Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM MATA KULIAH KOMUNIKASI EFEKTIF

DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

KOMUNIKASI KONSELING PADA KLIEN MENGENAI ALAT KONTRASEPSI

DOSEN PENGAMPU :

Yati Isnaini Safitri, SST., M.Kes

DISUSUN OLEH:

Ika Wahyu Wahidah (1230019036)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2020
A. DEFINISI KONSELING

Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan


secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan
penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya
saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi
masalah tersebut ( Saifudin, Abdul Bari : 2002 ).

Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut


adanya komunikasi interaksi yang mendalam, dan usaha bersama bidan dengan pemecahan
masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang
lingkup pelayanan kebidanan.

Konselor adalah orang yang memberi nasehat, memberi arahan kepada orang lain
(klien) untuk memecahkan masalahnya. Sedangkan konseli adalah orang yang mencari
(membutuhkan) advis atau nasehat

Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang dilakukan dari orang ke orang,


bersifat 2 arah baik secara verbal dan non verbal, dengan saling berbagi informasi dan
perasaan antara individu dengan individu atau individu atau antar individu di dalam
kelompok kecil.

Suatu komunikasi interpersonal belum tentu suatu konseling tetapi konseling selalu
merupakan komunikasi interpersonal. Orang yang memberi bantuan dalam konseling disebut
konselor. Sedangkan orang yang diberi konseling disebut konseli. Dalam kebidanan konseli
disebut juga Klien dalam konseling hubungan atau pertalian antara konselor dengan klien
memegang peranan yang penting bagi keberhasilan konseling, dan ini berbeda dengan
hubungan pada situasi lain.

B. PROSES DAN PRAKTIK KONSELING DALAM KEGIATAN ASUHAN


KEBIDANAN

Komunikasi menciptakan hubungan antara bidan dengan pasien untuk mengenal kebutuhan
dan menentukan rencana tindakan. Kemampuan komunikasi tidak terlepas dari tingkah
laku yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial,
pengalaman, usia, pendidikan dan tujuan.
C. TUJUAN KONSELING

Tujuan konseling meliputi:

a) Mencapai kesehatan psikologi yang positif.

b) Memecahkan masalah meningkatkan efektifitas pribadi individu.

c) Membantu perubahan pada diri individu yang bersangkutan.

d) Membantu mengambil keputusan secara tepat dan cermat.

e) Adanya perubahan prilaku dari yang tidak menguntungkan menjadi menguntungkan.

Dalam prakteknya, memang strategi layanan bimbingan dan konseling harus


terlebih dahulu mengedepankan layanan – layanan yang bersifat pencegahan dan
pengembangan, namun tetap saja layanan yang bersifat pengentasan pun masih diperlukan.
Oleh karena itu, guru maupun konselor seyogyanya dapat menguasai proses dan berbagai
teknik konseling, sehingga bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka
pengentasan masalahnya dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Secara umum, proses konseling terdiri dari tiga tahapan yaitu:

1. Tahap awal (tahap mendefinisikan masalah)

Tahap ini terjadi dimulai sejak klien menemui konselor hingga berjalan sampai konselor dan
klien menemukan masalah klien. Pada tahap ini beberapa hal yang perlu dilakukan,
diantaranya :

a. Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien (rapport). Kunci


keberhasilan membangun hubungan terletak pada terpenuhinya asas-asas
bimbingan dan konseling, terutama
asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan; dan kegiatan.
b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan konseling sudah
terjalin dengan baik dan klien telah melibatkan diri, maka konselor harus dapat
membantu memperjelas masalah klien.
c. Membuat penaksiran dan perjajagan. Konselor berusaha menjajagi atau
menaksir kemungkinan masalah dan merancang bantuan yang mungkin
dilakukan, yaitu dengan membangkitkan semua
d. Menegosiasikan kontrak. Membangun perjanjian antara konselor dengan
klien, berisi:
(1) Kontrak waktu, yaitu berapa lama waktu pertemuan yang diinginkan oleh
klien dan konselor tidak berkebaratan
(2) Kontrak tugas, yaitu berbagi tugas antara konselor dan klien
(3) Kontrak kerjasama dalam proses konseling, yaitu terbinanya peran dan
tanggung jawab bersama antara konselor dan konseling dalam seluruh
rangkaian kegiatan konseling. Memberi salam pada awal setiap pertemuan,
memperkenalkan diri, menciptakan suasana nyaman dan aman. Serta
memberikan perhatian penuh pada klien (SOLER).
S : Face your clients squarely (menghadapklien) & smile/ nod at clients
(senyum/ mengganggukkan kepala).
O : Open and Non Judgemental Facial Expression (ekspresi muka
menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai).
L : Lean Towards Client (tubuh condong kearah klien).
E : Eye Contact in a culturally- Acceptable Manner (kontak mata/ tatap mata
sesuia dengan cara yang diterima budaya setempat).
R : Relaxed and Friendly Manner (santai dan sikap bersahabat).
(4) Bersabar
(5) Tidak memotong pembicaraan klien
2. Inti (Tahap Kerja)

Setelah tahap Awal dilaksanakan dengan baik, proses konseling selanjutnya adalah memasuki
tahap inti atau tahap kerja.

Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya :

a. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam. Penjelajahan masalah


dimaksudkan agar klien mempunyai perspektif dan alternatif baru terhadap masalah
yang sedang dialaminya.
b. Konselor melakukan reassessment (penilaian kembali), bersama-sama klien meninjau
kembali permasalahan yang dihadapi klien.
c. Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara.

Hal ini bisa terjadi jika :


a. Klien merasa senang terlibat dalam pembicaraan atau waancara konseling, serta
menampakkan kebutuhan untuk mengembangkan diri dan memecahkan masalah yang
dihadapinya.
b. Konselor berupaya kreatif mengembangkan teknik-teknik konseling yang bervariasi
dan dapat menunjukkan pribadi yang jujur, ikhlas dan benar – benar peduli terhadap
klien.
c. Proses konseling agar berjalan sesuai kontrak. Kesepakatan yang telah dibangun pada
saat kontrak tetap dijaga, baik oleh pihak konselor maupun klien.
d. Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan perencanaan. Setelah mendapatkan
dan memberikan cukup informasi sesuai dengan masalah dan kondisi klien, konselor
membantu klien memecahkan masalah yang dihadapi atau membuat perencanaan
untuk mengatasi masalah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah
- fisik
- emosional
- rasional
- praktikal
- interpesonal
- struktural

3. Akhir (Tahap Tindakan)

Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :

a. Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses


konseling.
b. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan
yang telah terbangun dari proses konseling sebelumnya.
c. Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera).
d. Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya
e. Pada tahap akhir ditandai beberapa hal, yaitu
(1) menurunnya kecemasan klien
(2) perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat dan dinamis
(3) pemahaman baru dari klien tentang masalah yang dihadapinya
(4) adanya rencana hidup masa yang akan datang dengan program yang jelas.
Menindaklanjuti pertemuan : Menindaklanjuti pertemuan konseling dengan
membuat rangkuman, merencanakan pertemuan selanjutnya/ merujuk klien.

D. HASIL PELAYANAN KONSELING KEBIDANAN


Harapan bidan setelah dilaksanakan konseling adalah kemandirian klien dalam :

a. Meningkatan kemampuan klien dalam mengenali masalah, merumuskan


pemecahan masalah, menilai hasil tindakan dengan tepat. Klien mempunyai
pengalaman dalam menghadapi masalah kesehatan.
b. Klien merasa percaya diri dalam menghadapi masalah.
c. Munculnya kemandirian dalam pemecahan masalah kesehatan.

DIALOG KONSELING TENTANG ALAT KONTRASEPSI

Klien : Assalamualaikum ibu bidan

Bidan : Waalaikumsalam wr. wb, ibu silahkan masuk dan silahkan duduk. Perkenalkan ibu
nama saya Ika, ini dengan ibu siapa nggeh?

Klien : Saya ibu nani, bu bidan (sambil berjabat tangan)

Bidan : Oh ya, ibu nani ada yang bisa saya bantu?

Klien : Iya bu bidan, saya dan suami saya memutuskan untuk ber-KB tapi saya masih
bingung untuk memilih KB pa yang cocok untuk saya gunakan. Jadi saya ingin meminta
penjelasan dari bu bidan, terkait jenis-jenis dat kontrasepsi apa saja yang bisa saya gunakan
nanti

Bidan : Oh iya bu' jadi ibu dan suami ingin ber-KB namun sebelumnya ibu ingin mengetahui
jenis-jenis kontrasepsi apa saja yang bisa ibu gunakan, benar begitu ibu?

Klien : Iya bu bidan seperti itu.

Bidan : Sebelumnya ibu sudah pernah menjadi akseptor KB?

Klien : Iya bu bidan, saya sudah pernah menjadi akseptor KB.

Bidan : Selama ini KB apa yang Ibu gunakan?


Klien : Saya menggunakan KB pil bidan.

Bidan : .. ya, ya, kalau boleh tahu, ibu sekarang mempunyai anak berapa?

Klien : Saya punya satu anak bu bidan.

Bidan : Umur anak ibu berapa tahun?

Klien : anak saya berumur 1 tahun 2 bulan bu.

Bidan : oh ya..memang masih waktu yang sangat baik untuk menjarangkan anak bu. Jadi,
begini ya bu alat kontrasepsi itu memang ada beberapa jenis. Diantaranya ada KB suntik, pil,
implant, kondom dan AKDR.

Klien : Oh, seperti itu ya bu bidan, jadi apa-apa saja keuntungan dan kerugian dari masing-
masing alat kontrasepsi itu?

Bidan : Memang bu', jenis-jenis alat kontrasepsi yang saya sebutkan tadi masing-masing
mempunyai kekurangan dan kelebihan. Saya akan menjelaskan satu persatu bu' agar nantinya
ibu tidak bingung lagi untuk memilih alat kontasepsi apa yang akan ibu gunakan.

Klien : Iya bu bidan

Bidan : Begini bu, saya mulai dari alat Kontrasepsi jenis suntik. KB suntik ini ada 2 jenis
yaitu KB suntik/ bulan dengan suntik/ 3 bulan. Keuntungan dari KB ini yaitu dapat
meningkatkan kenyamanan dalam hubungan suami istri karena tidak perlu takut hamil dan
juga dapat di pakai untuk semua usia dalam masa subur. Tapi bu' bagi sebagian ibu yang
mungkin tidak cocok maka akan timbul flek-flek, dapat mengakibatkan kegemukan dan
mungkin juga BB yang akan turun.

Untuk KB jenis implant itu bu' ada beberapa jenis juga diantaranya ada yang 2 batang, 3
batang dan 6 batang. Implant 2 dan 3 batang itu bu' waktu keefektifannya hanya 3 bulan
sedangkan pada 6 batang mampu bertahan sampai 5 bulan. Keuntungan dari KB ini yaitu
mampu mengembalikan kesuburan ibu secara sempurna setelah pengangkatan dan tidak
menaikkan tekanan darah bu. Sedangkan kekurangannya yaitu kadang akseptor mengeluh
sakit kepala, gelisah, jga dapat terjadi peningkatan/penurunan BB ibu. Sejauh ini apa ibu
mengerti?

Klien : Oh, ya bidan saya mengerti (mengangguk-angguk)

Bidan : Baik kalau ibu mengerti kita lanjut lagi ya bu' ya?
Klien : iya bidan silahkan dilanjutkan penjelasannya

Bidan : Untuk pemakaian KB kondom, ini di gunakan oleh pasangan ibu suami). Keuntungan
Kondom yaitu dapat mencegah penularan penyakit seksual seperti AIDS, juga pemakaiannya
yang praktis. Namun kerugiannya yaitu tingkat keefektifannya masih rendah karena biasanya
dalam pemasangan, kondomnya bisa saja sobek.

Untuk pemakaian KB pil memiliki kelebihan yaitu bisa digunakan oleh segala usia produktif
namun apabila ibu lupa meminumnya maka kemungkinan besar kehamilan akan terjadi

Nah, yang terakhir bu' yaitu AKDR yang biasa disebut dengan IUD. IUD ini memiliki
keuntungan yaitu cocok untuk mencegah kehamilan dalam jangka panjang yaitu 10 tahun
untuk jenis Copper T, tidak mengandung efek hormonal dan ibu tidak perlu khawatir akan
faktor lupa seperti pada penggunaan Pil, selain itu dapat diangkat kapan saja ibu mau.
Kekurangannya yaitu terjadi perdarahan pada awal pemasangan serta haid akan menjadi lebih
lama dan lebih banyak.

Klien : ya..ya

Bidan : Saya kira penjelasan saya sudah cukup bu, apa ibu bisa mengerti?

Klien : Iya bu bidan, saya mengerti

Bidan : Alhamdulillah kalau ibu sudah mengerti, tapi apakah ibu bisa mengulangi secara

singkat mengenai penjelasan tadi?

Klien : Baik bidan. Hm., tadi bidan menjelaskan bahwa KB suntik ada 2 jenis yaitu / bulan
dan 1 bulan. Keuntungannya yaitu cepat mengembalikan masa subur namun dapat
menimbulkan flek-flek serta peningkatan/ penurunan BB. Untuk KB implant jenis 2 dan 3
batang dapat digunakan selama 3 bulan sedangkan jenis 6 batang sampai 6 bulan. KB ini
mampu mengembalikan kesuburan secara sempurna setelah pengangkatan sedang
kekurangannya yaitu menjadi gelisah dan juga terjadi peningkatan penurunan BB. KB
Kondom digunakan oleh pasangan saya, dapat mencegah penularan penyakit seksual namun
tingkat keefektifannya masih rendah.

Pada KB pil, itu dapat di minum secara praktis namun, kita kadang lupa untuk meminumnya.
Dan pada KB IUD memiliki keuntungan yaitu cocok untuk jangka panjang dan tidak
memiliki efek hormonal. Namun pada pemasangan terjadi perdarahan dan haid akan menjadi
lebih ama. Benar begitu kan bu bidan?
Bidan : Iya ibu, benar sekali seperti itu. Jadi dari penjelasan tadi apakah ada yang ibu belum
pahami?

Klien : tidak bu bidan, saya rasa saya sudah mengerti

Bidan : Kalau begitu apakah ibu sudah bisa mengambil keputusan alat kontrasepsi apa yang

nantinya ibu akan gunakan?

Klien : Iya bu bidan saya sudah mantap untuk memilih KB IUD karena KB ini dapat
digunakan dalam jangka panjang sehingga pada masa sekarang saya bisa focus dulu
memberikan kasih sayang kepada anak saya, sampai nanti saya sudah merasa siap untuk
punya anak lagi

Bidan : Iya ibu pilihan yang sangat tepat untuk seorang ibu yang bijak, karena ibu benar-
benar memikirkan kepentingan tumbuh kembang anak ibu.

Klien : Iya, terima kasih bu bidan. Oh iya bu, saya mau Tanya tentang kapan waktu
pemasangan IUD ini?

Bidan : IUD dapat dipasang kan setiap saat, asal yakin ibu sedang tidak hamil, bisa 40 hari
pasca persalinan, dan dapat pula dipasang pada waktu haid.

Klien : oh jadi dapat dipasang kapan saja asal yakin bahwa kita tidak hamil ya bidan?

Bidan : iya bu' benar sekali.

Klien : bidan, bagaimana dengan waktu kunjungan ulang nya?

Bidan : Ibu, nanti kalau sudah pemasangan, waktu kunjungan ulang itu bisa bulan pasca

pemasangan, bulan berikutnya. bila terlambat haid 1 minggu, bisa setiap 6 bulan

berikutnya, serta bila terjadi perdarahan banyak atau atau apabila terjadi keluhan-keluhan

istimewa lainnya, ibu langsung ksni lagi ya bu' jangan tunggu sebulan atau 6 bulan

berikutnya. Apa ibu sudah mengerti?

Klien : Iya bu bidan saya mengerti

Bidan : yaya.. kalau begitu apakah ibu ingin melakukan pemasangan sekarang atau ibu

konsultasikan dulu keputusan ibu kepada suami agar nantinya tidak terjadi kesalah
pahaman dalam keluarga

Klien : iya bu' sepertinya saya harus konsultasikan dulu KB pilihan saya kepada suami saya

karena bagaimanapun ini harus menjadi kesepakatan kami agar tetap terjalin hubungan

harmonis diantara kami. Kemudian, setelah saya mendapatkan persetujuan dari suami

saya, saya akan berkunjung kembali ksini bidan untuk melakukan pemasangan IUD.

Bidan : iya bu, .... Kalau keputusan ibu dan suami sudah mantap, silahkan dating ksini bu'
untuk melakukan pemasangan IUDnya.

Klien : iya bu bidan terima kasih banyak atas dukungan dan informasi yang ibu berikan, ini
sangat bermanfaat sekali bagi saya dan keluarga.

Bidan : iya sama-sama

Klien : Kal Likesitu saya permisi dulu Bu. Assalamualaikum

Bidan : Waalaikumsalam (sambil berjabat tangan)

Anda mungkin juga menyukai