“ANUITAS”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
ANGGITA SEPTIAWATI (F1A118011)
MUH. ARDIAN SABANA (F1A118024)
NURUL NAHDAHFAJRIANI MANSYUR (F1A118029)
DIAN HASANAH (F1A118040)
A. NOOR ASYIKIN (F1A118060)
UCHY MARGAHAYU (F1A118062)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, rumusan masalah
dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan anuitas dan jenis-jenisnya?
2. Jelaskan perbedaan asuransi jiwa dan anuitas?
3. Jelaskan pengertian anuitas hidup?
4. Sebutkan macam-macam anuitas hidup?
5. Bagaimana contoh kasus dan penyelesaiannya pada anuitas hidup?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui mengenai anuitas dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui perbedaan asuransi jiwa dan anuitas.
3. Untuk mengetahui mengenai anuitas hidup.
4. Untuk mengetahui macam-macam anuitas hidup.
5. Untuk mengetahui contoh kasus dan penyelesaiannya pada anuitas hidup.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui mengenai anuitas dan jenis-jenisnya.
2. Dapat mengetahui perbedaan asuransi jiwa dan anuitas.
3. Dapat mengetahui mengenai anuitas hidup.
4. Dapat mengetahui macam-macam anuitas hidup.
5. Dapat mengetahui contoh kasus dan penyelesaiannya pada anuitas hidup.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan:
A=¿besar pembayaran/penerimaan setiap periode
n=¿jumlah periode
i=¿tingkat bunga per periode
Contoh:
Berapa nilai sekarang dari uang sejumlah Rp .100.000 yang akan diterima setiap 3
bulan selama satu tahun dengan tingkat bunga 2 % perbulan?
Diketahui: A=Rp.100 .000
i=2 % × 3=6 %
n=4
Ditanyakan: PV =?
3
Penyelesaian:
1−( 1+6 % )− 4
PV = [ 0,06 % ]
Rp .100.000
PV =Rp .346.510,56
PV =PV 0=
PV m−1
=
[ i
A ]
(1+i)m−1 ( 1+ i )m −1
Dengan:
m=¿ jumlah periode penundaan
Contoh:
Hitunglah nilai sekarang dari arus kas masuk sebesar Rp .1.000 .000 setiap tahun
selama 4 kali yang dimulai setelah 5 tahun lagi dengan tingkat bunga 10 % p.a.
Diketahui: A=Rp.1 .000.000
i=10 %=0,1
n=4
m=5
Ditanyakan: PV =?
4
Penyelesaian:
PV m−1 PV 4
PV = m −1
=
( 1+ i ) ( 1+0,1 )4
1−( 1+10 % )−4
PV =PV 0=
PV m−1
=
[ 10 % ]Rp.1 .000 .000
PV =
[ 0,1 ]
Rp.1 .000 .000
( 1,1 )4
PV =Rp .2.165 .060,75
5
2.3. Anuitas Hidup
Anuitas hidup adalah serangkaian pembayaran terus menerus atau pada
interval yang sama seperti bulan, kuartil, tahun yang dilakukan selama seseorang
tertentu masih hidup. Atau anuitas hidup adalah anuitas yang setiap
pembayarannya hanya akan dilakukan jika pemegang polis masih hidup atau
dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan jenis kontrak asuransinya.
Terdapat bebarapa jenis sistem pembayaran tersebut, diantaranya:
a. Anuitas seumur hidup (Whole Life Annuity)adalah serangkaian
pembayaran jumlah konstan ke penerima selama masih hidup.
b. Anuitas sementara n-tahun (n-year Temporary Annuity) adalah
serangkaian pembayaran untuk sejumlah n tahun dengan syarat seseorang
itu masih hidup.
c. Anuitas Ditunda
Anuitas seumur hidup ditunda adalah serangkaian pembayaran yang
ditunda n tahun selama seumur hidup jika seseorang itu masih hidup.
Anuitas hidup sementara yang ditunda adalah serangkaian pembayaran
yang n tahun selama paling lama m tahun jika seseorang itu masih hidup.
6
kedua dua tahun dari sekarang, dan seterusnya.Dan yang dimaksud awal adalah
pembayaran pertama dilakukan sekarang dan pembayaran kedua dilakukan
setahun dari sekarang, dan seterusnya. Dan untuk perhitungan premi ini
digunakanlah anuitas hidup awal (due) karena biasanya premi dibayar di depan.
7
Dengan
r =¿ tingkat suku bunga efektif pertahun
k =¿ frekuensi perhitungan suku bunga dalam satu tahun
n=¿ banyaknya tahun perhitungan
Untuk perhitungan suku bunga semesteran atau dua kali dalam setahun,
besarnya danayang diperoleh selama n tahun dengan menggunakan persamaan (2)
adalah sebagai berikut
2n
r
( )
P2 ( n )=P0 1+
2
Untuk perhitungan suku bunga bulanan atau dua belas kali dalam setahun,
diperoleh hasilnya adalah sebagai berikut
12n
r
(
P12 ( n )=P0 1+
12 )
Demikian juga untuk perhitungan harian, hasilnya adalah sebagai berikut
ini
365n
r
(
P365 ( n )=P0 1+
365 )
2. Suku Bunga Majemuk Kontinu
Selain perhitungan di atas, ada pula perhitungan suku bunga secara
kontinu. Denganmengasumsikan k menuju tak hingga, persamaan (2) menjadi
kn
r
k→∞
( )
P∞ ( n ) =P 0 lim 1+
k
¿ P0 exp(rn)
Misal tuliskan Pc (n)untuk menyatakan jumlah akumulasidana dengan
suku bunga majemuk kontinu.
Pc ( n )=Pc ern …( 3)
Berikut akan diperlihatkan beberapa contoh hasil perhitungan dana
akumulasi dengan beberapa macam tingkat suku bunga untuk dana awal sebesar
satu juta rupiah dan suku bunga efektif sebesar 10 %per tahun selama 10 tahun.
Tingkat Suku Bunga Banyak periode setahun (k ) Pk ( 10 ) (Rp)
8
Tahunan 1 2.593.742
Bulanan 12 2.707.041
Harian 365 2.717.910
Kontinu + ∞ 2.718.282
Tabel 2. Jumlah Akumulasi Dana pada P0=Rp 1 juta
4. Fungsi Survival
Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang fungsi survival yang nantinya
akanmempengaruhi besarnya anuitas hidup dari seseorang (Bowers et al. 1997).
Misalkan seorang yang baru lahir dinyatakan berusia 0 dan X menyatakan
usia kematiannya.X adalah sebuah variabel acak karena nilainya tidak dapat
dipastikan. Didefinisikan F x ( X )sebagai fungsi distribusi dari X , sehingga
berlaku:
F x ( X )=Pr ( X ≤ x ) ; x ≥ 0 …(6)
Selalu diasumsikan bahwa F x ( 0 )=0 yang berarti seorang yang baru lahir
diasumsikan tidak mungkin meninggal atau pasti hidup.Kemudian seorang yang
9
baru lahir tersebut akan dilihat peluang bersyaratnya bahwa dia akan meninggal
antara usia x tahun dan z tahun. Untuk kondisi ini sudah dipastikan bahwa dia
akanhidup sampai usia x tahun. Maka akan berlaku:
z Pr (x < X ≤ z ⌒ X > x )
(
Pr x< X ≤
X
>x ) ¿
Pr ( X > x )
P ( x< X ≤ z )
¿ r
1−Pr ( X ≤ x )
P ( X ≤ z )−Pr ( X ≤ x )
¿ r
1−P r ( X ≤ x )
Jika dikaitkan dengan persamaan (6), akan diperoleh bentuk sebagai
berikut:
z F ( z )−F x ( X )
(
Pr x< X ≤
X )
>x = x
1−F x ( X )
…( 7)
X adalah usia pada saat seseorang itu meninggal. Simbol ( x) digunakan
untuk mewakili seseorang yang hidup pada usiax tahun dan sisa usianya sebagai
T tahun. Dengan tujuan yang sama, maka simbol ( z ) digunakan untuk mewakili
seseorang yang hidup pada usia z tahun. Supaya lebih terlihat kaitan antara T dan
( x), seseorang berusia x tahun akan bertahan hidup selama T tahun kemudian,
biasanya dituliskan menjadi T ( x). Maka orang ini akan meninggal pada usia x +T
tahun.
Karena usia kematian tidak bisa diramalkan, maka T dianggap sebagai
variabel acak dengan fungsi distribusi peluangnya adalah
F T ( t )=P r (T ≤t ) ; t ≥ 0 …(8)
Dalam bidang aktuaria, fungsi distribusi untuk T ini biasa dituliskan
❑ ❑
dengan bentuk tq x . Simbol tq x dapat diinterpretasikan sebagai peluang seseorang
yang berusia x tahun akan meninggal di selang waktu t tahun kemudian. Dari
simbol ini, maka persamaan (8) dapat juga dituliskan menjadi
Pr ( T ≤ t ) =❑t q x …(9)
Terkadang sudut pandang dari beberapa kasus dapat melalui pendekatan
❑
dari peluang hidupseseorang. Karena itu selain tq x dimunculkan juga notasi lain
❑
yaitu t p x. Interpretasi dari simbol ini adalah peluang seseorang berusia x tahun
akan bertahan hidup selama t tahun yang akan datang.
10
Dapat dilihat kaitannya dengan peluang kematian seseorang adalah sebagai
berikut:
❑
p x =1−❑tq x
t
¿ Pr ( T > t ) ; t ≥ 0 …( 10)
❑
t p x dapat dituliskan juga dengan simbol ST (t).
11
Terdapat dua masalah yang muncul.Masalah yang pertama berhubungan
dengan tingkatsuku bunga. Tingkat suku bunga di sini diasumsikan bernilai
konstan sedangkan pada faktanya tingkat suku bunga secara umum tidak akan
bernilai konstan. Asumsi ini diambil karenapermasalahan lebih difokuskan pada
pengaruh dari sisa usia. Masalah yang kedua berkaitan dengansisa usia T , karena
T adalah peubah acak seperti sudah disebutkan sebelumnya. Karena Y bergantung
pada T , akibatnya Y juga merupakan peubah acak.
Selanjutnya akan dijabarkan hubungan antara anuitas (fungsi distribusi
kumulatif Y ) dengan fungsi distribusi kumulatif F T (t). Peluang dari nilai tunai Y
lebih kecil dari suatu nilai peubah acak y
Pr ( Y ≤ y ) =P r ( cρ (1−e −ρT
)≤ y )
adalah
1 ρy
(
¿ Pr T ≤− ln 1−
ρ c ( ))
…( 12)
−1 ρy
Supaya lebih ringkas, dimisal m=
ρ
ln 1−
c ( )
, sehingga persamaan (12)
2. Simulasi Nilai T
T sebagai sisa usia seseorang berusia x adalah sebuah variabel acak. Nilai
T pada suatusaat tertentu tidak dapat ditentukan dengan pasti. Karena itu
digunakan cara simulasi untuk membangkitkan nilai-nilai T dengan dasar
pemikiran sebagai berikut.
12
Di dalam Bowers et al. (1997) dijelaskan tentang postulat Gompertz yang
secara analitis mendefinisikan distribusi dari T sehingga diperoleh persamaan dari
peluang seseorang yang berusia x tahun akan bertahan hidup selama T tahun.
Maka dari persamaan tersebut dapat diturunkanpersamaan dari peluang seseorang
yang berusia xtahun akan meninggal dalam selang waktu T tahun sebagai berikut
q =1−exp (−mc x ( c t −1 ) ) …( 15)
❑
t x
Jika dimisalkan E=mc ( c t −1 ) x
…( 16)
❑
Maka tq x =1−exp (−E) akan berdistribusi eksponensial (1).
Kemudian dimisalkan
u ¿ 1−exp (−E)
1−u ¿ exp (−E)
log ( 1−u ) ¿−E
E ¿−log ( 1−u )
Nilai E didapatkan dari U yang berdistribusi uniform(0,1). Untuk simulasi
ini akan diambil bilangan acak sebanyak 200.000. dengan menggunakan
persamaan (16) diperoleh nilai T sebagai berikut
E
log
+1
mc x …( 17)
t=
logc
Simulasi nilai T ini dibuat dengan menggunakan program Matlab. Hasil
simulasinya dapat dilihat di Lampiran 1.
13
Dari persamaan (9), diperoleh
❑
Pr ( T ≤ 10 ) ¿ 10 q20
¿ 1−10❑ p20
9
¿ 1−∏ p20+i
i=0
❑
Dari tabel nilai t p xhasil simulasi T didapat nilainya adalah 0,008924.
Nilai tunai dari anuitas ataudisingkat y dapat dicari dengan menggunakan
−1 ρy
rumus m=
ρ
ln 1−(c )
dan diperoleh hasil 7,86938681.
b. Untuk kasus nasabah yang saat ini berusia 20 tahun ¿ tahun) dan asumsi
sisa usia m=15 tahun, nilai peluangnya adalah
Pr ( T ≤ m ) ¿ Pr ( T ≤ 15 )
❑
¿ 15 q20
¿ 1−15❑ p20
14
¿ 1−∏ p20+i
i=0
❑
Dari tabel nilai t p xhasil simulasi T didapat nilainya adalah 0,016483.
−1 ρy
Nilai y dapat dicari dengan m=
ρ (
ln 1−
c )
dan diperoleh hasil yang
berbeda yaitu10,552669.
c. Untuk kasus nasabah yang saat ini berusia 25 tahun ¿ tahun) dan asumsi
sisa usia m=10 tahun, nilai peluangnya adalah
Pr ( T ≤ m ) ¿ Pr ( T ≤ 10 )
❑
¿ 10 q25
¿ 1−10❑ p25
9
¿ 1−∏ p25+i
i=0
❑
Dari tabel nilai t p xhasil simulasi T didapat nilainya adalah 0,012875.
−1 ρy
Nilai y dapat dicari dengan m=
ρ (
ln 1−
c )
dan diperoleh hasil yang
berbeda yaitu7,86938681.
14
d. Untuk kasus nasabah yang saat ini berusia 25 tahun ¿ tahun) dan asumsi
sisa usia m=15 tahun, nilai peluangnya adalah
Pr ( T ≤ m ) ¿ Pr ( T ≤ 15 )
❑
¿ 15 q25
¿ 1−15❑ p25
14
¿ 1−∏ p25+i
i=0
❑
Dari tabel nilai t p xhasil simulasi T didapat nilainya adalah 0,024449.
−1 ρy
Nilai y dapat dicari dengan m=
ρ (
ln 1−
c )
dan diperoleh hasil yang
berbeda yaitu10,552669.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut:
1. Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan secara
cicilan yang pada umumnya sama besarnya serta dibayarkan setiap masa
tertentu dan masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian pokok pinjaman
15
serta bunganya. Jenis-jenis anuitas yaitu anuitas biasa (ordinary annuity),
anuitas jatuh tempo (due annuity), anuitas tangguhan (deffered annuity),
dan anuitas langsung (immediate annuity).
2. Perbedaan asuransi jiwa dengan anuitas antara lain asuransi jiwa bertujuan
memperkecil risiko yaitu risiko keuangan yang mungkin timbul sedangkan
anuitas bertujuan untuk membentuk dana yang digunakan di hari tua nanti.
3. Anuitas hidup adalah anuitas yang setiap pembayarannya hanya akan
dilakukan jika pemegang polis masih hidup atau dalam jangka waktu yang
ditentukan sesuai dengan jenis kontrak asuransinya. Anuitas hidup ini
merupakan anuitas yang tidak pasti.
4. Anuitas hidup terbagi atas: anuitas hidup kontinu adalah anuitas hidup
yang dibayar secara kontinu sebesar 1 sesuai dengan kontrak asuransinya.
Anuitas hidup diskrit adalah anuitas hidup yang dibayar secara berkala tiap
tahun polis.
5. Dari beberapa contoh kasus yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa anuitas hidup sangat bergantung pada peluang hidup atau mati dan
juga sisa usia seseorang. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 3 bahwa semakin
tua seseorang, dan semakin lama sisa usia seseorang, maka nilai tunai dari
anuitasnya akan semakin besar. Dapat dilihat juga adanya pengaruh dari
nilai distribusi sisa usia yang dibangkitkan dengan menggunakan simulasi
T karena semakin tua seseorang, maka peluang kematiannya semakin
besar.
3.2. Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami selaku penulis berharap makalah ini
bisa dijadikan sebagai referensi dalam proses pembelajaran. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
pembaca, baik mahasiswa maupun dosen.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
Tabel Mortalita
19
20