Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

Dosen Pengampu : Rizky Eka Febriansah, SMB.,MSM.

Disusun Oleh :

1. Rafi Mukhammad Ma’ruf (162010200014)

2. Dwi Intan Sari (162010200022)

3. Dwi Sri Rejeki (162010200017)

4. Dwi Fitriah (162010200076)

5. Dita Listiyana.A (162010200067)

6. Muhammad Rangga Famada (1620102000

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDY MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

1.1 Latar Belakang .......................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................3

1.2 Teori Persediaan.....................................................................4

a. Definisi Persediaan...........................................................5
b. Fungsi persediaan.............................................................6
c. Jenis-Jenis persediaan.......................................................7
d. Biaya Persediaan...............................................................8
e. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Persediaan.................9

1.3 Pengendalian Persediaan ....................................................10

f. Pengertian Pengendalian Persediaan..............................11


g. Tujuan Pengendalian Persediaan....................................12
h. Metode Economic Order Quantity (EOQ)......................13
i. Manfaat EOQ..................................................................14

BAB III KESIMPULAN...................................................................15

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.........................................................16


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Persaingan ini menuntut pihak
manajemen perusahaan untuk mampu menentukan langkah-langkah yang tepat dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan. Secara umum tujuan perusahaan adalah tetap bisa bertahan dan
berkembang ke arah yang lebih maju melalui pengelolaan operasional perusahaan secara efisien.
Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut salah satunya tergantung pada
kemampuan manajemen dalam melakukan pengendalian.
Pengendalian merupakan upaya pihak manajemen perusahaan agar tujuan yang akan dicapai
sesuai dengan perencanaan. Pengendalian dalam perusahaan sangat penting karena akan
mempengaruhi kelancaran operasionalnya yang nantinya juga akan mempengaruhi keberhasilan
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Menurut Ahyari (2002:52), sistem pengendalian dalam
kegiatan produksi adalah pengendalian proses produksi, pengendalian persediaan bahan baku,
pengendalian tenaga kerja, pengendalian biaya produksi,pengendalian kualitas serta
pemeliharaan. Salah satu pengendalian yang penting adalah pengendalian persediaan bahan baku
karena persediaan merupakan unsur paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus
menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali (Rangkuti, 2007:3).
Menurut Hanafi (2004:577), ada beberapa sistem pengendalian persediaan perusahaan, yaitu
EOQ (Economic Order Quantity), sistem ABC, dan just in time. Sedikit penjelasan, EOQ
berusaha menghitung tingkat persediaan yang optimal, sistem ABC mengklasifikasikan item-
item persediaan menurut jumlah dan prioritasnya, sedang sistem persediaan just in time bertujuan
meminimalkan tingkat persediaan, kalau bisa tingkat persediaan ditekan menjadi nol.
Berdasarkan penjelasan di atas, sistem yang paling optimal untuk perusahaan yang akan diteliti,
peneliti memilih menggunanakn teknik EOQ karena perusahaan yang akan diteliti tidak banyak
jenis persediaannya dan tidak terlalu besar juga jumlah persediaannya, selain itu perusahaan ini
belum besar perkembangannya sehingga lebih cocok menggunakan teknik yang masih sederhana
seperti EOQ ini.
Teknik EOQ dapat digunakan untuk membantu menentukan persediaan yang efisien. Model
EOQ ini tidak hanya menentukan jumlah pemesanan yang optimal tetapi yang lebih penting lagi
adalah menyangkut aspek finansial dari keputusan-keputusan tentang kuantitas pemesanan
tersebut (Syamsuddin, 2007:294). Jika perusahaan sudah menghitung kuantitas pemesanan yang
paling optimal atau EOQ, maka selanjutnya haruslah ditentukan saat pemesanan dari masing-
masing item persediaan atau lebih dikenal dengan istilah ROP (Reorder Point) (Syamsuddin,
2007:311). Menurut Riyanto (2001:83), ROP ialah saat atau titik di mana harus diadakan
pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan
adalah tepat pada waktu di mana persediaan di atas safety stock. Persediaan pengaman atau
safety stock menurut Syamsuddin (2007:312) adalah suatu jumlah persediaan minimum yang
selalu ada dalam perusahaan, yang berguna untuk menghindari risiko kehabisan bahan.
Penggunaaan EOQ dan ROP untuk mengetahui berapa jumlah pesanan yang optimal dan kapan
pesanan dilakukan agar tercapai biaya yang terendah serta proses produksi tidak terhambat akibat
kurang atau tidak adanya persediaan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Teori Persediaan
A. Definisi Persediaan

Persediaan didefinisikan sebagai barang, bahan-bahan, atau aset yang dimiliki oleh
perusahaan untuk digunakan di masa yang akan datang. Persediaan adalah sumber daya
menganggur (ide resoutce) yang menunggu proses lebih lanjut. Proses lebih lanjut tersebut
adalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur (Nasution, Arman Hakim, 2003:103).
Menurut Rangkuti (2004:1) persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-
barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau
persediaan barang-barnag yang masih dalam pengerjaaan atau proses produksi, ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Persediaan dalam suatu sistem mempunyai suatu tujuan tertentu, hal ini dikarenakan
adanya sumber daya tertentu yang tidak bisa didatangkan ketika sumber daya tersebut
dibutuhkan. Sehingga, untuk menjamin tersedianya sumber daya maka perlu direncanakan
adanya persediaan. Berdasarkan hal tersebut maka definisi persediaan adalah sejumlah sumber
daya baik berbentuk bahan mentah ataupun barang jadi yang disediakan perusahaan untuk
memenuhi permintaan dari konsumen, (Diana Khairani Sofyan, 2013).
Persediaan merupakan stock dari bebrapa item atau sumber daya yang digunakan dalam
suatu organisasi atau perusahaan (Chase dan Aquilano, 1997:546).
Persediaan meliputi:
a. Raw materials (bahan mentah)
b. Finished products (produk akhir/barang jadi)
c. Component parts/supplies (bahan-bahan pembantu/pelengkap)
d. Work in process (barang dalam proses)
Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh
perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya hambatan pada proses
produksi sedangkan kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya penyimpanan yang lebih
besar serta risiko kerusakan yang ditimbulkan akibat penyimpanan barang yang terlalu lama.
Oleh karena itu, pengendalian persediaan yang efekitf sangat diperlukan oleh suatu perusahaan
(Subagyo,1984:205).

B. Fungsi Persediaan

Fungsi utama persediaan yaitu sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan
distribusi untuk memperoleh efisiensi.

Ginting (2007:46) membagi persediaan dalam beberapa kategori berdasarkan fungsinya sebagai
berikut:

1. Persediaan dalam Lot Size


Persediaan muncul karena adanya persyaratan ekonomis untuk penyediaan
(replenishment) kembali. Penyediaan dalam lot yang besar atau dengan kecepatan
sedikit lebih cepat dari permintaan akan lebih ekonomis. Faktor penentu persyaratan
ekonomis antara lain biaya setup, biaya persiapan produksi atau pembeliaan dan biaya
transport.
2. Persediaan Cadangan
Pengendalian persediaan timbul berkenaan dengan ketidakpastian. Waktu siklus
produksi (lead time) mungkin lebih dalam dari yang diprediksi. Jumlah produksi yang
ditolak (reject) hanya bisa diprediksi dalam proses. Persediaan cadangan
mengamankan kegagalan mencapai permintaan konsumen atau memenuhi kebutuhan
manufaktur tepat pada waktunya.
3. Persediaan Antisipasi
Persediaan dapat timbul untuk mengantisipasi terjadinya penurunan persediaan
(supply) dan kenaikan permintaan (demand) ataukenaikan harga. Untuk menjaga
kontinuitas pengiriman produk ke konsumen, suatu perusahaan dapat memelihara
persediaan dalam rangka liburan tenaga kerja atau antisipasi terjadinya pemogokan
tenaga kerja.
4. Persediaan Pipeline
Sistem persediaan dapat diibaratkan sebagai sekumpulan tempat (stock point)
dengan aliran di antara tempat persediaan tersebut. Pengendaliaan persedian terdiri
dari pengendalian aliran persediaan dan jumlah persediaan akan terakumulasi di
tempat persediaan. Jika aliran melibatkan perubahan fisik produk,seperti perlakuan
panas atau perakitan beberapa komponen, persediaan dalam aliran tersebut adalah
persediaan setengah jadi (work in process). Jika suatu produk tidak dapat berubah
secara fisik tetapi dipindahkan dari suatu tempat penyimpanan ke tempat penyimanan
lain, persediaan tersebut disebut persediaan transportasi. Jumlah dari persediaan
setengah jadi dan persediaan transportasi disebut persediaan pipeline. Persediaan
pipeline merupakan total investasi perubahan dan harus dikendalikan.
5. Persediaan Lebih
Persediaan lebih adalah persediaan yang tidak dapat digunakan karena
kelebihan atau kerusakan fisik yang terjadi.
Menurut (Diana Khairani Sofyan 2013) tujuan adanya persediaan adalah:
i) Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang
dibutuhkan perusahaan.
ii) Menghilangkan resiko kegagalan/kerusakan material yang dipesan sehingga harus
dikembalikan.
iii) Untuk menyimpan bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat
digunakan bila bahan tersebut tidak ada di pasar.
iv) Menjamin kelancaran proses produksi perusahaan.
v) Menjamin penggunaan mesin secara optimal.
vi) Memberikan jaminan akan ketersediaan produk jadi kepada konsumen.
vii) Dapat melaksanakan produksi sesuai keinginan tanpa menunggu adanya
dampak/resiko penjualan.
C. Jenis-Jenis Persediaan

Dalam bukunya Heizer dan Render (2010:82) mangatakan untuk mengakomodasi fungsi
persediaan yang ada, perusahaan harus memelihara 4 jenis persediaan yaitu:

1. Persediaan bahan baku


2. Bahan baku pada umumnya dibeli tetapi belum memasuki proses pabriksasi
3. Persediaan bahan setengah jadi
4. Bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan tetapi
belum selesai atau belum menjadi produk jadi.
5. MRO (Maintenance Repair Operating)
6. Persediaan yang diperuntukkan bagi pasokan pemeliharaan, perbaikan atau operasi
yang diperlukan untuk menjaga agar permesinan dan proses produksi tetap
produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan dan waktu pemeliharaan.
7. Persediaan barang jadi
8. Persediaan barang jadi adalah produk akhir proses transformasi yang siap
dipasarkan kepada konsumen.

D. Biaya Persediaan

Menurut (Zulian Yamit, 1999) Berbagai macam biaya perlu diperhitungkan saat
mengevaluasi masalah persediaan. Biaya persediaan tersebut didasarkan pada parameter
ekonomis yang relevan dengan jenis biaya sebagai berikut:

I) Biaya Pembelian (Purchase Cost)


Biaya pembelian adalah harga per unit apabila item dibeli dari pihak luar atau
biaya produksi per unit apabila diproduksi dalam perusahaan. Biaya per unit akan
selalu menjadi bagian dari biaya item dalam persediaan. Untuk pembeliaan item
dari luar, biaya per unit adalah harga beli ditambah biaya pengangkutan. Untuk item
yang diproduksi di dalam perusahaan, biaya per unit adalah termasuk biaya tenaga
kerja, bahan baku dan biaya overhead pabrik.
II) Biaya Pemesanan (Order Cost/Setup Cost)
Biaya pemesanan (S) adalah biaya yang berasal dari pembelian pesanan dari
penyedia atau biaya persiapan (setup cost) apabila item diproduksi di dalam
perusahaan. Biaya ini diasumsikan tidak akan berubah secara langsung dengan
jumlah pemesanan. Biaya pemesanan dapat berupa biaya membuat daftar
permintaan, menganalisis penyedia, membuat pesanan pembelian, penerimaan
bahan, inspeksi bahan dan pelaksanaan proses transaksi. Biaya persiapan dapat
berupa biaya yang dikeluarkan akibat perubahan proses produksi, pembuatan
jadwal kerja, persiapan sebelum produksi dan pengecekan kualitas.
III) Biaya Penyimpanan (Carrying Cost/Holding Cost)
Biaya penyimpanan (H) adalah biaya yang dikeluarkan atas investasi dalam
persediaan dan pemeliharaan maupun investasi sarana fisik untuk menyimpan
persediaan. Biaya penyimpanan dapat berupa: biaya modal, pajak, asuransi,
pemindahan persediaan, keusangan dan semua biaya yang dikeluarkan untuk
memelihara persediaan.
IV) Biaya Kekurangan Persediaan (Stockout Cost)
Biaya kekurangan persediaan adalah konsekuensi ekonomis atas kekurangan
dari luar maupun dalam perusahaan. Kekurangan dari luar terjadi apabila pesanan
konsumen tidak dapat dipenuhi. Kekurangan dari dalam terjadi apabila
departemen tidak dapat memenuhi kebutuhan departemen yang lain.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan

Faktor yang mempengaruhi jumlah persediaan adalah (Prawirosentono 2001:71):


1) Perkiraan pemakaian bahan baku
2) Penentuan besarnya persediaan bahan baku yang diperlukan harus sesuai dengan
kebutuhan pemakaian bahan tersebut dalam satu periode produksi tertentu.
3) Harga bahan baku
4) Harga bahan baku yang diperlukan merupakan faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi besarnya persediaan yang harus diadakan.
5) Biaya persediaan
6) Terdapat beberapa jenis biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan baku,
adapun jenis biaya persediaan adalah biaya pesanan (order) dan biaya penyimpanan
bahan di gudang.
7) Waktu menunggu pesanan (Lead time)
8) Waktu menunggu pesanan adalah waktu antara tenggang waktu sejek pesanan
dilakukan sampai dengan saat pesanan tersebut masuk ke gudang.
1.3Pengendalian Persediaan
F. Pengertian Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk


menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi
dalam suatu aktifitas perusahaan. Ciri khas dari model persediaan adalah solusi optimalnya
difokuskan untuk menjamin persediaan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
persediaan adalah salah satu kegiatan dari urutan kegiatan-kegiatan yang berurutan erat satu
sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah
direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah kuantitas, maupun biayanya (Assauri 2004:176).
Handoko (2000:333) dalam bukunya, pengendalian persediaan adalah fungsi material yang
sangat penting karena persediaan fisik banyak perusahaanmelibatkan investasi rupiah terbesar
dalam persediaan aktiva lancar.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pengendalian persediaan adalah suatu aktivitas
untuk menetapkan besarnya persediaan dengan memerhatikan keseimbangan antara besarnya
persediaan yang disimpan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan.

G. Tujuan Pengendalian Persediaan


Pengendalian persediaan adalah untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari
bahan-bahan atau barag-barang yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya
yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan perusahaan.
Assauri (2004:176), tujuan pengendalian persediaan secara terperinci adalah sebagai
usaha untuk:
1 Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat
mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.
2 Menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau
belebihan
3 Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat
baiaya pesanan terlalu besar.
H. Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) adalah kuantitas bahan yang dibeli pada setiap kali
pembelian dengan biaya yang paling minimal. Metode EOQ pertama kali dicetuskan oleh Ford
Harris pada tahun 1915, tetapi lebih dikenal dengan nama metode Wilson karena dikembangkan
oleh Wilson pada tahun 1934. Metode ini digunakan untuk menghitung minimasi total biaya
persediaan berdasarkan persamaan tingkat atau titik quilibrium kurva biaya simpan dan biaya
pesan.
Metode EOQ dapat digunakan baik untuk barang-barang yang dibeli maupun yang
diproduksi sendiri (Handoko 1999:113). Sedangkan menurut Heizer dan Render (2010:92), EOQ
adalah salah satu teknik pengendalian persediaan yang paling tua dan terkenal secara luas,
metode pengedalian persediaaan ini menjawab 2 (dua) pertanyaan penting, kapan harus memesan
dan berapa banyak harus memesan.
Selain itu metode EOQ juga bertujuan untuk menentukan jumlah dan frekuensi
pembelian yang optimal. Melalui penentuan jumlah dan frekuensi pembelian yang optimal maka
akan didapatkan pengendalian persediaan yang optimal.
Dalam menerapkan metode EOQ ada beberapa biaya yang harus dipertimbangkan dalam
penentuan jumlah pembelian atau keuntungan, diantaranya:

1. Biaya Pesanan
Biaya pesanan merupakan biaya yang akan langsung terkait dengan kegiatan
pesanan yang dilakukan perusahaan. Biaya pesanan juga terdiri dari biaya
kesempatan (Opportunity Cost). Sebagai misal, waktu yang terbuang untuk
memproses pesanan, menjalanankan administrasi pesanan dan sebagainya.
Menurut (Heizer dan Render 2010:94) rumus biaya pemesanan adalah sebagai
berikut:
2 DS
RUMUS : Q = √ H

Keterangan:
D = Jumlah kebutuhan, unit per tahun.
Q = Jumlah barang setiap kali pesan.
S = Biaya pesanan setiap kali pesan.

2. Biaya Penyimpanan
Biaya Penyimpanan merupakan baiaya yang harus ditanggung oleh perusahaan
sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan dalam
perusahaan. Menurut (Heizer dan Render 2010:95) biaya penyimpanan dirumuskan
sebagi berikut:
Q
RUMUS : 2 X H

Keterangan:
Q = Jumlah barang setiap kali pesan.
H = Biaya penyimpanan, unit per tahun.
Selanjutnya menentukan total biaya pesediaan (TIC) dengan menjumlahkan biaya
pesan dan biaya simpan. Adapun rumusnya sebagai berikut (Heizer dan Render 2010:97):
D Q
RUMUS : TIC = . S+ . H
Q 2
Keterangan:
TIC = Total biaya persediaan
D = Jumlah kebutuhan, unit per tahun
Q = Jumlah barang setiap kali pesan
S = Biaya pesanan setiap kali pesan
H = Biaya penyimpanan, unit per tahun
Total biaya persediaan, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan digambarkan oleh Gambar di
bawah ini ,
Gambar kurva diatas dapat dijelaskan masing-masing dari ketiga kurva biaya yang ditunjukkan.
Pertama, dapat diamati kecenderungan menaik dari kurva total biaya penyimpanan (TH). Sejalan
dengan meningkatnya jumlah pemesanan (Q ), total biaya penyimpanan juga meningkat,
disebabkan karena pemesanan yang semakin banyak akan mengakibatkan semakin banyaknya
unit yang disimpan dalam persediaan. Kemudian dengan meningkatnya jumlah pemesanan (Q),
total biaya pemesanan (TS) menurun, disebabkan karena kenaikan dalam jumlah pemesanan
akan mengakibatkan semakin sedikit pemesanan yang dilakukan setiap tahunnya. Kurva total
biaya tahunan pertama-tama menurun ketika Q meningkat kemudian kurva total biaya tahunan
mulai meningkat, ketika permintaan Q mulai menurun. Nilai Q yang paling baik atau optimal,
adalah nilai yang merupakan nilai minimum total biaya persediaan tahunan.

I. MANFAAT EOQ

Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi
perusahaan, pada kebanyakan perusahaan persediaan merupakan bagian besar yang tercantum
dalam neraca. Persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat menimbulkan masalah-
masalah yang pelik. Manajemen persedaiaan yang efektif dapat memberikan sumbangan kepada
keuntungan perusahaan
Kegunaan Manajemen Modal Kerja adalah mendukung kelancaran produksi dan
penjualan. Pertanyaan pokok yang harus dijawab adalah:
1. Berapa unit yang harus dipesan atau diproduksi pd suatu waktu ttt?
2. Pd jumlah berapa persediaan sdh hrs dipesan atau diproduksi?
3. Jenis persediaan yg mana memerlukan perhatian khusus?
Tugas manajemen persediaan adalah menyediakan persediaan yang diperlukan untuk
menjamin kelangsungan operasi perusahaan pd tingkat biaya minimal (TC min). Manajemen
Persediaan (inventory) hubungannya dengan pihak-pihak yang terkait dengan persediaan
i. Dengan kepentingan manajer pembelian, orientasi keputusan pembelian material
pada jumlah besar untuk memperoleh discount/potongan dari supplier.
ii. Dengan kepentingan manajer produksi, orientasi keputusan pembelian material pada
jumlah besar untuk menjamin kelancaran proses produksi.
iii. Dengan kepentingan manajer keuangan, orientasi keputusan pembelian material pada
jumlah besar untuk memperoleh discount/potongan dari supplier.
iv. Dengan kepentingan manajer produksi, orientasi keputusan pembelian material pada
jumlah kecil untuk efisiensi penggunaan dana
v. Peran manajemen persediaan adalah merekonsiliasikan kepentingan-kepentingan ke
dalam kebijakan persediaan yang dapat diterima oleh berbagai kepentingan demi
untuk mencapai tujuan perusahaan.

I. Kelebihan Economic Order Quantity

Menurut Syamsuddin (2009 : 294), menyatakan bahwa dalam penerapannya, model EOQ ini
mempertimbangkan baik biaya-biaya operasi maupun biaya-biaya finansial serta menentukan
kuantitas pemesanan yang akan meminimumkan biaya-biaya persediaan secara keseluruhan.
Dengan demikian, model EOQ ini tidak hanya menentukan jumlah pemesanan yang optimal
tetapi yang lebih penting lagi adalah yang menyangkut aspek finansial dari keputusan-keputusan
tentang kuantitas pemesanan tersebut.

II. Kelemahan Economic Order Quantity


Menurut Syamsuddin (2009 : 294), menyatakan bahwa walaupun EOQ ini baik dan
dulu dipergunakan, tetapi mempunyai kelemahan:
a) Karena EOQ mengasumsikan data yang bersifat tetap, sering kali menjadi kurang dapat
dipercaya hasilnya.
b) Persediaan pengaman tidak diperhitungkan.
c) Semua barang harus dihitung EOQ nya satu persatu.
d) Sistem tersebut hanya menggunakan data yang lampau.
e) Perubahan harga tidak diperhitungkan.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Teknik EOQ dapat digunakan untuk membantu menentukan persediaan yang efisien. Model
EOQ ini tidak hanya menentukan jumlah pemesanan yang optimal tetapi yang lebih penting lagi
adalah menyangkut aspek finansial dari keputusan-keputusan tentang kuantitas pemesanan
tersebut. metode EOQ sebagai salah satu referensi untuk menentukan besarnya jumlah dan
frekuensi pemesanan yang optimal. Sehingga perusahaan dapat memesan bahan baku dalam
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan produksi agar dapat meminimumkan total biaya
persediaan bahan baku.
DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2002. Efisiensi Persediaan Bahan Baku, Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta.

Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: CP – FEUI.

Anda mungkin juga menyukai