Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam upaya
peningkatan kesejahteraan manusia di dunia. Hal ini sudah dirumuskan dalam
Sustainable Development Goals (SDG’s) yang berlaku sejak tahun 2016-2030 1.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pemerintah memfokuskan
kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 pada penguatan upaya
kesehatan dasar (primary health care) berkualitas yang salah satunya dilakukan
melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK). Program
Indonesia Sehat bertujuan agar tercapainya keluarga-keluarga sehat. Dalam
Program Indonesia Sehat, upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan
tahun 2015-2019 dilaksanakan dengan memberdayakan segenap potensi yang ada,
salah satunya, yaitu keluarga yang merupakan unit terkecil pembangunan
kesehatan. Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Dalam
Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama sebagai
penanda status kesehatan sebuah keluarga, salah satunya, yaitu penderita
hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.2
Hipertensi atau secara awam disebut tekanan darah tinggi adalah masalah
kesehatan global, termasuk di Indonesia karena prevalensinya yang tinggi,.
Hipertensi tidak memberikan keluhan dan gejala yang khas sehingga banyak
penderita tidak menyadarinya. Oleh sebab itu, hipertensi dijuluki sebagai The
Silent Killer atau pembunuh diam-diam.3 Menurut Riskesdas (2018), hipertensi
merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar
34,1%. Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada
penduduk menunjukkan hasil tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan (44,1%),
diikuti oleh Jawa Barat dan Kalimantan Timur serta Provinsi Jawa Tengah
menempati urutan ke-4.4 Profil data kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2017
menunjukkan bahwa Kabupaten Magelang terletak pada peringkat ke-19 di
Provinsi Jawa Tengah.5

1
Berdasarkan hasil Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Puskesmas Salaman I periode Januari-April 2019, penderita yang terdiagnosis oleh
tenaga kesehatan mencapai 277 kasus. Saat pelaksanaan PIS PK di Dusun Sabrang,
Desa Kalirejo pada bulan Mei 2019 didapatkan bahwa hipertensi merupakan salah
satu masalah yang ditemukan. Dari 51 KK yang dilakukan survei 17 KK menderita
hipertensi dan hanya terdapat 6 KK dengan hipertensi yang berobat secara teratur
(35,29%). Hasil cakupan tersebut kurang dari target pengobatan sesuai standar yang
telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, yaitu sebesar 100%. Oleh
karena itu, penulis memilih judul “Evaluasi Penderita Hipertensi di Dusun Sabrang,
Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang Periode Mei 2019.”
sebagai judul tugas mandiri.

I.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat dibentuk berdasarkan latar belakang di atas
adalah apa yang menjadi penyebab rendahnya cakupan penderita hipertensi yang
berobat secara teratur dan kejadian baru kasus hipertensi seat pelaksanaan PIS PK
di Dusun Sabrang, Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang dan
bagaimana pemecahan dari masalah tersebut?

I.3 Tujuan
I.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis faktor-faktor penyebab
rendahnya cakupan penderita hipertensi yang berobat secara teratur dan kejadian
baru kasus hipertensi saat pelaksanaan PIS PK di Dusun Sabrang, Desa Kalirejo,
Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang serta menentukan dan merumuskan
alternatif pemecahan dari masalah tersebut

I.3.2 Tujuan Khusus


a. Mengetahui faktor-faktor input (man, money, method, material,
machine), proses (P1, P2, P3) yang menyebabkan rendahnya cakupan
(output) penderita hipertensi yang berobat secara teratur dan kejadian
baru kasus hipertensi di Dusun Sabrang, Desa Kalirejo, Kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang.

2
b. Mencari alternatif pemecahan masalah dari penyebab rendahnya cakupan
penderita hipertensi yang berobat secara teratur dan kejadian baru kasus
hipertensi di Dusun Sabrang, Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang dan upaya kegiatan puskesmas ditinjau dari input,
proses, dan lingkungan.
c. Membuat rencana kegiatan untuk menyelesaikan penyebab masalah
rendahnya cakupan penderita hipertensi yang berobat secara teratur dan
kejadian baru kasus hipertensi di Dusun Sabrang, Desa Kalirejo,
Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

I.4 Manfaat
a. Membantu puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab rendahnya
cakupan penderita hipertensi yang berobat secara teratur dan kejadian
baru kasus hipertensi di Dusun Sabrang, Desa Kalirejo, Kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang.
b. Sebagai data dasar untuk evaluasi program keluarga sehat di Puskesmas
Salaman sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
meningkatkan cakupan penderita hipertensi yang berobat secara teratur
dan kejadian baru kasus hipertensi di Dusun Sabrang, Desa Kalirejo,
Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
c. Membantu puskesmas dalam memberikan pilihan alternatif pemecahan
masalah mengenai rendahnya cakupan penderita hipertensi yang berobat
secara teratur dan kejadian baru kasus hipertensi di Dusun Sabrang, Desa
Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
d. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi
khususnya perihal prinsip pemberian obat antihipertensi dan komplikasi
hipertensi.
e. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama masalah hipertensi
di Dusun Sabrang, Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang.

3
I.5 Metodologi
Total sassran sebanyak 23 orang penderita hipertensi di Dusun Sabrang,
Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Jenis data yang
diambil adalah data primer berupa olahan data hasil evaluasi IKS yang telah
dilakukan dan survei melalui kuesioner berisi pengetahuan, sikap, dan perilaku
yang berhubungan dengan hipertensi. Data yang terkumpul diolah untuk
selanjutnya dilakukan analisis masalah dengan mencari penyebab masalah
melalui pendekatan sistem, dengan demikian dapat ditemukan alternatif
pemecahan masalah secara sistematis dan paling mungkin dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai