BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
LANDASAN TEORI
atas data yang relevan pada masa lalu, maka metode peramalan ini
dipergunakan dalam peramalan yang obyektif.
Dalam perencanaan dan pengedalian produk, metode peramalan atau
forecasting khususnya tentang permintaan atau demand mempunyai peran
sebagai perencanaan juga sebagai alat pengambil keputusan di bidang
produksi dimana didalamnya terdapat aktivitas perencanan kebutuhan bahan
baku, tenaga kerja, kapasitas produksi, dan mesin produksi di masa yang
akan datang. Menurut Nasution, 2003. Teknik peramalan terbagi menjadi
dua bagian, pertama adalah peramalan subjektif dan peramalan objektif.
Metode peramalan subjektif memiliki model data kuantitatif dan metode
objektif memiliki dua model data yaitu model time series dan model kausal.
Pada penelitian ini model yang digunakan adalah model time series, dimana
time series merupakan model yang untuk memprediksi masa depan dengan
menggunakan data terdahulunya. Secara umum, metode peramalan
dibedakan menjadi 2, yaitu metode peramalan yang bersifat subjektif yaitu
peramalan yang didasarkan pada hasil-hasil diskusi, pendapat pribadi dan
intuisi. Metode peramalan lainnya yaitu metode peramalan yang bersifat
objektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada permintaan historis dengan
mengikuti aturan matematika dan statistik.
Peramalan yang bersifat objektif dibagi lagi menjadi 2 yaitu metode
intrinsik dan metode ekstrinsik. Metode intrinsik didasarkan pada
permintaan historis tanpa memperhatikan faktor-faktor lain yang mungkin
mempengaruhi permintaan tersebut, sedangkan metode ekstrinsik
memperhatikan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi besarnya
permintaan yang akan terjadi di masa mendatang (Nasution, 2003). Metode
ekstrinsik terdiri dari beberapa model, diantaranya;
1. Moving Average
Pada dasarnya, pengertian moving average atau rata-rata bergerak
adalah metode peramalan yang menghitung rata-rata suatu nilai runtut
waktu dan kemudian digunakan untuk memperkirakan nilai pada
periode selanjutnya. moving average atau rata-rata bergerak diperoleh
melalui penjumlahan dan pencarian nilai rata-rata dari sejumlah periode
Praktikum Sistem Produksi
4. Safety stock, merupakan item yang sengaja dibuat untuk dijadikan stok
sebagai langkah antisipasi terhadap perubahan yang terjadi pada
peramalan atau forecast.
5. Demand time fence, merupakan periode mendatang dari MPS dimana
perubahan-perubahan yang terjadi pada MPS tidak diizinkan.
6. Planning time fence, merupakan periode mendatang dari MPS, dimana
perubahan yang terjadi pada MPS dievaluasi untuk mencegah
ketidaksesuaian dalam jadwal produksi.
7. Time periods for display, yaitu banyaknya periode waktu yang
ditampilkan dalam format MPS, bisa dalam satuan hari, minggu atau
bulan.
8. Sales plan atau forecasting, yaitu peramalan tentang permintaan yang
akan terjadi di masa mendatang.
9. Actual orders, merupakan permintaan yang diterima dan bersifat pasti.
10. Projected available balance atau PAB, proyeksi on hand inventory dari
waktu ke waktu selama masa perencanaan.
11. Available to promise, merupakan data yang berkaitan dengan banyak
produk yang dijadwalkan untuk diproduksi sehingga bisa dipastikan
dapat terpenuhi atau tidaknya permintaan pelanggan.
12. Production schedule, merupakan jadwal produksi yang berkaitan
dengan kuantitas dari item yang akan diproduksi.
2.8 Agregat Planning
Menurut Sukendar, Kristomi (2008 : 107) Perencanaan agregat
berarti menggabungkan sumber daya-sumber daya yang sesuai ke dalam
istilah-istilah yang lebih umum dan menyeluruh. Dengan adanya
peramalan permintaan, serta kapasitas fasilitas, persediaan jumlah tenaga
kerja dan input produksi yang saling berkaitan, maka perencana harus
memilih tingkat output untuk fasilitas selama tiga sampai delapan
belas bulan ke depan. Perencanaan ini diantaranya bisa diterapkan untuk
perusahaan manufaktur, rumah sakit, serta pernerbit buku.
Perencanaan agregat biasa digunakan oleh seseorang untuk
menentukan keputusan yang akan di ambil dalam meningkatkan kapasitas
Praktikum Sistem Produksi
a. Sumber daya, terdiri dari sumber daya manusia dan fasilitas yang
dimiliki perusahaan.
b. Peramalan permintaan yang diperoleh dari data historis permintaan
masa lalu, yang digunakan untuk memprediksi jumlah permintaan di
masa depan.
c. Kebijakan perusahaan, di dalamnya misalnya adalah subkontrak
dengan perusahaan lain. Kebijakan mengenai tingkat persediaan,
pemesanan kembali, dan melakukan lembur.
d. Biaya, yang termasuk dalam biaya adalah penyimpanan
persediaan, biaya pemesanan, biaya yang muncul bila melakukan
Praktikum Sistem Produksi
ada dan kapasitas dari setiap pusat kerja selama periode waktu tertentu.
(Garpezs, 1998).
Input Capacity Requirement Planning (CRP):
1. Schedule of planned factory order releases
Merupakan salah satu output dari MRP. CRP memiliki dua sumber
utama dari load data, yaitu: (1) Scheduled receipts yang berisi data
order due date, order quantity, operations completed, operations
remaining, dan (2) planned order releases yang berisi data planned
order releases date, planned order receipt date, planned order
quantity. Sumber-sumber lain seperti: product rework, quality recalls,
engineering prototypes, excess scrap, dan lain-lain, harus
diterjemahkan ke dalam satu dari dua jenis pesanan yang digunakan
oleh CRP tersebut.
2. Work order status
Informasi status ini diberikan untuk semua open orders yang ada
dengan operasi yang masih harus diselesaikan, work center yang
terlibat dan perkiraan waktu.
3. Routing data
Memberikan jalur yang direncanakan untuk factory melalui proses
produksi dengan perkiraan waktu operasi. Setiap part, assembly, dan
produk yang dibuat memiliki suatu routing yang unik, terdiri dari satu
atau lebih operasi. Informasi yang diperlukan untuk CRP adalah:
operations number, operation, planned work center, possible alternate
work center, standard set-up time, standard run time per unit, tooling
needed at each work center, dan lain-lain. Routing memberikan
petunjuk pada proses CRP sebagaimana layaknya BOM memberikan
petunjuk pada proses MRP.
4. Work center data
Data ini berkaitan dengan setiap production work center, termasuk
sumber-sumber daya, Standar-standar utilisasi dan efisiensi, serta
kapasitas. Elemen-elemem data pusat kerja adalah: identifikasi dan
deskripsi, banyaknya mesin atau stasiun kerja, banyaknya hari kerja per
Praktikum Sistem Produksi
∑ WTi
i
EL= ×100 %
( k ) ( ws )
Wti = waktu stasiun ke i = 1,...,k
K = jumlah stasiun kerja
WS = waktu siklus
2. Indeks kerataan atau Smoothness Index, SI, diantaranya;
Suatu indeks yang menunjukan kelancaran dari suatu lintas
perakitan.
K
SI = √∑ I =1
(WTmax−WTi)2
DAFTAR PUSTAKA
Andrie P, A., & Alfandianto, A. (2107). Analisis Elemen Gerakan Aktif dan
Tidak Aktif Dengan Pendekatan 5S dan Micromotion Study. Saintek, 69-
75.
Intani, A. E. (2017). DESIGN FOR MANUFACTURING (DFM) UNTUK
MEMINIMASI BIAYA PRODUKSI DAN KUALITAS (STUDI KASUS
PALLET BOX FABRICATION SECTION PT SAPTAINDRA SEJATI) .
Operations Excelent, 124-139.
Kristanto, A., & Saputra, D. A. (2011). PERANCANGAN MEJA DAN KURSI
KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA
PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 78-87.
Marbun, M., Sihotang, H. T., & Marbun, N. V. (2016). PERANCANGAN
SISTEM PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI ROTI
MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI. Jurnal Mantik
Penusa, 48-54.
Mateus, E., Palandeng, I. D., & Pondaag, J. J. (2018). IMPLEMENTASI SISTEM
PRODUKSI PENGOLAHAN TEPUNG KELAPA (STUDI KASUS
PADA: PT.GEILOLO COCO INDUSTRY DI HALMAHERA UTARA).
Jurnal EMBA, 1928 – 1937.
Panudju, A. T., Panulisan, B. S., & Fajriati, E. (2018). ANALISIS PENERAPAN
KONSEP PENYEIMBANGAN LINI (LINE BALANCING) DENGAN
METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) PADA SISTEM
PRODUKSI PENYAMAKAN KULIT DI PT. TONG HONG TANNERY
INDONESIA SERANG BANTEN . JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM
INDUSTRI , 70-80.
Paramitadevi, Y. V., Nofriana, R., & Yulisa, A. (2017). Penerapan Produksi
Bersih Dalam Upaya Penurunan Timbulan Limbah Cair Di Pabrik Gula
Tebu. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik
Lingkungan, 54-61.
Sembiring, B. E., Nuzulisya, F., & Cahyadi, R. (2020). Perbaikan Waktu Kerja
Pada Bagian Produksi Tamiya Dengan Menggunakan Peta Tangan Kanan
Dan Tangan Kiri. Bulletin of Applied Industrial Engineering Theory, 12-
15.
Setyawan, D., Soegiharto, S., & Agus, J. (2012). Perbaikan Sistem Produksi
Dengan Metode Line Balancing Pada Perusahaan Pembuat Mesin
Pertanian PT Agrindo Gresik. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya, 1-15.
Praktikum Sistem Produksi