Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
BATASAN MASALAH
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagi Penulis
Untuk mendapatkan suatu gambaran tentang pokok dari
masalah yang ada pada obyek penelitian (perusahaan) serta
membandingkan dengan teori-teori yang diperoleh selama
mengikuti kegiatan perkuliahan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan atau sumber infomrasi bagi
perusahaan pada pokok permasalahan yang telah disesuaikan
dengan teori-teori yang sudah ada.
3. Bagi Almamater
Sebagai bahan refrensi ilmu berkelanjutan bagi peneliti
yang mengambil topik permasalahan yang sama serta menambah
khazanah perbendaharaan penelitian di Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
F. PENELITIAN TERDAHULU
1. Faktor Motivasi
Faktor motivasi ialah sebuah faktor-faktor yang
melekat dalam seseorang karyawan lalu karyawan
termotivasi serta terdorong untuk merasa puas. keberhasilan
yang diraih, pekerjaan dari sesorang tersebut, kemajuan
dalam karir serta pengakuan dari orang lain.
2. Faktor Hygiene
Faktor Hygiene adalah faktor-faktor yang tidak
menimbulkan kepuasan, akan tetapi bila di tingkatkan dapat
mengurangi tingkat ketidakpuasan. Faktor hygiene sendiri
ialah faktor dari pekerjaan yang penting untuk diberikannya
motivasi pada tempat kerja. Faktor ini tidak berarah pada
kepuasan yang bersifat positif dalam jangka panjang , akan
tetapi jika faktor tersebut tidak ada, maka muncullah
ketidakpuasan.
i) Indikator Motivasi
Menurut Frederick Herzberg yang dikutip oleh Purnamie T
dalam buku peranan (organizationalcitizenship behavior) OCB
(2014:38) indikator motivasi terdiri atas:
1. Faktor motivasi yang terbagi atas:
a) Kondisi kerja fisik
b) Kebijakan organisasi
c) Pengawasan
d) Gaji
2. Faktor Hygiene yang terbagi atas:
a) Prestasi kerja
b) Pengakuan orang lain
c) Tanggung jawab
d) Potensi perkembangan
6. KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja ialah salah satu faktor yang amat penting
serta berpengaruh pada kepuasan hidup karena sebagian besar
waktu manusia menghabiskannya di lokasi kerja. Kepuasan kerja
merupakan kondisi menyenangkan atau secara emosional positif
yang berasal dari penilaian seseorang atas suatu pekerjaan serta
pengalaman dari karyawan selama bekerja. Setiawan dan Ghozali
(2016:159). Kepuasan kerja memiliki hubungan dengan sebuah
perasaan atau sikap dari seseorang berkenaan dengan pekerjaan itu
snediri, gaji, promosi atau kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan, rekan kerja, beban dari pekerjaan, pengawasan, dan
lain-lain. Dalam pernyataan ini, kepuasan kerja memiliki suatu
hubungan dengan sikap dari anggotanya mengenai pekerjaannya
dan beberapa penunjang praktis yang dapat mempengaruhi
kepuasan kerja , itu semua merupakan konsep yang amat penting
bagi seorang pemimpin. Ricahard, Robert dan Gordon
(2012:312,317).
a) Teori Kepuasan Kerja
Sharma dan Chandra dalam Meithiana I (2017:42)
memberikan suatu pernyataan bahwa kepuasan kerja dapat di
jelaskan oleh teori need fulfilment, teori equity, teori discrepancy,
teori motivasi 2 faktor, dan teori social refrence group. Dari
kelima pernyataan ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Teori need fulfilment
Teori tersebut memberikan suatu pernyataan bahwa
kepuasan kerja dapat diukur dengan penghargaan yang
diterima oleh seorang pegawai. Pegawai akan merasakan
kepuasan jika mereka mendapatkan sesuatu yang
dibutuhkannya. Semakin besar kebutuhan dari seorang
karyawan dan disitu mereka terpenuhi makan semakin puas
pula karyawan tersebut begitu sebaliknya. Adanya
hubungan positif secara langsung antara kepuasan kerja dan
kepuasan secara actual terhadap kebutuhan yang
diharapkan.
2. Teori equity
Pada teori ini diungkapkan bahwa seseorang karyawan
akan merasakan puas apabila mereka mengalami suatu
keadilan. Perasaan adil maupun tidak adil diperoleh dengan
cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang
sekelas dengannya. ada tiga bagian teori dari equity
diantara lain:
a) Input ialah sesuatu yang berharga bagi karyawan
debagai suatu dorongan untuk menunjang
pekerjaannya seperti pelatihan, pendidikan, fasilitas
alat kerja serta lainnya.
b) Out comes ialah sesuatu yang di rasa berhaarga bagi
karyawan sebagai penunjang pekerjaannya diantara
lain gaji, status kepegawainnya, sebuah pengakuan
atas prestasi serta lainnya.
c) Comparisons person ialah perbandingan antara
point pertama input dan point kedua tentang out
comes yang diperolehnya. Dengan kata lain puas
dan tidak puasnya seorang karyawan merupakan
hasil dan perbandingan dari input-output dirinya
sendiri serta dari pegawai lain. Pada intinya teori ini
tentang perbandingan yang adil maka karyawan
akan puas begitu sebaliknya.
3. Teori discrepancy
Teori ini memberikan suatu pernyataan dalam mengukur
kepuasan kerja karyawan dilakukan dorongan menghitung
selisih antara sesuatu yang diharapkan dari pekerjaan
dengan kenyataan yang dirasakan.
1. Kedudukan
Pada umumnya manusia sering beranggap[an bahwa
seseorang yang bekerja di posisi bekerja yang lebih tinggi
akan lebih merasakan kepuasaan daripada seseorang yang
bekerja di posisi yang lebih rendah. Di beberapa penelitian
hal tersebut tidak mempengaruhi secar besar akan tetapi
perubahan dalam tingkatan pekerjaan itulah yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja.
2. Pangkat
Pada suatu pekerjaan ada yang mendasar dalam hal
perbedaan tingkat atau golongan, sehingga dalam
pekerjaan tersebut memiliki kedudukan tertentu pada
orang yang menjalaninya. Apabila ada kenaikan tentang
upah, maka sedikit tidaknya, hal tersebut dianggap sebagai
kenaikan pangkat, dalam hal ini seseorang dapat
merasakan kebanggaan tersendiri terhadap suatu
kedudukan yang akan merubah perilaku serta perasaannya.
3. Jaminan finansial dan social
Dalam faktor ini memiliki pengaruh terhadap kepuasan
kerja.
4. Mutu pengawasan
Dalam upaya meningkatkan produktivitas karyawan,
antara karyawan dengan pihak pimpinan haruslah meiliki
hubungan karena hal ini adalah sesuatu yang penting bagi
meningkatnya kepuasan dalam kerja yang dimiliki oleh
karyawan jika hubungan tersebut terjalin baik. Kepuasan
tersebut dapat ditingkatkan melalui sikap perhatian dan
komunikasi yang baik dari pimpinan kepada bawahan.
Maka karyawan akan merasa lebih dihargai dan merasa
mereka telah menjadi bagian dari perusahaan.
Organizational citizenship
Motivasi karyawan (X2)
behavior (Y)
Gambar 1
Kerangka konseptual pengaruh secara simultan
2. Parsial
Organizational citizenship
Motivasi karyawan (X2)
behavior (Y)
J. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan suatu dugaan sementara terhadap rumusan-
rumusan pada masalah penelitian, yang mana rumusan masalah penelitian
tersebut telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya. Pada rumusan
masalah serta pokok permasalahan di atas, maka hipotesis yang diajukan
sebagai berikut :
a. Ada pengaruh budaya organisasi, motivasi, dan kepuasan kerja
secara simultan terhadap Organisazational citizenship behavior
(OCB) di PT. Karya Mitra Budisentosa.
b. Ada pengaruh budaya organisasi, motivasi, dan kepuasan kerja
secara parsial terhadap Organisazational citizenship behavior
(OCB) di PT. Karya Mitra Budisentosa.
c. Diantara budaya organisasi, motivasi dan kepuasan kerja; variabel
kepuasan kerja yang paling berpengaruh paling signifikan terhadap
Organisazational citizenship behavior (OCB) di PT. Karya Mitra
Budisentosa.