Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MAKALAH AKTUARIA

“ANUITAS”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
ANGGITA SEPTIAWATI (F1A118011)
MUH. ARDIAN SABANA (F1A118024)
NURUL NAHDAHFAJRIANI MANSYUR (F1A118029)
DIAN HASANAH (F1A118040)
A. NOOR ASYIKIN (F1A118060)
UCHY MARGAHAYU (F1A118062)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Anuitas” dengan baik. Shalawat
dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta Nabi Muhammad
Shallalahu alaihi Wassalam dan keluarga serta para sahabatnya.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya
kepada dosen pembimbing selaku penangung jawab mata kuliah Aktuaria yang
telah memberikan tugas makalah ini, sehingga dengan rampungnya makalah ini
dapat menambah wawasan kami selaku penulis maupun pembaca.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini
lebih baik kedepannya.Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah pengetahuan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kendari, 26 Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR ……………………………...………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……….………...……..…………………..…......... 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
1.3 Tujuan …………..…………………………...…………..……........ 2
1.4 Manfaat …………..……………………………...……………........ 2
1.5 Metode Penelitian …………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anuitas dan Jenis-Jenisnya …………………………… 4
2.2 Perbedaan Asuransi Jiwa dan Anuitas .…………………………… 6
2.3 Anuitas Hidup …………………………………………………….. 7
2.4 Macam-Macam Anuitas Hidup …………………………………… 7
2.5 Contoh Kasus ………………………………………….................. 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...…….………..……………..……..………………… 16
3.2 Saran …….....…………..…..………………………..…...……...... 17
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aktuaria merupakan bagian dari ilmu matematika tentang
asuransi.Aktuaria berkembang pada akhir abad ke-17 di daratan Eropa.
Perkembangan aktuaria seiring dengan meningkatnya permintaan untuk jangka
panjang jaminan asuransi seperti asuransi jiwa dan tunjangan hari tua (dana
pensiun). Perkembangan ini tidak lepas dari pendefinisian premi yang dibayar dan
pendefinisian manfaat yang akan diperoleh di waktu yang akan dating (masa
depan). Untuk pendefinisian premi ada unsur yang paling penting dalam
membentuk premi yaitu anuitas hidup.
Pada umumnya anuitas adalah suatu pembayaran dalam jumlah tertentu
yang dilakukan setiap selang waktu dan jangka waktu tertentu secara
berkelanjutan. Anuitas ini sering disebut dengan anuitas pasti karena tidak
bergantung dengan faktor-faktor yang lain, selain tingkat suku bunga dan jangka
waktu pembayaran. Anuitas ini sering ditemui dalam sistem pembayaran di
perbankan dan lembaga keuangan lainnya, seperti pengembalian kredit kepada
bank atau institusi lainnya, pembayaran bunga bulanan oleh bank, dan
pembayaran-pembayaran lainnya.
Berbeda dengan anuitas pasti, pembayaran anuitas dalam aktuaria sering
disebut anuitas hidup.Anuitas hidup merupakan suatu pembayaran jumlah tertentu
yang dilakukan dalam selang waktu dan jangka waktu tertentu yang disertai
dengan faktor kelangsungan hidup (survival). Dengan kata lain, anuitas hidup
merupakan anuitas pasti yang disertai dengan factor usia hidup. Factor
kelangsungan hidup sangat diperhatikan dalam aktuaria, karena pembayaran dan
manfaat yang diberikan dalam asuransi jiwa atau dana pensiun berkaitan dengan
usia hidup seseorang (bergantung pada hidup atau meninggalnya seseorang).

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, rumusan masalah
dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan anuitas dan jenis-jenisnya?
2. Jelaskan perbedaan asuransi jiwa dan anuitas?
3. Jelaskan pengertian anuitas hidup?
4. Sebutkan macam-macam anuitas hidup?
5. Bagaimana contoh kasus dan penyelesaiannya pada anuitas hidup?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui mengenai anuitas dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui perbedaan asuransi jiwa dan anuitas.
3. Untuk mengetahui mengenai anuitas hidup.
4. Untuk mengetahui macam-macam anuitas hidup.
5. Untuk mengetahui contoh kasus dan penyelesaiannya pada anuitas hidup.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui mengenai anuitas dan jenis-jenisnya.
2. Dapat mengetahui perbedaan asuransi jiwa dan anuitas.
3. Dapat mengetahui mengenai anuitas hidup.
4. Dapat mengetahui macam-macam anuitas hidup.
5. Dapat mengetahui contoh kasus dan penyelesaiannya pada anuitas hidup.

1.5. Metode Penelitian


Dalam makalah ini, akan disajikan contoh kasus pada anuitas hidup yaitu
“Penentuan Besarnya Anuitas Hidup dengan Menggunakan Nilai Asumsi pada
Distribusi Sisa Usia”, menggunakan Suku Bunga Majemuk, Suku Bunga
Majemuk Kontinu, Nilai Tunai, dan Fungsi Survival sebagai metode dalam
penyelesaiannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Anuitas dan Jenis-Jenisnya


2.1.1. Pengertian Anuitas
Anuitas (Annuity) adalah suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan
secara cicilan yang pada umumnya sama besarnya serta dibayarkan setiap masa
tertentu dan masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian pokok pinjaman serta
bunganya.
2.1.2. Jenis-Jenis Anuitas
Pembayaran cicilan atas kredit atau pinjaman umumnya telah ditentukan
waktu yang sama setiap bulannya selama masa berlangsungnya kredit tersebut,
bisa di awal ataupun di akhir periode. Demikian pula dengan penerimaan imbalan
hasil investasi. Berkenaan dengan hal tersebut, anuitas dilihat dari waktu
pembayarannya dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Anuitas Biasa (Ordinary Annuity)
Anuitas biasa adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau penerimaan
berkala dalam jangka waktu tertentu terjadi di akhir periode.
1−( 1+i )−n
PV = [ i ] A

Dengan:
A=¿besar pembayaran/penerimaan setiap periode
n=¿jumlah periode
i=¿tingkat bunga per periode
Contoh:
Berapa nilai sekarang dari uang sejumlah Rp .100.000 yang akan diterima setiap 3
bulan selama satu tahun dengan tingkat bunga 2 % perbulan?
Diketahui: A=Rp.100 .000
i=2 % × 3=6 %
n=4
Ditanyakan: PV =?

3
Penyelesaian:
1−( 1+6 % )− 4
PV = [ 0,06 % ]
Rp .100.000

1−( 1,06 )−4


PV = [
0,06 ]
Rp .100 .000

PV =Rp .346.510,56

b. Anuitas Jatuh Tempo (Due Annuity)


Anuitas jatuh tempo adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau
penerimaan berkala dalam jangka waktu tertentu terjadi di awal periode.
1−( 1+i )−n +1
PV = [ i ]
+1 A

c. Anuitas Tangguhan (Deffered Annuity)


Anuitas tangguhan adalah jenis anuitas dimana pembayaran atau
penerimaan berkala dalam jangka waktu tertentu terjadi atau dilakukan setelah
beberapa periode berjalan, sehingga pembayaran atau penerimaannya
ditangguhkan.Contohnya, pembayaran bunga pinjaman dan bunga deposito.
1−( 1+i )−n

PV =PV 0=
PV m−1
=
[ i
A ]
(1+i)m−1 ( 1+ i )m −1
Dengan:
m=¿ jumlah periode penundaan
Contoh:
Hitunglah nilai sekarang dari arus kas masuk sebesar Rp .1.000 .000 setiap tahun
selama 4 kali yang dimulai setelah 5 tahun lagi dengan tingkat bunga 10 % p.a.
Diketahui: A=Rp.1 .000.000
i=10 %=0,1
n=4
m=5
Ditanyakan: PV =?

4
Penyelesaian:
PV m−1 PV 4
PV = m −1
=
( 1+ i ) ( 1+0,1 )4
1−( 1+10 % )−4

PV =PV 0=
PV m−1
=
[ 10 % ]Rp.1 .000 .000

(1+i)m−1 ( 1+10 % )5−1


1−( 1+0,1 )−4

PV =
[ 0,1 ]
Rp.1 .000 .000

( 1,1 )4
PV =Rp .2.165 .060,75

d. Anuitas Langsung (Immediate Annuity)


Anuitas langsung adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau
penerimaan berkala dalam jangka waktu tertentu terjadi atau dilakukan secara
langsung tanpa adanya penundaan periode. Jenis anuitas ini pada prinsipnya sama
dengan anuitas biasa karena pembayaran atau penerimaan yang terjadi bersifat
pasti. Contohnya, pembayaran kredit motor.

2.2. Perbedaan Asuransi Jiwa dan Anuitas


Berikut perbedaan asuransi jiwa dengan anuitas, yaitu:
Asuransi Jiwa Anuitas
Tujuannya memperkecil risiko, yaitu Tujuannya untuk membentuk dana
risiko keuangan yang mungkin timbul. yang dapat digunakan di hari tua nanti.
Memberi jaminan bila seseorang Memberi jaminan bila seseorang
meninggal dunia sebelum saat tidak belum meninggal dunia pada saat
mampu mencari penghasilansudah tidak mampu mencari
(pensiun). penghasilan.
Makin lama orang yang bersangkutan
Makin lama tanggung hidup, makin
hidup, makin merugi penyelenggara
menguntungkan perusahaan asuransi
anuitas, sebab makin besar
(dapat menunda pembayaran kembali
pembayaran kepada yang
premi)
bersangkutan.
Tabel 1.Perbedaan Asuransi Jiwa dan Anuitas

5
2.3. Anuitas Hidup
Anuitas hidup adalah serangkaian pembayaran terus menerus atau pada
interval yang sama seperti bulan, kuartil, tahun yang dilakukan selama seseorang
tertentu masih hidup. Atau anuitas hidup adalah anuitas yang setiap
pembayarannya hanya akan dilakukan jika pemegang polis masih hidup atau
dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan jenis kontrak asuransinya.
Terdapat bebarapa jenis sistem pembayaran tersebut, diantaranya:
a. Anuitas seumur hidup (Whole Life Annuity)adalah serangkaian
pembayaran jumlah konstan ke penerima selama masih hidup.
b. Anuitas sementara n-tahun (n-year Temporary Annuity) adalah
serangkaian pembayaran untuk sejumlah n tahun dengan syarat seseorang
itu masih hidup.
c. Anuitas Ditunda
 Anuitas seumur hidup ditunda adalah serangkaian pembayaran yang
ditunda n tahun selama seumur hidup jika seseorang itu masih hidup.
 Anuitas hidup sementara yang ditunda adalah serangkaian pembayaran
yang n tahun selama paling lama m tahun jika seseorang itu masih hidup.

2.4. Macam-Macam Anuitas Hidup


Berdasarkan jenisnya anuitas hidup dibedakan menjadi dua yaitu anuitas
hidup kontinu dan anuitas hidup diskrit.
2.4.1. Anuitas Hidup Kontinu
Anuitas hidup kontinu adalah anuitas hidup dengan pembayaran sebesar 1
yang dilakukan secara kontinu sebesar 1 setiap tahun dengan jangka waktu
pembayaran selama n tahun.
2.4.2. Anuitas Hidup Diskrit
Anuitas hidup diskrit adalah anuitas hidup yang dibayar secra berkala tiap
tahun polis.Anuitas hidup diskrit menurut waktu pembayaran terbagi menjadi dua
yaitu segera (immediate) dan awal (due).Yang dimaksud dengan segera adalah
suatu rangkaian pembayaran, pembayaran pertama setahun dari sekarang, yang

6
kedua dua tahun dari sekarang, dan seterusnya.Dan yang dimaksud awal adalah
pembayaran pertama dilakukan sekarang dan pembayaran kedua dilakukan
setahun dari sekarang, dan seterusnya. Dan untuk perhitungan premi ini
digunakanlah anuitas hidup awal (due) karena biasanya premi dibayar di depan.

2.5. Contoh Kasus


Penentuan Besarnya Anuitas Hidup dengan Menggunakan Nilai Asumsi
pada Distribusi Sisa Usia
2.5.1. Metode Penelitian
1. Suku Bunga Majemuk
Berikut akan diuraikan prinsip dasar suku bunga majemuk. Misal P0
adalah modal awal, r adalah suku bunga nominal per tahun dan P(n) adalah
jumlah akumulasi dana setelahn tahun. Besarnya dana yang diperoleh setelah
setahun dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini.
P(1)=P0 +r P0
¿ P0 (1+r )
Setelah 2 tahun dana akan menjadi
P(2)=P(1)+rP(1)
¿ P0 (1+r )+r P 0 (1+ r)
¿ P0 (1+r )(1+r )
¿ P0 (1+r )2
Maka setelah n tahun kemudian, dananya menjadi
P(n)=P 0 (1+ r)n …( 1)
Dalam penerapan pada kehidupan sehari-hari, perhitungan suku bunga
dapat dilakukanbeberapa kali dalam satu periode. Berikut ini akan dilihat
pengaruh suku bunga apabila perhitungansuku bunga dilakukan beberapa kali
dalam satu periode. Misalkan dalam satu tahun waktu perhitungan yang dilakukan
dapat secara semesteran yaitu dua kali dalam setahun, bulanan atauharian.
Akibatnya persamaan (1) dapat diubah menjadi
kn
r
( )
Pk ( n )=P 0 1+
k
…(2)

7
Dengan
r =¿ tingkat suku bunga efektif pertahun
k =¿ frekuensi perhitungan suku bunga dalam satu tahun
n=¿ banyaknya tahun perhitungan
Untuk perhitungan suku bunga semesteran atau dua kali dalam setahun,
besarnya danayang diperoleh selama n tahun dengan menggunakan persamaan (2)
adalah sebagai berikut
2n
r
( )
P2 ( n )=P0 1+
2
Untuk perhitungan suku bunga bulanan atau dua belas kali dalam setahun,
diperoleh hasilnya adalah sebagai berikut
12n
r
(
P12 ( n )=P0 1+
12 )
Demikian juga untuk perhitungan harian, hasilnya adalah sebagai berikut
ini
365n
r
(
P365 ( n )=P0 1+
365 )
2. Suku Bunga Majemuk Kontinu
Selain perhitungan di atas, ada pula perhitungan suku bunga secara
kontinu. Denganmengasumsikan k menuju tak hingga, persamaan (2) menjadi
kn
r
k→∞
( )
P∞ ( n ) =P 0 lim 1+
k
¿ P0 exp(rn)
Misal tuliskan Pc (n)untuk menyatakan jumlah akumulasidana dengan
suku bunga majemuk kontinu.
Pc ( n )=Pc ern …( 3)
Berikut akan diperlihatkan beberapa contoh hasil perhitungan dana
akumulasi dengan beberapa macam tingkat suku bunga untuk dana awal sebesar
satu juta rupiah dan suku bunga efektif sebesar 10 %per tahun selama 10 tahun.
Tingkat Suku Bunga Banyak periode setahun (k ) Pk ( 10 ) (Rp)

8
Tahunan 1 2.593.742
Bulanan 12 2.707.041
Harian 365 2.717.910
Kontinu + ∞ 2.718.282
Tabel 2. Jumlah Akumulasi Dana pada P0=Rp 1 juta

Dari Tabel 2 terlihat bahwa semakin sering dana dibungakan dalam


setahun atau semakinbesar nilai k, makin besar juga nilai dana yang akhirnya
tercapai. Dapat dilihat juga untuk dana yangdibungakan dengan suku bunga
majemuk harian nilainya mendekati dana yang dibungakan secara kontinu dan
tentu saja dana yang dibungakan secara kontinu akan bernilai lebih besar.

3. Nilai Tunai (Present Value)


Nilai tunai atau present value adalah nilai uang di masa yang akan datang
dilihat pada saat sekarang. Untuk melihat besaran dari nilai tunai ini bisa
menggunakan persamaan (1). Jika dilihat dari persamaan tersebut, nilai tunai
adalah sama dengan besarnya modal di awal, sehingga dari persamaan tersebut
dapat dicari nilai dari P0yang telah dibungakan selama n tahun adalah sebagai
berikut
PV =P0=P (n) ( 1+r )−n …(4)
Pada kasus suku bunga majemuk yang kontinu nilai tunainya didapat
persamaan ( 3 ) .
P V =P0=P c (n) e−m …( 5)

4. Fungsi Survival
Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang fungsi survival yang nantinya
akanmempengaruhi besarnya anuitas hidup dari seseorang (Bowers et al. 1997).
Misalkan seorang yang baru lahir dinyatakan berusia 0 dan X menyatakan
usia kematiannya.X adalah sebuah variabel acak karena nilainya tidak dapat
dipastikan. Didefinisikan F x ( X )sebagai fungsi distribusi dari X , sehingga
berlaku:
F x ( X )=Pr ( X ≤ x ) ; x ≥ 0 …(6)
Selalu diasumsikan bahwa F x ( 0 )=0 yang berarti seorang yang baru lahir
diasumsikan tidak mungkin meninggal atau pasti hidup.Kemudian seorang yang

9
baru lahir tersebut akan dilihat peluang bersyaratnya bahwa dia akan meninggal
antara usia x tahun dan z tahun. Untuk kondisi ini sudah dipastikan bahwa dia
akanhidup sampai usia x tahun. Maka akan berlaku:
z Pr (x < X ≤ z ⌒ X > x )
(
Pr x< X ≤
X
>x ) ¿
Pr ( X > x )
P ( x< X ≤ z )
¿ r
1−Pr ( X ≤ x )
P ( X ≤ z )−Pr ( X ≤ x )
¿ r
1−P r ( X ≤ x )
Jika dikaitkan dengan persamaan (6), akan diperoleh bentuk sebagai
berikut:
z F ( z )−F x ( X )
(
Pr x< X ≤
X )
>x = x
1−F x ( X )
…( 7)
X adalah usia pada saat seseorang itu meninggal. Simbol ( x) digunakan
untuk mewakili seseorang yang hidup pada usiax tahun dan sisa usianya sebagai
T tahun. Dengan tujuan yang sama, maka simbol ( z ) digunakan untuk mewakili
seseorang yang hidup pada usia z tahun. Supaya lebih terlihat kaitan antara T dan
( x), seseorang berusia x tahun akan bertahan hidup selama T tahun kemudian,
biasanya dituliskan menjadi T ( x). Maka orang ini akan meninggal pada usia x +T
tahun.
Karena usia kematian tidak bisa diramalkan, maka T dianggap sebagai
variabel acak dengan fungsi distribusi peluangnya adalah
F T ( t )=P r (T ≤t ) ; t ≥ 0 …(8)
Dalam bidang aktuaria, fungsi distribusi untuk T ini biasa dituliskan
❑ ❑
dengan bentuk tq x . Simbol tq x dapat diinterpretasikan sebagai peluang seseorang
yang berusia x tahun akan meninggal di selang waktu t tahun kemudian. Dari
simbol ini, maka persamaan (8) dapat juga dituliskan menjadi
Pr ( T ≤ t ) =❑t q x …(9)
Terkadang sudut pandang dari beberapa kasus dapat melalui pendekatan

dari peluang hidupseseorang. Karena itu selain tq x dimunculkan juga notasi lain

yaitu t p x. Interpretasi dari simbol ini adalah peluang seseorang berusia x tahun
akan bertahan hidup selama t tahun yang akan datang.

10
Dapat dilihat kaitannya dengan peluang kematian seseorang adalah sebagai
berikut:

p x =1−❑tq x
t
¿ Pr ( T > t ) ; t ≥ 0 …( 10)

t p x dapat dituliskan juga dengan simbol ST (t).

2.5.2 Hasil dan Pembahasan


1. Kaitan antara Anuitas Hidup dengan Fungsi Survival
Misalkan sebuah perusahaan asuransi akan membayarkan uang
pertanggungan pada seorang nasabah yang saat ini berusia x tahun secara teratur
pada setiap periodenya sampai nasabah tersebut meninggal. Maka perusahaan
harus mempersiapkan sejumlah dana pada saat ini sehingga dana tersebut cukup
untuk menutupi kebutuhan. Pembayaran secara teratur inilah yang merupakan
salah satu contoh anuitas hidup,
karena anuitas tersebut berhenti jika nasabahnya sudah meninggal dunia.
Penentuan jumlah dana di awal ini tidak bisa begitu saja menggunakan persamaan
( 4) karena nilai tunai ini dipengaruhi juga oleh peluang hidup. Sudah dijelaskan di
atas bahwa peluang hidup atau mati seseorang bergantung pada sisa usianya, dan
sisa usia adalah peubah acak karena tidak bisa diramalkan nilainya.
Untuk memudahkan melihat hubungan antar variabelnya, akan digunakan
beberapa notasi dengan definisi masing-masingnya sebagai berikut: dimisalkan T
(tahun) adalah sisa usia dan Y (rupiah) adalah nilai tunai dari anuitas yang
dipengaruhi oleh T , ρ (dalam persen) adalah tingkat suku bunga yang kontinu
selama setahun dan c (rupiah) adalah besar uang pertanggungan tiap periode.
Maka nilai tunai dari jumlah cicilan sebesar c yang dibayarkan secara kontinu
(dari perusahaan asuransi kepada nasabah sampai meninggal) dengan mengacu
pada persamaan (5) adalah
T
Y =∫ c e− ρt dt
0
Dengan teknik pengintegralan, didapat hasil nilai tunai tersebut adalah
c
Y = ( 1−e− ρT ) …(11)
ρ

11
Terdapat dua masalah yang muncul.Masalah yang pertama berhubungan
dengan tingkatsuku bunga. Tingkat suku bunga di sini diasumsikan bernilai
konstan sedangkan pada faktanya tingkat suku bunga secara umum tidak akan
bernilai konstan. Asumsi ini diambil karenapermasalahan lebih difokuskan pada
pengaruh dari sisa usia. Masalah yang kedua berkaitan dengansisa usia T , karena
T adalah peubah acak seperti sudah disebutkan sebelumnya. Karena Y bergantung
pada T , akibatnya Y juga merupakan peubah acak.
Selanjutnya akan dijabarkan hubungan antara anuitas (fungsi distribusi
kumulatif Y ) dengan fungsi distribusi kumulatif F T (t). Peluang dari nilai tunai Y
lebih kecil dari suatu nilai peubah acak y

Pr ( Y ≤ y ) =P r ( cρ (1−e −ρT
)≤ y )
adalah
1 ρy
(
¿ Pr T ≤− ln 1−
ρ c ( ))
…( 12)

−1 ρy
Supaya lebih ringkas, dimisal m=
ρ
ln 1−
c ( )
, sehingga persamaan (12)

dapat ditulis menjadi


Pr (Y ≤ y)=T ≤ m …( 13)
Dari definisi fungsi distribusi kumulatif, persamaan (11) dapat dituliskan
menjadi
F Y ( y )=F T ( m)
¿ 1−ST ( m ) ,untuk ρy ≤ c
{
1 , untuk ρy> c
…(14)
Dari persamaan (14) dapat kita lihat bahwa peluang besarnya anuitas
bergantung pada peluang besarnya fungsi survival.

2. Simulasi Nilai T
T sebagai sisa usia seseorang berusia x adalah sebuah variabel acak. Nilai
T pada suatusaat tertentu tidak dapat ditentukan dengan pasti. Karena itu
digunakan cara simulasi untuk membangkitkan nilai-nilai T dengan dasar
pemikiran sebagai berikut.

12
Di dalam Bowers et al. (1997) dijelaskan tentang postulat Gompertz yang
secara analitis mendefinisikan distribusi dari T sehingga diperoleh persamaan dari
peluang seseorang yang berusia x tahun akan bertahan hidup selama T tahun.
Maka dari persamaan tersebut dapat diturunkanpersamaan dari peluang seseorang
yang berusia xtahun akan meninggal dalam selang waktu T tahun sebagai berikut
q =1−exp (−mc x ( c t −1 ) ) …( 15)

t x
Jika dimisalkan E=mc ( c t −1 ) x
…( 16)

Maka tq x =1−exp ⁡(−E) akan berdistribusi eksponensial (1).
Kemudian dimisalkan
u ¿ 1−exp ⁡(−E)
1−u ¿ exp ⁡(−E)
log ( 1−u ) ¿−E
E ¿−log ( 1−u )
Nilai E didapatkan dari U yang berdistribusi uniform(0,1). Untuk simulasi
ini akan diambil bilangan acak sebanyak 200.000. dengan menggunakan
persamaan (16) diperoleh nilai T sebagai berikut
E
log
+1
mc x …( 17)
t=
logc
Simulasi nilai T ini dibuat dengan menggunakan program Matlab. Hasil
simulasinya dapat dilihat di Lampiran 1.

3. Contoh Kasus dan Penyelesaiannya


Berikut ini adalah beberapa contoh kasus anuitas hidup untuk beberapa
usia yang berbedanamun dengan asumsi sisa usia yang sama. Misalkan seseorang
yang saat ini berumur x tahun dan direncanakan untuk mendapatkan uang
sebanyak c=1 tiap tahun dari perusahaan asuransi selama ia hidup. Suku bunga
yang digunakan diasumsikan kontinu ρ=5 %.
a. Untuk kasus nasabah yang saat ini berusia20tahun dan diasumsikan sisa
usianya 10 tahun.Mengacu pada persamaan (11) dapat dituliskan nilai
x=20 tahun dan asumsi sisa usiam=10tahun. Maka nilai peluangnya
adalah
Pr ( T ≤ m )=Pr ( T ≤ 10 )

13
Dari persamaan (9), diperoleh

Pr ( T ≤ 10 ) ¿ 10 q20
¿ 1−10❑ p20
9
¿ 1−∏ p20+i
i=0

Dari tabel nilai t p xhasil simulasi T didapat nilainya adalah 0,008924.
Nilai tunai dari anuitas ataudisingkat y dapat dicari dengan menggunakan

−1 ρy
rumus m=
ρ
ln 1−(c )
dan diperoleh hasil 7,86938681.

b. Untuk kasus nasabah yang saat ini berusia 20 tahun ¿ tahun) dan asumsi
sisa usia m=15 tahun, nilai peluangnya adalah
Pr ( T ≤ m ) ¿ Pr ( T ≤ 15 )

¿ 15 q20
¿ 1−15❑ p20
14
¿ 1−∏ p20+i
i=0

Dari tabel nilai t p xhasil simulasi T didapat nilainya adalah 0,016483.

−1 ρy
Nilai y dapat dicari dengan m=
ρ (
ln 1−
c )
dan diperoleh hasil yang

berbeda yaitu10,552669.
c. Untuk kasus nasabah yang saat ini berusia 25 tahun ¿ tahun) dan asumsi
sisa usia m=10 tahun, nilai peluangnya adalah
Pr ( T ≤ m ) ¿ Pr ( T ≤ 10 )

¿ 10 q25
¿ 1−10❑ p25
9
¿ 1−∏ p25+i
i=0

Dari tabel nilai t p xhasil simulasi T didapat nilainya adalah 0,012875.

−1 ρy
Nilai y dapat dicari dengan m=
ρ (
ln 1−
c )
dan diperoleh hasil yang

berbeda yaitu7,86938681.

14
d. Untuk kasus nasabah yang saat ini berusia 25 tahun ¿ tahun) dan asumsi
sisa usia m=15 tahun, nilai peluangnya adalah
Pr ( T ≤ m ) ¿ Pr ( T ≤ 15 )

¿ 15 q25
¿ 1−15❑ p25
14
¿ 1−∏ p25+i
i=0

Dari tabel nilai t p xhasil simulasi T didapat nilainya adalah 0,024449.

−1 ρy
Nilai y dapat dicari dengan m=
ρ (
ln 1−
c )
dan diperoleh hasil yang

berbeda yaitu10,552669.

Supaya lebih jelas terlihat perbedaan dari masing-masing contoh kasus,


hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Usia sekarang x Sisa usia m Nilai Tunai Peluang

(tahun) (tahun) Anuitas y (tahun) kematian tq x
20 10 7,86938681 0,008924
20 15 10,552669 0,016483
25 10 7,86938681 0,012875
25 15 10,552669 0,024449
Tabel 3. Perbandingan Hasil Contoh Kasus

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut:
1. Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan secara
cicilan yang pada umumnya sama besarnya serta dibayarkan setiap masa
tertentu dan masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian pokok pinjaman

15
serta bunganya. Jenis-jenis anuitas yaitu anuitas biasa (ordinary annuity),
anuitas jatuh tempo (due annuity), anuitas tangguhan (deffered annuity),
dan anuitas langsung (immediate annuity).
2. Perbedaan asuransi jiwa dengan anuitas antara lain asuransi jiwa bertujuan
memperkecil risiko yaitu risiko keuangan yang mungkin timbul sedangkan
anuitas bertujuan untuk membentuk dana yang digunakan di hari tua nanti.
3. Anuitas hidup adalah anuitas yang setiap pembayarannya hanya akan
dilakukan jika pemegang polis masih hidup atau dalam jangka waktu yang
ditentukan sesuai dengan jenis kontrak asuransinya. Anuitas hidup ini
merupakan anuitas yang tidak pasti.
4. Anuitas hidup terbagi atas: anuitas hidup kontinu adalah anuitas hidup
yang dibayar secara kontinu sebesar 1 sesuai dengan kontrak asuransinya.
Anuitas hidup diskrit adalah anuitas hidup yang dibayar secara berkala tiap
tahun polis.
5. Dari beberapa contoh kasus yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa anuitas hidup sangat bergantung pada peluang hidup atau mati dan
juga sisa usia seseorang. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 3 bahwa semakin
tua seseorang, dan semakin lama sisa usia seseorang, maka nilai tunai dari
anuitasnya akan semakin besar. Dapat dilihat juga adanya pengaruh dari
nilai distribusi sisa usia yang dibangkitkan dengan menggunakan simulasi
T karena semakin tua seseorang, maka peluang kematiannya semakin
besar.

3.2. Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami selaku penulis berharap makalah ini
bisa dijadikan sebagai referensi dalam proses pembelajaran. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
pembaca, baik mahasiswa maupun dosen.

16
17
DAFTAR PUSTAKA

Kristina Farah. 2010. Penentuan Besarnya Anuitas Hidup Dengan Menggunakan


Nilai Asumsi Pada Distribusi Sisa Usia. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi.
11(2): 79-89. Tersedia pada: https://jurnal.ut.ac.id/index.php/jmst/article/view/560
Pentury Tomas. 2012. Distribusi Anuitas Hidup Kontinu. Barekeng. 6(1): 9.
http://ririez.blog.uns.ac.id/files/2011/06/life-anuitas.pdf
https://id.scribd.com/document/346953863/ANUITAS-docx
https://www.slideshare.net/faisyalrufenclonndrecturr/akt-4anuitashidup
https://studylibid.com/doc/1021459/life-annuities
https://www.car.co.id/id/layanan-nasabah/dplk/prosedur-dan-ketentuan-dplk-
car/anuitas-seumur-hidup

18
LAMPIRAN
Tabel Mortalita

19
20

Anda mungkin juga menyukai