NIM : 7101417059
Prodi : P AKT 17
Matkul : Akuntansi Keuangan Menengah 2
Penurunan Nilai
Perusahaan harus mengevaluasi setiap investasi yang dimiliki untuk ditagih pada setiap
tanggal pelaporan untuk menentukan apakah investasi tersebut telah mengaalami penurunan nilai
– kerugian nilai pada nilai wajar investasi dibawah nilai tercatat. Misalnya investee mengalami
kebangkrutan yang signifikan, investor dapat mengalami kerugian permanen. Jika perusahaan
menentukan investasi mengalami penurunan nilai, perusahaan menurunkan atas dasar biaya
perolehan dimortisasi dari masing-masing efek untuk mencerminkan kerugian nilai.
Pengalihan Kategori
Perusahaan mencatat pengalihan nilai antar klasifikasi secara prospektif pada
awalperiode akuntansi setelah adanya perubahan model bisnis. Asumsikan bahwa GBR
memilikiportofolio investasi utang yang diklasifikasikan sebagai utang diperdagangkan (trading)
yaituinvestasi utang yang tidak memiliki untuk ditagih tetapi dikelola untuk mendapat
keuntungandari perubahan suku bunga sehingga mengakibatkan mencatat investasi sebesar nilai
wajar.
Kontroversi Nilai Wajar
Pelaporan investasi adalah sesuatu yang kontrovesial. Beberapa pihak lebih menykai
pendekatan yang mencerminkan model atribut campuran berdasarkan pada modelatribut
campuran berdasarkan pada model bisnis perusahaan untuk mengelola investasi dan jenis efek.
Dalam model ini, beberapa investasi utang dihitung pada biya perolehan diamortisasi dan lainnya
pada nilai wajar. Pihak lainnya mendukung pengukuran nilai wajar untuk samua aset keuangan,
dengan keuntungan /kerugian dicatat sebagia laba.
Pengukuran berdasarkan model bisnis
Perusahaan menilai investasi utang pada nilai wajar/ biaya perolhn diamortisasi
tergantung pada model bisnis untuk pengelola. Dalam hal ini, klasifikasi dimiliki untuk ditagih
bergantung pada rencana manajemen, yang berubah. Dengan kata lain, klasifikasi bersifat
subjektif, yang mengakibatkan klasifikasi yang bersifat arbitrer dan tidak dapat dibandingkan.
Keuntungan perdagangan
Investasi utang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk ditagih akan dilaporkan pada
biaya perolehan diamortisasi;keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan pada investasi
ini tidak diakui sebagai laba rugi. Dalam keuntungan perdagangan , perusahaan menjual
“pemenang” yang dimiliki dan melaporkan keuntungan dalam laba rugi, dan menyimpan yang
bukan pemenang. Dari pernyataan salah satu anggota IASB dapat diartikan, akuntansi ilai wajar
akan memberikan lebih banyak informasi yang tepat waktu terhdap investas tersebut pada saat
pasar lebih membutuhkannya.
Liabilitas yang tidak dinilai dengan wajar
Dengan mengakui perubahan nilai hanya pada satu sisi dari laporan posisi keuangan (sisi
aset), tingkat yolatilitas yang tertinggi dapat terjadi dapat terjadi pada jumlah laba rugi dan
ekuitas. Lebih lanjut lembaga keuangan terlibat dalam manajemen aset dan liabilitas(manajemen
aset). Melihat hanya pada satu sisi dapat mengarahkan manajer untuk mengambil keputusan
yang tidak ekonomis yang disebabkan oleh akuntansi.
Nilai wajar – komentar akhir
IASB (dan FASB) percaya bahwa informasi nilai wajar untuk aset keuangan dan liabilitas
keuangan memberikan informasi yang lebih berguna dan relevan dibandingkan dengan berbasis
biaya. Berdasarkan IFRS 9 yang baru diterbitkan, perusahaan harus melaporkan nilai wajar pada
berbagai jenis aset keuangan dibandingkan dengan standar sebelumnya pada bidang ini. Namun
pengecualian diperbolehkan untuk beberapa investasi utang.