Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan
kesehatan dipengaruhi metode yang digunakan Media pendidikan kesehatan pada
hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan
media pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan atas media cetak, media elektronik
dan media papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet,
leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan foto.
Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan sekarang
dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat
umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peraga yang dipergunakan
dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat (visual), alat bantu dengar
(audio) atau kombinasi audio visual.
Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana
dan kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan memahami komunikasi
khususnya alat peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkan analis
laboratorium mampu menyampaikan informasi kesehatan terutama preventif sehingga
timbul perubahan perilaku kesehatan masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah
penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan. Pendidikan kesehatan yang tepat akan
mendorong peran analis laboratorium untuk mengajak masyarakat memanfaatkan
profesi analis kesehatan bukan hanya pada saat sakit tetapi dimulai dari pencegahan
penyakit serta meningkatkan kondisi kesehatannya melalui deteksi dini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pengertian Media?


2. Apa yang dimaksud dengan Media Promosi Kesehatan
3. Apa saja manfaat Media?

1
4. Apa saja tujuan Media Promosi Kesehatan?
5. Bagaimana Penggolongan Media Promosi Kesehatan?
6. Bagaimana Merancang Pengembangan Media Promosi Kesehatan?
7. Apa Pengaruh Warna dalam Desain Media?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian media


2. Mengetahui pengertian media promosi kesehatan
3. Mengetahui manfaat media
4. Mengetahui tujuan media promosi kesehtan
5. Mengetahui apa saja penggolongan media promosi kesehatan
6. Mengetahui cara pengembangan media promosi kesehatan
7. Mengetahui pengaruh warna terhadap desain media

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media

Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
"medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang
komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran. Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan
sebagai alat bantu promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau
dicium, untuk memperlancar komunikasi dan menyebarluaskan informasi.

Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan
pendidikan atau pengajar (Herry D.J. Maulana). Media promosi kesehatan adalah alat
yang dipakai untuk mengirimkan pesan kesehatan (Ferry Efendy & Makhfudli).
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak,
elektronika, media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran dapat meningkat dan
akhirnya dapat mengubah perilaku ke arah positif terhadap kesehatan (Soekidjo,
2005).

2.2 Media Promosi Kesehatan

Media pendidikan kesehatan disebut juga alat peraga karena berfungsi membantu dan
memeragakan sesuatu dalam proses pendidikan atau pengajaran. Pembuatan alat
peraga atau media mempunyai prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap
orang diterima dan ditangkap melalui pancaindera. Semakin banyak pancaindera
yang digunakan maka semakin jelas juga pengetahuan yang didapatkan. Pemilihan
media promosi kesehatan ditentukan oleh banyaknya sasaran, keadaan geografis,
karakteristik partisipan, dan sumber daya pendukung.

3
Media Pendidikan atau Promosi Kesehatan adalah semua sarana atau upaya
untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator,
baik itu melalui media cetak, elektronika (TV, Radio, komputer dan sebagainya) dan
media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya
diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.

Promosi Kesehatan tidak lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan
yang disampaikan dapat lebih menarik dan mudah dipahami, sehingga sasaran dapat
mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya
perilaku yang positif.

2.3 Manfaat Media

Penggunaan media pembelajaran antara lain, sebagai berikut :

1. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep,


prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat
menurut sifat bahan ajar.
2. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih
merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar
3. Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta
didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
5. Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran

2.4 Tujuan Media Promosi Kesehatan

Adapun beberapa tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam
pelaksanaan Promosi Kesehatan antara lain adalah :

a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.


b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.

4
e. Mengurangi komunikasi yang verbalistik.
f. Dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata.
g. Memperlancar komunikasi dan lain-lain.

2.5 Penggolongan Media Promosi Kesehatan

Penggolongan media promosi kesehatan ini dapat ditinjau dari berbagai aspek, antara
lain :

1) Berdasarkan bentuk umum penggunaannya:


Berdasarkan penggunaan media promosi dalam rangka promosi kesehatan,
dibedakan menjadi:
a. Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah,
buletin, dan sebagainya.
b. Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri, flipehart, transparan,
slide, film, dan seterusnya.
2) Berdasarkan cara produksi:
Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan dikelompokkan
menjadi:
a. Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan
visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah
kata, gambar atau foto dalam tata warna. Adapun macam-macamnya
adalah:
1. Poster.
2. Leaflet.
3. Brosur.
4. Majalah.
5. Surat jabar.
6. Lembar balik.
7. Sticker. Dan pamflet.

5
Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan
menghibur.

Kelebihan dan kelemahan media cetak

1) Kelebihannya:

 Tahan lama.
 Mencakup banyak orang.
 Biaya tidak tinggi.
 Tidak perlu listrik.
 Dapat dibawa kemana-mana.
 Dapat mengungkit rasa keindahan.
 Mempermudah pemahaman.
 Meningkatkan gairah belajar.

2) Kelemahan

 Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek


gerak.
 Mudah terlipat.
b. Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat
dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui media
alat bantu elektronika. Adapun macam-macam media tersebut adalah:
1. TV,
2. Radio,
3. Film,
4. Video film
5. Cassete,
6. CD,
7. VCD.

Kelebihan dan kelemahan media elektronik.

6
1) Kelebihannya:
 Sudah dikenal masyarakat.
 Mengikutsertakan semua panca indra.
 Lebih mudah dipahami
 Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
 Bertatap muka.
 Penyajian dapat dikendalikan.
 Jangkauan relatif lebih besar.
 Sebagai alat diskusi dan dapat diulan-ulang.
2) Kelemahannya:
 Biaya lebih tinggi.
 Sedikit rumit.
 Perlu listrik.
 Perlu alat canggih untuk produksinya.
 Perlu persiapan matang.
 Peralatan selalu berkembang dan berubah.
 Perlu keterampilan penyimpanan.
 Perlu terampil dalam pengoperasian.
c. Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar
ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis,
misalnya:
1. Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat
secara umum di perjalanan.
2. Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai
gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung
kebutuhan dan dipasang disuatu tempat strategi agar dapat dilihat
oleh semua orang.
3. Pameran.
4. Banner.
5. TV layar lebar.

7
Kelebihan dan kelemahan media luar ruang:

a. Kelebihannya:
 Sebagai informasi umum dan hiburan.
 Mengikutsertakan semua panca indra.
 Lebih mudah dipahami.
 Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak.
 Bertatap muka.
 Penyajian dapat dikendalikan.
 Jangkauan relatif lebih besar.
 Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail
 Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung, dan
lain-lain
b. Kelemahannya:
 Biaya lebih tinggi.
 Rumit.
 Ada yang memerlukan listrik.
 Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya.
 Perlu persiapan matang.
 Peralatan selalu berkembang dan berubah.
 Perlu keterampilan penyimpanan.
 Perlu keterampil dalam pengoperasian.

2.6 Merancang Pengembangan Media Promosi Kesehatan.

Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mempu memberikan
informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan
sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan
pesan yang disampaikan. Untuk hal itu diperlukan langkah-langkah merancang
pengembangan media promosi kesehatan sebagai berikut:

8
1. Menetapkan tujuan

Tujuannya adalah suatu pernyataan tentang suatu keadaan yang akan dicapai
melalui pelaksanaan kegiatan tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa
tujuan harus :

a. Realistis, artinya bisa dicapai bukan hanya angan-angan.


b. Jelas dan dapat diukur.
c. Apa saja yang akan diukur.
d. Siapa sasaran yang akan diukur.
e. Seberapa banyak perubahan yang akan diukur.
f. Berapa lama dan di mana pengukuran dilakukan.

Penetapan tujuan adalah sebagai dasar untuk merancang media promosi


kesehatan dan dalamm merancang evaluasi. Jika tujuan yang ditetapkan tidak
jelas dan tidak operasional maka program menjadi tidak fokus dan tidak efektif.

2. Menetapkan segmentasi sasaran

Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat
dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan. Tujuannya
adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan memberikan kepuasan
pada masing-masing segmen. Dapat juga untuk menentukan ketersediaan,
jumlah dan jangkauan produk. Selain itu juga dapat menghitung jenis media
dan menempatkan media yang mudah diakses oleh khalayak sasaran. Sebelum
media promosi kesehatan diluncurkan hendaknya perlu mengumpulkan data
sasaran seperti :

a. Data karakteristik perilaku khalayak sasaran.


b. Data epidemiologi.
c. Data demografi.
d. Data geografi.
e. Data psikologi

9
3. Mengembangkan posisioning pesan

Posisioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk
perusahaan atau pesan dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai
sasaran atau konsumennya. Posisioning bukan sesuatu yang anda lakukan
terhadap produk Tetapi sesuatu yang Anda lakukan terhadap otak calon
konsumen atau khalayak sasaran. Hal ini bukan strategi produk tetapi strategi
komunikasi. Di sini berhubungan dengan bagaimana calon konsumen
menempatkan produk Anda di dalam otaknya.

Posisioning membentuk citra.

Sesuatu citra bisa kaya makna atau sederhana saja. Sebaiknya citra bisa
berubah-ubah dan dinamis. Citra bisa diterima secara homogen dan sama.

4. Menentukan strategi posisioning:

Pada prinsipnya seseorang yang ingin melakukan kegiatan posisioning


memerlukan suatu ketekunan dan kejernihan berpikir dalam memandang
produk atau pesan:

a. Identifikasi para pesaing:


Tujuannya adalah melakukan identifikasi atas sejumlah pesaing yang ada
di masyarakat.
b. Persepsi konsumen:
Tujuannya adalah memperoleh sejumlah atribut yang dianggap penting
oleh khalayak sasaran
c. Menentukan posisi pesaing:
Mengetahui posisi yang diduduki oleh pesaing dilihat dari berbagai sudut
pandang
d. Menganalisis preferensi khalayak sasaran:

10
Yaitu mengetahui posisi yang dikehendaki oleh khalayak sasaran
terhadapsesuatu produk atau pesan tertentu.
e. Menentukan posisi merek produk itu sendiri:
Penentuan pesisi merek atau pesan yang akan kita jual harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Analisis ekonomi
- Komitmen terhdadap segmen pasar
- Jangan mengadakan perubahan yang penting. Pertimbangan simbol-simbol
produk
f. Ikuti perkembangan posisi
Secara bersekala posisi produk atau pesan harus ditinjau dan dinilai
kembali apakah masih cocok dengan keadaan.

5. Memilih Media Promosi Kesehatan

Pemilihan media adalah jabaran saluran yang akan digunakan untuk


menyampaikan pesan pada khalayak sasaran.

Yang perlu diperhatikan di sini adalah :

a. Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada


selera pengelola program.
b. Media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas.
c. Setiap media akan mempunyai peranan yang berbeda.
d. Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan
meningkatkan cakupan, frekuensi, dan efektivitas pesan.

2.7 Pengaruh Warna Dalam Desain Media

Suatu media atau alat peraga yang baik seharusnya mengandung keseimbangan antara
berbagai factor, terutama daya tarik sasaran, kejelasan petunjuk dan kesesuain dengan

11
kondisi setemppat.  Salah satu factor penting dalam mendesain media alat  peraga
kesehatan adalah warna.

Warna berhubungan erat secara psikologis, bahkan warna dapat menjadi obat
berbagai jenis penyakit.

a. Warna merah
Warna merah merangsang vitalitas, mempertajam penglihatan,
pendengaran, perasaan dan menambah energy. Warna ini dapat
menghangatkan tubuh, memperlancar peredaran darah, mengobati lumpuh,
membersihkan tubuh dari lender-lendir yang menumpuk . Jadi, warna merah
harus dikurangi terhadap orang-orang yang emosional dan terlalu aktif.
Eksperimen pada tumbuhan yang ditutup gelas berwarna merah akan lebih
cepat tumbuh dibandingkan dengan warna lain, yang mendapatkan sinar
matahari biasa.  Oleh karena itu, warna merah sering disebut “cahaya pemberi
hidup”.
b. Warna merah tua
Warna ini diyakini dapat menolong penderita asma dan gangguan pada
rongga hidung, menaikkan tekanan darah, memperlancar peredaran darah,
meringankan sakit waktu haid, menambah selera seks dan merangsang emosi.

c. Warna jingga
Warna jingga termasuk warna hangat sehingga dapat merangsang
penyerapan dan peredaran darah serta merangsang tubuh untuk memuntahkan
makanan yang tidak dapat dicerna, membantu pekerjaan paru-paru dan
kelenjar gondok, meredakan batuk, membuar gas dalam perutdan meredakan
bersin.

d. Warna kuning
Kuning emas dapat meredakan perasaan depresi atau stress, merangsang
selera makan dan mengadakan pengasimilasian makanan itu  sendiri didalam
tubuh. Disamping itu, warna ini merangsang kerja jantung dan

12
memperlancarkan peredaran darah, menolong fungsi hati dan empedu serta
dapat merangsang penglihatan dan pendengaran. Warna kuning dapat pula
mengobati borok perut,  mengenakkan perut, serta membuang atau
membereskan pengapuran dari dalam tubuh. Sinar kuning dapat digunakan
untuk mengobati infantile paralysis atau poliomyelitis.
e. Warna hijau
Warna hijau dapat membantu mengatasi ketegangan dan menegangkan
otot syaraf. Warna hijau dari daun yang mengandung klorofil hijau daun,
mempunyai unsur pembersih tubuh, melancarkan darah yang membeku,
merangsang kelenjar hipofisis (kelenjar hormone) agar dapat mengendalikan
kelenjar-kelenjar lain yang baik.

f. Warna biru
Warna biru adalah penenang, menghilangkan hati berderbar-debar dan
menghilangkan peradangan. Seperti warna hijau, warna biru yang bersifat
terapeutik.

g. Warna biru hijau (Turguoise)


Warna tuguoise diyakini dapat melegakan kepenatan dalam belajar atau
kelelahan saat berpikir. Warna ini juga dapat mengurangi rasa gatal, capek,
keracunan, sulit tidur dan sakit kepala.

h. Warna ungu
Warna ungu merupakan warna yang dapat membuat orang tidur nyenyak
dan menurunkan emosi yang meluap-luap. Warna ini juga menurunkan
tekanaan darah tinggi, meredakan sakit gigi, meringankan sakit kepala,
menurunkan demam dan mengurangi keinginan seks.

i. Warna merah ungu (magenta)


Warna ini dapat menimbulkan keseimbangan emosi, menyelaraskan
keadaan tubuh dan menolong penderita jantung.

13
j. Warna nila
Warna ini membantu mengatasi gangguan pernapasan, perdarahan,
mengurangi pembengkakan, menekan rasa sakit dan berfungsi sebagai obat
penenang.

k. Warna hitam
Warna hitam pekat diyakini dapat menimbulkan penyakit dan
mempercepat ketuaan.

14
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik
itu melalui media cetak, elektronik dan media luar luar ruang, sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke
arah positif terhadap kesehatannya (DEPKES RI, 2006)
3.2  Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan promosi
kesehatan dan penulis berharap makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

15

Anda mungkin juga menyukai