Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kerja Praktek

BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK

II.1. LATAR BELAKANG PROYEK

Gedung ruko merupakan tempat untuk melaksanakan aktivitas perekonomian.


Pekerjaan dalam perkantoran yang utama adalah dalam kegiatan penanganan informasi dan
kegiatan manajemen maupun pengambilan keputusan berdasarkan informasi tersebut. Hal
tersebut akan mengakibatkan terjadinya variasi ukuran kantor berdasarkan manajemen,
struktur organisasi dan teknologinya. Oleh karena itu dalam merencanakan gedung ruko yang
digunakan sebagai perkantoran perlu perencanaan yang matang ditinjau dari segi keamanan,
biaya, kegunaan, bentuk, arsitektur, struktur maupun jasa yang tersedia.
Umumnya ruang kerja gedung ruko perkantoran tidak berpindah-pindah karena telah
dilengkapi ruang-ruang fasilitas penunjang seperti untuk ruang arsip, ruang rapat dan aktivitas
penunjang lainnya. Sehingga keamanan dan kenyamanan perlu diperhatikan. Perencanaan
gedung ruko perkantoran 5 lantai ini dibuat karena perkembangan kota Pontianak yang
semakin cepat, sehingga dibutuhkan ruang kerja yang memadai. Sementara itu kebutuhan
akan ruang kerja semakin banyak yang tidak diimbangi dengan lahan yang tersedia di kota
Pontianak, sehingga mengakibatkan perlunya direncanakan tata ruang kerja secara vertikal
guna melaksanakan kegiatan aktivitas perekonomian di kota Pontianak.
Berdasarkan fenomena diatas, maka perencana ingin merencanakan gedung perkantoran 5
lantai dengan 1 rooftop di kota Pontianak.

7
Laporan Kerja Praktek

II.2. LOKASI PROYEK

II.2.1. Letak secara Geofrafis

Proyek pembangunan ruko lima lantai, Pontianak Kota. Secara astronomi


terletak pada titik koordinat 0°01’19.12” LS dan 109°19’46.20” BT.

Dapat dilihat pada peta berikut:

Secara geografis, letak proyek pembangunan ruko lima lantai berbatasan dengan
beberapa wilayah berikut :

a. Sebelah Utara : Kawasan Jalan Slt. Abdurrahman


b. Sebelah Timur : Kawasan Jalan Irian
c. Sebelah Selatan : Kawasan Jalan Maluku
d. Sebelah Barat : Kawasan Gang Keluarga

7
Laporan Kerja Praktek

II.3. DATA PROYEK


II.3.1. Data Umum
Adapun data umum proyek pembangunan gedung kelas baru Yayasan
Pendidikan Islam Bawari adalah sebagai berikut:

Nama Proyek : Pembangunan Roku Lima Lantai


Anggaran Biaya :-
Lokasi Proyek : Jl. Sulawesi, Pontianak Kota
Pemilik Proyek : Citra Karya Lestari
Kontraktor : Hendro
Luas Bangunan : 792 m2
II.3.1. Data Teknis
Gambaran data teknis terkait proyek pembangunan gedung kelas baru Yayasan
Pendidikan Islam Bawari adalah sebagai berikut:
1. Luas lahan : ± 820 m2
2. Luas bangunan : 792 m2
3. Struktur bangunan : - Pondasi : plat
- Rangka struktur : beton bertulang
- Dinding : batako

Adapun rincian spesifikasi teknis untuk tiap lantai adalah sebagai berikut:
a. Lantai 1
 Luas area : 792 m2
 Elevasi lantai : + 0.00 m
 Fungsi bangunan : ruang parkir dan staff
b. Lantai 2
 Luas area : 792 m2
 Elevasi lantai : + 4.50 m
 Fungsi bangunan : ruang seles dan pertemuan
c. Lantai 3
 Luas area : 792 m2
 Elevasi lantai : + 8.50 m
 Fungsi bangunan : ruang seles dan olahraga

7
Laporan Kerja Praktek

d. Lantai 4
 Luas area : 792 m2
 Elevasi lantai : + 12.50 m
 Fungsi bangunan : ruang pertemuan
e. Lantai 5
 Luas area : 396 m2
 Elevasi lantai : + 16.60 m
 Fungsi bangunan : ruang restoran dan santai

II.4. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Dalam pembangunan suatu proyek senantiasa melibatkan beberapa pihak dimana pihak
yang satu dengan yang lainnya sangat erat hubungannya dan harus dapat bekerja sama,
sehingga nantinya tujuan dan hasil yang hendak dicapai akan dapat terealisasi.
Koordinasi yang baik dari berbagai pihak yang terlibat merupakan kunci utama untuk
meraih kesuksesan sesuai dengan tujuannya.

Adapun pihak-pihak yang terkkait dalam pelaksanaan proyek antara lain:

1. Pemilik Proyek (Owner)


Pemilik proyek (owner) adalah orang atau badan baik instansi pemerintah maupun
swasta yang mempunyai keinginan untuk memiliki bangunan. Pemilik proyek
merupakan pemegang anggaran yang mempunyai kesanggupan menyediakan dana
yang cukup untuk merealisasikan suatu proyek. Dalam proyek ini, pemilik proyek
adalah Yayasan Islam Bawari
2. Konsultan Perencana
Yaitu suatu tim ahli yang menerima pekerjaan perencanaan dari pemilik proyek.
Tim ini meliputi ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti teknik sipil, arsitektur,
listrik, geologi dan lain sebagainya. Perencana bertanggung jawab atas hasil
hitungan perencanaan yang dikerjakannya. Konsultan perencana berfungsi
membantu pimpinan proyek untuk melaksanakan pengadaan dokumen perencanaan,
dokumen perencana, dokumen lelang, dokumen pelaksanaan dan memberi
penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan serta terhadap persoalan perancangan
yang timbul selama konstruksi. Konsultan perencana bertanggung jawab secara
7
Laporan Kerja Praktek

konstruktual kepada pimpinan proyek, atas hasil perhitungan perencanaan yang


dikerjakan. Tindakan yang dilakukan konsultan perencana setelah menerima
pekerjaan dari pemilik proyek antara lain :
a. Mengetahui tujuan dan fungsi proyek yang direncanakan
b. Melihat lokasi pekerjaan dan mengadakan pengukuran yang diperlukan
c. Melihat syarat dan ketentuan dari instansi Pemerintah terkait
d. Melihat kondisi tanah dasar dan kalau perlu mengadakan tes laboratorium
e. Mengetahui data-data lain yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaannya.

Dalam proyek ini, pihak konsultan perencana adalah Dian Saputra, S.T.

3. Konsultan Pengawas
Adalah orang atau badan usaha yang diberi tugas atau ditunjuk pengguna jasa untuk
membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan, khususnya dalam bidang
pengawasan/pengendalian pelaksanaan proyek agar sesuai dengan perencanaannya
mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan tersebut.
Adapun hak dan kewajiban konsultan pengawas diantaranya:

a. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan


b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan
pekerjaan
c. Mengawasi dan menguji kualitas/mutu bahan-bahan bangunan
d. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan dan mengatur pembayaran anggaran
(termijn)
e. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi
antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar
f. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari
pembengkakan biaya
g. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai
hasil akhir yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan
yang telah ditetapkan
h. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlak
i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan)
j. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau berkurangnya
pekerjaan
Dalam proyek ini, yang bertindak sebagai konsultan pengawas adalah Hendro.

7
Laporan Kerja Praktek

4. Kontraktor

Yaitu suatu badan usaha atau perusahaan yang telah lulus prakualifikasi dari
pemerintahan setempat dan sanggup mentaati peraturan yang telah dibuat oleh
pemilik proyek serta mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan proyek tersebut
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Kesuksesan suatu proyek sangat ditentukan
dan sangat tergantung dari pelaksana pekerjaan yang dituntut untuk bekerja secara
profesional.

Kewajiban dan tanggung jawab pihak kontraktor antara lain:

a. Sesuai dengan ketentuan dokumen kontrak, kontraktor harus melaksanakan,


menyelesaikan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, penuh perhatian dan
ketelitian.
b. kontraktor harus mengerahkan semua keperluan tenaga kerja, bahan dan lain-
lain dimana hal tersebut memenuhi persyaratan yang telah tercantum di dalam
dokumen kontrak, maupun persyaratan yang wajar dan perlu untuk disimpulkan
dalam dokumen kontrak.
Kontraktor dalam poyek ini adalah Hendro

Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Ruko Lima Lantai Pontianak

OWNER
CV.CITRA KARYA
LESTARI

KONSULTAN
KONTRAKTOR
PERENCANA
HENDRO
DIAN SAPUTRA, S.T.

Anda mungkin juga menyukai