Anda di halaman 1dari 3

RSUD SKRINING PENERIMAAN PASIEN RESIKO ATAU TERPAPAR

GENTENG PENYAKIT VIRUS CORONA DI RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/Bid.Yan/V/2020 0 1/2

Ditetapkan
Plt.Direktur RSUD GENTENG
STANDAR
PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
16/03/2020
( SPO )
dr. KURNIYANTO
Pembina
NIP. 19680129 200212 1001

PENGERTIAN Tata cara dalam melakukan skrining pada pasien resiko atau
terpapar penyakit virus corona
1. Menentukan kriteria pasien yang dapat dirawat, dipindahkan
atau dirujuk di rumah sakit
TUJUAN
2. Mengidentifikasi pasien resiko atau terpapar penyakit Virus
Corona

1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Genteng No.

KEBIJAKAN 445/ /KEP/429.402/2018 tentang Kebijakan Pelayanan


Pencegahan, Pengendalian dan Pengobatan pada pasien
resiko atau terpapar penyakit Virus Corona
Rawat Jalan
1. Skrining pasien dapat dilakukan oleh petugas atau satpam
2. Ketika pasien datang ke pendaftaran Rawat Jalan petugas
bertanya atau membaca surat rujukan dan melakukan
PROSEDUR
anamnese kepada pasien dengan keluhan demam, batuk,
flu, nyeri tenggorokan, sesak dan menanyakan riwayat
perjalanan luar negeri ( yang terkena dampak penyakit
corona).
RSUD SKRINING PENERIMAAN PASIEN RESIKO ATAU TERPAPAR
GENTENG PENYAKIT VIRUS CORONA DI RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/Bid.Yan/V/2020 0 2/2

Ditetapkan
Plt.Direktur RSUD GENTENG
STANDAR
PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL
16/03/2020
( SPO )
dr. KURNIYANTO
Pembina Tk.I
NIP. 19620101 198812 1 002

PROSEDUR Rawat Jalan


3. Selanjutnya edukasi pasien untuk mengenakan masker yang
telah disediakan sesuai dengan ketersediaan Rumah Sakit
dengan ketentuan bahwa masker digunakan untuk menutup
daerah hidung, mulut dan daerah dagu.
4. Edukasi pasien agar tidak boleh melepas selama berada
dikawasan Rumah Sakit.
5. Bila ada faktor resiko maka pasien diarahkan ke ruang
khusus screening di antar oleh petugas ( petugas dan pasien
memakai masker) dan bila tidak ada fakto resiko maka
diarahkan ke pendaftaran dan kemudian duduk di ruang
tunggu menunggu panggilan petugas poli.
6. Pasien dengan faktor resiko kemudian dilakukan asesmen
lanjutan dengan menggunakan ( form quesioner dan ceklist
yang sudah baku ) oleh dokter spesialist atau perawat, serta
dilakukan pemeriksaan darah dan foto rongent.
7. Bila hasil foto thoraks negatif maka pasien dikategorikan
orang dalam pemantauan (ODP), edukasi pasien untuk
isolasi di rumah ( 14 hari ) dalam pemantauan PKM serta
pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
8. Bila hasil foto thoraks pneumonia positif maka pasien
dikategorikan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
9. Petugas melaporkan pasien ke Dinas Kesehatan Kabupaten
10. Petugas dan sopir dengan menggunakan pakaian lengkap
beserta ambulance khusus mengantar pasien ke ruangan
isolasi yang sudah dipersiapkan.
11. Perawat menerima pasien dengan menggunakan APD
lengkap.
12. Pengambilan spesimen untuk dilakukan pemeriksaan
lanjutan

Dokter spesialis paru, Petugas secreening, satpam, pendaftaran,


Unit terkait
laboratorium, radiologi, ruang isolasi, apotik

Anda mungkin juga menyukai