Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNOLOGI VOL.13 NO.

1 JANUARI 2014

PERBANDINGAN MODEL CURAH HUJAN LIMPASAN ANTARA


METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN METODE
SACRAMENTO
DENNY YATMADI1, NUZUL BARKAH PRIHUTOMO2
Jurusan Teknik SipilPoliteknik Negeri Jakarta(PNJ)
Kampus Baru UI Depok 16425

ABSTRACT
The rainfall-runoff modeling is needed to fill in the data or make the data longer. Some method can be used
for forecast rainfall processing or runoff like sacramento or artificial neural network (ann). The ann is one
RI DUWLILFLDO LQWHOOLJHQW WKDW LV DQ DUWLILFLDO UHSUHVHQWDWLRQ RI KXPDQ¶V EUDLQ ZKLFK DOZD\V WU\ WR VLPXODWLRQ
learning process of its. This model is a black box model, so implementation did not need complect science
between many aspects in rainfall-runoff happened process.
The case study on the upstream of citarum river basin (saguling dam). The data used are a rainfall data (11
rain station) , inflow and sediment rate of month during 19 years from 1986 up to 2004. Rainfall data is input
and inflow rate is target output. This research use sacramento and reduced gradient method.
7KH UHVXOW IRU WUDLQLQJ VWHS VDFUDPHQWR¶V PHWKRG WKH FRUUHODWLRQ LV DQG UHGXFHG JUDGLHQW¶V PHWKRG WKH
FRUUHODWLRQ LV )RU WHVWLQJ VDFUDPHQWR µV PHWKRG WKH FRUUHODWLRQ LV DQG UHGXFHG JUDGLHQW¶V
method alternative 2 with four hidden node gives the correlation is 65.57 %.
For the next step especially the artificial neural network method still need improvement so that the artificial
neural network can be used for modeling of rainfall runoff process.
Keywords : rainfall runoff, sacramento, artificial neural network, hidden node, reduced gradient.

PENDAHULUAN berbagai aspek dari suatu sistem. Untuk itu


dengan menggunakan model, baik model
Untuk keperluan analisa hidrologi matematik maupun model fisik, menurut
diperlukan data hidrologi yang panjang, Yacob Y. Haimes dapat ditemukan strategi
tetapi sering dijumpai data yang tersedia yang terbaik berbagai alternative yang ada
tidak lengkap atau bahkan tidak ada sama dengan memperhatikan keterbatasan-
sekali. Sesuai dengan karakteristik keterbatasan dari sistem tersebut.
fenomena hidrologi suatu daerah pengaliran
sungai, aliran sungai berubah-ubah tidak Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah
beraturan, oleh karena itu sukar untuk salah satu alternative model yang dapat
meramalkan besarnya debit yang melintasi digunakan untuk pemodelan hidrologi.
penampang sungai secara pasti pada suatu Teknik pemodelan jaringan syaraf tiruan
saat tertentu dan jumlah sediment yang Jaringan Syaraf Tiruan disingkat JST,
terbentuk.. Fenomena yang penting untuk merupakan jaringan yang dibuat dengan
dianalisa adalah aliran permukaan yang diilhami oleh struktur dan cara kerja otak
sangat berhubungan erat dengan curah dan sel syaraf manusia. Sejak awal tahun
hujan yang turun pada daerah aliran sungai 1990-an JST telah dengan sukses digunakan
(DAS). dalam bidang-bidang yang berhubungan
dengan sumber daya air, seperti pemodelan
Untuk mendekati fenomena tersebut, maka hujan-limpasan, peramalan debit sungai,
perlu dikembangkan suatu analisa system pemodelan air tanah,kualitas air, kebijakan
hidrologi dengan menggunakan model yang manajemen air.
merupakan penyederhanaan kenyataan alam
yang sebenarnya. Analisa sistem yang Model Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
nama lainnya adalah sistem rekayasa ini akan diterapkan pada peramalan
(engineering system) adalah suatu metode besarnya aliran air dan laju sedimen
untuk mempelajari dan menganalisa sekaligus dengan memasukkan inputnya
39
DENNY YATMADI, NUZUL BARKAH P.,PERBANDINGAN MODEL CURAH ........

adalah curah hujan yang turun dalam bulanan) untuk data pengujian/testing yaitu
Daerah Aliran Sungai sehingga diharapkan data tahun 1998 sampai 2004. Dalam
akan didapatkan data peramalan yang penelitian ini data input menggunakan data
akurat. Data yang akurat ini diharapkan hujan pada masing-masing pos stasiun
dapat membantu dalam perencanaan dan penakar hujan, sedangkan data target output
pengelolaan Daerah Aliran Sungai, menggunakan data debit aliran sungai.
khususnya waduk.
Kalibrasi Model Sacramento Dengan
METODE PENELITIAN Solver
Pengumpulan data Sebelum pemodelan rainfall-runoff
digunakan untuk menghasilkan debit dari
Pengumpulan data meliputi proses data hujan yang tersedia, maka terlebih
pengumpulan data yang terkait dengan data dahulu hasil dari Model Sacramento ini
penelitian yaitu data hidrologi, aliran dilakukan kalibrasi untuk mengetahui
permukaan. Data hidrologi meliputi data bagaimana perbandingan antara hasil
curah hujan, data aliran permukaan keluaran (output) model ini dengan data
merupakan data hasil pengukuran debit hasil pengamatan yaitu dari stasiun
sungai Citarum beserta lokal inflow yang pengamatan debit yang ada, dalam hal ini
masuk. Data dikumpulkan pada instansi adalah pos pengamatan debit di Saguling.
yang terkait (dalam hal ini UBP. Saguling) Kalibrasi menggunakan perangkat lunak
dengan jumlah data minimal 10 tahun Solver yang merupakan Add-Ins dalam
terakhir. Waktu yang diperlukan untuk perangkat lunak Microsoft Excel.
melakukan penelitian ini dari tahap
pengumpulan data sampai penyelesaian Selanjutnya kolom perhitungannya
penelitian adalah enam bulan dimulai dari mengalami penambahan sebagai berikut:
bulan Mei 2009 sampai dengan bulan Tabel .1. Output Model Sacramento
Oktober 2009
Output Model Avg
Persiapan dan Pengolahan data Mean Abs. Error
Persiapan dan pengolahan data Correlation Coeff.
dilakukan di Laboratorium Hidrolika Std. Square Error
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Jakarta Depok. Tahap pertama dalam proses Q comp. Q obs.
Q avg (mm)
pembelajaran adalah menyiapkan data. Data
Q max (mm)
dikelompokkan menjadi dua bagian data
Q min (mm)
yang akan digunakan sebagai data Std. Dev.
pembelajaran (training) dan data pengujian Rainfall-Runoff Coeff.
(testing). Data training terdiri dari data
input training dan data target training. Data Pembelajaran Metode Reduced Gradient
testing terdiri dari data input testing dan
target testing. Pembelajaran atau kalibrasi dalam reduced
gradient berfungsi untuk menentukan nilai
Dalam penelitian ini disiapkan data curah atau bobot hubungan antar syaraf dan
hujan dan data debit sungai periode bulanan dilaksanakan dengan menggunakan data-
selama 19 tahun (228 data bulanan) yaitu data masukan dan keluaran yang sudah
dari tahun 1986 sampai tahun 2004. Untuk disiapkan sebelumnya. Proses pembelajaran
panjang data 19 tahun (228 data bulanan), yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
dibagi menjadi 12 tahun (144 data bulanan) dengan menggunakan metode reduced
digunakan sebagai data gradient. Fungsi aktivasi yang digunakan
pembelajaran/training yaitu data tahun dalam penelitian ini adalah fungsi aktivasi
1986 sampai 1997, 7 tahun (84 data

40
POLITEKNOLOGI VOL.13 NO.1 JANUARI 2014

sigmoid atau fungsi logistik (logistic HASIL DAN PEMBAHASAN


function) sebagai berikut :
Parameter statistika pembelajaran inflow
1 metode reduce gradient dan Sacramento
y f x Vx
1 e Parameter
Sacramento 1
Alternatif
2 3 4
Data
pengamatan
Maksimum 343.20903 260.89548 260.89548 260.89548 260.8956698 260.8955
Metode ini merupakan pengembangan Minimum
Rata-rata
0.00000
95.21399
5.1776667
95.28343
5.1776667
95.230062
5.1776667
95.223636
5.177666667 5.1777
95.17818773 95.21399167

program non linier iterasi dimana program Standar deviasi


Korelasi
70.05279
0.80330
63.431207
0.9999974
63.384521
0.9999999
63.389843
1
63.42149624 63.39629419
0.999999994
MSE 890.01393 0.0135589 0.0007237 1.44E-04 3.76E-01
tersebut mencoba mempertahankan
kelayakan pada setiap iterasi. Pendekatan
tersebut mempunyai banyak keuntungan, Parameter statistika pengujian untuk inflow
jika setiap estimasi adalah layak, algoritma metode reduce gradient dan Sacramento
dapat dihentikan sebelum konvergen dan Parameter
Alternatif Data
Sacramento 1 2 3 4 pengamatan
solusi pendekatannya tetap dapat Maksimum 312.41519 253.6986 252.8193 246.8612 244.0825 254.6277
Minimum 0.00000 52.2621 45.4035 48.0575 51.1748 6.84
digunakan. Proses konvergensinya dapat Rata-rata
Standar deviasi
100.95250
66.44600
87.59303
33.39075
86.85082 87.2402 86.84785476 86.4377405
36.70106 34.29921 33.24653265 60.6742802
dilihat pada setiap iterasi yang diukur Korelasi
MSE
0.83225
790.04248
0.627117
1114.885
0.655752 0.60428 0.572580785
1041.472 1157.724 1223.676759

langsung dengan menggunakan nilai dari


fungsi obyektifnya (Nash, 1996).
KESIMPULAN
Penentuan Model Pilihan
Berdasarkan hasil penelitian dan
Dari hasil pengujian setiap pola arsitektur pembahasan yang telah dilakukan ,maka
dipilih satu pola untuk metode back dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
propagation dan satu pola metode reduce
gradient yang menghasilkan data bangkitan 1. Hidrograf hasil pembelajaran (training)
paling optimal sebagai model pilihan dalam yang diperoleh dengan menggunakan
pemodelan JST. Untuk menentukan salah Sacramento maupun pemodelan
salah satu model pilihan (baik metode Jaringan Syaraf Tiruan memberikan
Sacramento atau reduce gradient) dapat hasil yang cukup baik untuk inflow.
ditentukan dengan dua cara, yaitu: secara Untuk metode Sacramento sebesar 80 %
grafis dan analisa statistik. Secara grafis sedangkan metode Reduce Gradient
adalah: berkisar antara 98 -99 % untuk alternatif
satu sampai alternatif empat.
o Hidrograf debit berdasarkan hasil model
dan data pengamatan 2. Untuk proses pembelajaran metode
Reduce Gradient memberikan hasil
o Simpangan data hasil model terhadap yang paling optimal dibuktikan dari
data pengamatan nilai MSE dan korelasi pada masing-
o Scatter diagram hasil model dan data masing alternatif.
pengamatan 3. Dari keseluruhan hasil pengujian
o Flow duration curve hasil pemodelan berdasarkan parameter statistika
dan data pengamatan ditetapkan bahwa untuk pemodelan
Sacramento memberikan hasil MSE
o Grafik mean square error (MSE)
709.042 dengan korelasi sebesar 83.22
Dan untuk analisa secara statistik, % sedangkan untuk metode Jaringan
parameter-parameternya antara lain adalah: Syaraf Tiruan diipilih alternatif dua (4
o Mean square error (MSE) hidden node) dengan memberikan hasil
nilai MSE 1041.472 dan korelasi
o Simpangan baku (standard deviasi) sebesar 65.57 %.
o Nilai rata-rata 4. Sehingga dapat diambil kesimpulan
o Koeffisien korelasi (correlation bahwa metode Sacramento yang
coefficient) memberikan hasil yang paling optimal
41
DENNY YATMADI, NUZUL BARKAH P.,PERBANDINGAN MODEL CURAH ........

pada penelitian ini dan dapat digunakan DAFTAR PUSTAKA


untuk mensimulasikan perhitungan hujan-
limpasan pada suatu daerah aliran sungai. [1] Hadihardaja I.K, Stream Flow
Dengan masukan berupa data hujan, data Discharge and Relation Using Artificial
klimatologi, serta parameter-parameter Neural Network, Media Komunikasi
lainnya yang dikalibrasikan dengan Teknik Sipil, volume 10, No. 1, Februari
bantuan perangkat lunak Solver dalam 2002,1 ± 15.
Microsoft Excel, maka dapat diperoleh [2] Babovik Vladan and Gopakumar,
debit aliran permukaan pada daerah aliran Seabed Recognition Using Neural
sungai tersebut Networks, D2K Technical Report, D2K
5. Dari pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan TR 0399-1, Marc 1999.
telah dipilih pola arsitektur yang
mendekati data pengamatan yaitu [3] Babovic Vladan and Hristov Bojkov,
pemodelan alternative dua dengan jumlah Ventzi, Runoff Modelling with Genetic
syaraf pada lapisan tersembunyi (hidden Programming and Artificial Neural
node) berjumlah empat untuk metode Networks, D2K Technical Report, D2K
Reduce Gradient. TR 0401-1, April 2001.

Saran [4] Fausett Laurence, Fundamental of


Neural Networks, Prentice
Penerapan pemodelan dalam penelitian ini
Hall,Englewood cliffs, New Jersey,
masih terdapat penyimpangan antara hasil
1994.
pemodelan dengan data pengamatan,
sehingga perlu dilakukan kajian lebih lanjut [5] Kusumadewi Sri, Artificial Intelligence
agar pemodelan tersebut dapat dijadikan (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu,
acuan untuk pengembangan selanjutnya. (2003).
Pengujian terhadap beberapa variasi hasil
[6] Linsley, K. Ray dan Joseph B. Fransini,
bobot hubungan masing-masing pola
Teknik Sumber Daya Air, Erlangga,
arsitektur pada JST.
1987
Baik metode Sacramento atau Jaringan
Syaraf Tiruan perlu diperhatikan kualitas [7] Journal of Hidrologic Engineering,
data pengamatan baik untuk curah hujan, April 2000
inflow serta data-data lapangan yang
[8] Seyhan, Ersin, Dasar-Dasar Hidrologi,
lainnya karena kualitas data sangat
Gadjah Mada University Press, 1977.
berpengaruh terhadap hasil keluaran
(output) pemodelan. [9] Soemarto. CD, B.I.E, Hidrologi Teknik,
Perlu dicoba pemodelan Jaringan Syaraf Erlangga, 1993.
Tiruan dengan metode pembelajaran yang
[10] Sosrodarsono Suyono, Takeda
lain seperti Hebb Rule atau Radial Basis
Kensaku, Hidrologi Untuk Pengairan,
Function.
Pradnya Paramita, 1976.
[11] Wangsadipura Mulyana, Catatan
Kuliah Hidrologi, Departemen Teknik
sipil, ITB

42
POLITEKNOLOGI VOL.13 NO.1 JANUARI 2014

STUDI PUSTAKA

PENGUMPULAN DATA
1. Data curah hujan
2. Data limpasan

PEMODELAN CURAH
Metode Reduced Gradient Metode Sacramento
HUJAN DAN LIMPASAN

HASIL HASIL

Hitung Hitung
Bandingkan hasil kedua
1. Fungsi Obtektif 1. Fungsi Obtektif
metode tersebut
2. Parameter Statistika 2. Parameter Statistika

Pilih metode yang sesuai


atau optimum

Gambar 1. Diagram alir penelitian

43
DENNY YATMADI, NUZUL BARKAH P.,PERBANDINGAN MODEL CURAH ........

44

Anda mungkin juga menyukai