Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala
limpahan rahmat, kasih sayang dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kasus ini yang berjudul ”TB Paru ”. Laporan kasus ini disusun untuk
memenuhi tugas dokter Internship di Rumah Sakit Umum Karel Sadsuitubun Langgur

Dengan selesainya laporan kasus ini penulis mengucapkan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu meyelesaikan laporan
kasus ini terutama kepada:

1. dr. Erni Sp,P yang telah memberi masukan dan saran dalam penyusunan
laporan kasus.
2. Teman-teman yang turut membantu penyelesaian laporan kasus ini.
3. Serta pihak-pihak lain yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu
penulis.
Karena keterbatasan yang ada, penulis menyadari bahwa laporan kasus ini
masih belum sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat
membangun sangatlah penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan kasus ini di
kemudian hari, Terlepas dari segala kekurangan yang ada penulis berharap semoga
laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Tual Desember 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari

kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis.1 Kuman ini menyebar melalui

inhalasi droplet nuklei. Kemudian, masuk ke saluran napas dan bersarang di jaringan paru

hingga membentuk afek primer.2 Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun dapat

juga mengenai organ tubuh lainnya.3

TB sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat

di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah diterapkan di banyak

negara sejak tahun 1995. Dalam laporan WHO tahun 2013, diperkirakan terdapat 8,6 juta

kasus TB. Sekitar 75% dari pasien tersebut berada di wilayah Afrika. 1

Indonesia merupakan negara dengan pasien TB terbanyak ke-5 di dunia setelah India, Cina,

Afrika Selatan dan Nigeria. Diperkirakan jumlah pasien TB di Indonesia sekitar 5,8% dari

total jumlah pasien TB di dunia. Diperkirakan, setiap tahun ada 429.730 kasus baru dan

kematian 62.246 orang. Insidensi kasus TB BTA positif sekitar 102 per 100.000 penduduk. 4

Gejala klinis pada penderita TB dapat dibagi menjadi gejala lokal (repiratorik) dan

gejala sistemik. Gejala lokal (respiratorik) yang dapat ditemukan ialah batuk  2 minggu,

hemoptisis, sesak napas dan nyeri dada. Sedangkan untuk gejala sistemik yaitu demam,

malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun. 2

Diagnosis TB dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan gejala seperti yang

telah disebutkan pada gejala klinis di atas, dan untuk menegakkan diagnosis pasti TB maka

dilakukan pemeriksaan penunjang (sputum untuk dewasa, tes tuberkulin pada anak). 3
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan TB.

Pengobatan TB adalah merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah

penyebaran lebih lanjut dari kuman TB.1

Prognosis TB pada umumnya baik apabila pasien melakukan terapi sesuai dengan

ketentuan pengobatan. Untuk TB dengan komorbid, prognosis menjadi kurang baik. 3


BAB II

ILUSTRASI KASUS

.1 IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. SL

• Jenis Kelamin : Perempuan

• Tanggal Lahir : 31-10-1963

• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

• Pendidikan : SMA

• Agama : Islam

• Status Pernikahan : Menikah

• Alamat : Elar

• Tanggal Masuk IGD : 23 September 2020

• Waktu masuk IGD : 09.00 WIT

No. RM : 125588

1.2 ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari Kamis tgl 24 September


2020 di Bangsal wanita RSU Karel Sadsuitubun Langgur

Keluhan Utama

batuk darah kurang lebih 4 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS)

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSU Karel Sadsuitubun dengan keluhan batuk darah
kurang lebih 4 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Pasien mengaku
keluhan batuk sudah dirasakan kurang lebih 1 tahun, batuk dirasakan terus
menerus namum tidak mengganggu aktivitas pasien, 4 bulan terakhir batuk
dirasakan semakin memberat disertai lender dan bercak darah, bercak darah hanya
beberapa kali, selain itu terdapat nyeri pada dada bila batuk sangat keras. Pasien
juga sering merasa sesak jika berjalan atau aktivitas sedang, sesak hilang bila
pasien beristirahat, jika malam sulit tidur karena sering keringatan dan batuk,
pasien menyangkal sesak jika tidur hanya menggunakan 1 bantal, menyangkal jika
kebangun karena sesak, pasien mengaku terdapat penurunan berat badan sekitar 5
kg dalam 2 bulan terakhir.

Riwayat Penyakit Dahulu

pasien memiliki riwayat minum obat program paru tahun 2019 dan hanya minum
4 bulan saja, pasien berhenti sendiri, riwayat penyakit jantug, DM,HT, asma dan
alergi disangkal,

Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien menyangka memiliki Riwayat penyakit dalam keluarga.

Riwayat Pengobatan

Sudah minum obat program paru tahun 2019 selama 4 bulan

Riwayat Kebiasaan

pasien mengatakan sering mengkonsumsi obat-obat daunan

1.3 PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Kamis tgl 24 September 2020 di


Bangsal wanita RSU Karel Sadsuitubun Langgur

Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
Tanda vital : Tekanan darah : 120/170 mmHg
Nadi : 91x/menit, reguler, isi cukup, teraba
lemah
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,7o C
SpO2 : 92%
Status Gizi
BB : 70 kg
TB : 165 cm
IMT : 35,7 kg/m2
Status Gizi : berat badan lebih

Status generalis

Kulit : Warna kulit sawo matang, pucat (+), sianosis (-), ikterik (-), turgor
kulit baik, kulit kering (-), petekie (+)

Kepala : Normosefali, rambut hitam, distribusi merata, tampak wajah edema

Mata : Konjungtiva anemis +/+ , sclera ikterik -/- , pupil isokor +/+, refleks
cahaya langsung +/+ , Refleks cahaya tidak langsung +/+

Telinga : Normotia, secret -/- , otorrhea - /-

Hidung : Deviasi septum -/- , sekret -/-, pembesaran concha -/-

Mulut : Oral hygiene baik, faring hiperemis (-), candidiasis oral (-), gusi
berdarah (+)

Leher : Trakea di tengah, pembersaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB


(-) JVP 5+2cm H2O

Pemeriksaan jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

Perkusi : Batas jantung kanan : Intercostalis IV linea sternalis

Batas jantung kiri : Intercostalis VI linea axilaris anterior

Auskultasi : BJ I dan II regular, gallop (-), murmur (-)

Pemeriksaan paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi : vokal fremitus normal

Perkusi : Sonor +/+

Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi +/+ suara napas
menurun lapang paru dextra inferior

Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : Bentuk normal, gerak dinding simetris

Auskultasi : Bising usus (+) 1-3x/menit

Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), pembesaran lien dan hepar (-)

Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)

Pemeriksaan Ekstremitas

Ekstremitas atas : Akral hangat, tidak ada edema dan tidak sianosis.
Ekstremitas bawah : Akral hangat, pitting edema tungkai kanan dan kiri dan
tidak sianosis.

Anda mungkin juga menyukai