Anda di halaman 1dari 4

D.

Sifat-sifat telur

Protein yang di dalam telur, secara umum sangat mempengaruhi sifat telur. Adapun beberapa
sifat telur adalah sebagai berikut ;

1. Sangat peka terhadap pengaruh asam dan pemanasan


2. Bila dikocok akan berbuih dan mengembang, namun bila pengocokan berlebihan maka
akan terjadi denaturasi sehingga mengempis kembali. Oleh sebab itu, apabila pengocokan
dilakukan dengan tujuan membuat roti atau cake, maka hasilnya tidak akan mengembang.
3. Dalam putih telur yang masih  mentah atau  yang dimasak  setengah matang, terkandung
beberapa jenis protein, di antarannya dalah Lysozyne, yang bila dimakan akan terserap
langsung ke dalam darah dan akan berfungsi sebagai zat anti gizi (merusak gizi).
4. Jenis protein lain yang terdapat dalam telur mentah adalah Avidin. Avidin tersebut
bersifat racun, dan akan hilang apabila telur terebut sudah dimasak.

E. Penyebab kerusakan telur

Beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan atau penurunan mutu telur, antara lain adalah
sebagai berikut :

1. Disimpan  dalam ruangan terbuka melebihi batas waktu kesegaran


2. Cangkang retak atau pecah.
3. Mengalami guncangan keras.
4. Terserang bibit penyakit
5. Pernah dierami namun tidak sampai menetas
6. Terendam dalam air atau cairan dalam waktu yang cukup lama.

F. Tanda-tanda kerusakan telur

Telur yang telah mengalami penurunan kualitas, ditandai dengan adanya perubahan-perubahan
sebagai berikut :

1. Isi telur yang semula terbagi dua (kuning telur dan putih telur) dan berbentuk kental,
berubah menjadi cair dan telah bercampur.
2. Tercium bau yang busuk
3. Bila diguncang, berbunyi
4. Adanya keretakan pada cangkang
5. Bila dimasukan ke dalam air, akan mengapung atau melayang mendekati permukaan air.

Seleksi Telur Tetas (Seri Ayam Kampung)


Penetasan telur dengan mesin tetas akhir-akhir ini semakin populer. Hal ini disebabkan jumlah
telur yang mampu ditetaskan bisa puluhan bahkan ratusan kali dengan cara penetasan alami.
Dengan cara berkembangnya cara penetasan ini, seleksi telur tetaspun akan sangat menentukan
berhasil tidaknya penetasan yang akan dilakukan. Harapannya adalah dari telur yang baik akan
menghasilkan anak tetasan yang baik pula. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
seleksi telur tetas :Berat telur

Berat telur yang ditetaskan sangat berpengaruh terhadap anak yang akan di hasilkan. Pengalaman
para pembibit menunjukkan bahwa telur-telur dengan berat kurang dari 40 gram atau lebih dari
45 gram memiliki daya tetas yang lebih rendah dibandingkan dengan telur yang memiliki berat
antara 40-45 gram. Berat telur yang seragam akan menghasilkan anak hasil tetasan yang seragam
pula. Biasanya, berat telur yang dihasilkan ayam memiliki grafik meningkat, seiring dengan
bertambahnya umur, kemudian akan stabil setelah ayam berumur lebih dari 12 bulan.
Berdasarkan hasil penelitian ada pengaruh berat telur terhadap persentasi (%) daya tetas. Intinya
pemilihan telur tetas sangat penting dilakukan sebelum penetasan berlangsung.

Bentuk telur

Bentuk telur yang baik adalah bulat telur, perbandingan lebar dengan panjang adalah 3:4. Telur
yang terlalu bundar atau lonjong biasanya tidak banyak yang menetas oleh karena isi bagian-
bagian telur tidak seimbang. Perlu diketahui bahwa telur terbagi menjadi tiga bagian yaitu kulit
telur (kerabang), albumin (putih telur), dan Yolk (kuning telur). Proporsi albumin dan yolk yang
tidak seimbang akan berpengaruh terhadap pembentukan bagian-bagian tubuh unggas.

Keadaan kulit telur

Telur yang kulitnya kotor akibat kotoran ayam atau sisa pakan, memiliki daya tetas yang lebih
rendah daripada telur yang bersih. Meskipun tampak tertutup rapat, kulit telur sebenarnya
memiliki pori-pori yang masih bisa ditembus oleh udara dan kuman penyakit. Jika kulit telur
kotor, kuman penyakit hampir bisa dipastikan berada di kotoran tersebut. Kuman penyakit akan
dengan leluasa masuk ke dalam telur dan menyebabkan kematian embrio. Di samping itu,
kotoran juga menyumbat sirkulasi udara. Sebaliknya jika kulit telur dalam keadaan bersih,
kuman penyakit kecil kemungkinan bisa masuk ke dalam telur dan sirkulasi udara juga lancar.
Karenanya, sebelum dimasukkan ke dalam mesin tetas, telur harus di bersihkan terlebih dulu
dengan desinfektan seperti air hangat, alkohol 70%, formalin 40%, kalium permanganat
(KMNO4) dan jenis desinfektan lainnya.

Rongga udara

Telur tetas yang baik adalah yang letak rongga udaranya tetap, yaitu di bagian ujung telur yang
tumpul. Rongga udara ini erat hubungannya dengan posisi pertumbuhan embrio dalam telur.
Cara melihatnya cukup dengan lampu pijar berdaya 40 watt.

Umur telur dan cara penyimpanannya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tetas telur yang disimpan kurang dari 7 hari lebih
tinggi dibandingkan dengan telur tetas yang disimpan lebih dari 7 hari. Telur yang disimpan
terlalu lama, apalagi dalam kondisi lingkungan yang kurang baik bisa menyebabkan penurunan
berat akibat bertambah besarnya rongga udara. Di samping itu, kadar karbondioksida (CO2) dan
airnya meningkat, sehingga isi sel telur semakin encer dan daya tetasnya menurun. Penyimpanan
telur yang ideal untuk tetap mempertahankan daya tetasnya adalah pada kisaran suhu 10º - 18ºC
dan kelembapan 60-75%. Cara penyimpanan telur yang benar adalah rongga udara berada di
atas.

Ratio induk jantan dan induk betina

Ratio induk jantan dan induk berita idealnya adalah 1:8-10 artinya seekor pejantan hanya
mengawini sekitar 8 - 10 ekor induk betina. Umur induk (jantan dan betina) yang dianjurkan
adalah telah berumur lebih dari 12 bulan walaupun Induk jantan sudah mampu mengawini betina
pada umur 9-10 bulan dan induk betina sudah mampu memproduksi telur pada umur 6-7 bulan.
Akan tetapi berdasarkan pengalaman, telur yang dihasilkan oleh induk berumur lebih dari 12
bulan memiliki daya tetas yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur yang dihasilkan oleh
induk yang berumur kurang dari 12 bulan. *(SPt)

Bagian2 telur

Pada prinsipnya semua jenis telur mempunyai struktur yang sama, Telur terdiri dari enam bagian yaitu:
kerabang telur atau kulit luar (shell), selaput kerabang, putih telur (albumin), kuning telur (yolk), tali
kuning telur (chalaza) dan sel benih (germ plasm). Masing-masing bagian memiliki fungsi khas.Kerabang
telur berfungsi sebagai pelindung embrio dari gangguan luar yang tidak menguntungkan. Kerabang juga
berfungsi melindungi putih telur dan kuning telur agar tidak keluar dan terkontaminasi dari zat-zat yang
tidak diinginkan. Kerabang telur memiliki pori-pori sebagai media lalu lintas gas oksigen (O2) dan karbon
dioksida (CO2) selama proses penetasan. Oksigen diperlukan embrio untuk proses pernapasan dan
perkembangannya.Putih telur merupakan tempat penyimpanan air dan zat makanan di dalam telur yang
digunakan untuk pertumbuhan embrio. Kuning telur merupakan bagian telur yang bulat bentuknya,
berwarna kuning sampai jingga dan terdapat di tengah-tengah telur. Kuning telur mengandung zat
lemak yang penting bagi pertumbuhan embrio. Di dalam kuning telur terdapat sel benih yang menjadi
unsur utama embrio unggas. Pada bagian ujung yang tumpul dari telur terdapat rongga udara yang
berguna untuk bernapas bagi embrio selama periode penetasan, yang berlangsung rata-rata 20-22 hari.
Pada prinsipnya semua jenis telur mempunyai struktur yang sama, Telur terdiri dari enam bagian yaitu:
kerabang telur atau kulit luar (shell), selaput kerabang, putih telur (albumin), kuning telur (yolk), tali
kuning telur (chalaza) dan sel benih (germ plasm). Masing-masing bagian memiliki fungsi khas.Kerabang
telur berfungsi sebagai pelindung embrio dari gangguan luar yang tidak menguntungkan. Kerabang juga
berfungsi melindungi putih telur dan kuning telur agar tidak keluar dan terkontaminasi dari zat-zat yang
tidak diinginkan. Kerabang telur memiliki pori-pori sebagai media lalu lintas gas oksigen (O2) dan karbon
dioksida (CO2) selama proses penetasan. Oksigen diperlukan embrio untuk proses pernapasan dan
perkembangannya.Putih telur merupakan tempat penyimpanan air dan zat makanan di dalam telur yang
digunakan untuk pertumbuhan embrio. Kuning telur merupakan bagian telur yang bulat bentuknya,
berwarna kuning sampai jingga dan terdapat di tengah-tengah telur. Kuning telur mengandung zat
lemak yang penting bagi pertumbuhan embrio. Di dalam kuning telur terdapat sel benih yang menjadi
unsur utama embrio unggas. Pada bagian ujung yang tumpul dari telur terdapat rongga udara yang
berguna untuk bernapas bagi embrio selama periode penetasan, yang berlangsung rata-rata 20-22 hari.
Pada prinsipnya semua jenis telur mempunyai struktur yang sama, Telur terdiri dari enam bagian yaitu:
kerabang telur atau kulit luar (shell), selaput kerabang, putih telur (albumin), kuning telur (yolk), tali
kuning telur (chalaza) dan sel benih (germ plasm). Masing-masing bagian memiliki fungsi khas.Kerabang
telur berfungsi sebagai pelindung embrio dari gangguan luar yang tidak menguntungkan. Kerabang juga
berfungsi melindungi putih telur dan kuning telur agar tidak keluar dan terkontaminasi dari zat-zat yang
tidak diinginkan. Kerabang telur memiliki pori-pori sebagai media lalu lintas gas oksigen (O2) dan karbon
dioksida (CO2) selama proses penetasan. Oksigen diperlukan embrio untuk proses pernapasan dan
perkembangannya.Putih telur merupakan tempat penyimpanan air dan zat makanan di dalam telur yang
digunakan untuk pertumbuhan embrio. Kuning telur merupakan bagian telur yang bulat bentuknya,
berwarna kuning sampai jingga dan terdapat di tengah-tengah telur. Kuning telur mengandung zat
lemak yang penting bagi pertumbuhan embrio. Di dalam kuning telur terdapat sel benih yang menjadi
unsur utama embrio unggas. Pada bagian ujung yang tumpul dari telur terdapat rongga udara yang
berguna untuk bernapas bagi embrio selama periode penetasan, yang berlangsung rata-rata 20-22 hari.

Anda mungkin juga menyukai