Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH METODIK KHUSUS

”Resume Pembelajaran Orang Dewasa”

Dosen :
Gumiarti, SST., MPH

Disusun oleh:
Fitri Rahmadayanti Pramitha
(P17331173016)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Konsep Pembelajaran Orang Dewasa

Konsep dari pembelajaran Andragogi atau konsep pembelajaran orang dewasa yang
sudah dirumuskan dan diorganisasikan secara sistematis sejak tahun 1920, merupakan suatu
proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan
sepanjang hidup. Bagi orang dewasa belajar berhubungan dengan bagaimana mengarahkan
diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya (Suprijanto, 2008).

Orang dewasa dalam hal belajar sangat unik dan berbeda dengan anak usia dini atau
remaja. Proses pembelajaran orang dewasa akan berlangsung jika dia terlibat dalam hal
memberikan pendapatnya dalam suatu kelompok atau masyarakat. Permasalahan perilaku
yang sering timbul dalam program pendidikan orang dewasa yaitu mendapat hal baru, timbul
ketidaksesuaian (bosan), teori yang muluk (sulit dipraktikkan), resep/petunjuk baru (mandiri),
tidak spesifik dan sulit menerima perubahan (Yusnadi, 2004).

Proses belajar bagi orang dewasa juga memerlukan kehadiran orang lain yang bisa
berperan sebagai pembimbing belajar bukan cenderung digurui. Orang dewasa tumbuh
sebagai pribadi dan memiliki kematangan konsep diri, mengalami perubahan psikologis dan
ketergantungan dari masa kanak-kanak menjadi kemandirian untuk mengarahkan diri sendiri,
sehingga proses pembelajaran orang dewasa harus memperhatikan karakteristik orang
dewasa.

Tujuan Pembelajaran Orang Dewasa

Menurut Lunandi (dalam Asmin, 2005), menyatakan proses pendidikan orang dewasa
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, meningkatkan
kualifikasi teknis, dan jiwa profesionalisme para pesertanya. Proses pendidikan orang dewasa
harus mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang bersifat (dapat dikategorikan)
sebagai perkembangan pribadi, dan peningkatan partisipasi sosial dari individu yang
bersangkutan.

Setiana (2005) menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan orang dewasa pada
hakekatnya adalah terjadinya proses perubahan perilaku menuju ke arah yang lebih baik dan
menguntungkan hanya dapat terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang cukup mendasar
dalam bentuk atau peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sekaligus sikap.

Prinsip pembelajaran orang dewasa, yakni:


1. Orang dewasa perlu terlibat dalam merancang dan membuat tujuan pembelajaran.
Mereka mesti memahami sejauh mana pencapaian hasilnya. Keterlibatan.
2. Pengalaman adalah asas aktivitas pembelajaran. Menjadi tanggung jawab peserta
didik menerima pengalaman sebagai suatu yang bermakna. Pengalaman.
3. Orang dewasa lebih berminat mempelajari perkara-perkara yang berkaitan secara
langsung dengan kerja dan kehidupan mereka. Keterlibatan.
4. Pembelajaran lebih tertumpu pada masalah (problem-centered) dan membutuhkan
dorongan dan motivasi. Problem-centered.
5. Orang dewasa belajar dengan lebih berkesan apabila topik itu bernilai, serta mampu
membantu permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan dan pekerjaan mereka
sehari-hari. Pemilihan topik belajar.
6. Orang dewasa belajar dengan baik apabila mereka mempunyai motivasi untuk
berubah, self-discovered atau mempunyai keterampilan dan strategi spesifik.
Motivasi.

Karakteristik orang dewasa menurut Knowles (1986) berbeda asumsinya dibandingkan


dengan anak-anak. Asumsi yang dimaksud adalah:
1. Konsep dirinya bergerak dari seorang pribadi yang bergantung ke arah pribadi yang
mandiri
2. Manusia mengakumulasi banyak pengalaman yang diperolehnya sehingga menjadi
sumber belajar yang berkembang
3. Kesiapan belajar manusia secara meningkat diorientasikan pada tugas perkembangan
peranan sosial yang dibawanya.
4. Perspektif waktunya berubah dari suatu pengetahuan yang tertunda penerapannya
menjadi penerapan yang segera, orientasi belajarnya dari yang terpusat pada pelajaran
beralih menjadi terpusat pada masalah.

Beberapa perilaku yang dapat menghambat proses belajar orang dewasa antara lain :
1. Keinginan seseorang untuk mendapatkan hal-hal baru, namun yang didapatkan
ternyata tidak sesuai dengan yang di inginkan sehingga dapat menimbulkan dampak
tidak tertarik lagi terhadap apa yang diberikan dalam proses  belajar yang sedang
berlangsung.
2. Teori yang berlebihan sehingga meragukan kemungkinan penerapannya dalam
praktik.
3. Harapan mendapatkan petunjuk baru, namun harus mencari pemecahan. 
4. Pesan bersifat umum, tidak spesifik, sehingga tidak dapat menyelesaikan
permasalahan yang dihadapai peserta.
5. Sulit menerima perubahan (Setiana, 2005).

Implikasinya dalam pembelajaran orang dewasa:

1. Perlu ada lingkungan yang aman bagi orang dewasa untuk bisa belajar


2. Perlu ada diagnosa tentang kebutuhan dan tujuan yang diharapkan bersama dari suatu
proses pembelajaran
3. Perlu ada interaksi dan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran
4. Perlu ada kepekaan bagaimana menyusun suatu programpembelajaran yang efektif,
yang memikirkan bagaimana cara orang dewasa belajar, dan diorganisasikan untuk
memaksimalkan keinginan dan kemampuan orang dewasa dalam belajar.
Sumber :

https://media.neliti.com/media/publications/103878-ID-konsep-pendidikan-orang-dewasa.pdf

https://www.studilmu.com/blogs/details/andragogi-pembelajaran-orang-
dewasa#:~:text=Andragogi%20juga%20memiliki%20pengertian%20lain,belajar%20secara
%20berkelanjutan%20sepanjang%20hidup

http://magister-pendidikan.blogspot.com/p/pembelajaran-orang-dewasa.html

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195109141975011-
AYI_OLIM/andragogi_PDF2.pdf

Anda mungkin juga menyukai