Anda di halaman 1dari 7

Nama : ARYA LISTIADI

Kelas : 3KB
Npm : 061930400579
Mk : PRAK.KIMA ANALITIK INSTRUMEN
Dosen pengampu : Dr.Ir. Rusdianasari, M.Si.
Hari/tanggal : Rabu/25 november 2020

Dasar Teori Spektrofotometri Serapan Atom


Spektrofotometri Serapan Atom (AAS) adalah suatu metode analisis yang didasarkan
pada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat energi
dasar (ground state). Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit
atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil, elektron akan kembali ke
tingkat energi dasar sambil mengeluarkan energi yang berbentuk radiasi. Dalam AAS, atom
bebas berinteraksi dengan berbagai bentuk energi seperti energi panas, energi
elektromagnetik, energi kimia dan energi listrik. Interaksi ini menimbulkan proses-proses
dalam atom bebas yang menghasilkan absorpsi dan emisi (pancaran) radiasi dan panas.
Radiasi yang dipancarkan bersifat khas karena mempunyai panjang gelombang yang
karakteristik untuk setiap atom bebas (Basset, 1994).
Spektrofotometri molekuler pita absopsi inframerah dan UV-tampak yang di
pertimbangkan melibatkan molekul poliatom, tetapi atom individu juga menyerap radiasi
yang menimbulkan keadaan energi elektronik tereksitasi. Spectra absorpsi lebih sederhana
dibandingakan dengan spectra molekulnya karena keadaan energi elektronik tidak
mempunyai sub tingkat vibrasi rotasi. Jadi spectra absopsi atom terdiri dari garis-garis yang
jauh lebih tajam daripada pita-pita yang diamati dalam spektrokopi molekul (Underwood,
2001).
Spektrrofotometer serapan atom (AAS) merupakan teknik analisis kuantitatif dari unsur-
unsur yang pemakaiannya sangat luas, diberbagai bidang karena prosedurnya selektif,
spesifik, biaya analisa relatif murah, sensitif tinggi (ppm-ppb), dapat dengan mudah
membuat matriks yang sesuai dengan standar, waktu analisa sangat cepat dan mudah
dilakukan. Analisis AAS pada umumnya digunakan untuk analisa unsur, teknik AAS menjadi
alat yang canggih dalam analisis.ini disebabkan karena sebelum pengukuran tidak selalu
memerluka pemisahan unsur yang ditetukan karena kemungkinan penentuan satu logam
unsur dengan kehadiran unsur lain dapat dilakukan, asalkan katoda berongga yang
diperlukan tersedia. AAS dapat digunakan untuk mengukur logam sebanyak 61 logam.
Sember cahaya pada AAS adalah sumber cahaya dari lampu katoda yang berasal dari elemen
yang sedang diukur kemudian dilewatkan ke dalam nyala api yang berisi sampel yang telah
terakomisasi, kemudian radiasi tersebut diteruskan ke detektor melalui monokromator.
Chopper digunakan untuk membedakan radiasi yang berasal dari nyala api. Detektor akan
menolak arah searah arus ( DC ) dari emisi nyala dan hanya mnegukur arus bolak-balik dari
sumber radiasi atau sampel. Atom dari suatu unsur padakeadaan dasar akan dikenai radiasi
maka atom tersebut akan menyerap energi dan mengakibatkan elektron pada kulit terluar
naik ke tingkat energi yang lebih tingi atau tereksitasi. Atom-atom dari sampel akan
menyerpa sebagian sinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Penyerapan energi cahaya
terjadi pada panjang gelombang tertentu sesuai dengan energi yang dibutuhkan oleh atom
tersebut (Basset, 1994).
Hubungan kuantitatif antara intensitas radiasi yang diserap dan konsentrasi unsur yang
ada dalam larutan cuplikan menjadi dasar pemakaian SSA untuk analisis unsur-unsur logam.
Untuk membentuk uap atom netral dalam keadaan/tingkat energi dasar yang siap menyerap
radiasi dibutuhkan sejumlah energi. Energi ini biasanya berasal dari nyala hasil pembakaran
campuran gas asetilen-udara atau asetilen-N2O, tergantung suhu yang dibutuhkan untuk
membuat unsur analit menjadi uap atom bebas pada tingkat energi dasar (ground state).
Disini berlaku hubungan yang dikenal dengan hukum Lambert-Beer yang menjadi dasar
dalam analisis kuantitatif secara SSA. Hubungan tersebut dirumuskan dalam persamaan
sebagai berikut (Ristina, 2006).
I = Io . a.b.c
Atau,
Log I/Io = a.b.c
           A = a.b.c
dengan,
A = absorbansi, tanpa dimensi
a = koefisien serapan, L2/M
b = panjang jejak sinar dalam medium berisi atom penyerap, L
c   = konsentrasi, M/L3
Io = intensitas sinar mula-mula
I   = intensitas sinar yang diteruskan
       Pada persamaan diatas ditunjukkan bahwa besarnya absorbansi berbanding lurus
dengan konsentrasi atom-atom pada tingkat tenaga dasar dalam medium nyala. Banyaknya
konsentrasi atom-atom dalam nyala tersebut sebanding dengan konsentrasi unsur dalam
larutan cuplikan. Dengan demikian, dari pemplotan serapan dan konsentrasi unsur dalam
larutan standar diperoleh kurva kalibrasi. Dengan menempatkan absorbansi dari suatu
cuplikan pada kurva standar akan diperoleh konsentrasi dalam larutan cuplikan. Bagian-
bagian AAS adalah sebgai berikut (Day, 1986).

a.       Lampu katoda


            Lampu katoda merupakan sumber cahaya pada AAS. Lampu katoda memiliki masa
pakai atau umur pemakaian selama 1000 jam. Lampu katoda pada setiap unsur yang akan
diuji berbeda-beda tergantung unsur yang akan diuji, seperti lampu katoda Cu, hanya bisa
digunakan untuk pengukuran unsur Cu. Lampu katoda terbagi menjadi dua macam, yaitu :
Lampu Katoda Monologam :  Digunakan untuk mengukur 1 unsur.
Lampu Katoda Multilogam : Digunakan untuk pengukuran beberapa logam sekaligus.
b.      Tabung gas
            Tabung gas pada AAS yang digunakan merupakan tabung gas yang berisi gas asetilen.
Gas asetilen pada AAS memiliki kisaran suhu ± 20000 K, dan ada juga tabung gas yang berisi
gas N2O yang lebih panas dari gas asetilen, dengan kisaran suhu ± 30000 K. Regulator pada
tabung gas asetilen berfungsi untuk pengaturan banyaknya gas yang akan dikeluarkan, dan
gas yang berada di dalam tabung. Spedometer pada bagian kanan regulator merupakan
pengatur tekanan yang berada di dalam tabung. Gas ini merupakan bahan bakar dalam
Spektrofotometri Serapan Atom
c.       Burner
            Burner merupakan bagian paling terpenting di dalam main unit, karena burner
berfungsi sebagai tempat pancampuran gas asetilen, dan aquabides, agar tercampur merata,
dan dapat terbakar pada pemantik api secara baik dan merata. Lobang yang berada pada
burner, merupakan lobang pemantik api.
d.      Monokromator
            Berkas cahaya dari lampu katoda berongga akan dilewatkan melalui celah sempit dan
difokuskan menggunakan cermin menuju monokromator. Monokromator dalam alat SSA
akan memisahkan, mengisolasi dan mengontrol intensitas energi yang diteruskan ke
detektor. Monokromator yang biasa digunakan ialah monokromator difraksi grating.
e.       Detektor
            Detektor merupakan alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, yang
memberikan suatu isyarat listrik berhubungan dengan daya radiasi yang diserap oleh
permukaan yang peka. Fungsi detektor adalah mengubah energi sinar menjadi energi listrik,
dimana energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk mendapatkan data. Detektor AAS
tergantung pada jenis monokromatornya, jika monokromatornya sederhana yang biasa
dipakai untuk analisa alkali, detektor yang digunakan adalah barier layer cell. Tetapi pada
umumnya yang digunakan adalah detektor photomultiplier tube. Photomultiplier tube
terdiri dari katoda yang dilapisi senyawa yang bersifat peka cahaya dan suatu anoda yang
mampu mengumpulkan elektron. Ketika foton menumbuk katoda maka elektron akan
dipancarkan, dan bergerak menuju anoda. Antara katoda dan anoda terdapat dinoda-dinoda
yang mampu menggandakan elektron. Sehingga intensitas elektron yang sampai menuju
anoda besar dan akhirnya dapat dibaca sebagai sinyal listrik. Untuk menambah kinerja alat
maka digunakan suatu mikroprosesor, baik pada instrumen utama maupun pada alat bantu
lain seperti autosampler.
f.       Sistem pembacaan
            Sistem pembacaan merupakan bagian yang menampilkan suatu angka atau gambar
yang dapat dibaca oleh mata.
g.      Ducting
            Ducting merupakan bagian cerobong asap untuk menyedot asap atau sisa
pembakaran pada AAS, yang langsung dihubungkan pada cerobong asap bagian luar pada
atap bangunan, agar asap yang dihasilkan oleh AAS, tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar.
Asap yang dihasilkan dari pembakaran pada spektrofotometry serapan atom (AAS), diolah
sedemikian rupa di dalam ducting, agar asap yang dihasilkan tidak berbahaya.
Dasar Teori Spektrofotometri UV-Vis
Spektrometri UV-Vis adalah salah satu metoda analisis yang berdasarkan pada
penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Berdasarkan penurunan
intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media tergantung pada tebal tipisnya media dan
konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Spektrometri visible umumnya
disebut kalori, oleh karena itu pembentukan warna pada metoda ini sangat menentukan
ketelitian hasil yang diperoleh. Pembentukan warna dilakukan dengan cara penambahan
pengompleks yang selektif terhadap unsur yang ditentukan (Fatimah, 2005).

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer
ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. Spektrofotometri dapat
dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam
dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang
gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang
khas untuk komponen yang berbeda (Saputra, 2009).

Salah satu contoh instrumentasi analisis yang lebih kompleks adalah spektrofotometer
UV-Vis. Alat ini banyak bermanfaat untuk penentuan konsentrasi senyawa-senyawa yang
dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 – 400 nm) atau daerah sinar tampak
(400 – 800 nm). Analisis ini dapat digunakan yakni dengan penentuan absorbansi dari
larutan sampel yang diukur.

Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer, yaitu:

A = – log T = – log It / I0 = ε . b . C

Dimana:          

A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur

T = Transmitansi

I0 = Intensitas sinar masuk

It = Intensitas sinar yang diteruskan

ε = Serapan molar

b = Tebal kuvet yang digunakan

C = Konsentrasi dari sampel

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa serapan (A) tidak memiliki satuan dan
biasanya dinyatakan dengan unit absorbansi. Serapan molar pada persamaan di atas adalah
karakteristik suatu zat yang menginformasikan berapa banyak cahaya yang diserap oleh
molekul zat tersebut pada panjang gelombang tertentu. Semakin besar nilai serapan molar
suatu zat maka semakin banyak cahaya yang diabsorbsi olehnya, atau dengan kata lain nilai
serapan (A) akan semakin besar.

Hukum Lambert-Beer di atas berlaku pada larutan dengan konsentrasi kurang dari sama
dengan 0.01 M untuk sebagian besar zat. Namun, pada larutan dengan konsentrasi pekat
maka satu molekul terlarut dapat memengaruhi molekul terlarut lain sebagai akibat dari
kedekatan masing-masing molekul pada larutan dengan konsentrasi yang pekat tersebut.
Ketika satu molekul dekat dengan molekul yang lain maka nilai serapan molar dari satu
molekul itu akan berubah atau terpengaruh. Secara keseluruhan, nilai absorbansi yang
dihasilkan pun ikut terpengaruh, sehingga secara kuantitatif nilai yang ditunjukkan tidak
mencerminkan jumlah molekul yang diukur di dalam larutan uji.

Adapun instrument dari spektrofotometri UV-vis yaitu:

1. Sumber radiasi

Sumber radiasi pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang stabil dan
intensitasnya tinggi. Sumber  radiasi pada spektrofotometer UV-Vis ada tiga macam:
1. Sumber radiasi Tungsten (Wolfram), Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel
pada daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa.
Memiliki panjang gelombang antara 380-900 nm. Spektrum radiasianya berupa garis
lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000 jam pemakaian.
2. Sumber radiasi Deuterium. Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm.
Spektrum energi radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang
terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
3. Sumber radiasi merkuri. Sumber radiasi ini memiliki panjang gelombang 365 nm.

2. Monokromator

Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya


tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian
monokromator, yaitu :
1. Prisma

Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di dapatkan


resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
1. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi sinar akan
disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu
kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
1. Celah optis

Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari sumber
radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui
prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.
1. Filter

Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan


merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.

3. Sel kuvet

Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan dan karenanya kebanyakan kuvet


adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer. Sel itu haruslah
meneruskan energi cahaya dalam daerah spektra yang diminati, jadi sel kaca melayani
daerah tampak, sel kuarsa atau kaca silica tinggi istimewa untuk daerah ultraviolet. Dalam
instrument, tabung reaksi silindris kadang-kadang digunakan sebagai wadah sampel. Penting
bahwa tabung-tabung semacam itu diletakkan secara reprodusibel dengan membubuhkan
tanda pada salah satu sisi tabung dan tanda itu selalu tetap arahnya tiap kali ditaruh dalam
instrument. Sel-sel lebih baik bila permukaan optisnya datar. Sel-sel harus diisi sedemikian
rupa sehingga berkas cahaya menembus larutan. Umumnya sel-sel ditahan pada posisinya
dengan desain kinematik dari pemegangnya atau dengan jepitan berpegas yang memastikan
bahwa posisi tabung dalam ruang sel dari instrument itu reprodusibel.

4. Detektor

Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian diubah
menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam bentuk
angka-angka pada reader (komputer). Detektor dapat memberikan respon terhadap radiasi
pada berbagai panjang gelombang Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang
telah melewati kolom. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu
penggunaan serapan ultra-violet. Banyak senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari
beberapa panjang gelombang. Jika anda menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar
melalui kolom dan sebuah detektor pada sisi yang berlawanan, anda akan mendapatkan
pembacaan langsung berapa besar sinar yang diserap. Jumlah cahaya yang diserap akan
bergantung pada jumlah senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu itu.
Anda akan heran mengapa pelarut yang digunakan tidak mengabsorbsi sinar UV. Pelarut
menyerapnya, tetapi senyawa-senyawa akan menyerap dengan sangat kuat bagian-bagian
yang berbeda dari specktrum UV. Misalnya metanol, menyerap pada panjang gelombang
dibawah 205 nm dan air pada gelombang dibawah 190 nm. Jika anda menggunakan
campuran metanol-air sebagai pelarut, anda sebaiknya menggunakan panjang gelombang
yang lebih besar dari 205 nm untuk mencegah pembacaan yang salah dari pelarut.
5. Rekorder

Fungsi rekorder mengubah panjang gelombang hasil deteksi dari detektor yang
diperkuat oleh amplifier menjadi radiasi yang ditangkap detektor kemudian diubah menjadi
sinyal-sinyal listrik dalam bentuk spektrum. Spektrum tersebut selanjutnya dibawa ke
monitor sehingga dapat dibaca dalam bentuk transmitan maupun absorbansi.

Mekanisme kerja alat spektrofotometer UV-Vis adalah sinar dari sumber sinar dilewatkan
melalui celah masuk, kemudian sinar dikumpulkankan agar sampai ke prisma untuk
didifraksikan menjadi sinar-sinar dengan panjang gelombang tertentu. Selanjutnya sinar
dilewatkan ke monokromator untuk menyeleksi panjang gelombang yang diinginkan. Sinar
monokromatis melewati sampel dan akan ada sinar yang diserap dan diteruskan. Sinar yang
diteruskan akan dideteksi oleh detektor. Radiasi yang diterima oleh detektor diubah menjadi
sinar listrik yang kemudian terbaca dalam bentuk transmitansi.

Anda mungkin juga menyukai