Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MIKROBIOLOGI

RANGKUMAN

OLEH :

NAMA : MARIELA CHRISANTI WAHYUNINGSI TUKAN

NIM : 1806050089

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
RANGKUMAN MATERI PENEJELASAN DARI IBU

1. Pembiakan dan Pertumbuhan Mikroorganisme


Dalam melakukan pembiakan mikroorganismeharus dilakukan di laboratorium,
karena nanti akan digunakan atau diperluka untuk melakukan suatu penelitian.
Pertumbuhan mikroorganisme adalah pertambahan secara teratur semua komponen di
dalam sel hidup. Pada umumnya perkembangbiakan mikroorganisme dengan
mengunakan pembiakan biner dimana pembiakan ini dilakukan secara aseksual dengan
melakukan pembelahan diri secara langsung atau tak kawin. Proses pembelahan biner ini
terjadi pada organisme yang mempunyaisel tunggal.
Dalam melakukan pembiakan dibutuhkan sebuah media pembiakan, yang mana
sering digunakan yaitu media padat yang berbentuk padat dan mengandung Nutrient
agar dan Blood agar yang biasanya terdapat di laboratorium. . Bila diperlukan media
biak padat tanpa komponen-komponen organik, maka dipakai silikagel sebagai bahan
pemadat. Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat
hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme Cendawan
hampir sama seperti jamur, dimana jamur atau cendawan ini berukuran martoskopis.
Contohnya seperti media potato nutrien (NA) merupakan media biakan contohnya
bakteri halopi yang sangat suka akan garam. Tidak semua laboratorium dapat
membiakan bakteri dan dalam pembiakan bakteri harus memperhatikan kromon dari
bakteri tersebut.

2. Pembiakan dan Reproduksi Bakteri


Pada umumnya bakteri hanya mengenal satu macam pembiakan saja,yaitu
pembiakan secara aseksual atau vegetatif. Pembiakan ini berlangsung cepat,jika faktor-
faktor luar menguntungkan. Pelaksanaan pembiakan yaitu dengan pembelahan diri atau
divisio. Secara lebih mendalam Reproduksi yang terjadi pada Bakteri terbagi menjadi 2
macam yaitu ;
A. Reproduksi Aseksual
B. Reproduksi Seksual

A. Reproduksi aseksual

Yang termasuk di dalam reproduksi secara aseksual ini adalah pembelahan, pembentukan tunas/
cabang, dan pembentukan filamen.

 Pembelahan

Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya pembelahan terjadi
secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan
membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya.
 Pembentukan tunas atau cabang
Bakteri membentuk tunas yang akan melepaskan diri dan membentuk bakteri baru.
 Pembentukan Filamen
Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut panjang sebagai filament yang
tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam filament, kemudian
filament terputus-putus menjadi beberapa bagian.

B. Reproduksi seksual

Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan DNA yang datang dari dua
individu ke dalam satu sel. Pada eukariota, proses seksual secara meiosis dan fertilisasi
mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan tetapi, jenis kelamin yang ada
pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi, sebaliknya ada
proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang datang dari individu-individu yang
berbeda. Proses-proses ini adalah pembelahan transformasi, transduksi dan konjugasi.

 Transformasi

Dalam konteks genetika bakteri, transformasi merupakan perubahan suatu genotipe sel bakteri
dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada bakteri
Streptococcus pneumoniae yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi sel-sel penyebab
pneumonia dengan cara mengambil DNA dari medium yang mengandung sel-sel strain
patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik hidup mengambil
potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk patogenisitas (gen untuk suatu lapisan sel
yang melindungi bakteri dari sistem imun inang) alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam kromosom bakteri menggantikan alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini
merupakan rekombinasi genetik – perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang (crossing
over). Sel yang ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA,
yang berasal dari dua sel yang berbeda.

 Transduksi

Pada proses transfer DNA yang disebut transduksi, faga membawa gen bakteri dari satu sel inang
ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus.
Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga. Diakhir siklus litik faga,
molekul asam nukleat virus dibungkus di dalam kapsid, dan faga lengkapnya dilepaskan ketika
sel inang lisis. Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi menggantikan
genom faga. Virus seperti ini cacat karena tidak memiliki materi genetik sendiri. Walaupun
demikian, setelah pelepasannya dari inang yang lisis, faga dapat menempel pada bakteri lain dan
menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel pertama. Beberapa DNA ini
kemudian dapat menggantikan daerah homolog dari kromosom sel kedua. Kromosom sel ini
sekarang memiliki kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik telah
terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum karena gen-gen bakteri ditransfer
secara acak.

 Konjugasi dan Plasmid

Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang berhubungan
sementara. Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer DNA adalah transfer satu
arah, yaitu satu sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan “pasangannya” menerima gen. Donor
DNA, disebut sebagai “jantan”, menggunakan alat yang disebutpili seks untuk menempel pada
resipien (penerima) DNA dan disebut sebagai “betina”. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik
sementara akan terbentuk diantara kedua sel tersebut, menyediakan jalan untuk transfer DNA.
Plasmid adalah molekul DNA kecil, sirkular dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah dari
kromosom bakteri. Plasmid-plasmid tertentu, seperti plasmid f, dapat melakukan penggabungan
reversibel ke dalam kromosom sel. Genom faga bereplikasi secara terpisah di dalam sitoplasma
selama siklus litik, dan sebagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik.
Plasmid hanya memiliki sedikit gen, dan gen-gen ini tidak diperlukan untuk pertahanan hidup
dan reproduksi bakteri pada kondisi normal. Walaupun demikian, gen gen dari plasmid ini dapat
memberikan keuntungan bagi bakteri yang hidup di lingkungan yang banyak tekana.

Pembiakan mikroorganisme

Reproduksi mikroorganisme

Pekembangbiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan aseksual. Yang


paling banyak terjadi adalah perkembangbiakan aseksual. Pembiakan aseksual terjadi dengan
pembelahan biner, yakni satu sel induk membelah menjadi dua sel anak. Kemudian masing-
masing sel anak membentuk dua sel anak lagi dan seterusnya. Tipe lain cara perkembangbiakan
aseksual disamping pembelahan biner adalah pembelahan ganda dan perkuncupan. Reproduksi
bakteri terjadi secara pembelahan biner. Perbanyakan sel dengan cara ini, kecepatan pembelahan
sel ditentukan dengan waktu generasi. Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sel
untuk membelah bevariasi tergantung dari spesies dan kondisi pertumbuhan. Pembelahan biner
yang terjadi pada bakteri adalah pembelahan biner melintang yaitu suatu proses reproduksi
aseksual, setelah pembentukan dinding sel melintang, maka satu sel tunggal membelah menjadi
dua sel yang disebut dengan sel anak.

Reproduksi pada khamir, misalnya saccharomyces tipe pembelahan selnya ada yang
seperti bakteri, yakni dengan pembelahan biner, tetapi ada yang membentuk kuncup, dimana tiap
kuncup akan membesar seperti induknya. Kemudian tumbuh kuncup baru dan seterusnya,
sehingga akhirnya membentuk semacam mata rantai. Tipe yang ketiga cara perkembangbiakan
khamir adalah dengan pembelahan tunas, yakni kombinasi antara pertunasan dan pembelahan.
Sedangkan cara keempat dengan sporulasi atau pembentukan spora, yang dapat dibedakan atas
dua macam yaitu spora seksual dan aseksual. Reproduksi dengan cara pertunasan, pembelahan,
pembelahan tunas, dan pembentukan spora aseksual disebut sebagai reproduksi vegetatif,
sedangkan reproduksi dengan cara membentuk spora seksual dinamakan reproduksi seksual.
Perkembangbiakan secara seksual, umumnya terjadi pada jamur dan mikroalga, serta secara
terbatas terjadi pada bakteri, dapat terjadi secara:

 Oogami, bila sel betina berbentuk telur


 Anisogami, bila sel betina lebih besar dari sel jantan
 Isogami, bila sel jantan dan sel betina mempunyai bentuk yang sama.

Anda mungkin juga menyukai