1 Tahun 2020
Abdullah Masmuh
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
abdullah.masmuh@gmail.com
Abstrak
Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan besar di Indonesia, didirikan
oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912. Muhammdiyah telah menjadi
gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar, baik di bidang keagamaan, pendidikan,
kesehatan, dan sosial. Tujuan dari gerakan dakwah adalah terciptanya masyarakat utama, adil
dan makmur yang diridai Allah Subhanahu Wata’ala. Muhammadiyah, sebagai organisasi
Islam tertua di Indonesia, tidak pernah lelah berbuat yang terbaik untuk menampilkan wajah
Islam yang rahmatanlil ‘alamin. Organisasi ini mempunyai peran sebagai problem solving
berbagai permasalahan bangsa. Partisipasi para aktivisnya dalam forum-forum antarbangsa
telah lama dirintis, baik untuk misi perdamaian, program kemanusiaan, maupun dialog
antaragama. Posisi strategis Muhammdiyah di dunia internasional antara lain menyukseskan
program-program masyarakat internasional seperti MDGs (Millinium Development Goals)
dan dialog antaragama serta kerja sama antarperadaban di beberapa negara, yang dikenal
sebagai “soft diplomacy”. Muhammadiyah, di usianya yang jauh melampaui usia Republik
Indonesia, tidak pernah berhenti dalam melakukan gerakan sosial yang bermanfaat bagi
kemanusiaan dan peradaban, baik dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional.
Muhammadiyah akan terus mengadvokasi masyarakat akan pentingnya pencerahan,
pencerdasan, dan penyejahteraan umat sehingga terwujud peradaban utama di skala nasional
maupun internasional. Muhammadiyah juga berperan aktif dalam menggalakkan kemandirian
ekonomi umat sebagai jawaban terhadap tantangan dan persaingan era global.
Muhammadiyah telah memposisikan dirinya sebagai salah satu organisasi pendukung
kemajuan bangsa.
Kata Kunci: Muhammadiyah dan Peradaban Utama
untuk, bersama-sama dengan elemen bangsa kritik kebijakan publik, dan kondisi politik
yang lainnya, untuk terus melakukan ikhtiar nasional lainnya dari sudut moral
dalam berbagai bentuk aksi nyata melalui kebangsaan, serta yang kedua soal relasi
amal usaha Muhammadiyah, program umat beragama2.
majelis, lembaga, biro, dan badannya2, Melihat dari kontribusi besarnya
dalam rangka menyelamatkan masa depan pada bangsa dan Negara, tentu
kehidupan umat dan bangsa, khususnya di Muhammadiyah tidak diragukan dan layak
Indonesia dan umumnya di dunia. Selama dikatakan oleh banyak kalangan menjadi
ini, Muhammadiyah telah dan terus organisasi yang fenomenal karena diusianya
memberikan kontribusi positif pada bangsa yang lebih dari 106 tahun3 ternyata masih
dan negara, bahkan dunia, hal ini sesuai eksis, bahkan mengalami perkembangan
dengan jargon yang yang selama ini yang sangat pesat. Sebagaimana yang
digaungkan, yaitu “dari Muhammadiyah dikatakan oleh Muslim Abdurrahman,
untuk Bangsa”. bahwa Muhammadiyah merupakan sebuah
Jargon tersebut direalisasikan dalam gerakan yang unik sekaligus menarik.
beberapa bentuk aksi nyata sebagai Muhammadiyah memperjuangkan etno
perwujudan tanggungjawab kebangsaan, local Islam, jadi bukan localizing Islam.
antara lain melakukan judicial review atas Makanya, karena sifatnya yang sangat
Undang-undang Migas, Undang-undang terbuka, bisa bekerja sama, dan tidak terkait
Rumah Sakit, Undang-undang Ormas, dan dengan lokal tertentu, ia bisa menyebar ke
Undang-undang Sumber Daya Air yang seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia.
dikenal dengan gerakan jihad konstitusi. Dengan potensi ini, Muhammadiyah bisa
Muhammadiyah juga memberikan perhatian menjadi sebuah gerakan sosial yang
terhadap berbagai isu strategis yaitu antara melampaui suku, negara, warna kulit, dan
lain pertama masalah politik kebangsaan keturunan yang teguh memperjuangkan cita-
meliputi kedaulatan dan martabat bangsa, cita Islam, kemanusiaan, dan kebangsaan.4
yang pokok yaitu: (1) Adil, suatu kondisi masyarakat negeri yang baik, dan Tuhan pun melimpahkan
yang positif dari aspek bathiniah, dimana keadaan ini ampunan-Nya. (Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad
bilamana dapat diwujudkan secara konkrit, riel atau Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai Gerakan
nyata maka akan terciptalah masyarakat yang damai, Islam, 2009 halaman 112-113, Yogyakarta, Surya
aman dan tentram, sepi dari perasaan terancam dan Mediatama).
ketakutan. (2) Makmur, yaitu suatu kondisi 2 Baca Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
masyarakat yang positif dari aspek lahiriyah, yang Periode 2010-2015, Muktamar Muhammadiyah ke-
sering digambarkan secara sederhana dengan 47 di Makassar 3-7 Agustus 2015 M, “Gerakan
rumusan terpenuhinya kebutuhan sandang, papan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”
dan kesehatan. Suatu keadaan masyarakat yang Halaman: 3
2
makmur sejahtera, melimpah ruah segala kebutuhan Laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode
aspek materiilnya, dan sepi dari jerit tangisnya orang 2010-2015, pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di
yang kelaparan dan kesusahan. Makassar 3-7 Agustus 2015 M “Gerakan Pencerahan
Yang diridlai Allah Subhanahu Wata’ala, yaitu Menuju Indonesia Berkemajuan” Halaman: 2
dalam rangka mengupayakan terciptanya keadilan 3
Jika dilihat dari tahun Masehi, karena
dan kemakmuran masyarakat maka jalan dan cara
yang ditempuh haruslah selalu bermotifkan semata- Muhammadiyah berdiri pada tanggal 18 Nopember
mata mencari keridlaan Allah belaka. Rumusan tahun 1912 M, bertepatan dengan tanggal 30
tujuan persyarikatan seperti di atas sesungguhnya Dzulhijah tahun 1330 H di Yogyakarta oleh K.H.
searti dan sejiwa dengan gambaran masyarakat Ahmad Dahlan, jauh sebelum Indonesia Merdeka.
sebagaimana diisyaratkan dalam surat As-Saba’ ayat 4
Ahmad Fuad Fanani, Reimagining Muhammadiyah
15 ‘Baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur’ suatu Islam Berkemajuan dalam Pemikiran dan Gerakan,
Haedar Nashir, mengatakan, bahwa bagi kehidupan baru; (2) Normalisasi yang dulu
Muhmmadiyah perjalanan lebih dari satu tidak normal; (3) Lahirnya psikologi dunia
abad ini tidaklah mudah. Dinamkia sejarah maya (cyberpsychology); (4) Perilaku
yang dilalui Muhammadiyah penuh suka dan melirik setiap empat menit; (5) Adanya
duka. Namun Muhammadiyah memiliki ruang tanpa otoritas; (6) Lahirnya kengerian
potensi dan modal dasar untuk mampu cybertalking; (7) Lahirnya cyberbulliying;
keluar dari himpitan dalam babak-babak (8) Lahirnya perilaku kecanduan internet
sejarah yang dilaluinya.5 dan permainan online (internet and games
Namun, memasuki abad kedua ini addiction); (9) Lahirnya perilaku dari kisah
Muhammadiyah mengalami berbagai nyata ke dunia maya ( From real to cyber
tantangan yang kompleks dan dinamis, baik romance); (10) Lahirnya “bayi maya” (cyber
secara internal maupun eksternal, lokal, baby); dan (11) Perilaku tidak fokus dan
nasional maupun internasional. Apalagi di meluluhkan ikatan.7
era globalisasi yang serba tidak menentu Atas dasar itu, maka
akhir-akhir ini, sudah menjadi konsekwensi Muhammadiyah terus menggeliat dalam
logis dari perkembangan teknologi gerak melintas zaman untuk menemukan
komunikasi yang sedemikian cepatnya. jawaban dan memberikan pencerahan baru
Perkembangan teknologi komunikasi yang atas peradaban yang kian hari kian tergerus,
begitu cepat akan memberikan pengaruh nyaris hilang di muka bumi.
yang cukup signifikan terhadap pergeseran Muhammadiyah diusianya yang jauh
pola pikir manusia yang ujung-ujungnya melampaui usia Republik Indonesia, tidak
berdampak pada krisis peradaban modern. pernah lelah dan akan terus melakukan
Kini kita sedang berada dalam gerakan sosial yang dapat memberi manfaat
disruption6, dan disruption mengubah pola bagi kemanusiaan dan peradaban, baik
hubungan interaksi manusia, itulah yang dalam lingkup lokal, nasional, dan
disebut Rhenald Kasali, dunia sedang internasional. Muhammadiyah terus
mengalami sebagai “The Great Shifting”. mengadvokasi pada masyarakat akan
Jika manusia pindah ke dunia online, pentingnya kemandirian ekonomi umat,
psikologi pun berpindah menjadi pencerahan umat, pencerdasan umat, dan
cyberpsychology. Begitu dahsyatnya penyejahteraan umat.
dampak perkembangan teknologi informasi Sudah tidak diragukan lagi, bahkan
dan komunikasi bagi kehidupan manusia, telah banyak orang yang mengakui dan
sehingga peradaban manusia mulai mengapresiasi terhadap kiprah dan peran
terancam. Paling tidak ada sebelas dampak Muhammadiyah dalam membangun
8
dari perkembangan teknologi informasi dan martabat manusia. Dalam perumpamaan,
komunikasi, diantaranya: (1) Lahirnya Muhammadiyah laksana matahari yang
7
2018, Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, halaman Rhenald Kasali, The Great Shifting, 2018, Jakarta,
42-43. Gramedia, halaman 41-77.
5 8
Haedar Nashir, Muhammadiyah Abad Kedua, 2011, Martabat manusia adalah kondisi hasil, yang
Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, Halaman: 51. bergantung dari kualitas manusia itu, yakni secara
6 timbal balik. Dalam kaitan dengan itu, Emil Salim,
Lebih jelasnya baca buku Rhenald Kasali,
Disruption, 2018, Jakarta, Gramedia mengatakan, “bahwa dalam menanggapi tantangan
masa depan yang penuh gejolak perubahan yang
cepat, maka perlu diutamakan lima segi kualitas
selalu menyinari bumi tanpa harap kembali. beragama, peningkatan daya saing umat
Sebagaimana yang pernah dipesankan oleh Islam, penyatuan kalender Islam, melayani
K.H. Ahmad Dahlan pendiri dan memberdayakan kelompok difabel dan
Muhammadiyah, bahwa “berbuat dan komunitas rentan lainnya, pengendalian
bekerja itu lebih baik dan lebih penting dari narkotika psikotropika dan zat adiktif,
berbicara”. Tampaknya, nilai-nilai (etos) tanggap dan tangguh menghadapi bencana,
yang terkandung dalam pesannya memaksimalkan bonus demografi, gerakan
merupakan warisan intelektualisasi nilai- berjemaah melawan korupsi, jihad
nilai ajaran Islam, sebagai tindak lanjut dari konstitusi, adaptasi mitigasi perubahan
peningkatan penajaman pikiran melalui ilmu iklim, pemanfaatan teknologi komunikasi,
mantiq (logika/filsafat) dan pemahaman serta human trafficking dan perlindungan
Kiai terhadap Islam yang sekaligus buruh migran. Rekomendasi dan isu-isu
merupakan bukti karya kreatif dalam strategis itu menggambarkan bahwa
berpikir dan bertindak.9 Pertanyaannya Muhammadiyah memiliki ketajaman dalam
adalah bagaimana peran Muhammadiyah merasakan berbagai perubahan yang terjadi
dalam membangun peradaban di dunia? dalam masyarakat, bangsa, dan dunia.
Untuk menjawab pertanyaan ini, dalam Semoga Muhammadiyah menjadi
paper ini penulis awali terlebih dahulu salah satu representasi dari Islam Indonesia
dengan membahas tentang pemahaman yang mencoba memberikan jawaban atas
tentang etika Muhammadiyah dan spirit krisis peradaban dunia hari ini dan masa
peradaban, konstruk peradaban ala depan. Tentu, hasil muktamar
Muhammadiyah, baru kemudian membahas Muhammadiyah ke 47 ini menjadi panduan
beberapa peran Muhammadiyah dalam pemikiran dan gerak langkah
membangun peradaban di dunia. Muhammadiyah dengan lebih optimis dan
percaya diri sebagai representasi Islam
Etika Muhammadiyah dan Spirit
Indonesia yang berkemajuan.
Peradaban
Paling tidak, ada 3 dimensi yang
Pasca Muktamar Muhammadiyah ke
menjadi filosofi dalam membangun etika
47 di Makassar yang mengusung tema
Muhammadiyah dan memberikan
“Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia
sumbangsing peradaban kemanusiaan
Berkemajuan”, menghasilkan
sebagai eksistensi Muhammadiyah, yakni:
keputusan dan rekomendasi penting dan
(1) dimensi teologik, (2) epistemologik, dan
strategis untuk persyarikatan, umat, bangsa,
(3) teknologik. Dalam dimensi teologik,
negara, dan dunia. Adapun rumusan
Muhammadiyah memiliki etos menyusun
rekomendasi dan isu-isu strategis yang
wawasan Islam, dakwah, dan tajdid. Dalam
dimaksud adalah: membangun masyarakat
dimensi epitemologik, Muhammadiyah
ilmu, toleransi dan kerukunan antar umat
manusia dan kualitas masyarakat, yaitu: (1) Ketaatan Manusia Peranan Ilmu-Ilmu Sosial Dalam
pada prinsip moral dan agama; (2) Sikap Pembangunan”, yang penyuntinya, Sofian Effendy,
kesetiakawanan social dalam hubungan antara Sjafri Sairin, dan M. Alwi Dahlan, 1993, Yogyakarta,
manusia; (3) Kreativitas dan produktivitas; (4) Penerbit UGM Press.
Pengembangan rasionalitas, dan (5) Kemampuan 9
Abdul Munir Mulkhan, Warisan Intelektual K.H.
menegakkan kemandirian. Selanjutnya, untuk lebih
Ahmad Dahlan dan Amal Muhammadiyah, 1990,
jelas memahami membangun martabat manusia bisa
Yogyakarta, PT. Percetakan Persatuan, Halaman: 75
baca buku yang berjudul “Membangun Martabat
10
Zakiyddin Baidhawy dan Azaki Khoirudin, Etika mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh
Muhammadiyah dan Spirit Peradaban, 2017, nilai-nilai agama. Dalam agama Protestan yang
Yogyakarta, Penerbit Suara Muhammadiyah, dikembangkan oleh Calvin ada ajaran bahwa seorang
Halaman: 40 manusia sudah ditaqdirkan sebelumnya sebelum
11
masuk ke surge atau neraka. Hal tersebut ditentukan
Din Syamsuddin, Muhammadiyah Untuk Semua, melalui apakah manusia tersebut berhasil atau tidak
2014, Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, Halaman: dalam pekerjaannya di dunia. Adanya kepercayaan
24-25. ini membuat penganut agama Protestan Calvin
12
Etika Protestan adalah sebuah konsep dan teori bekerja keras untuk meraih sukses.
dalam teologi, sosiologi, ekonomi, dan sejarah yang
semangat kapitalistik di kalangan Calvinis komponen penting dari etika ini dalam
yang asketik. Etika Muhammadiyah bukan pandangan Muhammadiyah. Keikhlasan
semata berpengaruh melahirkan etos menjadi bagian penting dalam mengukur
wirausaha di kalangan pengikutnya, bahkan kualitas moral seseorang dalam melakukan
mewujud dalam system peradaban secara amalnya. K.H. Ahmad Dahlan mengatakan,
simultan yang meliputi system kepribadian, “Bahwa semua manusia secara emosional
social, politik, ekonomi, dan budaya. Wujud mati kecuali mereka yang punya
spirit peradabannya merentang luas dari pengetahuan; ulamak akan mengalami
bidang pendidikan dan kebudayaan, layanan kebingunan kecuali mereka yang
kesehatan, santunan dan pemberdayaan mengamalkan pengetahuan mereka; dan
social, perekonmian dan kesejahteraan, mereka yang melakukan amal nyata
filantropi, kebencanaan, dan lain semuanya rugi kecuali mereka yang ikhlas
sebagainya. dan jujur.” Ini artinya, bahwa Islam
Konsep etika Muhammadiyah dan mengajarkan kehidupan manusia tidak lain
spirit peradaban ini menggambarkan bahwa kecuali taat kepada Allah atas dasar prinsip
relasi antara agama dan spirit peradaban tauhid dan dengan disertai keikhlasan dan
menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan kejujuran. Jadi, Islam merupakan jalan untuk
dalam pembentukan etos Muhammadiyah. memahami dunia dan membentuk hubungan
Hans Kung mengatakan, “bahwa agama antara Tuhan, masyarakat, dan manusia,
Islam berperan besar dalam memberikan sehingga melahirkan masyarakat Islam yang
fondasi etika global sebagai dasar dialog sesungguhnya, yang di situ kebajikan,
antarperadaban. Dalam Islam terkandung kesejahteraan dan kebahagiaan akan
standar etos dan nilai kemanusiaan terwujud.13
universal. Nilai-nilai global ini diharapkan Nurcholis Madjid, dalam salah satu
dapat memberi kontribusi bagi krisis bukunya yang berjudul “Islam Doktrin dan
peradaban dunia.” Peradaban”, menulis, bahwa ada seorang
Muhammadiyah menjunjung tinggi sarjana bukan Muslim yang bernama Ernest
pada prinsip akhlak sebagai etika sosial dan Gellner, berpendapat, bahwa diantara tiga
sebagai bagian tak terpisahkan dari karakter agama monoteis, Yahudi, Kristen, dan
gerakan. Etika ini dirumuskan pada pareiode Islam, baginya Islam adalah yang paling
Haji Mas Mansoer (1936-1942). Dinyatakan dekat kepada modernitas, disebabkan oleh
pada saat itu bahwa aplikasi nilai-nilai etika ajaran Islam tentang
yang baik tidak akan menghasilkan buah jika universalisme, skripturalisme,14
mereka tidak di dasarkan pada kepasrahan egalitarianism spiritual,15 yang meluaskan
kepada Allah. Kualitas moral yang lain partisipasi dalam masyarakat kepada semua
seperti amanah, kebajikan, cinta sesama, anggotanya, dan akhirnya, yang
konsisten dalam menepati janji dan mengajarkan sistematisasi rasional
keikhlasan, merupakan komponen- kehidupan sosial. Gellner memang sangat
13
Achmad Jainuri, Ideologi Kaum Reformis, 2002, monopoli kelas tertentu dalam hirarki keagamaan,
Surabaya, Penerbit Lembaga Pengkajian Agama dan dan kemudian yang mendorong tradidi baca tulis atau
Masyarakat, Halaman: 95-98 “melek huruf”, literacy
14 15
Suatu faham yang mengajarkan bahwa Kitab Suci Suatu faham yang menjelaskan bahwa tidak ada
dapat dibaca dan dipahami oleh siapa saja, bukan system kependetaan ataupun kerahiban dalam Islam.
optimis tentang Islam. Ia menegaskan bahwa memiliki dua sisi yang sama-sama memiliki
Islamlah nanti, dibanding dengan agama- nilai. Ibn Khaldun, mengatakan, bahwa pada
agama lain, yang akan paling banyak hakekatnya sejarah adalah catatan tentang
memperoleh manfaat dari modernitas, masyarakat ummat manusia. Sejarah itu
disebabkan oleh berbagai kualitas dasar sendiri identik dengan peradaban dunia;
Islam.16 tentang perubahan yang terjadi pada watak
Dari semua pemaparan di atas, peradaban itu, seperti keliaran, keramah-
nampak bahwa rumusan etika tamahan, dan solidaritas golongan
Muhammadiyah sesungguhnya (ashobiah); tentang revolusi dan
menggambarkan spirit peradaban untuk pemberontakan oleh segolongan rakyat
tetap dijaga. Artinya, Muhammadiyah melawan golongan yang lain dengan akibat
sebagai organisasi yang bukan bertumpu timbulnya kerajaan-kerajaan dan Negara-
pada kekuasaan dan tidak menjadikan negara dengan berbagai macam tingkannya;
kekuasaan sebagai tumpuhan dan tujuan tentang kegiatan dan kedudukan orang, baik
gerakannya. Dengan kata lain, untuk mencapai penghidupannya, maupun
Muhammadiyah merupakan organisasi dalam ilmu pengetahuan dan pertukangan;
sosial keagamaan yang memiliki visi dan pada umumnya tentang segala
melakukan khidmah dalam bidang perubahan yang terjadi dalam peradaban
pembaharuan keagamaan melalui kiprahnya karena watak peradaban itu sendiri.18
dalam bidang pendidikan, kesehatan, Demikian juga Samuel P. Huntington,
ekonomi keumatan, dan amal sosial mengatakan, bahwa sejarah manusia adalah
lainnya.17 Ini semua merupakan manifestasi sejarah peradaban itu sendiri.19
dari spirit peradaban. Pertanyaannya adalah Jika ditelusi secara kepustakaan, ada
bagaimana konstruksi peradaban ala banyak buku yang membahas tentang
Muhammadiyah? manusia dan sejarah peradabannya, mulai
dari Arnold Toynbee, “Sejarah Jejak
Konstruk Peradaban Ala
Peradaban Manusia dari 500 SM – Abad
Muhammadiyah
XX, Arnold Toynbee, “Sejarah Umat
Berbicara tentang peradaban
Manusia Uraian Analisis, Kronologis,
sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dengan
Naratif, dan Komparatif”, Rizem Aizid,
sejarah perkembangan manusia itu sendiri.
“Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia”,
Karena ada tidaknya peradaban itu
Frijof Capra, “Titik Balik Peradaban”, Jared
ditentukan oleh manusia itu sendiri, dan
Diamond, “Collapse Runtuhnya Peradaban-
maju tidaknya manusia juga ditentukan oleh
peradaban Dunia”, Yuval Noah Hariri,
peradaban itu sendiri. Jadi, peradaban dan
“Sapiens Riwayat Singkat Umat Manusia”,
manusia menjadi satu kesatuan yang tak
Yuval Noah Hariri, “Homo Deus Masa
terpisahkan, bagaikan satu mata uang yang
16 18
Nurcholis Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, Ibn Khaldun, Muqaddimah, Jakarta, Pustaka
2000, Jakarta, Paramadina, Halaman: 467-471 Firdaus, 2000, Halaman: 57
17 19
Ahmad Fuad Fanani, Reimagining Muhammadiyah Samuel P. Huntington, The Clash of Civilization
Islam Berkemajuan dalam Pemikiran dan Gerakan, and the Remaking of Word Order, ter. M. Sadat Ismail
2018, Yogyakarta, Penerbit Suara Muhammadiyah, dengan judul “Benturan Antarperadaban dan Masa
Halaman: 11 Depan Politik Dunia,” cetakan ke 12, Jakarta,
Penerbit Qalam, 2012, Halaman: 37
Depan Umat Manusia”, Yuval Noah Hariri, berkeadaban, dan (2) suatu masyarakat
“21 Lessons”, IbnKhaldun, “Muqadimah”, manusia yang sudah berkembang atau maju.
G. Moedjanto, R. Rahmanto, J. Sudarminto Berdasarkan pengertian tersebut, maka
SJ (Ed.), “Tantangan Kemanusiaan indikasi suatu peradaban adalah adanya
Universial”, Sofian Effendi, Sjafri Sairin, M. gejala-gejala lahir seperti masyarakat yang
Alwi Dahlan telah memiliki berbagai perangkat
(Penyunting), “Membangun Martabat kehidupan. Peradaban adalah identik dengan
Manusia Peranan Ilmu-Ilmu Sosial Dalam gagasan tentang kemajuan sosial, baik dalam
Pembangunan”, dan masih banyak lagi. bentuk kemenangan akal dan rasionalitas
Lantas, apa yang dimaksud terhadap dogma maupun doktrin agama,
peradaban itu? Secara bahasa, peradaban memudarnya norma-norma local tradisional
berasal dari kata ‘adab’, yang bermakna dan perkembangan pusat ilmu pengetahuan
“tata karma, perilaku atau sopan santun”. alam dan teknologi.20
Adapun istilah peradaban dalam bahasa Ibn Khaldun, mengistilahkan
Inggris disebut civilization. Secara istilah, peradaban dengan kata “umran”, artinya
peradaban adalah segenap perilaku sopan kajian tentang bandar-bandar atau ibu kota
santun dan tata karma yang diwujudkan oleh yang memiliki kawasan yang didiami,
umat manusia dari waktu ke waktu, baik berkembang subur dan maju. Pada saat Ibn
dalam realitas politik, ekonomi, social, dan Khaldun menggunakan kata ‘umran’, kata
lainnya. Ada pula yang mengartikan bahwa civilization blm ada dalam bahasa Inggris.
peradaban adalah kebudayaan yang telah Baru pada tahun 1772 M istilah civilization
mencapai taraf perkembangan teknologi muncul, tetapi Samuel Johnson , seorang
yang sudah lebih tinggi. Pengertian yang lain penulis kamus bahasa inggris, menolak
menyebutkan bahwa peradaban adalah memasukkan kata civilization dalam
kumpulan hasil budi daya manusia, yang kamusnya. Baru pada abad XIX Masehi kata
mencakup seluruh aspek kehidupan civilization pertama kali digunakan dalam
manusia, baik fisik (misalnya bangunan, buku-buku berbahasa Inggris.21
jalan), maupun nonfisik (nilai-nilai, tatanan, Selanjutnya, Arnord Toynbee,
seni budaya, maupun iptek). seorang ahli sejarah, mengatakan, bahwa
Jadi, peradaban (civilization) dapat peradaban sebagai sebuah upaya untuk
diartikan sebagai hubungannya dengan menciptakan kondisi masyarakat di mana
kewarganegaraan karena diambil dari kata seluruh umat manusia bisa hidup bersama
civies (Latin) atau civil (Inggris), yang secara selaras, sebagai anggota dari sebuah
berarti seorang warga negara yang keluarga inklusif (yang terbuka).22 Lebih
berkemajuan. Dalam hal ini, dapat diartikan lanjut, Toynbee, mengatakan, bahwa
dengan dua cara, yaitu (1) proses menjadi terjadinya suatu peradaban itu terdiri dari
20 22
Rizem Aizid, Sejarah Terlengkap Peradaban Arnold Toynbee, Sejarah Jejak peradaban
Dunia Dari Masa Sebelum Masehi Hingga Modern, manusia dari 500 SM – abad XX, 2015, Bandung,
2018, Yogyakarta, Noktah, halaman: 5-7 Penerbit Nusa Media, halaman: 45
21
Zakiyddin Baidhawy dan Azaki Khoirudin, Etika
Muhammadiyah dan Spirit Peradaban, 2017,
Yogyakarta, Penerbit Suara Muhammadiyah,
Halaman: 184 - 185
suatu transisi dari kondisi statis ke aktivitas kultural; (3) Peradaban selalu bersifat
dinamis. Transisi ini mungkin terjadi secara komprehensif (totalitas); (4) Peradaban itu
spontan melalui pengaruh beberapa bersifat fana, namun dalam waktu yang
peradaban yang telah ada atau melalui panjang; (5) Peradaban itu tidak berpegang
disintegrasi dari satu peradaban atau lebih pada tatanan, penegakan keadilan,
dari generasi yang lebih tua. Toynbee kesejahteraan bersama, upaya-upaya
melihat pola dasar dalam terjadinya perdamaian, mengadakan pelbagai
peradaban itu sebagai suatu pola interaksi negosiasi, atau menetapkan “kebijakan-
yang disebutnya dengan “tantangan dan kebijakan’ yang biasa dilakukan oleh
tanggapan”. Tantangan dari lingkungan pemerintahan.25 Namun demikian,
alam dan social memancing tanggapan terbangunnya peradaban Islam itu
kreatif dalam suatu masyarakat, atau sesungguhnya berakar dari unsur inti yang
kelompok social, yang mendorong menurut Al-Faruqi disebut “Tauhid”.
masyarakat itu memasuki proses Unsur “Tauhid” itulah yang mendasari
23
peradaban. Sementara itu, konstruksi peradaban ala Muhammadiyah.
Koentjaraningrat, mengatakan, bahwa Rumusan tentang peradaban utama ala
istilah peradaban dapat disejajarkan dengan Muhammadiyah adalah “Keterpanggilan
kata asing civilization (bahasa Inggris). Muhammadiyah dalam pergumulan
Istilah itu biasanya dipakai untuk bagian- internasional dan dunia Islam untuk
bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan menjalankan peran global dalam
yang halus dan indah, seperti: kesenian, ilmu membangun tatanan dunia yang lebih damai,
pengetahuan, serta sopan santun dan system adil, maju, dan berkeadaban.
pergaulan yang kompleks dalam suatu Muhammadiyah menyadari pengaruh kuat
masyarakat dengan struktur yang kompleks globalisasi dan ekspansi neoliberal yang
pula. Sering juga istilah peradaban dipakai sangat mencekeram perkembangan
untuk menyebut suatu kebudayaan yang masyarakat dunia saat ini. Dalam
mempunyai sistem teknologi, seni perkembangan dunia yang sarat
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan permasalahan dan tantangan yang kompleks
ilmu pengetahuan yang maju dan di abad XXI itu, Muhammadiyah dituntut
kompleks.24 untuk terus aktif memainkan peran
Dari beberapa pendapat tentang kerisalahannya agat umat manusia sedunia
pengertian peradaban tersebut di atas, dapat tidak terseret pada kehancuran oleh
ditarik benang merah sebagai konklusi keganasan globalisasi dan neoliberal, pada
bahwa peradaban itu sesungguhnya saat yang sama dapat diarahkan menuju pada
memiliki beberapa ciri sebagai berikut: (1) keselamatan hidup yang lebih hakiki serta
Peradaban bisa didapatkan diantara pelbagai
beradaban, baik yang singular maupun
plural; (2) Peradaban merupakan identitas
23 25
Fritjof Capra, Titik Balik Peradaban, 2002, Zakiyuddin Baidhawy dan Azaki Khoirudin, Etika
Yogyakarta, Bentang Budaya, Halaman: 11 Muhammadiyah dan Spirit Peradaban, 2017,
24 Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, Halaman: 189-
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan
193
Pembangunan, 1985, Jakarta, Gramedia, Halaman:
10
26 28
MPKPPM, Manhaj Gerakan Muhammadiyah: Din Syamsuddin, Muhammadiyah Untuk Semua,
Ideologi Khittah dan Langkah, 2009, Yogyakarta, 2014, Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, Halaman:
Suara Muhammadiyah, Halaman: 251. 101.
27 29
Haedar Nasir, Muhammadiyah Abad kedua, 2011, Alpha Amirrachman, Andar Nubowo, Azaki
Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, Halaman: 217. Khoirudin, Islam Berkemajuan Untuk Peradaban
Dunia, 2017, Bandung, Mizan, Halaman: 227.
30
Alpha Amirrachman, Andar Nubowo, Azaki
Khoirudin, Islam Berkemajuan Untuk Peradaban
Dunia, 2017, Bandung, Mizan, Halaman: 231-232.
31
Alpha Amirrachman, Andar Nubowo, Azaki
Khoirudin, Islam Berkemajuan Untuk Peradaban
Dunia, 2017, Bandung, Mizan, Halaman: 292-301.
32
Alpha Amirrachman, Andar Nubowo, Azaki
Khoirudin, Islam Berkemajuan Untuk Peradaban
Dunia, 2017, Bandung, Mizan, Halaman: 307-308.
33
Alpha Amirrachman, Andar Nubowo, Azaki
Khoirudin, Islam Berkemajuan Untuk Peradaban
Dunia, 2017, Bandung, Mizan, Halaman: 309.