Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala
limpahan rahmat, kasih sayang dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kasus ini yang berjudul ”TB Paru ”. Laporan kasus ini disusun untuk
memenuhi tugas dokter Internship di Rumah Sakit Umum Karel Sadsuitubun Langgur
Dengan selesainya laporan kasus ini penulis mengucapkan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu meyelesaikan laporan
kasus ini terutama kepada:
1. dr. Erni Sp,P yang telah memberi masukan dan saran dalam penyusunan
laporan kasus.
2. Teman-teman yang turut membantu penyelesaian laporan kasus ini.
3. Serta pihak-pihak lain yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu
penulis.
Karena keterbatasan yang ada, penulis menyadari bahwa laporan kasus ini
masih belum sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat
membangun sangatlah penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan kasus ini di
kemudian hari, Terlepas dari segala kekurangan yang ada penulis berharap semoga
laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari
inhalasi droplet nuklei. Kemudian, masuk ke saluran napas dan bersarang di jaringan paru
hingga membentuk afek primer.2 Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun dapat
TB sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah diterapkan di banyak
negara sejak tahun 1995. Dalam laporan WHO tahun 2013, diperkirakan terdapat 8,6 juta
kasus TB. Sekitar 75% dari pasien tersebut berada di wilayah Afrika. 1
Indonesia merupakan negara dengan pasien TB terbanyak ke-5 di dunia setelah India, Cina,
Afrika Selatan dan Nigeria. Diperkirakan jumlah pasien TB di Indonesia sekitar 5,8% dari
total jumlah pasien TB di dunia. Diperkirakan, setiap tahun ada 429.730 kasus baru dan
kematian 62.246 orang. Insidensi kasus TB BTA positif sekitar 102 per 100.000 penduduk. 4
Gejala klinis pada penderita TB dapat dibagi menjadi gejala lokal (repiratorik) dan
gejala sistemik. Gejala lokal (respiratorik) yang dapat ditemukan ialah batuk 2 minggu,
hemoptisis, sesak napas dan nyeri dada. Sedangkan untuk gejala sistemik yaitu demam,
pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan gejala seperti yang
telah disebutkan pada gejala klinis di atas, dan untuk menegakkan diagnosis pasti TB maka
dilakukan pemeriksaan penunjang (sputum untuk dewasa, tes tuberkulin pada anak). 3
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan TB.
Pengobatan TB adalah merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah
Prognosis TB pada umumnya baik apabila pasien melakukan terapi sesuai dengan
ILUSTRASI KASUS
.1 IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. SL
• Pendidikan : SMA
• Agama : Islam
• Alamat : Elar
No. RM : 125588
1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama
batuk darah kurang lebih 4 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
Pasien datang ke IGD RSU Karel Sadsuitubun dengan keluhan batuk darah
kurang lebih 4 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Pasien mengaku
keluhan batuk sudah dirasakan kurang lebih 1 tahun, batuk dirasakan terus
menerus namum tidak mengganggu aktivitas pasien, 4 bulan terakhir batuk
dirasakan semakin memberat disertai lender dan bercak darah, bercak darah hanya
beberapa kali, selain itu terdapat nyeri pada dada bila batuk sangat keras. Pasien
juga sering merasa sesak jika berjalan atau aktivitas sedang, sesak hilang bila
pasien beristirahat, jika malam sulit tidur karena sering keringatan dan batuk,
pasien menyangkal sesak jika tidur hanya menggunakan 1 bantal, menyangkal jika
kebangun karena sesak, pasien mengaku terdapat penurunan berat badan sekitar 5
kg dalam 2 bulan terakhir.
pasien memiliki riwayat minum obat program paru tahun 2019 dan hanya minum
4 bulan saja, pasien berhenti sendiri, riwayat penyakit jantug, DM,HT, asma dan
alergi disangkal,
Riwayat Pengobatan
Riwayat Kebiasaan
Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
Tanda vital : Tekanan darah : 120/170 mmHg
Nadi : 91x/menit, reguler, isi cukup, teraba
lemah
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,7o C
SpO2 : 92%
Status Gizi
BB : 70 kg
TB : 165 cm
IMT : 35,7 kg/m2
Status Gizi : berat badan lebih
Status generalis
Kulit : Warna kulit sawo matang, pucat (+), sianosis (-), ikterik (-), turgor
kulit baik, kulit kering (-), petekie (+)
Mata : Konjungtiva anemis +/+ , sclera ikterik -/- , pupil isokor +/+, refleks
cahaya langsung +/+ , Refleks cahaya tidak langsung +/+
Mulut : Oral hygiene baik, faring hiperemis (-), candidiasis oral (-), gusi
berdarah (+)
Pemeriksaan jantung
Pemeriksaan paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi +/+ suara napas
menurun lapang paru dextra inferior
Pemeriksaan Abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), pembesaran lien dan hepar (-)
Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas atas : Akral hangat, tidak ada edema dan tidak sianosis.
Ekstremitas bawah : Akral hangat, pitting edema tungkai kanan dan kiri dan
tidak sianosis.