Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Wiji Utomo

NIM : 1801040061
KELAS : 5B

1. Islam adalah agama yang mepunyai nabi besar, Nabi Muhhamad SAW. Mempunyai
pedoman hidup yaitu kitab suci Al-Qur’an. Dan pengikutnya mempercayai adanya Allah
SWT. Dan itu adalah agamaku.

2. a. ilmu tanziliyah
Ilmu-ilmu yang dikembangkan akal manusia terkait dengan nilai-nilai yang diturunkan Allah
baik dalam kitab maupun hatdit-hadits Rasulullah.
Contoh: Dalam peraturan Rektor UMP No. 3 Bab V Pasal 8 ayat 7 point c yang berbunyi
“memisahkan atau memberikan jarak antara laki-laki dan perempuan.
-Peraturan tersebut turun karena dari islam sendiri juga laki-laki dan perempuan Ketika
belum menikah belum muhrim.
b. ilmu kauniyah.
Ilmu-ilmu yang dikembangkan akal manusia karena interaksinya dengan alam.
Contoh: kota Sodom yang terkena azab karena merajalelanya zina dan maksiat.
Allah berfirman dalam Al-Quran, ''Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri
kaum Luth itu (terjungkir balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka
dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.'' (Surat Huud [11]: ayat 82).

3. Karena orang yang sangat beruntung adalah orang yang berilmu dan bisa bermanfat bagi
orang lain,
Q.S Al-Mujadalah ayat 11 yang memiliki arti:
Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam
majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabil
dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Disini di jelaskan bahwa semakin kita bisa menerima teman atau kita mengajak berteman
semakin dilapangkan kita oleh allah, karena dari hal seperti itu kita bisa belajar banyak
tentang banyak hal seperti ilmu berkomunikasi, memahami dan menerima apa adanya, dan
makin banyak yang lainnya.
Dan baranng siapa yang berdiri dalam arti berani berjuang untuk apapun demi meraih ilmu.
Maka allah akan menjaminkan untuk menambahkan derajat orang tersebut. Dan tegar dalam
menghadapi ujian yang diberikan oleh allah. Karena allah tak pernah tidur dan maha
mengetahui, jadi allah tak pernah salah untuk menaikan drajat orang tersebut.

4. Metode pendidikan atau pengajaran dalam islam, terutama dalam pembelajaran Bahasa
dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Qira’ah adalah belajar membaca yang sasarannya agar santri dapat membaca
tulisan atau kitab berbahasa Arab dengan benar.
b. Muthala’ah adalah kegiatan menelaah sebuah kitab secara teliti dan
mendalam. Tujuan awal muthala’ah adalah agar santri trampil membaca kitab
kuning. Tujuan lanjutannya adalah santri dapat melatih diri untuk bisa
membaca dan mengerti atau paham dengan apa yang dibacanya.

5. a.Ruhama bainahum (menebarkan kasih sayang terhadap sesama).


Umat Islam dituntut untuk menebarkan kasih sayang terhadap sesama mereka, membela yang
lemah, meringankan kesusahan saudaranya, dan memberikan  manfaat kepada orang lain.
Tentu semua itu harus dilakukan dengan penuh ketulusan hati, tanpa pamrih dan tanpa embel-
embel yang sarat dengan kepentingan sesaat pribadi atau kelompoknya.
Karakter ini yang harus diterapkan oleh guru maupun calon guru untuk selalu menebarkan
kasih sayang terhadap anak-anak didiknya secara tulus.
b.Amanah, yaitu dapat dipercaya.
Sejak kecil Muhammad saw sudah memiliki sifat amanah, bahkan dia dijuluki oleh
masyarakat dengan al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Dengan sifat al-Amin itulah
masyarakat Arab menghormati Muhammad. Sifat amanah bisa dianalogikan dengan
kompetensi social. Dalam menjalankan tugasnya interaksi dengan masyarakat adalah suatu
keniscayaan. Keterampilan dalam berkomunikasi, berinteraksi, bekerja sama, bergaul
simpatik adalah bagian dari kompetensi social yang harus dimiliki seorang guru. Kemampuan
tersebut menjadikan guru akan mudah berinteraksi dengan orang tua murid, antara sekolah
dan masyarakat akan berjalan harmonis karena dijembatani oleh seorang guru yang
berkompeten.
c.Fathonah (cerdas)
Kita pahami betapa sulitnya tugas yang di emban Rasulullah SAW sehingga wajib memiliki
sifat cerdas. Rasulullah SAW terkenal sebagai seorang yang cerdas dan pandai, serta sangat
arif dan bijaksana. Dalam mengambil keputusan didasari dengan pertimbangan dan
pemikiran matang. Tugas orangtua sebagai pendidik harus mengondisikan agar anak rajin
belajar, menjadi anak cerdas dan pandai. Termasuk di dalamnya mendampingi dan
memfasilitasi berbagai kebutuhan penunjang belajar. Jadi dengan meneladani sifat cerdas
Rasul, kita dapat melewati berbagai rintangan dalam kehidupan sehari-hari, terutama anak-
anak.
d.Tabligh atau menyampaikan.
Sebagaimana Nabi Muhammad dalam mendidik kaumnya menjadi generasi bermoral, guru
hendaknya juga menyampaikan atau mendidik kebaikan terhadap anak didiknya. Guru
hendaknya juga menjadi teladan bagi siswanya.
Apalagi tidak semua siswa mempunyai latar belakang sama antara satu dengan yang
lainnya. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi guru untuk menjadi teladan keberagaman
siswa. mulai dari kecerdasan yang beragam, sampai latar belakang keluarga yang beragam
pula. Di sinilah peran guru dalam membentuk jiwa tangguh siswa dengan cara
menyampaikan kebenaran dan menunjukkan keteladanan kepada siswa. Dengan harapan,
di masa mendatang siswa bisa lebih percaya diri dan yakin akan manfaatnya terhadap
sesama.

Anda mungkin juga menyukai