Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN ICRA

(Infection Control Risk Assessment)


AKIBAT DAMPAK DARI
RENOVASI DAN KONSTRUKSI
GEDUNG RUMAH SAKIT

DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................1
SK Direktur Tentang Pemberlakuan Buku Panduan ICRA Akibat Dampak
dari Renovasi dan Konstruksi Gedung Rumah Sakit...............................................2
Kata Pengantar.........................................................................................................4
Daftar Isi...................................................................................................................6
BAB I.DEFINISI.................................................................................................8
A.PENGERTIAN.................................................................................8
B.TUJUAN...........................................................................................8
BAB II.
RUANG LINGKUP................................................................................9
BAB III.
TATA LAKSANA..................................................................................10
A.PERAN KOMITE PPI....................................................................10
B.KEGIATAN PEMBANGUNAN....................................................10
C.PERSYARATAN KINERJA...........................................................16
D.PRODUK DAN BAHAN...............................................................17
E.BARRIER/PENGHALANG..........................................................18
F. PROSEDUR PENGENDALIAN INFEKSI SECARA UMUM....18
G.IZIN KERJA ICRA........................................................................21
H.IMPLEMENTASI PROSEDUR PENGENDALIAN INFEKSI....21
I.PENYELESAIAN PROSEDUR PENGENDALIAN INFEKSI....22
J.INTERVENSI BERDASARKAN KLASIFIKASI TINGKAT......23
K.PEMANTAUAN LINGKUNGAN.................................................24
L.PENDIDIKAN FASILITAS DAN KONTRAKTOR ICRA..........24
M.PENGAWASAN.............................................................................25
N.YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM PROSEDUR...........25
O.KETERLIBATAN KOMITE PPI DALAM ASPEKPENGENDALIANINFEKSI SAAT
RENOVASI/PEMBANGUNAN DAN DESAIN RUMAHSAKIT....................26
P.KESIMPULAN..............................................................................33
4
BAB IV.
DOKUMENTASI.................................................................................35
Standar Prosedur Operasional (SPO) ICRA Akibat Dampak dari
Renovasi dan Konstruksi Gedung Rumah Sakit di RSU KartiniMojosari
Mojokerto...............................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
DEFINISI

A.PENGERTIAN ICRA (Infection Control Risk Assessment) adalah proses menetapkan


risiko potensial dari transmisi udara yang bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor dalam
fasilitas pelayanan kesehatan selama konstruksi, renovasi dan kegiatan maintenance.
Kegiatan ICRA merupakan multidisiplin, proses kolaborasi yang mengevaluasi
jenis/macam kegiatan konstruksi dan kelompok risiko untuk klasifikasi penetapan tingkat.

B.TUJUAN ICRA (Infection Control Risk Assessment)

Tujuan dari Program ICRA adalah untuk meminimalkan risiko terjadinya Healthcare
Associated Infections (HAIs) kepada pasien yang dapat terjadi bila jamur atau bakteri
tersebar ke udara melalui debu atau air aerosolisasi selama konstruksi, renovasi, atau
proses pemeliharaan di area terdekat dan juga untuk mengontrol penyebaran debu dari
komponen bangunan selama renovasi.
BAB II
RUANG LINGKUP

1.Komite PPI yang bertugas untuk membuat ICRA dan memberikan pendidikan
dan pelatihan;

2.Bagian Tehnik untuk memfasilitasi dengan memberikan peraturan


perundangan dan perijinan;

3.Sanitasi Lingkungan, terkait dengan pembuangan limbah (baku mutulimbah);

4.Tim K-3 RS untuk melakukan edukasi dan supervisi tentang keamanan dan
keselamatan;

5.Pimpinan Proyek sebagai pelaksana konstruksi dan renovasi bangunan


BAB III
TATA LAKSANA

A.PERAN KOMITE PPI


Peran Komite PPI pada program ini antara lain :
1.Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) dampak dari
renovasi;

2.Mengembangkan ijin renovasi yang ditanda tangani oleh Ketua KomitePPI,


pimpinan/ departemen/ unit kerja dari pimpinan proyek;

3.Memberikan edukasi sebelum memulai pekerjaan pada penggunaan


Personal Protective Equipment (PPE/APD);

4.Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi menggunakan check list


.
5.Mengikuti pertemuan/rapat selama proses renovasi dengan seluruh tim.

B.
KEGIATAN PEMBANGUNAN
Dalam melakukan kegiatan pembangunan, ditentukan terlebih dahulu tipe/jenis
aktifitas debu yang dihasilkan, potensi terbentuknya aerosol udara, durasi dari aktifitas, dan
jumlah sistem HVAC.
Pedoman Petunjuk Tipe Aktifitas Konstruksi :

1. Langkah Pertama
Menggunakan tabel berikut untuk melakukan identifikasi type/jenis konstruksi
kegiatan proyek (Type A-D).

TYPE KRITERIA
TIPE A Inspeksi dan kegiatan non-invasif
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
Mengganti ubin langit-langit (plafon) untuk
inspeksi visual saja.
Misalnya terbatas pada 1 genting/plafon per
50 meter persegi.
Pengecatan (tetapi tidak dengan
pengamplasan)
Dinding meliputi pekerjaan listrik, pipa kecil,
dan kegiatan yang
tidak menghasilkan debu atau memerlukan
pembongkaran dinding
atau akses ke langit-langit selain
untuk pemeriksaan yang
kelihatan

Tipe B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang


menghasilkan debu minimal
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
Pembukaan tidak lebih dari satu ceiling
ubin per 10 ubin
Pemasangan kabel telepon dan komputer
 pembongkaran dinding atau atap dimana
penyebaran debu dapat dikontrol
Renovasi kecil dari suatu ruangan
Pengamplasan dinding basah
Akses ke ruang terbuk

Tipe C Pekerjaan yang menghasilkan debu yang


banyak
Termasuk, tapi tidak terbatas pada :
Pengamplasan dinding kering, untuk
pengecatan atau penutup
dinding
Pembongkaran dinding, merobohkan
dinding kering ataumenyelesaikan
bangunan, dimana pekerjaan terbatas satu
kamar
Pembongkaran dinding atau pembangunan
tembok baru
Pekerjaan kecil saluran, pipa, listrik di
langit-langit (tidak termasuk pembongkaran
atau instalasi);
Renovasi ruangan yang ada
Menarik kabel utama dari beberapa kamar
ke jalur akses yang dibutuhkan
Kegiatan apapun yang tidak dapat
diselesaikan dalam shift kerja tunggal.
Setiap aktifitas yang tidak memerlukan
penutup/barrier yang tidakmemenuhi syarat
sebagai tipe D

Tipe D Pembongkaran besar dan proyek–proyek


konstruksi utama namun
tidak terbatas pada :
Kegiatan yang memerlukan penutupan
unit/relokasi pasien
Pembongkaran instalasi kabel lengkap,
HVAC, pipa, perlengkapan gas, atau sistem
listrik
Pembongkaran komponen gedung utama
Konstruksi baru yang terletak di
dekat gedung Rumah Sakit
(sebagaimana ditentukan oleh TIM ICRA
primer)
Konstruksi baru yang terletak di dekat jalur
keluar pasien dari area perawatan (yang
telah ditetapkan oleh TIM ICRA primer )
Kegiatan penggalian yang jaraknya dekat
dengan bangunan Rumah Sakit
(sebagaimana telah ditetapkan oleh Tim
ICRA Primer)

2. Langkah Kedua
Identifikasi group pasien yang berisiko.

Risiko rendah Risiko menengah Risiko Tinggi Risiko highest


 Area  Cardiology  HCU  Tempat Perawatan
perkantoran  Echocardigraphy IGD Pasien
 Koridor umum  Endoscopy Laboratorium Imunosupresan
 Nuclear Medicine Klinik, Spesimen Bank Darah
 Physical Therapy Medical Units Klinik Lab
 Radiologi/MRI Ruang RR Mikrobiologi, Virologi
 Respiratory Farmasi HCU
Therapy Ruang Anak Ruang Isolasi
Surgical Units Tekanan Negatif
Ruang Perawatan Oncology
Bayi Ruang Operasi
Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai