Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANGK.: 2019
1. Jelaskan pengertian :
a. Pertumbuhan dan perkembangan,serta berikan contoh masing masing
b. Fungsi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
c. Aspek dan faktor yang mempengaruhi peserta didik
Jawaban :
a. Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat
irreversible(tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel
akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif
karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup yang bersangkutan. Contohnya adalah pertumbuhan pada tumbuhan dapat
di lihat dengan adanya perubahan tinggi babatang, menghitung jumlah daun, jumlah
bunga, dll.
Perkembangan adalah suatu proses untuk menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang
bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dengan suatu bilangan tatpi dapat di
amati dengan mata telanjang. Proses perkembangang dapat di lihat dengan terbentuknya
organ-organ perkembangbiakan seperti munculnya bunga pada tumbuhan yang kemudian
di ikuti oleh buah atau umbi, dll.
Bukti telah jelas bahwa seorang anak tidak dilahirkan dengan dengan perlengkapan
yang sudah sempurna. Dengan sendirinya pola-pola berjalan, berbicara, merasakan,
bepikir, atau pembentukan pengalaman harus dipelajari. Barangkali tidak ada minat
yang bersifat alami, tetapi dorongan-dorongan potensi tertentu atau impul-impul tertentu
membentuk dasar-dasar dari minat apa saja yang dikembangkan anak dilingkungan
tempat ia tumbuh dan berkembang .
Sejak lahir, bahkan sejak di dalam kandungan ibunya, manusia merupakan kesatuan
psikopisitis atau psikosomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan kodrat sifat kodrat manusia yang harus
mendapat perhatian seksama. Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-
perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah perkembangan digunakan
untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani dan aspek
sosial.
a. Perspektif Biologi
Perspektif biologi yaitu sebuah pendekatan psikologi yang menekankan pada
berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan dan
pikiran seseorang. Perspektif Biologis memunculkan psikologi evolusi yaitu suatu bidang
psikologi yang nenekankan pada mekanisme evolusi yang membantu menjelaskan
kesamaan di antara manusia dalam kognisi, perkembangan, emosi praktek-praktek sosial,
dan area-area lain dari perilaku.
b. Perspektif Kognitif
Proses perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu proses yang
didasarkan proses genetik, yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis
perkembangan sistem atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Tujuan
aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan
intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan
memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan
beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah
tersebut.
Dalam perspektif kognitif sebagian kembali pada akar kognitif dari psikologi,
yakni persepsi, daya ingat, penalaran, dan pemutusan pilihan. Sebagian lagi sebagai
reaksi terhadap behaviorisme. Perspektif ini didasarkan pada penelitian tentang kognisi
modern yang didasarkan pada asumsi berikut.
- Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat sepenuhnya memahami apa yang
dilakukan oleh suatu organisme.
- Kita dapat mempelajari proses mental secara objektif dengan memfokuskan pada
perilaku spesifik, sama seperti yang dilakukan oleh ahli perilaku, tetapi
menginterpretasikannya dalam kaitan proses mental dasar.
Pada perspektif ini interpretasi menggunakan analogi antara pikiran dan komputer, yakni
informasi yang masuk diproses dengan berbagai cara dipilih, dibandingkan, dan
dikombinasikan dengan informasi lain yang telah ada dalam memori, ditransformasikan,
disusun kembali dan seterusnya.
c. Perspektif Behaviorisme
Yaitu pendekatan psikologi yang menelaah cara lingkungan dan pengalaman
mempengaruhi tindakan seseorang. Penganut behaviorisme (behaviorist) menaruh
perhatian pada peranan penghargaan (reward) maupun hukuman (punishment) dalam
mempertahankan atau mengurangi kecenderungan munculnya perilaku tertentu.
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan
potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi
kegiatan belajar mereka.
Dalam hal ini tentu saja diperlukan adanya pendidik yang profesional terutama
guru disekolah-sekolah dasar dan menengah serta dosen diperguruan tinggi.
Dengan bekal pengetahuan psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk
menilai tingkah laku normal, sehingga kita dapat mengetahui apakah tingkah laku
seseorang itu sesuai tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat kenormalan
tingkah laku kita sendiri.
Cara guru menghadapi sikap tersebut yaitu dengan adanya perubahan mereka baik dari sisi
buruk ataupun tidak, sebaiknya di hadapi dengan sikap yang tegas tidak terlalu menekan,
memarahi, menyalahkan , tetapi tuntun mereka dan beritahu secara baik-baik mana perilaku
atau sikap yang harus dimiliki.