Anda di halaman 1dari 6

Journal of New Energies and Manufacturing (JONEM)

Vol. 1, No. 1, Desember 2020, pp. xx~xx


ISSN: ____________, DOI: ____________ 1

MODIFIKASI INCINERATOR TYPE KONTINYU SLI-05


DI BANDARA SOEKARNO-HATTA

Adam Maret Vaura


2
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Mercu Buana, Indonesia

Article Info ABSTRACT


Article history Meningkatnya jumlah penumpang pengguna jasa penerbangan terutama di
Bandara Soekarno-Hatta mempengaruhi volume sampah yang terus
Received Jun 9, 2018 meningkat.Untuk mengendalikan peningkatan volume sampah yang
Revised Nov 20, 2019 menintgkat di lingkungan Bandara Soekarno-Hatta salah satu metode
Accepted Des 11, 2020 diantaranya metode gasifikasi dengan menggunakan incinerator,sehingga
mampu mereduksi sampah dari kegiatan penerbangan maupun
perkantoran.Untuk saat ini incinerator yang dimiliki oleh Bandara Soekarno-
Keywords hatta memiliki kekurang yaitu dari segi ruang bakar utama kurang
maksimal,cerobong asap yang dimiliki saat ini terlalu kecil,proses muat
Penumpang sampah / loading serta pembuangan hasil pembakaran / unloading sering
Sampah terganggu,kemudian filtrasi asap hasil pembakaran kurang maksimal.Untuk
Incinerator memaksimalkan incinerator saat ini perlu adanya beberapa perubahan
ataupun tambahan alat untuk memodifikasi incinerator tersebut sehingga,
Modifikasi
incinerator yang telah dimodifikasi dapat bekerja secara maksimal dan aman
digunakan bagi operator.

Corresponding Author :
Adam Maret Vaura,
Jurusan Teknik Mesin,
Universitas Mercu Buana,
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kembangan, Jakarta Barat 11650, Indonesia
Email: damzvaura@gmail.com

1. PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia, mobilitas yang tinggi sangat diperlukan
untuk terus mendukung naiknya kualitas dan derajat hidup manusia. Hal ini tak lepas dari peranan alat
transportasi sebagai ujung tombak lalu lintas perjalanan. Angkutan Udara, khususnya, sebagai alat
transportasi lintas internasional, telah menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian baik untuk
tujuan bisnis maupun wisata.
Dengan banyaknya pengguna jasa Bandar Udara di Soekarno-Hatta maka jumlah produksi sampah juga
meningkat di bandar udara juga meningkat akibatnya mempengaruhi kuantitas sampah yang masuk ke
wilayah pengelolaan sampah / Garbage Plant Bandara Soekarno-Hatta. Sampah merupakan semua jenis
bahan buangan baik yang berasal dari manusia atau binatang yang biasanya berbentuk padat, umumnya
bahan-bahan tersebut dibuang karena dirasakan oleh pemiliknya sebagai barang yang tidak berharga,
tidak bernilai, dan tidak diinginkan (Soma, 2010).
Salah satu solusi penanganan sampah dengan sistem pembakaran yang aman adalah dengan
menggunakan incinerator.Patrick (1980) dalam Arif Budiman (2001) menyatakan bahwa incinerator
adalah alat yang digunakan untuk proses pembakaran sampah. Alat ini berfungsi untuk merubah bentuk
sampah menjadi lebih kecil dan praktis serta menghasilkan sisa pembakaran yang sterill sehingga dapat
dibuang langsung ke tanah. Incinerator adalah tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat, yang
ISSN: _____________
mengkonversi materi padat (sampah) menjadi materi gas, dan abu, (bottom ash dan fly ash). Suhu yang
dihasilkan pada proses pembakaran dalam incinerator dapat mencapai 815-1095⁰C (Pichtel, 2005).
Incinerator dengan menghasilkan panas yang lebih tinggi menyebabkan proses pembakaran sampah
yang dilakukan akan berjalan optimal. Saat ini proses pemasukan dan proses pembuangan abu dari ruang
incinerator dan hasil pembakaran tidak merata, pemanfaatan energi di ruang pengendap zat padat asap
belum maksimal, dan penempatan lubang udara hasil pembakaran yang kurang tepat. Oleh karena itu,
perlu dilakukan modifikasi agar menjadi lebih baik.

2. METODE DAN BAHAN


Modifikasi model dan desain alat pembakar sampah (incenerator) dilakukan di Gedung 746 Garbage
Plant Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta. Modifikasi model dan desain alat ini akan dilakukan
pada bulan Mei 2018 sampai dengan bulan Agustus 2018. Penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu
penelitian pendahuluan, kemudian akan dilakukan perancangan pembuatan alat, serta pengujian sistem
kerja incenerator tersebut.
Penentuan rancangan struktural dari bagian-bagian alat incenerator tipe continue tersebut, adalah sebagai
berikut:
Ruang Bakar Utama
Setiap harinya sampah yang dibakar pada incinerator kurang lebih 28 m3. Proses pembakaran
berlangsung selama 7 jam operasi. Dengan demikian jika dalam berat kemampuan incinerator 500
kg/jam.Maka setiap m3 kurang lebih = 125 kg.
Cerobong asap
Cerobong asap yang digunakan memiliki ukuran berbeda dari konstruksi cerobong sebelumnya, yang
mana cerobong yang dibuat memiliki konstruksi berupa silinder dalam ukuran diameter 1000 mm x tinggi
9600 mm.
Lubang udara
Lubang udara merupakan salah satu bagian terpenting dari alat incinerator, lubang udara ini sangat
membantu dalam hal pemberian udara yang mengandung oksigen untuk membantu proses pembakaran
yang terjadi di ruang pembakaran. Perhitungan lubang udara ini dapat didekati dengan menghitung
kebutuhan udara untuk proses pembakaran dengan jumlah C sebesar 15-30% dan H sebesar 2-5 %
(Pichtel, 2005).
Wmin = 100/21 x [(1.96 x C) + (5.85 x H)]
Wmin = 100/21 x [(1.96 x 0.3) + (5.85 x 0.05)] = 4.1928 m3/kg
Laju pembakaran sampah (Bbt) = berat sampah / waktu pembakaran = 500 kg/jam
Kemudian dihitung debit udara yang dibutuhkan untuk proses pembakaran yaitu
Debit udara yang dibutuhkan (Qud) = Wmin x Bbt
= 4.1928 x 500 m3/jam
= 2, 096.4 m3/jam
= 0.582 m3/detik
Menurut Abdullah et al. (1998) debit udara pada proses perancangan untuk pembakaran perlu
penambahan kelebihan udara sebesar 40% dari total debit udara yang dibutuhkan secara teoritis sehingga
Debit udara perancangan (Q) = Qud (1 + 40%)
= 0.582 (1 + 40%)
= 0.8148 m3/detik
Luas lubang cerobong asap (A)
A =πr^2
= 3.14 x (0.5 m)²
= 0.785 m2
Debit gas cerobong (Q) = c x A x [(2 x g x h) x ((Ti-To)/Ti)]1/2
= 0.3 x 0.785 m2x [(2 x 9.81 x 9.6) x ((1200-900) / 900)]1/2
= 0.2355 x 188.352 x 0.222
= 9.847 m3/detik
Kecepatan Udara (v) = Q / A
= 9.847 / 0.785
= 12.54 m / detik
Dengan perhitungan kecepatan udara sebesar 12.54 m/detik, maka luas lubang udara sebesar
Luas lubang udara (A) = Q / v
= 0.785: 12.54
= 0.062 m2
Maka diameter lubang udara = 0.14 m

JONEM, Vol. _, No. _, Desember 2020: xx - xx


JONEM ISSN: ________

Karena, lubang udara yang dirancang memiliki diameter lubang udara sebesar 2, 54 cm, maka jumlah
lubang udara yang dibentuk sebanyak 55.11 atau 56 buah, dengan persebaran lubang udara 12 buah sisi
kiri, 12 buah sisi kanan, dan 32 buah sisi alas di ruang pembakaran. Lubang udara yang dirancang ini
diharapkan agar udara yang masuk melewati lubang udara ini dapat maksimal untuk membantu proses
pembakaran.

Gambar 1: Incinerator Awal Sebelum Modifikasi

Gambar 2. Rencana Kerja Incinerator Modifikasi

Adam; JONEM
ISSN: _____________
3. HASIL DAN DISKUSI
Incinerator hasil rancangan modifikasi yang dibuat merupakan hasil penyelesaian dari berbagai macam
kekurangan yang terdapat pada rancangan incinerator sebelumnya. Beberapa kekurangan yang terdapat pada
incinerator sebelumnya yaitu proses muat sampah atau loading sampah, tidak adanya filtrasi udara hasil
pembakaran, kemudian laju pembakaran kurang maksimal. Berdasarkan data pada Tabel 4.1, dapat dilihat
beberapa perubahan kinerja dibandingkan dengan incinerator awal. Kapasitas yang terdapat pada incinerator
modifikasi meningkatkan volume pembakaran kurang lebih 553 kg/jam, dibandingkan dengan incinerator
sebelumnya dengan volume pembakaran sebesar 553 kg/jam, dimana dalam pembuatan incinerator tersebut
disesuaikan dengan jenis sampah yang digunakan. Sampah yang digunakan tersebut berasal dari sampah
perkantoran yang memiliki volume pembuangan lebih sedikit dibandingkan dengan sampah pesawat dan
tenan yang digunakan pada incinerator awal. Selain itu, memaksimalkan ruang bakar incinerator tersebut
dilakukan agar pada proses pembakaran sampah tersebut lebih cepat dibandingkan dengan sebelumnya. Ini
karena kandungan kadar air yang dimiliki oleh sampah yang digunakan lebih sedikit, sehingga energi panas
yang digunakan untuk menguapkan kandungan air pada sampah tersebut tidak terlalu lama supaya lebih
terarah pada proses pembakaran sampah sampai habis,dapat dilihat pada tabel perbandingan dibawah :

Tabel 1 : Perbandingan kinerja incinerator awal dengan incinerator modifikasi

No. Parameter Pengujian Incinerator Incinerator Modifikasi (Rancangan


Adam,2020)
1. Kapasitas Alat 500 kg/jam 553 kg/jam
2. Kadar Air Sampah 10 % - 15 % 10 % - 15 %
3. Waktu Pembakaran 60 menit – 80 35 menit – 60 menit
menit
4. Laju Pembakaran 500 kg/jam 500 kg/jam – 553 kg/jam
5. Hasil Pembakaran 7% - 7.5% 6% - 6.3%
6. Kecepatan Udara 10.105 m/detik 12.54 m / detik
7. Warna Asap Putih Berwarna Putih Tak Berwarna
8. Bau Asap Ada Tidak Ada
9. Zat Terbang Padat Ada Tidak Ada
Asap
10. Suhu:
Ruang Bakar Atas 800⁰C -1200 ⁰C 644⁰C – 1200⁰C
Ruang Bakar Bawah 800⁰C -1000⁰C 644⁰C – 1000⁰C
Dinding luar 123⁰C – 242⁰C 34.8⁰C – 44.5⁰C
Cerobong Pipa 210⁰C – 317⁰C 77⁰C – 107⁰C

4. KESIMPULAN

Hasil rancang bangun dan pegujian incinerator modifikasi dari incinerator tipe SLI-05 rancangan Adam
(2020) dapat disimpulkan bahwa:
1. Incinerator modifikasi yang dirancang terdiri dari 5 bagian modifikasi dari incinerator tipe SLI-05
sebelumnya yaitu ruang bakar, cerobong asap, lubang udara, dan 3 bagian tambahan yaitu ruang
pengumpan (hopper), ruang abu, dan penambahan wet scrubber umtuk filtrasi asap hasil pembakaran.
2. Hasil uji kinerja incinerator modifikasi menghasilkan suhu pembakaran sebesar 689.6⁰C, dibandingkan
pada incinerator awal sebesar 748⁰C. Untuk laju pembakaran pada incinerator modifikasi sebesar rata-
rata 553,57 kg/jam, dan pada incinerator awal dibawah 500 kg/jam.
3. Suhu pembakaran yang terjadi di dalam ruang pembakaran sudah maksimal dibandingkan dengan
rancangan incinerator tipe SLI-05 sebelumnya, ini diakibatkan penempatan lubang udara yang lebih
terarah, karena pada incinerator sebelumnya letak lubang udara tidak bervariasi dibandingkan dengan
letak lubang udara setelah dimodifikasi.
4. Sisi safety factor pada incinerator modifikasi cukup aman jika operator dalam pengoperasian incinerator
menggunakan alat keselamatan,sehingga operator memerlukan peralatan keselamatan agar operator dapat
merasa aman, nyaman, dan selamat dalam proses operasi incinerator tersebut.

JONEM, Vol. _, No. _, Desember 2020: xx - xx


JONEM ISSN: ________

5. Tingkat efektifitas incinerator yang digunakan cukup efektif, ini dapat dibuktikan dengan proses
pembakaran sampah yang optimal meskipun masih menghasilkan sisa-sisa pembakaran yang sedikit di
sisi-sisi bagian sudut incinerator. Proses pembakaran yang dilakukan juga memiliki waktu pembakaran
yang cepat, ini diakibatkan kandungan air dari sampah yang dibakar sangat rendah, sehingga proses
pembakaran yang dilakukan dengan incinerator ini dikatakan efisien.
6. Proses loading dan unloading pada incinerator modifikasi mampu membuat operator mudah dalam
mengoperasikan incinerator tersebut. Pada proses loading operator dapat memasukkan sampah melalui
ruang pengumpan (hopper), sedangkan apabila operator ingin membuang sisa- sisa hasil pembakaran,
operator dapat melalui ruang abu. Proses loading dan unloading ini juga tidak akan mengganggu proses
pembakaran yang sedang berlangsung pada ruang pembakaran.

PENGHARGAAN
Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini juga, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih atas
bantuan, dan bimbingan kepada :
1. Bapak Dr. NANANG RUHYAT, MT. selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan arahan yang
telah diberkan kepada penulis.
2. Bapak ANDI FIRDAUS SUDARMA, ST., M.Sc. & Ir. Dadang Suhendra P, MT selaku dosen
penguji yang telah memberikan saran, kritik, serta arahan kepada penulis dalam melakukan
penulisan makalah.
3. Ayah,Ibu, dan adik tercinta atas segala doa, motivasi, dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
4. Bapak ALIEF AVICENNA LUTHFIE, ST., M.Eng yang telah banyak memeberikan bantuan dan
saran kepada penulis selaku coordinator tugas akhir.
5. Teman-teman teknik sanitasi PT Angkasa Pura II yang telah membantu dan memberikan saran
kepada penulis selama penelitian dan penulisan makalah Journal of New Energies and
Manufacturing (JONEM).

DAFTAR PUSTAKA
[1] Perry, R., & Green, D. (1998). Perry's Chemical Engineers Handbook (eds). Singapore: McGraw-Hill Book Co.
[2] Abdullah, I., Manik, Y., Barita, B., Jufrizal, J., Supriatno, S., & Eswanto, E. (2019). Desain Insinerator
Menggunakan Bahan Bakar Cangkang Kelapa Sawit. Jurnal Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi, 2(1), 34-
43.J.
[3] Soma,Soekmana. 2010. Pengantar Ilmu Teknik Lingkungan Seri : Pengelolaan Sampah Perkotaan. IPB
Press.Bogor
[4] Fadly, N. (2014). MENENTUKAN KONSENTRASI NaOH SEBAGAI PENYERAP CO2 DARI PROSES
PEMBAKARAN LIMBAH INFEKSIUS DIDALAM INCINERATOR METODE PRIMARY AND SECONDARY
CHAMBER. Palembang, Sumatera Selatan: Politeknik Negeri Sriwijaya.
[5] Taylor.2003. 3 Best practices for incineration. CRC Press. New York
[6] Fiqri, S. (2019). PERAWATAN DAN PERBAIKAN INCINERATOR UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN DI
LAUT. PT. JANATA MARINA INDAH.
[7] Leoni, Y., Selintung, M., & Rahim, I. (2013). Studi Pengelolaan Sampah Bandara Hasanuddin. Makassar:
Universitas Hasanuddin.
[8] PS, T. (2008). Penanganan dan pengolahan sampah. Penebar Swadaya Grup.
[9] Puspa, B. (2017). Kajian Konsep Pengelolaan Sampah yang Terintegrasi untuk Mendukung Pengelolaan Sampah
yang Berkelanjutan di Kota Pekanbaru. Pekanbaru: Fakultas Teknik Unpas
[10] Pichel John.2005. Waste Management Practices Municipal,Hasardous, and Industries.CRC Press. New York
[11] Lienhard IV John H, Lienhard V John H.2011. A Heat Transfer Textbook.Philogiston Press. Massaclucetts.
[12] Trisaksono. 2002.Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Menggunakan Teknologi Incenerator. Jurnal Teknologi
Lingkungan.Surabaya
[13] Murarka I.P. 1987. Solid Waste Disposal and Rense. Volume I. CRC Press.Florida
[14] McCabe Warren L et al.2005. Unit Operation of Chemical Engineering. 7th edition. McGraw-Hill Singapore
[15] Chengel,Yunus A.2003. Heat Transfer. 2nd edition. McGraw-Hill. New York.

Adam; JONEM
ISSN: _____________
BIODATA PENULIS
NAMA ADAM MARET VAURA
NO. IDENTITAS DIRI 1219053103920005
TEMPAT, TANGGAL KISARAN, 31 MARET 1992
LAHIR
AGAMA ISLAM
ALAMAT PRUMAHAN PESONA LEBAK WANGI 2 BLOK
B7/3 SEPATAN TIMUR KAB.TANGERANG
NO. TELP / HP 087808003797

JONEM, Vol. _, No. _, Desember 2020: xx - xx

Anda mungkin juga menyukai