Anda di halaman 1dari 5

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

LAPORAN HASIL DISKUSI PERTEMUAN 1

DOSEN PEMBEMBIMBING :
Dr. H. La Utu, SE, MM

DISUSUN OLEH :
Abdul muis (186601249)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM – ENAM KENDARI


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANJEMEN
KELAS AKHIR PEKAN (KAP) 2020
TANYA JAWAB DAN DISKUSI

1. Dwi Novita Hasrini : Mengapa masyarakat kelas menengah kebawah lebih


suka menggunakan jasa lembaga keuangan non bank?
Jawaban:
Di karena kan Syarat untuk meminjam lebih mudah dan tidak ada
ketentuan-ketentuan yg berlaku sangat sederhana, hubungan yg memberi
pinjaman dalam masyarakat lebih dekat dan proses lebih cepat untuk
memperoleh uangnya di bandingkan layanan perbankan. Dan Selain
persyaratan yang mudah, karyawan dari lembaga keuangan non bank ini
bekerja menjemput konsumen, dimana dia akan datang ke konsumen yang
membutuhkan bantuannya, tidak seperti bank, dimana kita sendiri yang
harus datang ke bank untuk mendapatkan pelayanan. Dengan cara inilah
maka masyarakat menengah ke bawah lebih suka menggunakan jasa
lembaga keuangan non bank, ditambah lagi layanan yang diberikan lebih
banyak pada kredit-kredit konsumtif yang sangat diperlukan dan erat
kaitannya dengan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
2. Neneng Anjarsari : Apa sajakah kelebihan dan kekurangan deposito bagi
bank?
Jawaban:
Jadi kelebihan dan kekurangannya yaitu. Kelebihanya adalah dana
tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo sehingga bisa digunakan dengan
leluasa, kemudian kekurangannnya adalah bunga tinggi sehingga termasuk
dana mahal.
3. Ali Fatah : Apa Kenapa bank umum masih kalah dengan BPR atau Bank
Pengkreditan Rakyat dalam membantu golongan ekonomi kecil ??
Jawaban:
BPR memiliki segmen pasar khusus yang sulit untuk dimasuki
bank umum. BPR juga memiliki peluang yang harus dipertahankan,
karena BPR mempunyai langkah ekstra. BPR harus meningkatkan
profesionalisme manajemen agar mampu menjadi bank yang sehat secara
terus-menerus dan menghindari pertentang kepentingan. BPR juga
memiliki prinsip yang mencakup misi, sasaran, segmen pasar, organisasi,
prosedur pemberian kredit, risiko dan lain-lain.
4. Revi Resky A : Apa yang di makud dengan sistem moneter dan apa saja
yang terlibat dari system moneter itu,bisa di jelaskan ?
Jawaban:
Sistem moneter adalah hubungan kait mengkaitkan antara lembaga
lembaga yang dapat mempengaruhi stabilitas nilai uang. Kemudian yg
termasuk dalam sistem moneter adalah bank" Atau lembaga" Yang ikut
menciptakan uang giral.
5. Kartini SJ : Apa saja yang mempengaruhi tingkat suku bunga bank? Dan
apakah hal ini tidak akan merugikan bank lain jika salah satu bank
menetapkan suku bunga sangat kecil?
Jawaban:
Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan menyalurkannya kembali ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman. Untuk memenuhi kebutuhan dana,
Bank pun melakukan berbagai usaha untuk memenuhinya. Salah satunya
adalah dengan menaikkan suku bunga tabungan, giro, ataupun deposito
yang disebut dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan suku bunga
tabungan dan deposito yang meningkat, diharapkan banyak masyarakat
yang tertarik untuk menyimpan uang mereka di bank. Nantinya, uang
tersebut akan digunakan kembali oleh masyarakat dalam bentuk pinjaman.
Namun seiring dengan meningkatnya suku bunga simpanan, hal ini juga
akan diikuti dengan naiknya suku bunga pinjaman. Sebaliknya, jika Bank
merasa sudah menghimpun banyak DPK namun permintaan akan kredit
sedikit, mereka akan menurunkan suku bunga DPK agar tidak membebani
bank.
6. Karena itulah meskipun memiliki acuan yang sama yaitu BI 7 Day Repo
Rate, namun tiap perbankan bisa jadi memiliki bunga simpanan dan
pinjaman yang berbeda; tergantung dari ketersediaan dana padamasing-
masing bank tersebut. Nilan Anggriyani : Dalam menganalisa resiko,
resiko apa saja yang kemungkinan dialami oleh bank ?
Jawaban :
Resiko yang kemungkinan akan dialami oleh bank
a. Resiko Lingkungan
b. Resiko Menejemen
c. Resiko Penyerahan
d. Resiko Keuangan
(dalam jurnal Shaikh, Salman and Jalbani, Amanat Journal of Independent
Studies & Research, Szabist, Karachi. Malaysia 2008)
a. resiko reputasi
b. resiko pertukaran
c. resiko harga
d. resiko operasional
e. resiko gagal bayar
f. resiko agama
g. Resiko pemusatan (Concentration Risk )
h. resiko liquiditas

Kesimpulan :
Sistem perbankan di Indonesia saat ini merupakan salah satu poros
yang memiliki berbagai macam kegunaan. Selain menjadi salah satu sektor
penanaman modal, sistem perbankan merupakan sebuah fasilitas untuk
mempercepat pertumbuhan perekonomian. Melalui jasa layanan perbankan
yang disediakan oleh bank umum. Masyarakat mendapatkan kemudahan
dalam hal transaksi ekonomi. Masyarakat yang menggunakan jasa
layanan perbankan tentunya terikat dalam hubungan kontraktual antara
bank dan nasabah. Hubungan kontraktual dalam prespektif 1339 KUH
Perdata menyebutkan bahwa adanya persetujuan dari para pihak untuk
mengikatkan diri dalam perjanjian yang berlaku seperti undang undang
bagi para pihak. Berdasarkan perjanjian tersebut kemudian lahir rahasia
bank dimana dalam pengaturan di Indonesia rahasia bank merupakan
segala bentuk informasi yang terkait dengan nasabah. Pemberlakuan
rahasia bank di Indonesia bersifat relatif dimana dalam Undang Undang
Nomor 10 Tahun 1998 diberikan pengecualian dalam Pasal 41 berkaitan
dengan pembukaan rahasia bank. Berkaitan dengan objek skripsi yaitu
penilaian tanggung jawab bankir dalam berakhirnya izin operasional bank
diluar merger dan akuisis.

Anda mungkin juga menyukai