Anda di halaman 1dari 54

SISTEM KELISTRIKAN PERKAPALAN

KODE 32330040

4
Mohammad Danil Arifin ST. MT
Teknik Sistem Perkapalan FTK-UNSADA
REGULASI KELAS (BKI) TENTANG
INSTALASI LISTRIK KAPAL

Page 2
REGULASI KELAS BKI (INSTALASI)

INSTALASI LISTRIK KAPAL


 Instalasi listrik kapal atau sistem distribusi
daya listrik di atas kapal merupakan salah
satu instalasi yang sangat penting untuk
mengoptimalkan kinerja operasional kapal
itu sendiri. Instalasi tersebut dimulai dari unit
pembangkit listrik yang berupa generator
yang kemudian akan melalui berbagai
macam komponen sistem distribusi.

Page 3
REGULASI KELAS BKI (INSTALASI)

BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI)


 Perancangan instalasi listrik kapal ini tentu harus
berdasarkan pada persyaratan atau ketentuan yang
berlaku untuk sistem di kapal. Selain itu pemilihan
generator yang sesuai dengan kebutuhan harus
melewati beberapa tahap sampai akhirnya ditemukan
type mesin yang cocok dipasang di kapal.

Page 4
REGULASI KELAS BKI (INSTALASI)

Tahap tersebut antara lain perhitungan


daya yang dibutuhkan di atas kapal,
penentuan type dan ukuran yang sesuai
dengan kondisi ruang yang akan
ditempati. Disini juga akan dibahas tipe-
tipe kabel yang akan dipergunakan di
atas kapal yang harus disesuaikan
dengan karakteristik lingkungan tempat
kerja, suhu kerja, kelembaban udara
dan beberapa hal lainnya.

Page 5
REGULASI KELAS BKI (INSTALASI)
 Generator kapal sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai kebutuhan energi
listrik semua peralatan diatas kapal. Penentuan kapasitas generator dipengaruhi oleh load factor
(faktor beban) peralatan.
 Load factor untuk tiap peralatan diatas kapal tidak sama. Hal ini tergantung pada jenis kapal dan
daerah pelayarannya seperti: faktor medan yang fluktuatif (rute pelayaran), dan kondisi beban yang
berubah-ubah serta periode waktu pemakaian yang tidak tentu atau tidak sama.
 Penentuan kapasitas generator harus mendukung pengoperasian diatas kapal. Walaupun pada
beberapa kondisi kapal terdapat selisih yang cukup besar dan ini mengakibatkan efisiensi generator
(load factor generator) berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi biaya produksi listrik per kwh.

Page 6
REGULASI KELAS BKI (INSTALASI)

 Fungsi utama generator diatas kapal adalah


untuk menyuplai kebutuhan daya listrik di
kapal.
 Daya listrik digunakan untuk menggerakkan
motor-motor dari peralatan bantu pada
kamar mesin dan mesin-mesin geladak,
lampu penerangan, sistem komunikasi dan
navigasi, pengkondisian udara (AC) dan
ventilasi, perlengkapan dapur (galley),
sistem sanitari, cold storage, alarm dan
sistem kebakaran, dan sebagainya.

Page 7
REGULASI KELAS BKI (INSTALASI)

ATURAN KELAS MENGENAI


INSTALAI LISTRIK KAPAL

LAMPIRAN ATURAN
KELAS BKI

Page 8
MARINE ENGINEERING
JALESVEVA JAYAMAHE
INSTALASI LISTRIK KAPAL

OLEH

BAGIAN LISTRIK

DIV. MESIN & LISTRIK


BIRO KLASIFIKASI INDONESIA

KANTOR PUSAT - JAKARTA

I U M U M

Pada hakekatnya instalasi listrik kapal mencakup ketentuan

mengenai :

- apa yang harus dipenuhi dalam penginstalsiannya diatas

kapal

- apa dan bagaimana komponen yang boleh digunakan

- bagaimana cara membuktikan bahwa pelaksanaannya sudah

sesuai aturan yang diminta/disyaratkan

Karena itu dalam pelaksanaannya dilapangan, perlu diperhatikan

hal-hal berikut ;

1 Pedoman kerja

- Buku peraturan/rules klasifikasi dan

- Standar yang berlaku.


* Dalam buku peraturan/rules telah

dipertimbangkan ketentuan dari SOLAS dan

peraturan pemerintah, yang berkaitan erat

dengan ketentuan klasifikasi.

2 Prosedur kerja

- Pemeriksaan dan persetujuan (approval) terhadap

gambar & dokumen/data teknis lain yang diperlukan.

- Pemeriksaan dan pengujian terhadap komponen yang

akan digunakan.

- Pemeriksaan dan pengujian terhadap hasil

penginstalasiannya ddi kapal.

* prosedur tersebut berlaku untuk instalasi listrik

kapal bangunan baru maupun untuk modifikasi

penting terhadap perlengkapan & instalasi listrik

yang sudah, sedang atau yang akan dipasang

pada kapal banguna baru atau bangunan lama.

3 Gambar- gambar dan perhitungan.

- Gambar rancangan/desain untuk komponen listrik.

- Gambar rencana umum instalasi listrik.

(berisi penempatan

peralatan/perlengkapan/komponen penting, seperti

generator, MSB, ESB, motor listrik, lampu penerangan

utama & darurat, dll.)


- Diagram rangkaian utama dan darurat.

(mencakup rangkaian daya, rangkaian

penerangan & komunikasi, dll. lengkap dengan alat

pengaman).

- Diagram rangkaian MSB, ESB.

(dari galangan kapal berupa gambar diagram

rencana/rangkaian dan dari pabrik pembuat berupa

gambar rinci/detail yang lengkap dengan jenis sub-

komponen yg dipakai).

- Diagram rangkaian sistem kendali (control) , sinyal,

tanda bahaya (alarm), dll.

- Diagram rangkaian untuk variable-pitch propeller

(kalau ada).

(berisi penggerak/drives, kendali/control dan

pengawasan/monitoring).

- Diagram rangkaian unit peralatan kemudi (steering

gear), lateral thrust propeller dan active rudder units.

(berisi sistem penggerak, kendali dan

pengawasan).

- Rencana jalur kabel.

(berisi jenis dan ukuran kabel, jatuh tegangan dan

penembusan kabel).

- Gambar-gambar lain yang diperlukan/dianggap


penting karena ke khususannya.

4 Dokumen/ data lain yang diperlukan ( data teknis)

- Jenis kapal dan daerah pelayarannya.

(berkaitan dengan kelas kapal yang diminta oleh

pemilik/galangan).

- Data teknis yang harus dicantumkan dalam gambar,

antara lain ;

* jenis & sistem instalasi yang dipakai.

* sistem tegangan, frekwensi

* kapasitas generator & motor listrik, baterei, dll.

* jenis dan ukuran /penampang kabel

* jenis & kapasitas alat pengaman (cb, fuse, dll)

* dan lain-lain data teknis yang diperlukan.

- Perhitungan balans daya.

* pada saat kapal berlayar, keluar masuk-

pelabuhan, darurat/emergency.

- Perhitungan hubung-singkat, untuk generator 500 kVA

katas.

- Dan lain-lain gambar instalasi listrik yang penting.

5 Ketentuan/ persyaratan.

Seperti yang tertera dalam buku peraturan klasifikasi, agar

terpenuhi persyaratan kelaikan kapal, meliputi :


- cara penginstalasiannya (sesuai kondisi sekitar)

- komponen yang digunakan (jenis, kapasitas, dll)

- cara pemeriksaan & pengujiannya

6 Faktor yang mempengaruhi.

Faktor yang mempengaruhi instalasi listrik diatas kapal

antara lain :

- kondisi sekitar (suhu, kelembaban, dsb)

- gerakan kapal (inklinasi 22,5 °C, dsb)

- getaran kapal (frek. 2 - 25 Hz, dst)

7 Bahan pertimbangan.

Untuk sistem instalasi yang dipasang di kapal, antara lain :

- jenis kapal (tunda, barang, tanker, penumpang, dll)

- daerah pelayaran (pantai, lokal, tenang)

- daerah operasi kapal

8 Data/ dokumen lain di lapangan

Sebagai kelengkapan yang ditentukan oleh kelas, antara lain

; sertifikat uji, sertifikat bahan, sertifikat uji-jenis, record

pengujian, dsb.

II. GENERATOR

1 Penginstalasiannya

a Generator utama.

Ditempatkan di kamar mesin (main engine room) atau


di ruang terpisah khusus untuk mesin bantu

(seperately auxiliary engine room).

Bila dipasang dibagian depan kapal harus dengan

persetujuan khusus dan dengan memperhatikan

ketentuan bahwa ;

* tidak boleh di depan sekat tubrukan dibawah

sekat geladak.

* harus terjamin tidak akan ada gangguan

pengoperasian saat cuaca buruk, khususnya

berkaitan dengan suplai udara segar dan

pergantian udara buang.

* harus terjamin pengendalian dan pengamatan

dari MSB.

b Generator darurat.

Ditempatkan di "uppermost continuous deck" dan tidak

boleh didepan sekat tubrukan.

* ruangannya harus mudah dicapai dari geladak

terbuka dan pengoperasiannya tidak terganggu

oleh kebakaran atau kerusakan lain yang terjadi

di kamar mesin, dimana generator utama dan

MSB berada.

c Generator berpenggerak mesin propulsi utama (shaft

generator).
Perlengkapan pelepas (uncoupling), kecuali

perlengkapan tersebut sudah tergabung dalam sistem

poros propellernya.

Kalau sudah tergabung dalam sistem poros

propellernya, generator dengan pondasinya harus

dirancang sedemikian hingga terjamin baik

pengopersian dari unit propulsi di laut yang berat

(heavy seas) dalam kaitannya dengan kondisi

pembebanan kapal.

2 Komponen yang digunakan.

* Secara umum pabrik pembuat telah memiliki standar

produksi masing-masing, dengan dikelompokan dalam

jenis/tipe.

Rancangan/desain dari masing-masing jenis tersebut

dimajukan ke badan klasifikasi untuk mendapatkan

persetujuan/approval.

* Secara terperinci, ketentuan/persyaratan yang harus

dipenuhi agar bisa dipakai di kapal, tertuang dalam

standar listrik kapal (baik nasioanal maupun

internasional).

* Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian utama

adalah ;

# Bahan/material
- Tahan terhadap udara laut yang

mengandung uap air & garam, air laut dan

uap minyak.

- Tidak hygroskopis dan bersifat lambat

nyala (flame-retardant) dan memadam

sendiri (self-extinguishing).

- Bagian yang terbuat dari alloy (tidak tahan

air laut) dilindungi dengan cat khusus yang

sesuai.

# Jenis Pelindung/selungkup

- Tergantung kondisi ruang dimana generator

ditempatkan (misalnya ; di kamar mesin IP

22).

# Ventilasi & pendinginan

(draught ventilation & surface cooling)

# Poros

- Harus memenuhi ketentuan/persyaratan

yang tertera dalam buku peraturan

bahan/material.

# Bearing dan pelumasannya

- Harus mudah untuk pemeliharaan &

penggantian dan perhatian terhadap

pelumasannya (misal forced lubrication


pada plain bearing dan jenis bearing

grease pada antifriction bearing).

# Kemudahan pemeriksaan, pemeliharaan dan

penggantian.

- Untuk komutator, slip ring, sikat-arang dan

regulator.

- Pemakai diberi buku instruksi/petunjuk.

# Kumparan/lilitan

- Terlindung dari uap air, garam dsb. dan

kelas isolasinya tepat.

# Kotak terminal

- Penempatannya yang tepat dan ukuran

yang sesuai dengan penampang kabel

yang akan tersambung.

- selungkupnya minimal IP 44.

3 Pemeriksaan dan Pengujian.

a Di pabrik pembuat.

- Bahan/material (harus dilengkapi sertifikat

bahan)

- Pencocokan dengan gambar rancangan yang

telah disetujui badan klasifiklasi.

- Pemeriksaan visual (terutama bagian yang tidak

terlihat dalam gambar)


- Uji kenaikan suhu

* Untuk uji kenaikan suhu (type test),

kenaikan suhu yang diijinkan 10 % lebih

rendah dari tabel dibawah ini.

Insulation class A E B F+H

Temparature rise 55 70 75 95

(K)

- Uji karakteristik (load characteristics test)

* generator : Tegangan sebagai fungsi

beban

- Uji beban-lebih (over load test)

* Generator : 1,5 x

Inom. selama 2

menit

- Uji hubung singkat (short-circuit test)

* Besar arus uji hubung singkat sekurang-

kurangnya 3 x arus nominal.

- Uji kecepatan lebih (over speed test)

untuk menguji kekuatan mekanis (mechancal

strenght selama 2 menit.


* Generator berpenggerak sendiri : 1,2 x

kecep. nominal

* Shaft generator : 1,25 x kecep. nominal

- Uji tegangan lebih imbas (induced over-voltage

test)

Untuk menguji kekuatan listrik (electric strenght)

selama 3 menit

* Pada lilitan arus bolak-balik (a.c) yang tidak

dikenai uji tegangan tinggi (high-voltage

test)lilitan fasa-fasa :

1,5 x Tegangan nominal

* Pada angker (armature) arus searah (d.c)

dan semua lilitan yang tidak termasuk

diatas :

1,3 x Tegangan nominal.

- Uji lilitan tegangan tinggi (high voltage winding

test)

* selama 1 menit diujikan antara lilitan dan

rangka/frame

- Pengukuran tahanan isolasi

* Dilaksanakan sebelum dan sesudah uji

lilitan tegangan tinggi.


* Dilakukan dengan tegangan arus searah

(d.c) min. 500 volt.

* Besar tahanan isolasi tidak kurang dari 1

megohm, atau memenuhi rumus tersebut ;

3 x Teg. nominal (v)

------------------------------- dalam

Megohm.

K.V.A nom. + 1000

b Di galangan kapal (shipyard)

- Pencocokan barang/komponen dengan dokumen

yang melampirinya (sertifikat uji, catatan

pengujian/test record, dsb)

- Atestasi (khusus, bila dianggap perlu & tidak ada

jalan lain)

c Di kapal

- Cara penempatan/peletakan

Mulai dari dudukan, penyambungan, ventilasi,

pembumian/grounding, saluran pipa disekitarnya

(saluran udara masuk & buang) dsb.

- Pengukuran tahanan isolasi, sebelum kabel

disambungkan ke beban.

- Uji jalan (running test)

* Untuk mencheck bearing & kipas/fan,


slipring dan komutasi (untuk generator

arus searah/dc)

* Untuk melihat apakah aliran udara lancar

dan sistem tidak kemasukan udara yang

mengandung konsentrasi uap air dan

minyak yang tinngi (tidak ada kebocoran)

* Keseragaman (uniformity) tegangan pada

beban yang berbeda

* Memeriksa variasi tegangan dan frekwensi

saat beban terbesar disambung dan

diputus

* Melihat distribusi komponen daya (aktif dan

reaktif) bila generator bekerja paralel

* Pengendalian/kontrol kecepatan dan

periksa alat pengatur kecepatan pada

penggerak/prime-mover.

* Alat asut (starting) dan pengamat

(monitoring) pada penggerak (prime-

mover)

III MOTOR LISTRIK

1 Penginstalasian

- Tergantung daerah diamana ditempatkan motor listrik


tersebut (di kamar mesin, daerah terbuka, kamar

pompa, dll) atau kebutuhan/keperluan pemakaiannya

(untuk steering gear, pompa, windlass, dll)

2 Komponen yang dipakai

- diterapkan sama dengan persyaratan untuk generator.

3 Pemeriksaan dan Pengujian

a Di pabrik pembuat

- Bahan/material (harus dilengkapi sertifikat

bahan)

- Pencocokan dengan gambar rancangan yang

telah disetujui badan klasifikasi

- Pemeriksaan visual (terutama bagian yang tidak

terlihat dalam gambar)

- Uji kenaikan suhu (lihat generator)

- Uji karakteristik beban (load characteristics test)

* Tegangan sebagai fungsi beban

- Uji beban-lebih (over-voltage test)

* Motor (standar) : 1,6 x

Tnom. selama 15 detik

* Motor windlass : 2 x

Tnom selama 2 menit

* Motor steering gear :

tergantung jenis
sistemnya.

- Uji hubung-singkat (short-circuit test)

* Besar arus uji hubung-singkat sekurang-

kurangnya 3 x arus nominal

- Uji kecepatan lebih (over-speed test)

Untuk menguji kekuatan mekanis (mechanical

strength) selama 2 menit.

* Motor kecepatan konstan: 1,2 x kecep.

nominal

* Motor kecep. variabel : 1,2 x kecep. maks.

tanpa beban

* Motor berkarakteristik seri : 1,2 x kecep.

maks.

(sesuai name-plate tetapi sekurang-

kurangnya 1,5 x kecep. nominal)

Untuk motor sangkar/squirrel-cage motor,

dibebaskan dari uji kecepatan lebih.

- Uji tegangan lebih imbas (induced over-voltage

test)

Untuk menguji kekuatan listrik (electrical

strength) selama 3 menit

* Pada lilitan arus bolak-balik (a.c) yang tidak


dikenai uji tegangan tinggi (high-voltage

test)lilitan fasa-fasa :

1,5 x Tegangan nominal

* Pada angker (armature) arus searah (d.c)

dan semua lilitan yang tidak termasuk

diatas :

1,3 x Tegangan nominal.

- Uji lilitan tegangan tinggi (high voltage winding

test)

* selama 1 menit diujikan antara lilitan dan

rangka/frame

- Pengukuran tahanan isolasi

* Dilaksanakan sebelum dan sesudah uji

lilitan tegangan tinggi.

* Dilakukan dengan tegangan arus searah

(d.c) min. 500 volt.

* Besar tahanan isolasi tidak kurang dari 1

megohm, atau memenuhi rumus tersebut ;

3 x Teg. nominal (v)

------------------------------- dalam

Megohm.

K.V.A. nom. + 1000

b Di galangan kapal (shipyard)


- Pencocokan barang/komponen dengan dokumen

yang melampirinya (sertifikat uji, catatan

pengujian/test record, dsb)

- Atestasi (khusus, bila dianggap perlu & tidak ada

jalan lain)

c Di kapal

- Cara penempatan/peletakan

Mulai dari dudukan, penyambungan, ventilasi,

pembumian /grounding, saluran pipa

disekitarnya (saluran udara masuk & buang) dsb.

- Pengukuran tahanan isolasi, sebelum kabel

disambungkan ke beban.

- Uji jalan (running test)

* Starter panel

* Kesegarisan

* dll.

IV BATTEREI

1 Penginstalasian

- Penempatannya sedemikian sehingga memudahkan

dalam pemeriksaan, pemeliharaan dan pengujian.

- Tidak boleh ditempatkan didaerah kamar tinggal/tidur

ataupun ruang palka (kecuali dengan gas-tight cell)


- Tidak ditempatkan dilokasi yang bisa mempengaruhi

kemampuan pelayanannya ataupun mengurangi

umurnya (terbuka terhadap suhu tinggi/rendah yang

tidak diijinkan, semprotan air, dll)

- Harus dipasang sedemikian agar luapan uap elektrolit

tidak merusak peralatan disekitarnya

- Baterei lead-acid dan alkaline tidak boleh diletakkan

berdampingan ataupun didalam kamar/ruang yang

sama (satu ruang)

- Untuk memperkecil jatuh tegangan baterei untuk

keperluan alat asut (starter) diletakkan sedekat

mungkin dengan mesinnya.

2 Komponen yang dipakai

- Yang sudah disetujui badan klasifikasi adalah :

* Lead-acid dengan dilute sulphuric acid sebagai

elektrolit

* Nickel-cadmium dengan dilute potassium

hidriksid sebagai elektrolit

- Pada inklinasi sampai dengan 22,5 ° kapasitas

nominalnya tetap terjaga dan sampai inklinasi 40°

elektrolit tidak keluar/tumpah

- Permukaan cairan elektrolit harus diberi tanda


3 Pemeriksaan dan Pengujian

a Di pabrik pembuat

- Bila perlu atau ada permintaan khusus

b Di galangan kapal

- Inventarisasi barang/komponen

c Di kapal

Diperiksa hasil penginstalasian, meliputi penempatan,

ventilasi kamar ,kotak baterei, alat pengisian, interlock

antara pengisi baterei & ventilasi daya kamar baterei

(kalau ada) dan kelengkapan khusus untuk peringatan

dan catatan pemberitahuan (warning and information).

V TRANSFORMATOR

1 Penginstalasian

- Ditempatkan di kamar yang mudah dijangkau dan

berventilasi cukup.

- Tidak boleh ditempatkan digeladak terbuka, ruang

palka, gudang, daerah dengan bahaya ledak dan ruang

akomodasi.

- Trafo tanpa pelindung (terbuka IP 00) ditempatkan di

kamar tertutup/terkunci dan pintu masuknya harus

terpisah dengan saklar jalur suplai daya (power supply

feeder switch)
- Untuk trafo darurat lokasinya analog dengan generator

darurat.

2 Komponen yang dipakai

- Yang boleh digunakan hanya "dry type transformer"

- Semua trafo memiliki kumparan/lilitan terpisah, kecuali

trafo asut/penyala boleh oto-trafo.

- Beda tegangan tanpa beban dan beban pebuh tiddak

melebihi 5 %.

- Ketentuan lain dalam standar yang harus dipenuhi,

seperti ; kelas isolasi , kenaikan suhu yang

diperbolehkan dan kemampuan menahan pengaruh

hubung-singkat dari luar.

3 Pemeriksaan dan Pengujian

a Di pabrik pembuat

- Periksa bahan/material yang dipakai

- Periksa visual hasil pembuatan

- Uji kenaikan suhu

* Kenaikan suhu yang dicapai diukur setelah

trafo dibebani pada tegangan & arus

nominal atau dengan metode uji lain yang

ekivalen.
- Uji tegangan lebih imbas

* Lilitannya diuji pada 2 x tegangan

nominal dan kenaikan frekwensi, selama

120 detik (untuk meyakinkan bahwa isolasi

antar kumparan cukup baik dan aman)

- Uji hubung-singkat

* Kalau diperlukan/diminta

- Uji lilitan tegangan tinggi

* selama 1 (satu) menit antara lilitan yang di

uji dengan lilitan lain yang dihubungkan ke

inti (core) dan antara lilitan yang diuji

dengan rangka (frame)

- Pengukuran tahanan isolasi

* Dengan tegangan arus searah (dc) 500

volt.

* Tahanan isolasi sekurang-kurangnya ;

- antara inpu dan output 5 megohm

- isolasi selebihnya 2 megohm

b Di galangan kapal

Inventarisasi barang dan kelengkapan data/dokumen

c Di kapal

- Periksa instalasinya (penempatan &

penyambungan)
- Periksa pengamannya, seperti ; pelindung

terhadap air & kejutan listrik (electric shock),

ventilasi, pengaman beban lebih & hubung

singkat, kemampuan kerja paralel (kalau

digunakan), dll,

- Uji fungsi/kerja.

VI MAIN SWITCHBOARD ( MSB)

( PANEL HUBUNG UTAMA)

1 Penginstalasianya

- Umumnya ditempatkan sedekat mungkin dengan

generator utama

- Penempatannya sedemikian hingga aman terhadap

pengaruh bahaya yang mungkin timbul oleh

sekitarnya, seperti :

* Bagian bawah panel harus benar-benar tertutup,

bila terletak diatas bilga.

* Kalau diatas panel terpaksa harus pipa air atau

talang udara, maka tidak boleh ada

sambungan/flanges atau screws.

* Untuk keperluan pengendalian, pengawasan,

pengamatan, pemeliharaan, penggantian maka

lebar gang didepan panel minimum 0,9 meter


dan dibelakang panel minimum 0,5 meter

sedangkan disamping panel tergantung

keperluan, tetapi sekurang-kurangnya cukup buat

ventilasi.

* Didepan panel, sedapat mungkin juga di

belakang panel, dipasang grating atau mat

berisolasi dan rel pegang berisolasi

* Apabila panelnya lebar, operator didepan panel

harus bisa melihat keseluruh panel tersebut, kira-

kira dari posisi ditengah.

2 Komponen yang di pakai

- Harus dipenuhi ketentuan dalam standar yang berlaku.

Terutama terhadap pengaruh kondisi sekitar dan

pemilihan bahan serta isolasi yang tepat.

- Pemutus daya (circuit beaker) harus memiliki sertifikat

uji jenis dan pemilihannya disesuaikan kebutuhan.

- Peralatan pengaman (protective devices) harus

memenuhi ketentuan berikut :

* Trip tegangan rendah (under-voltage trip) bekerja

pada jatuh tegangan (voltage-drop) 70 % - 35 %

nilai nominal (untuk generator dengan delay


waktu 500 mdet).

* Relai arus lebih (over-current relay) untuk

generator harus bekerja dengan delay waktu

maksimum 2 menit pada arus lebih 110 % - 150 %.

* Relay daya balik (reverse power relay) untuk

generator kerja paralel dengan kapasitas 50 kva

keatas, relay harus bekerja dengan delay waktu

antara 2 - 5 detik, dengan setting 1 - 3 % nilai

nominal untuk turbo-generator dan 4 - 10 % nilai

nominal untuk diesel-generator. Pada jatuh

tegangan (under voltage) 60 % relay tidak boleh

bekerja.

* Proteksi arus hubung-singkat (short circuit

protection), harus bekerja dengan delay waktu

pendek (short time delay), sampai dengan 200

mili-detik untuk arus searah (dc) dan sampai

dengan 500 mili-detik untuk arus bolak-balik (ac).

* Phase failure protection harus bekerja tanpa

delay waktu bila terjadi gangguan satu fasa pada

rangkaian tiga fasa.

* Check synchronizers, untuk pengaman alternator

terhadap sudut fasa yang tidak diperbolehkan

pada saat hubungan paralel, harus bekerja hanya


pada sudut deviasi sampai dengan 45° (listrik)

dan beda frekwensi sampai dengan 1 Hz.

* Insulation monitoring equipment harus terus

menerus memperlihatkan tahanan isolasi dari

sistim distribusi dan harus memberikan alarm

apabila tahanan isolasi dari sistim turun/jatuh

dibawah 100 ohm/volt (arus pengukuran tidak

boleh melebihi 12 mA disaat tehubung ke bumi,

massa, badan sepenuhnya/total.

- Seluruh alat ukur dari jenis yang diperbolehkan (sesuai

standar) dan dengan batas ukur masing-masing

sebagai berikut ;

* Volt-meter, minimum 120 % volt nominal

* Amper-meter, minimum 130% Amp. nominal

* KW-meter, minimum 120 % KW nominal, untuk

generator kerja paralel bisa menunjuk pada daya

balik (reverse power) minimum 120 %.

* Frekwensi-meter, minimum ± 5 Hz, terhadap

frekwensi nominal.

- Tata letak bagian komponen harus memenuhi

ketentuan dari segi keselamatan/keamanan, mesalnya

;
* Di bagian belakang dari panel yang terbuka,

bagian yang bertegangan harus diamankan

terhadap sentuhan/kontak langsung pada

ketinggian 0,3 meter.

* Tuas kerja diletakkan/dipasang minimum 0,3

meter dari lantai dan tuas circuit breaker

generator dipasang/ditempatkan minimum 0,8

meter dari lantai.

- Ketentuan lain dalam standar y ang juga harus

dipenuhi, seperti ;

* Jenis dan kapasitas sekering (fuse) yang boleh

digunakan

* Jenis dan jumlah meter serta jenis/warna dan

jumlah lampu indikator yang harus tersedia

untuk setiap generator utama maupun generator

bantu

* Penandaan padda meter pengukur, dll.

3 Pemeriksaan dan Pengujian

a Di pabrik pembuat/perakit

- Periksa bahan/material

- Periksa sub-komponen (cb, kalibrasi meter-meter,

lampu pilot, fuse, relay, dll)


- Periksa pelaksanaan perakitan

- Uji kerja / uji fungsi

* Dari semua kelengkapan yang ada di MSB)

- Uji tegangan tinggi

* Umumnya dilakukan sebelum uji

kerja/fungsi

* Pengujian dilakukan antar konduktor dan

antara konduktor dengan rangka/frame

dari papan hubung utama

* Selama pengujian alat ukur & aparat bantu

lainnya dilepas

- Pengukuran tahanan isolasi

* Dengan tegangan arus searah (dc)

minimum 500 volt.

* Besar tahanan isolasi dari tiap seksi

sekurang-kurangnya 1 megohm

* Umumnya dilakukan sebelum dan sesudah

uji tegangan tinggi

b Di galangan kapal

- Inventarisasi barang dan kelengkapan data /

dokumen, seperti sertifikat uji, test record, dll)

c Di kapal

- Periksa kondisi instalasi, termasuk dudukan &


posisi, handrail & grating berisolasi, tutup lantai

berisolasi, perlindungan terhadap penetrasi air &

minyak dari / talang, dll.

- Pengecekan tahanan isolasi, sebelum

penyambungan akhir dengan sumber daya dan

beban

- Uji coba kerja/fungsi dari semua peralatan di

MSB

- Uji beban

Untuk mengkaji kerja sama antar seluruh

peralatan & perlengkapan listrik kapal termasuk

menguji kemampuan seluruh peralatan

pengaman & perlengkapan kontrol/pengendali

- dll yang dianggap perlu.

VII. PANEL- PANEL LAIN ( ESB & DSB)

1 Penginstalasiannya

# Emergency switchboard (ESB)

Ditempatkan sedekat mungkin dengan sumber daya

darurat, kondisi tempatnya sama dengan generator

darurat, tetapi penginstalasiannya seperti Main

Switchboard (MSB)

# Distribution Switchboard (DSB)


- Ditempatkan sedemikian hingga terlindung dari

bahaya yang bisa ditimbulkan oleh lingkungan

sekitarnya (cipratan air/minyak, panas dsb)

- Di pintu kotak panel diberi keterangan (kode &

rangkaian yang disuplai) serta diberi kunci yang

sedapat mungkin sama untuk semua panel.

2 Komponen

# Emergency Switchboard (ESB)

- Diterapkan sama dengan persyaratan untuk MSB

# Distribution Switchboard (DSB)

- Panel distribusi & kotak hubung harus dari bahan

yang sulit/tidak bisa terbakar, dan tetap bisa

berfungsi baik pada kondisi pemakaian di kapal.

3 Pemeriksaan dan Pengujian ESB & DSB

a Di pabrik pembuat

- Pemeriksaan visual

- Pengukuran tahanan isolasi

- Uji tegangan tinggi

- Uji kerja/fungsi

b Di galangan kapal

Inventarisasi barang dan dokumen

c Di kapal
- Periksa instalasi (penempatan & penyambungan)

- Pengukuran/periksa tahanan isolasi (sebelum

penyambungan)

- Uji coba fungsi (setelah tersambung)

- Periksa pengaman/pelindung panel bila

diperlukan, misalnya digeladak terbuka yang

kemungkinan terjadi penetrasi air dsb.

VIII PERANGKAT PENERANGAN

1 Penginstalasian

- Jenis lampu yang dipasang disesuaikan tempatnya

(biasa, kedap air, kedap ledak, dsb)

- Penempatannya harus sedemikian hingga

terlindung/terbebas dari bahaya mekanis,

tetes/cipratan air dll.

- Untuk tempat tertentu yang dikategorikan penting

(dari segi keselamatan/safety) diusahakan untuk

disuplai lewat 2 (dua) rangkaian terpisah, seperti ;

* kamar mesin & kamar kendali (control)

* dapur besar

* gang

* tangga ke geladak sekoci

* ruang duduk & makan untuk penumpang dan


awak kapal

Setidak-tidaknya (misal karena kapal kecil)

saluran/rangkaian kedua disuplai lewat sumber

darurat.

- Socket hanya boleh ditempatkan pada lokasi yang

benar-benar aman/terlindung dari bahaya mekanis

(tidak boleh di ruang palka), juga tidak boleh

ditempatkan pada lokasi dengan tingkat bahaya tinggi,

seperti ruang boiler, underfloor machinery, dekat fuel

oil (FO), lub. oil (LO), separator dsb.

2 Komponen

- Seluruh bagian perangkat penerangan dari jenis

pemakaian di kapal

- Pemilihan berdasar kebutuhan(tergantung tempat &

kondisi sekitar)

3 Pemeriksaan dan Pengujian

a Di pabrik pembuat

- Uji jenis komponen

* atas permintaan (ketentuan sesuai

standard)

* pemeriksaan bahan & rancangan

* Uji coba fungsi


b Di galangan pembuat

Inventarisasi barang dan dokumen terutama untuk

perangkat penerangan yang ditempatka di daerah

berbahaya.

c Di kapal

- Periksa instalasi

* Penempatan dan pemasangan, khususnya

kondisi sekitar

* Khusus untuk penerangan darurat,

diperiksa benar penempatannya sesuai

ketentuan keselamatan (SOLAS)

* Khusus untuk lampu yang ditempatkan di

daerah berbahaya diperiksa cara

pemasangan dan penempatannya.

* Uji coba fungsi/kerja masing-masing

bagian.

IX K A B E L

1 Penginstalasiannya

Prinsipnya pada semua saluran kabel penting tidak boleh

ada sambungan (harus terjalur penuh) antara lain saluran

kabel dari :

- Sumber daya ke MSB

- MSB ke pemakai daya (motor) atau panel distribusi


(khususnya pemakai daya penting/essential)

1.1 Penjaluran kabel

- Kabel dijalurkan selurus mungkin dan bebas dari

gangguan mekanis

- Pembengkokan/pelengkungan kabel yang

dibolehkan (min. R) adalah seperti pada tabel

berikut :

Tabel : Radius kurvatur yang diijinkan

outside diameter of cables without metal sheath cables with metal sheath

cable or braid or braid

( D)

25 mm or under 4D 6D

over 25 mm 6D 6D

- Harus dihindari sumber panas, seperti boiler,

pipa panas dll. kalau terpaksa tidak bisa dihindari

maka harus diberi pelindung/pembungkus untuk

menghindari pengaruh radiasi panas.

- Harus dihindari juga tempat lain yang dianggap

berbahaya, seperti daerah panas (fire zone)

- Ditempat-tempat dimana kemungkinan bahaya

mekanis timbul (karena kondisi tempat itu sendiri


atau karena gerakan dan getaran kapal, kabel

harus dilindungi dengan selungkup / pelindung

(misalnya penembusan antar ruang akomodasi)

- Penempatannya pada saluran kabel (cable-ways,

trays, ducts, dll) harus diatur sedemikian

sehingga mudah untuk pemeriksaan,

penggantian dan ventilasinya baik (untuk

menghindari pengembunan/korosi)

- cable-ways, trays sedapat mungkin dari metal

1.2 Pengikatan kabel

- Umumnya kabel diikat dengan clips atau bindings

dari metal (untuk menghindari korosi) atau

pengikat yang terbuat dari bahan tahan api

(flame-retardant), kecuali untuk "mobile

consumers" dengan flexible cords atau kabel

yang dijalurkan lewat pipa, conduit, trunk, casing

khusus.

* pengikat dari plastik harus dengan

persetujuam khusus

* untuk pengikat kabel kedinding aluminium

digunakan galvanized clips atau sejenisnya,

dengan sekerup (screw) dari cadmium

atau galvanized steel


- Clips untuk kabel yang lebih besar dari 30 mm

ataupun clips untuk kabel yang lebih dari satu

harus diberi penyangga dan diikat.

- Untuk jarak clips dan diameter kabel yang

dipakai dapat dilihat pada tabel (clips distance)

dibelakang.

Untuk kabel yang dijalurkan tegak / vertikal,

jarak antara clips boleh 25 % lebih besar dari nilai

dalam tabel clips distance.

- Pengikatan & pengencangannya harus dengan

alat (tool) yang direkomendasikan oleh pembuat

((manufacturer)

1.3 Tegangan regang ( tensile stress)

Kabel harus diinstalasikan sedemikian, sehingga

tegangan regang yang mungkin timbul masih dalam

yang diijinkan.

Untuk itu perlu perhatian khusus bagi kabel yang

berpenampang kecil bila kabel tersebut terjalur

tegak/vertikal dan kabel terjalur dalam pipa

tegak/vertikal.

1.4 Pelindung kerusakan mekanis

Ditempat / lokasi dimana kerusakan mekanis


kemungkinan besar terjadi seperti ; ruang palka,

geladak terbuka, dll, kabel dipasang / ditempatkan 500

mm diatas lantai dan harus diberi pelindung (cover).

Pelindung kabel dari metal dihubungkan langsung ke

lambung kapal.

1.5 Kabel dan kawat dalam pipa, konduit atau

talang metal tertutup.

- Digunakan antara lain pada cargo winches

(antara pengaman / swicthgear dan motornya)

diruang palka instalasi bawah lantai, dan lain-lain

lokasi yang tingkat bahayanya sejenis.

- Permukaan dalam konduit & talang harus rata

benar dan diujungnya berbentuk sedemikian

hingga tidak merusak kabel (waktu penjaluran

maupun pengaruh gerakan / getaran kapal)

- Konduit dan talang yang dipasang pada sudut

dan horizontal terhadap lantai maka pada bagian

yang rendah diberi lobang dengan ukuran

diameter minimal 10 mm untuk memastikan

bahwa tidak ada cairan yang terkumpul pada

bagian dalam konduit dan talang.

- Agar penarikan / pemasangan kabel tidak sulit,

maka untuk lengkungan pipa / konduit harus


dengan radius kurvatur minimum 1.5 kali dari

nilai pada "tabel radius kurvatur yang diijinkan"

lihat 1.1 didepan

- Hanya 40 % dari penampang dalam konduit /

pipa / duct yang boleh terisi kabel. Kabel

dengan pembungkus luar dari plastik dapat

dipakai ddalam konduit/pipa.

- Konduit / pipa harus terhubung dari metal

sepanjang pemasangannya dan harus dibumikan

(earthed) dengan efektif.

Untuk pipa / konduit yang bukan metal hanya

dipasang didaerah akomodasi dan untuk

perlengkapan/rangkaian bertegangan 250 volt

kebawah. Pipa / konduit harus dari bahan yang

sulit terbakar (flame-retardant)

1.6 Penembusan kabel

- Penembusan kabel tidak boleh mempengaruhi

kekuatan mekanis, kekedapan air dan ketahanan

bakar dari sekat & geladak yang ditembusnya.

Perlengkapan penembusan kabel tersebut harus

terbuat dari bahan tahan api.

- Kalau penembus diisi kompon (kedap air), maka

kabel-kabel dalam penembus diletakkan sejajar /


paralel dan tidak saling menyilang sepanjang 250

mm.

Saat proses pengisian kompon, reaksi panas

yang timbul tidak boleh menyebabkan regangan

terhadap kabelnya.

- Penembus kabel untuk sekat & geladak kedap air

harus mampu ditekan minimum 2.5 bar selama

30 menit.

- Hal-hal lain yang perlu diperhatikan seperti ;

* Kabel & kawat menembus sekat atau bar

(pilar) geladak dari metal agar tidak rusak

dilindungi dengan lapisan atau lining yang

terbuat dari bahan yang sesuai.

* Kabel menembus geladak dilindungi dari

kerusakan dengan pipa/casing setinggi

minimum 300 mm

* Talang/duct kabel harus dirancang

sedemikian hingga api disalah satu geladak

tidadk merambat ke geladadk lainnya lewat

talang/duct tersebut.

1.7 Instalasi ditempat khusus

Instalasi kabel ditempat khusus, seperti di ruang radio,

navigasi, daerah magnetik kompas, ruang pendingin


dsb. disesuaikan dengan karakteristik tempatnya

termasuk bahannya.

1.8 Fire stop

- Fire stop dipasang pada tempat-tempat ;

* Main switchboard (MSB) dan Emergency

switchboard (ESB)

* Jalan masuk kabel pada ruang kontrol

mesin (engine control room)

* Pusat kontrol panel dan konsol/kabinet

untuk instalasi penggearak utama dan

untuk peralatan bantu penting lainnya.

- Untuk ruangan tertutup dan ruangan setengah

tertutup, fire stop harus dipasang pada tempat-

trempat berikut ;

* pada setiap titik masuk dan keluar jalan

kabel pada konduit metal

* Untuk jalan kabel yang terbuka dan

vertikal, minimum pada setiap second deck

dan maksimum setiap interval 6 meter

* setiap 14 meter untuk jalan kabel horizontal

terbuka.

1.9 Fire stop desain

Penembusan kabel tahan api sampai pada fire stop


harus memenuhi persyaratan SOLAS untuk partisi B-O

Firei stop (sebagai contoh) dapat dibentuk dari partisi

yang telah ada atau dengan menggunakan pelat baja

tebal minimum 3 mm dengan B-O penembusan pada

setiap bagian.

Pelat baja dirancang sedemikian hingga mengelilingi

kabel dan seperti yang ditentukan berikut ;

- dua kali ukuran maksimum kabel yang dipasang

untuk instalasi vertikal.

- satu kali ukuran maksimum kabel yang dipasang

untuk instalsi horizontal.

Pelat baja tidak perlu diteruskan sampai pada

pelindung/penutup atas, deck, bulkheads atau pelat

dinding.

1.1 0 Pemakaian cat/ pelindung kedap bakar

Sehubungan dengan fire stop desain, seperti yang

diuraikan diatas, maka cat kedap bakar yang telah

disetujui kelas dapat digunakan, seperti berikut :

- setiap 1 meter untuk panjang kabel 14 meter

yang dipasang horizontal

- sepanjang kabel yang dipasang vertikal

II Komponen
- Pada prinsipnya semua kabel dan kawat berisolasi harus dari

jenis yang telah disetujui kelas (type test certificate)

- Untuk itu ketentuan dalam standar harus dipenuhi ; a.l.

* Bahan konduktor : electrolytic copper dengan tahanan

/ resistivity tidak melebihi 17,241 ohm.mm2/km pada 20

°C.

- Minimum jumlah kawat per konduktor ; lihat "tabel jumlah

minimum kawat per konduktor"

- Bahan isolasi dan tebal dinding isolasi dari jenis yang telah

diakui (standar).

Isolasi tidak boleh menempel pada konduktor, untuk

itu sebagai pemisah digunakan tape/pita atau film

(tebalnya tidak dihitung sebagai bagian tebal dinding isolasi)

Untuk data teknis, lihat "tabel tebal dinding nominal dari

isolasi"

- Bungkus (cover), sarung (sheath) & anyaman (braid)

pelindung.

* Kabel urat banyak (multi-core) harus dilengkapi

dengan urat yang dibungkus bahan pengisi (filler) atau

lilit (wrap).

* Untuk sarung non-metal harus dari jenis yang suddah

distandarkan.

* Sarung tidak boleh menempel pada anyaman maupun


isolasi antara.

* Permukaan anyaman kawat metal (kalau dipakai kabel

yang selungkup paling luar hanya anyaman kawat tsb.)

harus dilapisi cat yang bebas timah (lead-free) dan

tahan bakar (flame-retardant). Cat harus mempunyai

vikositas cukup rendah dan benar-benar meresap

kedalam anyaman. Setelah kering kabel bila

dibengkokan maka lapisan cat tidak boleh retak /

terkupas.

III Pemeriksaan dan pengujian

1 Di pabrik pembuat

- Uji jenis (type test) atau uji tunggal (sebagian

dari produk)

* Pengujian dilaksanakan sesuai aturan

dalam standar dan hasilnya dicatat dalam

laporan uji

* Uji tunggal dilakukan bila dianggap perlu,

misalnya data/dokumen diragukan atau

tidak jelas, kabel sudah sesuai ketentuan

uji atau belum, dsb.

- Pelaksanaan uji harus dengan persetujuan kelas

dan sekurang-kurangnya mencakup ;


* uji tahanan konduktor

* uji tegangan

* uji tahanan isolasi

* Analisa dan verifikasi terhadap struktur &

karakteristik bahan/material tanpa

penuaan (ageing) dengan contoh (sample)

secara random

2 Digalangan kapal

Inventarisasi barang dan dokumen teknis

3 Di kapal

- Periksa hasil penginstalasian, khususnya ;

* kemungkinan kerusakan bagian luar

(akibat cara penarikan/pembengkokan

kabel)

* penyambungan dan pencabangan kabel

(expansion joint)

* penjaluran kabel di kabin dan daerah

akomodasi

* cara penembusan dan penggunaan bahan

yang tepat / disetujui pada sekat &

geladak kedap air atau tahan api (fire

proof).

- Pemeriksaan tahanan isolasi, sebelum


penyambungan akhir.

- Pemeriksaan pembumian (earthing) kabel ke

lambung kapal.

Anda mungkin juga menyukai