Toni Prasetya - I1031201053 - UAS Agama Islam 2020
Toni Prasetya - I1031201053 - UAS Agama Islam 2020
NIM : I1031201053
Prodi : Keperawatan
Hukum diindonesia tentang khamar Mengenai pengaturan tindak pidana yang berkaitan
dengan minum minuman keras (khamar) diatur dalam kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP) yaitu buku ketiga tentang pelanggaran, Bab I tentang pelanggaran keamanan umum
bagi orang atau barang dan kesehatan (pasal 492) dan Bab VI tentang pelanggaran kesusilaan
(pasal 536).
Sementara Hukum islam dan pandangan islam tentang khamar, para ulama bersepakat bahwa
bagi para peminum khamr dikenakan had berupa hukuman dera atau cambuk, baik sedikit
ataupun banyak. Tetapi para ulama berbeda pendapat mengenai berat ringannya sanksi
hukum tersebut.
adapun hadis yang terkait, Hadis dari Ibn ‘Umar, bahwasannya Rasulullah bersabda:
“Rasulullah melaknat sepuluh orang yang terkait dengan khamr: produsennya (pembuat),
distributornya (pengedar), peminumnya, pembawanya (kurir), pengirimnya, penuangnya
(penyuguh), penjualnya, pemakan hasil penjualannya, pembayar dan pemesannya.” (H.r. Ibn
Majah dan al-Tirmizi). Khamar sangat tidak dianjurkan karena memiliki banyak dampak
negatif diantaranya :
1.Kecanduan
2.Menurunkan kesehatan
3.mabuk, mual, muntah
4.Gangguan lever, dll
2. JELASKAN HUKUM NARKOBA BERDASARKAN HUKUM NEGARA DAN ISLAM
Jawab :
NARKOBA merupakan singkatan dari NARkotika, PsiKOtropika dan BAhan Adiktif
lainnya.
Narkoba atau NAPZA merupakan zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi
tubuh seseorang terutama susunan syaraf Pusat/ otak sehingga jika disalahgunakan akan
menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan fungsi sosial. Dampak penggunaan narkoba :
1. Menurunya tingkat kesadara
2. Gangguan kualitas hidup
3. Dehidrasi
4. menurunya tingkat kesadaran
5. kematian
Para ulama dalam menetapkan hukum aborsi membaginya menjadi dua bagian, yaitu sebelum
ditiupkan ruh dan setelah ditiupkan ruh(setelah empat bulan). Untuk aborsi yang dilakukan
setelah empat bulan, para ulama sepakat bahwa itu haram. Aborsi setelah terjadinya peniupan
ruh pada janin adalah haram dan merupakan kejahatan. Aborsi pada usia kandungan lebih
dari empat bulan jelas diharamkan karena Agama Islam sangat menjaga jiwa setiap manusia.
Allah SWT telah menjelaskan dalam AlQur’an bahwa haram hukumnya bagi seseorang
membunuh jiwa tanpa ada alasan yang jelas dan benar.
Dalam hukum Islam, kloning termasuk masalah ijtihadiah, karena hal tersebut tidak diatur
secara jelas dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.Walaupun begitu, agama Islam sebagai agama
yang sempurna mengatur secara umum bagaimana menghasilkan keturunan yang baik,
bahkan dalam hukum Islam memelihara keturunan merupakan salah satu tujuan hukum
Islam. Hal tersebut dikemukakan oleh salah seorang ahli hukum Islam, yang bernama Abu
Ishaq al-Satibi.Beliau mengemukakan bahwa tujuan hukum Islam ada 5 (lima) macam, yaitu
sebagai berikut.
1.Memelihara agama. Pemeliharaan ini merupakan tujuan pertama dalam hukum
Islam.Hal ini, karena agama Islam merupakan pedoman hidup manusia, dan
didalamnya selain terdiri dari komponen-komponen akidah, yang merupakan pegangan hidup
setiap muslim; akhlak yang merupakan sikap hidup seorang muslim, dan syari’at yang
merupakan jalan hidup seorang muslim baik dalam berhubungan dengan Tuhannya maupun
dalam berhubungan dengan manusia lain, benda dan masyarakatnya.
2. Memelihara jiwa. Dengan tujuan kedua ini, hukum Islam mewajibkan kaum muslimin
memelihara hak manusia untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya.Untuk memelihara
jiwa, hukum Islam melarang pembunuhan sebagaimana tercantum dalam Surat al-Israa’ (17)
ayat 33
Larangan pembunuhan tersebut, merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan
kemaslahatan hidup manusia.
3. Memelihara akal.Pemeliharaan akal ini, dipentingkan oleh hukum Islam, karena tanpa akal
yang sehat, manusia tidak mungkin menjadi pelaku dan pelaksana hukum Islam.Disamping
itu, penggunaan akal harus diarahkan pada hal-hal yang positif bagi kehidupan manusia
4. Memelihara keturunan.Pemeliharaan keturunan dimaksudkan agar kemurnian darah dapat
dijaga dan kelanjutan umat manusia dapat diteruskan.
5. Memelihara harta.Hal ini dimaksudkan, karena harta adalah pemberian Tuhan kepada
manusia agar manusia dapat mempertahankan hidup dan melangsungkan kehidupannya.Oleh
karena itu, hukum Islam melindungi hak manusia untuk memperoleh harta dengan cara-cara
yang halal dan sah serta melindungi pula hak manusia untuk mempertahankannya. Dan masih
banyak lagi larangan Allah dalam al-Qur’an berkenaan dengan kejahatan terhadap harta
orang lain. Di samping itu, agama Islam mengatur peralihan harta warisan secara rinci, hal ini
dimaksudkan agar peralihannya dapat berlangsung dengan baik dan adil berdasarkan fungsi
dan tanggung jawab seseorang dalam kehidupan rumah tangga dan masyarakat.
5. JELASKAN HUKUM BAYI TABUNG BERDASARKAN HUKUM NEGARA DAN
ISLAM
Jawab :
Di dalam Pasal 250 KUPerdata diatur tentang pengertian anak sah yakni tiap-tiap anak yang
dilahirkan atau ditumbuhkan sepanjang perkawinan, memperoleh si suami sebagai bapaknya.
Selanjutnya dalam Pasal 42Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan bahwa anak sah adalah
anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat dari perkawinan yang sah. Pada prinsipnya
pendapat di atas menyetujui tentang penggunaan proses bayi tabung asalkan menggunakan
sperma dan sel telur dari pasangan suami istri yang sah dalam ikatan perkwainan dan
kemudian embrionya di masukkan ke dalam rahim sang istri. Selanjutnya anak hasil dari
teknik bayi tersebut dapat dikatakan sebagai anak sah. Oleh karena anak itu dilahirkan oleh
pasangan suami istri yang sah, sperma dan sel telur dari pasangan suami istri yang sah, serta
yang mengandung dan melahirkan adalah istri dari suami. Dalam hal ini teknik inseminasi
buatan hanya hanya untuk membantu proses pembuahan saja. Dan pembuahan tersebut
terjadi dalam tabung gelas atau cawan, dan prosesselanjutnya tetap berada dalam rahim sang
istri.Jika dilihat dari Pasal ini maka dalam menentukan status hukum anak yang dilahirkan
melalui proses bayi tabung dari sperma donor, jelaslah bahwa anak itu dikatakan anak sah.
Karena dikandung dan dilahirkan dalam ikatan perkawinan yang sah.
6. JELASKAN HUKUM TRANSPLANTASI BERDASARKAN HUKUM NEGARA DAN
ISLAM
Jawab :
HUKUM TRANSPLANTASI BERDASARKAN HUKUM NEGARA INDONESIA
1. Dalam pandangan Islam, bahwa hukum transplantasi organ tubuh dapat dilakukan dengan
tujuan menghindari kematian, untuk menyelamatkan nyawa seseorang, hal ini harus sesuai
dengan kaidah syari’i.
2. Hukum positif di Indonesia memperbolehkan dilakukannya transplantasi organ tubuh
untuk penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui transplantasi
organ tubuh, implan obat