Anda di halaman 1dari 8

TUGAS JURNAL PRAKTIKUM SEMI SOLIDA UJI WAKTU HANCUR TABLET

KLOMPOK UNGU

OLEH:

GENTA ADITYA BIMANTARA (201805014)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

TAHUN 2018 / 2019


BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan

pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet

kempa. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul

menggunakan cetakan baja. Tablet dapat dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab

dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan.

Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga banyak mengalami

perkembangan dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan tablet adalah sediaan lebih

kompak, dosisnya tepat, mudah pengemasannya dan penggunaannya lebih praktis dibanding sediaan

yang lain.

Parasetamol digunakan untuk mengurangi demam pada orang dari segala usia. Hal ini umumnya

digunakan untuk menghilangkan sakit kepala, sakit ringan lainnya dan nyeri, dan merupakan bahan

utama dalam berbagai obat flu. Parasetamol digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang terkait

dengan banyak bagian tubuh. Parasetamol memiliki sifat analgesik sebanding dengan aspirin,

sementara yang efek anti-inflamasi yang lemah. Ini lebih baik ditoleransi daripada aspirin pada pasien

yang berlebihan sekresi asam lambung atau perpanjangan waktu perdarahan mungkin menjadi

perhatian. Tersedia tanpa resep, itu telah dalam beberapa tahun terakhir semakin menjadi umum obat

rumah tangga.

Sebelum obat yang diberikan pada pasien tiba pada tujuannya dalam tubuh, yaitu tempat

kerjanya atau targetsite, obat harus mengalami banyak proses. Waktu hancur sediaan tablet sangat

berpengaruh dalam biofarmasi dari obat. Supaya komponen obat sepenuhnya tersedia untuk
diabsorpsi dalam saluran cerna, maka tablet harus hancur dan melepaskannya ke dalam cairan tubuh

untuk dilarutkan.Waktu hancur dipengaruhi oleh penghancur (jenis dan jumlahnya) dan banyaknya

pengikat.

 Tujuan

o Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan

untuk hancurnya talet menjadi partikel-partikel penyusunannya bila kontak

dengan cairan.

 Prinsip Percobaan

Menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-masing

monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet

hisap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam

jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lbih dengan jarak

waktu yang jelas diantara periode pelepasan tersebut.


BAB II

DASAR TEORI

Teori Umum

 Definisi Tablet

Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat

dengan penambahan bahan tambahan yang sesuai, tablet dapat berbeda ukuran, bentuk, berat,

kekerasan dan ketebalan, daya hancurnya dan aspek lain tergantung dengan pemakaian tablet

dan cara pembuatannya. Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian secara oral.

Kebanyakan tablet dibuat dengan penambahan zat warna dan zat pemberi rasa. Tablet lain yang

penggunaannya dapat dengan cara sublingual, bukal atau melalui vagina.

Tablet yang dibuat dengan metode apapun harus mempunyai sifat-sifat yang baik yaitu :

cukup kuat dan resisten terhadap gesekan, zat aktif dalam tablet harus tersedia dalam tubuh,

tablet harus mempunyai keseragaman bobot dan keseragaman kandungan, tablet

berpenampilan baik dan memiliki karakteristik, tablet harus menunjukkan stabilitas fisik dan

kimia serta efikasi yang konsisten. (Eko, 2011).

 Definisi Parasetamol

Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas.

Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang

menstruasi, dan diindikasikan juga untuk demam. Parasetamol itu aman terhadap

lambung juga merupakan Analgesik pilihan untuk ibu hamil maupun menyusui. Tapi

bukan berarti parasetamol tidak mempunyai efek samping. Efek samping parasetamol
berdampak ke liver atau hati. Parasetamol bersifat toksik di hati jika digunakan dalam

dosis besar.

Asetaminofen atau parasetamol memiliki efek antipiretik dan nonnarkotik yang

hampir sama dengan aspirin. Asetaminofen atau parasetamol tidak menghambat agregasi

trombosit juga tidak menyebabkan distres atau pendarahan lambung. Ia hanya

mempunyai respons inflamasi yang lemah. Asetaminofen diabsorpsi oleh saluran

gastrointestinal dan dimetabolisme dalam hati untuk mengaktifkan zat-zat metabolisme

dalam hati. Waktu puncak bagi asetaminofen terjadi dalam 2jam dan waktu paruhnya 3

jam.

Parasetamol (Panadol, Tylenol) adalah obat antinyeri dan antidemam paling

banyak digunakan karena pada takaran biasa bersifat aman, tanpa memberikan efek

samping, juga aman bagi anak kecil dan wanita hamil apabila dimakan dalam waktu

singkat. Daya kerja parasetamol  hampir sama kuatnya dengan asetosal dan lama

kerjanya cenderung lebih singkat.

 Uji Waktu Hancur Tablet

Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur

menjadi granul/partikel penyusunnya. Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak

bersalut adalah kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan salut nonenterik kurang

dari 30 menit, sementara untuk tablet salut enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60

menit dalam medium asam, dan harus segera hancur dalam medium basa.
 Uraian Bahan

Paracetamol

Nama resmi : Acetaminophen

Sinonim : Paracetamol

Rumus molekul : C8H9NO2

Berat molekul : 151,16

Pemerian : Berupa hablur atau serbuk hablur putih, rasa pahit,

berbau, serbuk kristal dengan sedikit rasa pahit.

Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol

(95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan

dalam 9 bagian propilenglikol P; larut dalam larutan alkalihidroksida.

Inkompatibilitas  : Ikatan hidrogen pada mekanismenya pernah dilaporkan

oleh karena itu parasetamol dihubungkan dengan permukaan dari nilon

dan rayon.

Farmakodinamik : Efek analgesik parasetamol yaitu menghilangkan

atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Parasetamol menurunkan

suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga berdasarkan efek sentral.

Efek anti inflamasinya sangat lemah.


BAB III

METODOLOGI

Alat dan Bahan

 Alat percobaan

- Beaker Glass 100 ml 3 buah

- Thermometer

- Stopwatch

- Pemanas elektrik

 Bahan percobaan

- Tablet parasetamol

- Aquadest

 Cara kerja

1. Isibeaker glass 100 ml dengan aquadest kemudian panaskan hingga bersuhu 37 oC, cek

dengan menggunakan thermometer.

2. Setelah suhunya 37oC kemudian masukkan 1 tablet parasetamol, mulai nyalakan stopwatch

dan aduk secara perlahan.

3. Hitung waktu yang dibutuhkan hingga tablet benar-benar hancur. Catat waktunya dalam

tabel.

4. Lakukan replikasi 3 kali.


BAB IV

HASIL PENGAMATAN

No. Tablet Waktu Hancur Tablet

Rata-rata

Anda mungkin juga menyukai