OLEH
NOVIKA ALLO
NH0417063
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
LEMBAR KONSULTASI
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang berupa kesehatan, kekuatan, serta
kesempatan yang dianugerahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan.
Dalam karya ini penulis mengalami banyak kesulitan namun dapat teratasi
berkat kerja keras serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
Ibu Irnawati, S.ST.M.Keb selaku pembimbing institusi praktek dalam penyusunan
laporan kasus Komprehensif yang dengan murah hati dan penuh kesabaran
meluangkan waktunya memberi petunjuk, saran, motivasi serta bimbingan yang
tak henti-hentinya hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan belum
sempurna, oleh karena itu besar harapan penulis kepada pembaca atas
kontribusinya baik berupa saran maupun kritikan yang sifatnya membangun untuk
perbaikan karya selanjutnya.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan Rahmat
dan Ridho-Nya kepada kita semua, memberi imbalan dan petunjuk kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan karya ini dapat member manfaat
kepada pembaca.
Novika Allo
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
LEMBAR KONSULTASI....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................2
D. Manfaat................................................................................................3
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan..................................................4
B. Tinjauan Umum Tentang Persalinan...................................................22
C. Tinjauan Umum Tentang Nifas...........................................................44
D. Tinjauan Umum Tentang Bayi Baru Lahir..........................................60
E. Tinjauan Umum Tentang Keluarga Berencana...................................73
F. Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Reproduksi................................88
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Asuhan Kebidanan Antenatal Care......................................................99
B. Asuhan Kebidanan Intranatal Care.....................................................129
C. Asuhan Kebidanan Postnatal Care.....................................................146
D. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir...................................................156
E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana............................................167
BAB IV PEMBAHASAN KASUS
A. Asuhan Antenatal Care.......................................................................170
B. Asuhan Intranatal Care.......................................................................171
C. Asuhan Postnatal Care........................................................................172
D. Asuhan Bayi Baru Lahir.....................................................................173
E. Asuhan Keluarga Berencana..............................................................173
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................175
B. Saran...................................................................................................175
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diberikan secara menyeluruh mulai hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak
hamil, bersalin, nifas sampai bayi yang dilahirkannya serta menjadi keluarga
kematian ibu dan bayinya, sehingga persiapan selama proses tersebut harus
bayi. Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indicator penting dalam
dan nifas.
1
adalah tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung memberikan pelayanan
2
untuk ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, hingga keluarga bencana.
B. Rumusan Masalah
bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana) sesuai wewenang
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir fisiologi dan keluarga berencana
2. Tujuan Khusus
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana melalui
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana melalui
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana melalui
manajemen kebidanan.
Penatalaksanaan).
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
asuhan kebidanan dan laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan
TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di
2013).
pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu selama masa kehamilannya
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil
dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan
selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal
care adalah:
sosial ibu.
kematian neonatal.
3. Standar Pelayanan Antenatal Care
berat badan ibu harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan,
pada triwulan ketiga harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada
trisemester III berat badan ibu harus naik sekitar 0,5 kg setiap
selama kehamilan.
darah normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap
lemah.
enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5
rahim, dilakukan dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk
tepat maka ibu dan janin akan memperoleh pelayanan persalinan dan
kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan pada tempat
memadai.
4. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-
seperti :
berada dalam tuba untuk menunggu kedatangan sel telur. Bila pada saat
menjadi dua dan seterusnya hingga seluruh ruangan ovum penuh dengan
disebut blastokist. Sementara itu bagian luar dinding telur timbul rumbai-
rumbai yang disebut villi yang akan berguna untuk menanamkan diri
pada lapisan dalam rahim, yang telah siap menerima dalam bentuk reaksi
decidua.
korealis dapat menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut nidasi
a. Tanda-tanda pasti
pemeriksa
ultrasographi
tas
empat bulan, tetapi dengan menggunakan USG kantong kehamilan
2010).
b. Tanda-tanda mungkin
1) Tanda-tanda objektif
d) Ballottement
pemeriksaan dalam.
f) Pemeriksaan biologis
g) Pembesaran perut
i) Tanda-tanda chadwicks
2) Tanda-tanda subjektif
a) Adanya amenorrhoe
kandung kencing
6. Adaptasi Fisiologi
a. Perubahan fisiologis
1) Uterus
2) Cervix
3) Vagina
mengisut.
5) Dinding perut
terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang primi
6) Kulit
7) Payudara
8) Pertukaran zat
janin.
9) Darah
a) Hb 10 gr%
intensif.
persalinan.
a) Leopold I:
b) Leopold II:
c) Leopold III:
d) Leopold IV:
s/d Desember
berikut:
1) Mual dan muntah : Terutama terjadi pada pagi hari dan akan
menyengat.
3) Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi
dan vagina.
7) Perut membesar.
sehingga bila ada ibu hamil masih mendapatkan keluhan seperti pada
salah satu gejala dari trias klasik eklamsi. Sesak napas pada
(sungsang).
plasenta.
5) Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan
a. Hiperemisis gravidarum
d. Perdarahan antepartum.
e. Kehamilan ektopik.
f. Kehamilan kembar.
g. Molahydatidosa.
h. Inkompatibilitas darah.
a. Laboratorium
b. USG
1) Jenis kelamin.
(Masriroh, 2013).
B. Tinjauan Umum Tentang Intranatal Care/Persalinan
1. Pengertian Persalinan
dapatkan dan pada persalinan normal ini seorang ibu dilatih untuk
2. Jenis-jenis Persalinan
a. Persalinan Spontan
c. Persalinan Anjuran
atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul
turun. Perasaan sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan
Tanda-Tanda In Partu :
a. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin
dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan
Bidang-bidang:
bawah symphisis.
coccyges
b. Power
terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu.
c. Passanger
passangge utama dan bagian janin yang paling penting adalah kepala
karena bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala
d. Psikis (Psikologis)
Psikologis meliputi :
3) Kebiasaan adat
e. Penolong
pada
ibu dan janin. Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan
5. Kala Persalinan
1) Fase laten
2) Fase aktif
4 cm.
kontraksi
uterus kuat tiap 2-3 menit selama 50-60 detik untuk setiap kontraksi,
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali,
merasa seperti BAB dengan tanda anus membuka. Pada waktu his
diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi 1.5-2 jam, pada
Mekanisme persalinan:
anterior.
diri dengan bentuk panggul mulai dari pintu atas panggul, ke bidang
tengah panggul dan pada pintu bawah panggul, supaya anak dapat
lahir. Misalnya saja jika sutura sagitalis dalam arah muka belakang
pada pintu atas panggul, maka hal ini akan mempersulit persalinan,
posterior.
1) Penurunan kepala
2) Fleksi
diameter
suboccipito frontalis (11 cm). sampai di dasar panggul, biasanya
4) Ekstensi
dari kepala janin. Hal ini di sebabkan karena sumbu jalan lahir
5) Ekspulsi
vagina dan akan lahir secara spontan atau dengan sedikit dorongan
d. Kala IV
kuat dan terus-menerus. Tugas uterus ini dapat dibantu dengan obat-
obat oksitosin.
3) Peralatan
Nama Alat fungsi Gambar
Neirbeken/bengkok Tempat alat2 yang sudah
terpakai saat menolong
persalinan/merawat luka, dsb
b. Proses persalinan
1) Melihat tanda dan gejala kala II
c) Perineum menonjol
3) Memakai APD.
set.
merendamnya.
selesai.
baik.
meneran.
14) Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm,
ibu.
18) Menahan puncuk kepala dengan tangan kiri dan tangan kanan
menyokong perineum.
19) Mengusapkan kasa steril pada jalan napas bayi (mulut dan
hidung).
23) Setelah bahu lahir, kemudian lahirkan vadan dan lengan dengan
sanggar susur.
bawah.
25) Nilai bayi, kemudian letakkan bayi diatas perut ibu dengan
30) Memberikan bayi pada ibu untuk disusui, bila ibu menghendaki.
31) Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.
33) Menyuntik oksitosin 10 unit secara IM pada bagian luar paha kiri
1/
3atas.
35) Bila uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga
36) Jika tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa adanya
vulva.
40. Memeriksa apakah ada robekan pada vagina dan perenium yang
sampul mati.
45. Mengikat balik tali pusat dengan sampul mati untuk kedua
kalinya.
dan TFU.
50. Mengajarkan cara masase uterus pada ibu dan keluarga apabila
52. Memeriksa TD dan Nadi ibu tiap 15 menit jam pertama dan 30
0,5%.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi serta
hamil.
sampai alat alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara
karena atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus
demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat
2016)
dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
perdarahan berlanjut.
yaitu perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan
istirahat.
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-
yaitu perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan
dialaminya.
1) Involusi rahim
Setelah placenta lahir, uterus merupakan alat yang keras
tinggi.
cm.
Lochia yakni :
bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam noda
(yakni bulu halus pada anak yang baru lahir), dan meconium
(yakni isi usus janin cukup bulan yang terdiri dari atas getah
kelenjar
usus dan air ketuban, berwarna hijau kehitaman), selama 2
2 minggu.
dapat diatasi dengan diet tinggi serat, peningkatan asupan cairan, dan
ambulasi awal. Bila tidak berhasil, dalam 2-3 hari dapat diberikan
obat laksansia.’
penuh. Sisa urine dan trauma pada dinding kandung kencing waktu
terasa lebih lama, Dengan mobilisasi dini bisa mengurangi hal diatas.
d. Musculoskleletal
e. Endokrin
dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke tujuh sebagai
omset pemenuhan mamae pada hari ke- 3 post partum. Pada hormon
f. Kardiovaskuler
meningkat.
1) Suhu badan
hari ke-3 suhu badan naik lagi karena adanya pembekuan ASI.
2) Nadi
3) Tekanan Darah
h. Hematologi
darah dalam persalinan pervaginam 500 ml, seksio secaria 1000 ml,
histerektomi secaria 1500 ml. Total darah yang hilang hingga akhir
3) Leting go period
Dialami setelah tiba ibu dan bayi tiba di rumah. Ibu mulai
pada dirinya.
besar ibu nifas yaitu sekitar 50-80% ibu nifas, hal ini merupakan hal
normal pada 3-4 hari , namun dapat juga berlangsung seminggu atau
partum blues
fleksibel.
social.
1) Shock
menangis.
2) Realitas, Penerimaan
kesembuhan. (ex;menangis).
3) Resolusi
sedikitnya 3 liter/ hari, pil zat besi (Fe) diminum untuk menambah
melalui ASI.
b. Mobilisasi
persalinan dengan anestesi miring kanan dan kiri setelah 12 jam, lalu
pada ibu berdampak positif bagi, ibu merasa lebih sehat dan kuat,
Faal usus dan kandung kemih lebih baik, Ibu juga dapat merawat
anaknya
c. Eliminasi
Pengisian kandung kemih sering terjadi dan pengosongan
kandung
kemih terganggu, Infeksi. Miksi normal dalam 2-6 jam PP dan setiap
dini dan diet dapat mencegah konstipasi. Agar BAB teratur : diet
d. Personal hygiene
Ibu nifas rentan terhadap infeksi, unttuk itu personal hygiene harus
e. Seksual
biasa pada 6 minggu PP, secara fisik, aman, setelah darah dan dapat
f. Senam nifas
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia
adalah bayi baru lahir yang menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam
Neonatus atau bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari
lahir
2.500 gram sampai dengan 4.000 gram, tanpa ada masalah atau kecatatan
pada bayi sampai usia 28 hari (Arfiana, 2016 halaman 1).
2. Tanda-Tanda Bayi Baru Lahir Normal
Pulse (heart rate) atau frekuensi jantung > 100x/menit, Gremace (reaksi
gerak aktif, Respiration (usaha napas), bayi terlalu ingin (kurang dari
36°C). Segera setelah lahir, letakan bayi diatas kain yang bersih dan
kering yang sudah disiapkan diatas perut ibu.Apabila tali pusat pendek,
maka letakan bayi diantara kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat
tersebut dalam keadaan bersih dan kering. Segara lakukan penilaian awal
sianosis ?
Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat,
pada talipusat seperti, tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau
tua,tidak ada lendir atau darah pada tinja, bayi tidak menggigil,
tangisankuat, tidak terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk, lunglai,
Nilai 0 1 2
Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi menurut
3) Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau lebih)
b. Neonatus menurut berat badan lahir :
x/menit
minora dan pada bayi laki-laki testis sudah turun ke dalam scrotum
k. Refleks primitif:
mengancam nyawa bayi. Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir
tersebut, antara lain pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit,
retraksi dinding dada saat inspirasi, suhu terlalu panas atau lebih dari
Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru atau pucat, memar atau
tandabahaya bagi bayi baru lahir. Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang
sulit.
Gangguan pada gastrointestinal bayi juga merupakan tanda bahaya,
antara lain mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama kelahiran, urine
(Muslihatun, 2010).
segera setelah ia lahir dan kemudian tidak kencing atau hanya 2-3
kali BAK dalam 24 jam selama 3 hari pertama. Bila dalam 24 jam
khusus. Evaluasi lebih lanjut perlu dilakukan dan dirujuk bila perlu.
Pada akhir minggu pertama bayi akan BAK 5-6 x/hari dan 3-4 x/hari.
BAB dengan konsentrasi tinja mulai seperti pasta gigi dan warna
b. Bayi rewel
sendiri, atau memang ada yang tidak nyaman/ nyeri pada tubuhnya
c. Gumoh
Gumoh normal dialami oleh sebagian besar bayi pada usia 0-12
perut bayi. Gumoh terjadi karena lambung bayi masih berada dalam
Bayi dengan berat badan lahir rendah yaitu bayi baru lahir yang
berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan
2499 gram). Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi dengan berat
b. Asfiksia neonatorum
spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga bayi tidak dapat
dari tubuhnya
trauma pada pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan
tali pusat juga dapat sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi.
d. Kejang neonatus
Liwang, 2014).
b. Hari ketiga
c. Minggu kedua
7 hari
a. Minum Bayi
(dalam waktu 30 menit) atau dalam 3 jam setelah masuk rumah sakit,
b. ASI Eksklusif
Jika ASI belum keluar, bayi tidak usah diberi apa-apa,biarkan bayi
nutrisi dalam tubuh bayi cukup bulan dapat sampai selama 4 hari
pasca persalinan.
berikanpayudara lain.
atau empeng.
bulanpertama.
danbergerak.
keluar, areoladi atas mulut bayi lebih luas dari pada di bawah
apabilaminum baik.
berumur4-5 hari, bayi yang diberi ASI, feses menjadi lebih lembut,
berwarnakuning terang
dan tidak berbau. Bayi yang diberi susu formula, fesescenderung
produksi ASI sudah banyak, apabila bayi diberi ASIcukup maka bayi
e. Tidur
tidur aktif atau tidur ringan dan tidur lelap. Pada siang hari hanya
handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi selalu bersih
terjadi infeksi lokal. Perlu perawatan tali pusat sejak manajemen aktif
kala III padasaat menolong kelahiran bayi. Sisa tali pusat harus
i. Pemijatan Bayi
1. Definisi
berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan dan konsepsi
yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
Jenis alat atau obat kontrasepsi antara lain suntik, kondom, pil, IUD,
kondom dapat diperoleh langsung dari apotek atau toko obat, pos layanan
dan dokter sedangkan kontrasepsi jenis, IUD, implant dan vasektomi atau
berkompeten.
2. Tujuan KB
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi
keluarga berkualitas.
3. Sasaran Program KB
keluargas ejahtera .
a. Ibu
b. Suami
c. Seluruh Keluarga
fisik, mental, dan sosial setiap anggota keluarga, dan bagi anak dapat
1) Senggama Terputus
2) Pantang Berkala
saat istri sedang dalam masa subur. Sistem ini berdasrkan pada
1) Kondom
Seksual) .
b) Efektifitas Kondom
c) Manfaat Kondom
d) Kekurangan Kondom
yang benar.
2) Spermisida
3) Diafragma
alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai
1) Kontrasepsi Pil
a) Efektifitas
- 1,7.
b) Keuntungan
c) Kontra Indikasi
2) Kontrasepsi Suntik
setiap 3 bulan.
setiap 1 bulan.
telur.
Indikasi:
a) Endometriosis
Kontraindikasi :
reproduksi.
(1) Hipertensi.
(2) Diabetes.
(4) Fibromiomauterus.
3) Kontrasepsi Implan
b) Efektifitas
c) Keuntungan
d) Efek samping
atau levonorgestrel.
a) Efektifitas
b) Keuntungan
c) Efek Samping
1) Tubektomi
(Sulistyawati, 2011).
a) Efektifitas
b) Keuntungan
c) Kontraindikasi
d) Efek Samping
anestesi.
2) Vasektomi
a) Efektifitas
b) Keuntungan
(1) Efektif.
mortalitas.
(3) Sederhana.
wanita.
c) Kerugian
dikeluarkan.
d) Efek Samping
terjadi.
F. Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Reproduksi
1. Pengertian kespro
dan social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari ringan sampai berat
pada perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spamodik pada sisi medial
paha. .
Yaitu saluran kiri dan kanan yang dilalui oleh sel telur
adalah fimbrae.
3) Fimbrae (umbai umbai)
4) Uterus (Rahim)
kelahiran.
3. Gangguan Menstruasi
tidak biasa yang lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau
hormon yang mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi
medis lainnya. Banyaknya terbuka, dan tekanan intravaskular. Lamanya
pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya regenerasi.
karsinoma.
a. Dismenore
1) Pengertian
2) Klasifikasi dismenore:
a) Dismenore primer
b) Dismenore sekunder
Pemeriksaan
dengan laparaskopi sangat diperlukan untuk menemukan
3) Gejala Klinis
4) Komplikasi
5) Penatalaksanaan Medis
b) Terapi hormonal.
b. Sindrom Premenstruasi
1) Definisi
2) Etiologi
3) Gejala
sebagai berikut.
a) Gejala somatik
(2) Jerawat.
(4) Nyeri.
(1) Kecemasan.
(5) Insomania.
4) Penatalaksanaan Medis
estrogen.
c. Hipermenorea (menoragia)
1) Definisi
yang tidak normal ini terjadi pada wanita saat dan akhir masa
3) Manifestasi Klinis
6) Pengobatan
d. Hipomenorea
fertilitas.
e. Polimenorea
Pada polimenoria siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari
21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid
dan sebagainya.
f. Oligomenorea
Oligomenoria yaitu siklus haid lebih dari 35 hari dan kurang dari
g. Amenorea
dan lain-lain.
Penyebab amenorea:
2) Gangguan kejiwaan
a) Syok emosional
b) Psikosis
c) Anoreksia nervosa
d) Pseudosiesis
a) Sindrom amenorea-galaktorea
b) Sindrom stein-leventhal
c) Amenorea hipotalamik
4) Gangguan hipofisis
b) Tumor
5) Gangguan gonad
a) Kelainan congenital
b) Menopause premature
arenoblastoma.
6) Gangguan glandula suprarenalis
a) Sindrom aderenogenital
b) Sindrom cushing
c) Sindrom Adinson
Hipotiroidi, hipertiroidi,
kretinisme
8) Gangguan
pancreas Diabetes
mellitus
b) Sindrom Asherman
c) Endometritis tuberkulosa
d) Histerektomi
e) Aplasia vaginae
a) Gangguan gizi
b) Obesitas
BAB III
TINJAUAN KASUS
No.Register : 19127569
Nama : Ny “S”/ Tn “ J”
Suku : Bugis/Bugis
B. Data Biologis
a. GIP0A0
e. Ibu merasakan pergerakan janin aktif pada kuadran kiri perut ibu
3. Riwayat Reproduksi
a. Menarche : 14 tahun
tertentu.
1. Kebutuhan nutrisi
a. Pola makan
1) Sebelum hamil :
2) Selama hamil :
b. Pola minum
1) Sebelum hamil :
2) Selama hamil
2. Kebutuhan eliminasi
1) Sebelum hamil :
2) Selama hamil :
c) Bauh amoniak.
1) Sebelum hamil :
b) Berwarna kuning-kekuningan.
c) Bauh khas amoniak.
2) Selama hamil :
3. Kebutuhan istrahat
a. Tidur siang
b. Tidur malam
4. Personal hygiene
a. Mandi
b. Keramas :
c. Sikat gigi
2. Kesadaran composmentis.
4. Tanda-tanda vital
a. TD : 110/80 mmHg
b. S : 36,5o C
c. N : 80 x⁄i
d. P : 22 x⁄i
5. Keadaan fisik
a. Berat badan.
1) Sebelum hamil : 64 kg
2) Selama hamil : 76 kg
nyeri tekan
e. Gigi dan mulut : Mulut nampak bersih, terdapat dua gigi yang
f. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, tidak ada
teraba benjolan.
i. Abdomen :
4) Pemeriksaan leopold
k. Pemeriksaan penunjang
1) Hb : 11,5 gr%
2) HBSag :(-)
4) HIV :(-)
baik.
1. GIP0A0
keguguran
DO :
Terjadi perubahan pada perut, maki membesarnya rahim maka perut ibu
Perubahan karena pembesaran rahim terjadi pada bagian bagian rahim itu
Striae livide adalah garis-garis yang warnanya biru pada kulit (pada
warna biru. Peregangan kulit ini dapat sembuh dan menimbulkan bekas
seperti parut yang berwarna putih, jadi gadi garis yang warnanya biru menjadi
DS :
DO :
ditambah tujuh hari dan bulannya dikurang tiga, tahun ditambah satu
rumus Neagle, tetapi hanya sekitar 5%-10% yang bersalin tepat pada
waktunya.
3. Situs
memanjang DS
:-
misalnya situs memanjang atau membujur adalah sumu panjang janin sesuai
dengan sumbu panjang ibu, dapat pada letak kepala atau bokong situs
melintang terhadap sumbu panjang ibu, situs miring adalah sumbu janin
4. Presentase kepala
DS :-
depan, di sebelah kiri depan (kira-kira 2/3), di sebelah kanan depan (kira-
kira 1/3) dan ini adalah posisi yang normal atau normoposisi.
belakang dapat di sebelah kiri belakang, kanan belakang dan dapat pula
ubun-ubun kecil terletak meintang baik kanan maupun kiri dan ini adalah
DS : Ibu merasakan pergerakan janin aktif pada kuadran kiri perut ibu
DO :
ibu.
papan pada sisi kanan perut ibu dan sisi kiri teraba bagian-bagian kecil dari
Divergen DS :-
(BDP)/ Divergenn
Pada palpasi leopold IV dimana kedua ujung jari tangan tidak dapat
bertemu divergen satu sama lain, dimana bagian terendah janin tidak dapat
digerakkan hal ini menandakan bagian terendah janin sudah masuk dalam
7. Tunggal
DO :
gram
kuat.
Teraba dua bagian janin besar, yaitu bokong dan kepala. DJJ terdengar
pada bagian kanan perut ibu dan terdengar hanya pada satu tempat yang
Sehat
: halaman 66).
8. Hidup
DS :
DO : DJJ dalam batas normal yaitu, 138 x⁄i terdengar jelas, kuat
dan teratur
Analisa dan interpretasi data
a. TD :110/80 mmHg
b. S : 36,5o C
c. N : 80 x⁄i
d. P : 22 x⁄i
Kesadaran umum ibu baik dan tana-tanda vital ibu dalam batas normal.
Hal ini menandakan bahwa ibu dalam keadaan sehat. (Salma, dkk : halaman
195).
DS :
ibu.
Dalam keadaan normal frekuensi dasar jantung janin berkisar antara 120-
Dari identifikasi diagnosa / masalah aktual tidak ada data yang menunjang
Tidak ada data yang menunjang untuk dilakukan tindakan segera / kolaborasi
(divergen), hidup, tunggal, situs memanjang, intra uterine, keadaan ibu dan janin
baik.
Tujuan :
b. S : 36o C-37,5o C
c. N : 60-90 x⁄i
d. P : 16-24 x⁄i
Sedangkan keadaan janin baik dapat ditandai dengan adanya pergerakan dan
dirasakan minimal 10 kali dalam sehari, serta DJJ 120-160 terdengar jelas,
x⁄
i
2. Pada saat masa hamil, ibu tidak pernah mengalami salah dari 10 tanda bahaya
b. Penglihatan kabur
g. Kejang
h. Demam tinggi
Rasional : Untuk membina hubungan yang baik antara ibu dan keluarga
c. Personal hygiene :
dalam seminggu
attachment
perkembangan bayi
Rasional : Suplemen zat besi dapat membantu suplai kebutuhan zat besi dan
b. Penglihatan kabur
h. Kejang
j. Demam tinggi
ibu menjadi mengerti dan apabila ada saah satu di antaranya maka
tangani).
9. Beritahu ibu untuk segera datang kunjungan ulang ke RS/Puskesmas atau jika
ada keluhan.
dianggap penting.
Hasil :
a. TD : 110/80 mmHg
b. S : 36,5o C
c. N : 80 x⁄i
d. P : 22 x⁄i
istirahat yang cukup, personal hygine, perawatan payudara, IMD dan ASI
eksklusif
SF 40 mg. 1 x 1 (Oral)
Hasil : Ibu mengerti dan tidak pernah mengalami 10 tanda bahaya pada
kehamilan.
Hasil :Ibu bersedia datang kunjungan ulang atau jika ada keluhan di
RS/Puskesmas
7. Ibu optimis dengan kehamilannya dan selalu bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
9. Ibu bersedia datang kunjungan ulang atau jika ada keluhan di RS/Puskesmas
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE
No.Register : 19127569
Nama : Ny “S”/ Tn “ J”
Suku : Bugis/Bugis
4. Ibu merasakan pergerakan janin aktif pada kuadran kiri perut ibu.
5. Ibu tidak pernh menderita penyakit jantung, DM, hypertensi dan penyakit
selama hamil.
3. Kesadaran composmentis
a. TD : 110/80 mmHg
b. S : 36,5° C
c. N : 80 x⁄i
d. P : 22 x⁄i
a. Abdomen
b. Pemeriksaan leopold
D. ANALISA (A)
hidup, tunggal, situs memanjang, intra uterine, keadaan ibu dan janin baik.
E. PENATALAKSANAAN (P)
a. TD : 110/80 mmHg
b. S : 36,5o C
c. N : 80 x⁄i
d. P : 22 x⁄i
istirahat yang cukup, personal hygine, perawatan payudara, IMD dan ASI
eksklusif
SF 40 mg. 1 x 1 (Oral)
Hasil : Ibu mengerti dan tidak pernah mengalami 10 tanda bahaya pada
kehamilan.
Hasil : Ibu bersedia datang kunjungan ulang atau jika ada keluhan di
RS/Puskesmas
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANC KOMPREHENSIF
3. TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,7˚C
4. Pemeriksaan leopold
5. Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri perut ibu dengan
C. ANALISA (A)
hidup, tunggal, situs memanjang, intra uterine, keadaan ibu dan janin baik.
D. PENATALAKSANAAN (P)
f. Ketuban pecah
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang disampaikan dan akan segera ke
ciri-ciri tersebut.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL
Nama : Ny “S”/ Tn “ J”
Suku : Bugis/Bugis
3. Nyeri perut tembus kebelakang dialami sejak tanggal 21 Juli 2020 Jam
08.00 Wita.
4. Nyeri dirasakan hilang timbul secara teratur, tidak menetap semakin kuat
dan nyeri.
2. GIP0A0
4. TTV
TD : 120⁄80 mmHg
S : 36,5 ºC
N : 86 x⁄i
P : 24 x⁄i
5. Palpasi Abdomen
b. Leopold II : PU-KA
d. Leopold IV : BDP(divergen)
Wita
c. Pembukaan : 9 cm
d. Ketuban : Utuh
(Divergen), hidup, tunggal, situs memanjang, keadaan ibu dan janin baik,
E. PENTALAKSANAAN (P)
DJJ Hasil :
9. Menyiapkan alat partus, larutan klorin 0,5%, air DTT, tempat plasenta
1. Perut ibu mules merasa ingin BAB dan mengedan dengan kuat saat
muncul kontraksi.
b. Portio : Melesap
c. Pembukaan : 10 cm
d. Ketuban : Jernih
e. Presentase : Kepala
f. Penurunan : Hodge IV
C. ANALISA (A)
Perlangsungan kala II, ketuban sudah pecah, keadaan ibu dan janin baik.
D. PENATALAKSANAAN (P)
c. Perineum menonjol
6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan
oksitosin dan letakkan kembali keadaan wadah partus set, oksitosin telah
10. Memeriksa dengan denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai,
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, ibu
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
14. Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang
handuk bersih untuk mengeringkan bayi pada perut ibu, telah dilakukan.
15. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya dibawah
digunakan.
18. Menahan puncuk kepala dengan tangan kiri dan tangan kanan
19. Mengusapkan kasa steril pada jalan napas bayi (mulut dan hidung), sudah
dilakukan.
20. Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi, tidak ada lilitan.
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
22. Setelah bayi menghadap paha ibu tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala janin, tarik kearah bawah untuk melahirkan bahu depan,
kemudian tarik kea rah atas untuk melahirkan bahu belakang, telah
dilakukan.
23. Setelah bahu lahir, kemudian lahirkan vadan dan lengan dengan sanggar
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah, telah
dilakukan dan bayi telah lahir pada tanggal 21 Juli 2020 pukul 15.30
WITA dengan BBL 3000 gram, PBL 48 cm, LK 33 cm, LD 32 cm, jenis
25. Nilai bayi, kemudian letakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala
lebih rendah dari badan, bayi menangis kuat dan bergerak aktif.
26. Mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari umbiculus
bayi, melakukan urutan tali pusat kearah ibu dan memasang klem
30. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui, bila ibu menghendaki, ibu
tunggal.
33. Menyuntik oksitosin 10 unit secara IM pada bagian luar paha kiri 1/
3 atas,
telah dilakukan.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL
A. DATA SUBJEKTIF ( S )
B. DATA OBJEKTIF ( O )
1. Bayi lahir tanggal 21 Juli 2020, pukul 15:30 WITA. Dengan presentasi
PBK, segera menangis, jenis kelamin perempuan, BBL 3000 gram, PBL
C. ANALISA (A)
34. Memindahkan klem kearah vulva hingga bergerak 5-10 cm, klem telah
dipindahkan.
35. Bila uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga untuk
36. Jika tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan
menarik tali pusat kearah bawah kemudian kerah atas sesuai dengan
39. Periksa bagian maternal dan ekal plasenta untuk memastikan plasenta
Maternal :
a. Kotiledon lengkap
d. Tebal ± 3 cm
Fekal :
40. Memeriksa apakah ada robekan pada vagina dan perenium yang
41. Bila ada robekan segera lakukan penjahitan, telah dilakukan heacting.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL
A. DATA SUBJEKTIF ( S )
B. DATA OBJEKTIF ( O )
4. Pendarahan ±100 cc
5. TTV :
TD : 120⁄80 mmHg
S : 36 ºC
N : 80 x⁄i
P : 24 x⁄i
C. ANALISA ( A )
Perlangsungan Kala IV
D. PENTALAKSANAAN (P)
43. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan
klorin 0,5% kemudian bilas tangan dengan air yang sudah di desinfeksi
44. Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbiculus dengan sampul
45. Mengikat balik tali pusat dengan sampul mati untuk kedua kalinya, telah
dilakukan.
46. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkan ke dalam wadah berisi
48. Berikan kembali bayi kepada ibu untuk disusui, bayi akan menyusu.
49. Lanjutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus dan kantung kemih dan
TFU.
52. Memeriksa TD dan Nadi ibu tiap 15 menit jam pertama dan 30 menit jam kedua.
1 16.10 110/80 86
16.25 110/80 86
16.40 110/80 86
55. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah, kemudian
pakaiannya.
56. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk ibu
59. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir, telah dilakukan.
Nama : Ny “S”/ Tn “ J”
Suku : Bugis/Bugis
3. Ibu merasakan nyeri pada luka perineum dan dirasakan sejak melahirkan
4. Nyeri ibu dirasakan lebih berat jika melakukan aktivitas sehingga ibu
kurang bergerak
a. TD : 110⁄70 mmHg
b. N : 80 𝑥⁄𝑖
c. S : 36,5 ºC
d. P : 22 𝑥⁄𝑖
4. TFU setingg pusat, kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
D. ANALISA (A)
Post Partum hari pertama dengan nyeri luka jahitan pada perineum.
E. PENATALAKSANAAN (P)
dilakukan.
a. TD : 110⁄70
mmHg N : 80 𝑥⁄𝑖
S : 36,5 ºC
P : 22 𝑥⁄𝑖
mengganti pemnbalut jika terasa penuh dan lembab, ibu mengerti dan
akan melakukannya.
dengan nyeri yang dirasakan, ibu mengerti dan akan mencoba sesering
bersedia melakukannya.
6. Mengajarkan teknik menyusui yang benar pada ibu, ibu telah mengerti
mengkonsumsinya.
c. Tablet Fe 1x1
d. Vitamin A 1x1
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM
2. TTV :
TD : 110⁄70
mmHg N : 84
𝑥
⁄𝑖
S : 36,3 ºC
P : 22 𝑥⁄𝑖
C. ANALISA (A)
mau melakukannya.
3. Sampaikan kepada ibu untuk tidak khawatir dengan nyeri yang dirasakan
2. TFU 2 jrbpst.
4. TTV :
TD : 110⁄70
mmHg N : 80
𝑥
⁄𝑖
S : 36,5 ºC
P : 22 𝑥⁄𝑖
C. ANALISA (A)
a. TD : 110⁄70
mmHg N : 80 𝑥⁄𝑖
S : 36,5 ºC
P : 22 𝑥⁄𝑖
3. Mengingatkan ibu untuk tetap menyusui bayinya tiap 2 jam atau sesuai
6. Memberi konseling tentang KB pada ibu dan suami, ibu bersedia ber-KB.
kembali.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
KUNJUNGAN RUMAH
01 AGUSTUS 2020
2. TTV :
TD : 110⁄80
mmHg N : 70
𝑥
⁄𝑖
S : 36,6 ºC
P : 22 𝑥⁄𝑖
D. PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjalin komunikasi yang baik antara ibu dan petugas, ibu berinteraksi
dengan baik.
1. Identitas Bayi
Nama : By “S”
Anak ke : I (Pertama)
Nama : Ny “S”/ Tn “ J”
Suku : Bugis/Bugis
Pendidikan : SMP / SMP
1. Bayi telah lahir pada tanggal 21 Juli 2020, pukul 15:30 Wita dengan
c. PB : 48 cm
d. LK : 33 cm
e. LD : 32 cm
Seluruh
Apperence Badan merah Seluruh
tubuh 1 2
dan kaki biru tubuhmerah
Biru/pucat
Pulse
Tidak ada ≤ 100 x/menit ≥100 x/menit 2 2
Grimace Bensin
Tidak ada Gerakan sedikit 1 2
danbatuk
Respirasi Lemah
Tidak ada Menangis kuat 2 2
dantidak teratur
JUMLAH 8 10
:S : 36,8o C
N : 142 𝑥⁄𝑖
P : 46 𝑥⁄𝑖
4. Refleks rooting (+) ketika jari menyentuh pinggir mulut bayi, bayi akan
7. Reflex palmar grast (+) ketika menyentuk tangan bayi bayi akan menutup
9. Kulit kemerah-merahan
10. Organ tubuh bayi lengkap, dan tidak ada kecacatan atau cacat bawaan
11. Rambut lanugo terlihat sedikit jelas, dan rambut kepala tampak tebal dan
hitam
D. ANALISA (A)
E. PENATALAKSANAAN (P)
N : 142 𝑥⁄𝑖
S : 36,5 ºC
P : 46 𝑥⁄𝑖
5. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat pada bayi, ibu mengerti dan
akan menerapkannya.
infeksi seperti:
b. Panas
c. Bengkak
e. Berbau busuk.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
2. TTV :
N :138 𝑥⁄𝑖
S : 37 ºC
P : 51 𝑥⁄𝑖
3. BB : 3000 gram
C. ANALISA (A)
3. Menganjurkan pada ibu untuk terus memberi ASI hingga 6 bulan tanpa
2. TTV
N : 110 𝑥⁄𝑖
S : 36,4 ºC
P : 47 𝑥⁄𝑖
C. ANALISA (A)
telah dilakukan.
berat badan di Puskesmas atau posyandu terdekat, ibu mengerti dan mau
melakukannya.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN NEONATAL
01 AGUSTUS 2020
2. TTV
N : 110 𝑥⁄𝑖
S : 36,8 ºC
P : 40 𝑥⁄𝑖
4. Mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda dan sclera putih.
C. ANALISA (A)
1. Jelaskan pada orang tua tindakan pemeriksaan vital dan fisik yang akan
tanda-tanda infeksi.
4. Menganjurkan pada ibu untuk mengganti pakaian dan selimut bayi jika
melakukannya.
bersedia.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
A. IDENTITAS ISTRI/SUAMI
Nama : Ny “S”/ Tn “ J”
Suku : Bugis/Bugis
3. Ibu baru melahirkan anaknya yang pertama pada tanggal 21 Juli 2020
2. Kesadaran composmentis
4. Tanda-tanda vital
a) TD : 120/80 mmHg
b) N : 80 𝑥⁄𝑖
c) S : 36,5°c
d) P : 22 𝑥⁄𝑖
D. ANALISA (A)
2. Memotivasi ibu untuk tetap menjadi akseptor KB, ibu bersedia untuk
PEMBAHASAN KASUS
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
Menurut konsep lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Untuk menentukan usia
36 minggu ialah setinggi px, dan 40 minggu ialah 2 jari bawah px (Depkes
RI: 2010). Hasil pengkajian terhadap Ny. “S” pada tanggal 15 Juli 2020
badan dan ukur tinggi badan, ukur LILA, ukur tekanan darah, ukur TFU,
hitung DJJ, tentukan presentasi janin, skrinning status dan berikan imunisasi
TT, pemberian tablet zat besi, tes laboratorium, tata laksana kasus, dan KIE
efektif. Pada Ny. “S” hampir semua pelayanan standar minimal telah
dilaksanakan.
Hasil pengkajian pada tanggal 21 Juli 2020, ibu datang dengan keluhan
nyeri perut tembus belakang sejak jam 08:00 WITA, pada jam 14:10 WITA
tidak ada kelainan, porsio tipis & lunak, pembukaan 9 cm, ketuban masih
utuh, presentasi kepala, penurunan kepala H.III, tidak ada molase, tidak ada
penumbungan, kesan panggul normal, pelepasan lendir & darah. Pada jam
cm, ketuban jernih, presentasi kepala, penurunan kepala H.IV, tidak ada
molase, tidak ada penumbungan, kesan panggul normal, pelepasan lendir &
darah. Pada jam 15:30 WITA bayi lahir spontan dengan jenis kelamin
perempuan, BB 3000 gr, PB 48 cm, A/S 8/10. Pada jam 15:40 WITA plasenta
lahir lengkap serta pemantauan Kala IV ibu sesuai dan tidak ada kesenjangan
dengan teori.
C. Asuhan Postnatal Care
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai 3 hari setelah persalinan
pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan
masa nifas. Karena atonia uteri, pemberian ASI (air susu ibu) awal,
antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara
menyusui dengan benar dan tidak tidak ada tanda-tanda penyulit, dan
pada bayi. Kunjungan nifas ketiga dalam waktu 29 hari setelah persalinan
pertama
36,5⁰C, kontraksi baik, TFU 1 jari dibawah pusat, pengeluaran lokia rubra,
colostrum ada. Hasil pengkajian pada kunjungan nifas kedua ialah ibu
𝑥
tidak ada keluhan, TTV: TD 110/70 mmHg, N: 84 ⁄𝑖 , S: 36,3⁰C, P: 22
𝑥 , TFU
⁄𝑖
pertengahan pusat dan simfisis, lokia serosa. Hasil pengkajian pada
kunjungan nifas ketiga; ibu tidak ada keluhan, TTV; 110/70 mmHg, N: 80
𝑥 , P: 22 𝑥 ,
⁄𝑖 ⁄𝑖 S: 36,5⁰C, pengeluaran ASI lancar. Pada kunjungan nifas
Pengertian bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai dengan 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
dengan 4000 gram (Rochmah. dkk: 2012). Tanda bayi baru lahir diantaranya
menangis kuat. Hasil pengakajian pada bayi Ny. “S” bahwa bayi lahir dengan
spontan dengan usia kehamilan 39 minggu 2 hari berat badan 3000 gram,
warna kulit kemerah-merahan, tonus otot baik, dan menangis kuat. Tidak ada
sejahtera (Handayani S: 2010). Disini Ny. “S” adalah akseptor baru dalam
choise ibu dan suami memilih KB Impant. Keputusan tesebut telah disetujui
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asuhan kehamilan pada Ny. “S” sudah sesuai dengan standar asuhan
3. Asuhan masa nifas Ny. “S” dipantau hingga kunjungan keempat dan
4. Bayi baru lahir Ny. “S” dalam keadaan normal. Pada kunjungan neonates
B. Saran
1. Mahasiswa kebidanan
2. Bagi institusi
Arfiana.,& Lusiana, A. 2016. Asuhan Neunatus Bayi Dan Balita Dan Anak
Eun-Young Choi, dkk. 2015 “Primipara and Multipara Simulated a Normal Birth
Febi Sukma, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Fakultas
Kementerian Kesehatan RI, 2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta: Balai
Pustaka
Manuaba, Ida A.C .2010. “Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Nuha Medika.