Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN II

OLEH:

FEBRIANY TRI TUNGGA DEWI


NH0418013

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
A. ASUHAN ANTENATAL CARE

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan diri dari spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila di hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya

bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan dalam kalender

internasional. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kelahiran normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender

internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, di mana trimester I berlangsung dalam

12 minggu, trimester II 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ke III 13

minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo S, 2016, ).

Antenatal Care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil

normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Pelayanan antenatal atau yang sering

disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga profesional yaitu

dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu

selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter

sedini mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan

antenatal. Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan

memberi KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan keluarganya

tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya (Zaki Imaduddin, 2019).

2. Tujuan

Menurut Saifuddin, AB. 2011, tujuan asuhan antenat care meliputi


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi

c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selam hamil,

termasuk Riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedaan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan

trauma seminal mungkin.

e. Mempersiapan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh

kembang secara normal.

3. Tanda dan Gejala

a. Tanda kehamilan pasti

1) mendengar bunyi jantung janin

2) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa

3) Tes kehamilanmedis menunjukan bahwa ibu hamil.

4) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop lenek, alat kardiotokografi, alat

doopler. Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu

rontgen untuk melihat kerangka janin ultrasonoggrafi (Manuaba, 2013).

b. Tanda tidak pasti kehamilan

Tanda kemungkinan hamil merupakan perubahan anatomi fisiologi selain tanda dugaan hamil yang

terdeteksi pada saat pemeriksaan dan telah di dokumentasikan oleh tenaga Kesehatan

1) Pembesaran abdomen
2) Palpasi batas batas janin

3) Ballottement

4) Tanda piskacek

5) Tanda hegar (itmus menjadi lunak)

6) Tanda chadwick (warna kebiruan pada dinding vagina akibat hipervaskularisasi)

7) Braxton hicks

8) Tes kehamilan positif

Tes kehamilan yang digunakan saat ini biasannya menggunakan pendeteksian terhadap

kadar HCG pada urin di pagi hari atau urin yang didiamkan atau tidak deikeluarkan minimal

6 jam. Diperkirakan urin tersebut mengandung kadar HCG sama dngan kadar HCG serum.

Kadar HCG syang diambil secara acak lebih rendah.

4. Tanda-tanda kehamilan

Kehamilan dimulai dari fertilitasi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari

atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari. Kehamilan terbagi menjadi 3 triwulan (trimester), (1)

Trimester satu usia kehamilan 0-12 minggu, (2) Trimester dua usia kehamilan 12-28 minggu, dan

(3) trimester tiga usia kehamilan 28-40 minggu.

a. Pererakan janin (beragam, bisajuga masuk dalam tanda kemungkin hamil).

b. Detak jantung janin

c. Pemeriksaan USG

d. Amenorea (terlambat datang bulan)

e. Mual dan muntah (emesis)


Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan pengeluaran asam lambung yang

berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas

fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang.

f. Sinkope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf

pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan

16 minggu.

g. Payudara tegang

Pengaruh estrogen, progesteron dan somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air dan

garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan

rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.

h. Lebih sering buang air kecil

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan segera miksi.

Pada triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang.

i. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk

buang air besar.

j. Pingmentasi kulit

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit

di sekitar pipi (cloasma gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigra, linea alba

makin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mammae, putting susu makin

menonjol, kelenjar Montgomery menonjol, pembuluh darah sekitar payudara

k. Epulsi
Hipertrofi gusi yang di sebut epulis, dapat terjadi bila hamil.

l. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena.

Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, payudara.

Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.

5. Jadwal pemeriksaan kehamilan

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan setidaknya 8 kali

kunjungan. Pada trimester I setidaknya 1 kali saat usia kandungan menginjak 12 munggu,

trimester II 2 kali, tepatnya pada minggu ke-20 dan minggu ke-26, lalu 5 kali pada trimester III

yaitu pada minggu ke-30,34,36,38 dan 40. (WHO melalui siaran Pers tahun 2016).

a. Menentukan umur kehamilan dan tafsiran berat janin dalam kandungan

b. Menghitung dari tanggal haid terakhir (HPHT).

c. Menurut Mac Donald yang merupakan modifikasi spegelbelg yaitu jarak fundus sampai

simpisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.

d. Menurut Ahlfeld : ukuran kepala bokong = panjang anak sebenarnya. Bila diukurjarak

kepala-bokong janin adalah 20 cm , maka usia kehamilan adalah 8 bulan.

6. Pemerisaan ibu hamil

a. Anamneses

Anamnesa identitas istri dan suami : nama, umur, nikah, suku, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat.
b. Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan dan
sebagainya.
c. Anamneses umum
d. Tentang haid kapan mendaoatkan haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir

doketahui, maka dapat dijadikan tabsiran tanggal perslinan memakai rumus naegel = hari

+7, bulan – 3 dan tahun + 1.

e. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola
sebelumnya.
f. Inspeksi

g. Pemeriksaan fisik seperti: tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, jantung, paru-paru dan

pemeriksaan head to toe.

1) Perkusi

2) Refleks patella

3) Palpasi

Ibu hamil tidur terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan

memakai bantal. Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu hamil dengan sikap

normal, lakukanlah palpasi terutama pada pemeriksaan perut dan payudara.

h. Untuk menentukan:

1) Besar dan konsistensi Rahim

2) Bagian-bagian janin, letak, presentasi

Gerakan janin

3) Kontraksi Rahim Braxton-Hick dan his

i. Pemeriksaan palpasi:

1) Leopold I

Untuk menentukan tinggi fundus uteri (usia kehamilan) dan bagian janin

yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu0

2) Leopold II
Untuk menentukan dimana pungging anak dan dimana letak bagian-

bagian kecil

3) Leopold III

Untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat

di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janintersebut sudah

memasuki pintu atas panggul (PAP).

4) Leopold IV

Untuk megkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat bagian bawah

perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah

memasuki pintu atas panggul..

7. .Standar Pelayanan Antenatal Care

Terdapat enam standar dalam pelaksanaan pelayanan antenatal berikut ini:

a. Identifikasi ibu hamil

Bidan melakukan kunjungan dan berinteraksi dengan mayarakat secara berkala untuk

memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami dan anggota keluarganya untuk

memeriksakan kehamilan secara dini dan teratir

b. Pemeriksaan dan pemantauan Antenatal Care (ANC)

Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi

anamnesis, dan pemantauan ibu dan janin, bidan juga harus mengenal kehamilan resiko

tinggi, imunisasi, nasehat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan.

Bila ditemukan kelainan, harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan

merujuknya untuk tindakan berikutnya.

c. Palpasi abdomen
Bidan melakukan mpemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi

untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, posisi,

bagian terendah janin dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk

mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

d. Penyebab anemia padakehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, atau rujukan semua

kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan kebutuhan yang berlaku.

e. Pengelolahan dini hipertensi pada kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan

mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan cepat dan

merujuknya.

f. Persiapan persalina Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami dan

keluarganya untuk memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan

transportasi serta biaya untuk merujuk. Bila tiba-tiba terjadi gawat darurat, bidan

hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. (Djannah, dr. Fathul,2018)

Adapun standar 10T dalam pelayanan Antental Care, yaitu:

1) Timbngan berat badan

2) Pemeriksaan tekanan darah

3) Pemeriksaan tinggi funduf uteri

4) Skrining status pemberian imunisasi Tetanus Toxoid

5) Pemberian tablet zat besi

6) /Tetapkan status gizi

8. Tes laboratorium
9. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

10. Tatalaksanan khusus

11. Temu wicara

Anda mungkin juga menyukai