BISNIS (Armanu dan
Nanang S., 2019).

3. PENGARUH ENTREPRENEURIAL ORIENTATION DAN NETWORK


CAPABILITY TERHADAP KINERJA BISNIS DENGAN VARIABEL
MODERASI KEBIJAKAN PEMERINTAH (STUDI PADA UKM ORIENTASI
EKSPOR DI MALANG) (Armanu et al., 2019)

Kesimpulan dari 3 penelitian :


1. Pada UKM yang melakukan ekspor, terdapat permasalahan yaitu kurangnya
keberlanjutan dari program pemerintah. Pelatihan yang dilakukan hanya di awal
bisnis, namun tidak ada pemantauan dan evaluasi setelahnya.
2. Waktu pelatihan yang cenderung dilaksanakan di akhir tahun secara serentak
(berbagai instansi) menyebabkan pelaku bisnis tidak dapat mengikuti seluruh
acara/pelatihan secara optimal.
3. Dalam berbisnis, harus percaya dengan kompetensi yang dimiliki serta dikendalikan
dengan visi, misi, dan nilai.
4. Upaya untuk menemukan sesuatu yang baru harus terus dilakukan untuk menciptakan
pasar baru di masa depan atau bisa disebut “Creating Tomorrrow’s Market”.

20th Century 21st Century


Ukuran dan skala Kecepatan dan daya tanggap
Kepemimpinan dari atas Kepemimpinan dari semua orang
Kekakuan organisasi Fleksibilitas permanen
Kontrol oleh aturan dan hierarki Kontrol oleh visi dan nilai-nilai
Informasi dijaga ketat Informasi dibagikan
Analisis kuantitatif Kreativitas, intuisi
Reaktif; menghindari risiko Proaktif; kewirausahaan
Fokus pada organisasi internal Fokus pada lingkungan yang kompetitif
Keunggulan kompetitif berkelanjutan Penemuan kembali keuntungan secara
Bersaing untuk pasar hari ini konstan
Menciptakan pasar masadepan

G. RESUME PEMBANDING

1. Christopher, Universitas Sam Ratulangi, Manado

Christopher Colombus berusaha mengejar impian untuk mencapai dunia baru (melihat jauh
ke depan) sehingga Colombus mencari dana dengan perdagangan, kemudian setelah dana
terkumpul, berangkat dan menemukan Amerigo (Amerika). Kemudian perdagangan yang
besar di dunia adalah Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde
Oostindische Compagnie atau disingkat VOC). VOC adalah persekutuan dagang asal
Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Kemudian pada era
revolusi industri 4.0, unicorn start-up yang berarti perusahaan teknologi yang didirikan oleh
para pemuda, berpusat di Silicon Valley.
Bapak Christoper memprediksi bahwa pada tahun 2020, dipekirakan akan
bermunculan decacorn dan octacorn.

2. Subagyo, Universitas Negeri Malang)

Ilmu manajemen mencakup manusia, alam, dan lingkungan. Di luar lingkaran tersebut,
manajemen merupakan bagaimana tindakan menanusiakan manusia (humanisasi), di tengah
kondisi bisnis yang terjadi keserakahan di dalamnya seperti eksploitasi alam berlebihan
(bisnis menjadi kalkulatif ekonomis dan terjadi huminisasi).
Dengan demikian oleh moderator di simpulkan bahwa “Tidak ada manusia yang tidak mau
bahagia” The Greatest Happiness: keseimbangan dunia dan akhirat

3. Sulfi Abdul, Universitas Khairun, Ternate

Filsafat ekonomi tidak berdiri pada satu konsistensi pada ruh yang kuat. “Seharusnya filsafat
konsisten pada ruh.”

H. PENUTUP

1. Filsafat ilmu terdiri dari 3 hal: ontologi, epistomologi, dan aksiologi. Ontologi adalah
hakekat yang dibahas, kemudian terdapat alat analisis (epistomologi) dan akhirnya
manfaat (aksiologi).
2. Karya tulis ilmiah mengandung unsur filsafat ilmu dan telah berkembang dengan
dukungan berbagai teori dengan latar belakang berbeda (misalnya filsafat ekonomi,
syariah, sosiologi, atau psikologi).
3. Perubahan pemikiran ilmu ekonomi dan bisnis berkembang mengikuti perkembangan
yang ada di masyarakat (ilmu ekonomi, syariah, klasik, neokalsik, sosiologi, psikologi,
dan bias gender).

I. KETERKAITAN TEORI EKONOMI SIMPOSIUM DI BIDANG


MANAJEMEN
Bisnis dan teknologi informasi merupakan dua hal yang berkaitan. Terlebih di era saat ini
teknologi memiliki peran yang besar bagi aktivitas manusia. Sehingga pengaruh teknologi
informasi tidak dapat diremehkan, karena proses globalisasi yang berjalan begitu cepat yang
memberikan pengaruhi pada cara berpikir maupun berperilaku. Peran pentingnya teknologi
informasi ini juga memberikan pengaruh pada dunia bisnis. Pada dunia bisnis teknologi
membantu banyak terutama terkait sistem informasi yang terintegrasi dengan baik, yang
mana sistem informasi yang terintegrasi dibangun atau dirancang untuk mengatasi sekaligus
membantu para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnis ke arah yang lebih baik. Selain itu,
pekerjaan atau aktivitas yang berhubungan bisnis akan lebih mudah dengan memanfaatkan
sistem kerja yang efektif dan efisien.
Dampak positif memanfaatkan teknologi di bisnis:
1. Bisnis yang memanfaatkan teknologi informasi akan memudahkan melakukan
komunikasi.
2. Membantu proses monitoring pergerakan bisnis.
3. Menghemat biaya produksi dan operasional.
4. Membuka akses informasi dan penyebaran informasi dengan mudah.

Dari beberapa informasi di atas, maka dapat dikatakan bahwa hubungan bisnis dan teknologi
informasi sangatlah erat, seperti bisnis dengan persaingan ketat yang akan mati tanpa
teknologi informasi. Sehingga pengaruh teknologi informasi ini terhadap aktifitas dan
perilaku organisasi dalam lingkup bisnis sangat diperlukan. Selain itu hal ini tentunya akan
mendukung penerapan sistem informasi agar dapat berjalan dengan baik dan selaras dengan
apa yang dibutuhkan oleh manajemen organisasi bisnis itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai