Anda di halaman 1dari 4

Tugas Sistem Pengendalian Manajemen

Nama : Ester Monica

NRP : 1751121

Kelas : AK-C

RMK Pengukuran dan Pengendalian Penggunaan Aset

Struktur Analisis

Tujuan pengukuran aktiva merupakan analogi dari tujuan pusat laba yang mana :

(1). Memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan yang bagus mengenai aktiva yang
digunakan dan untuk memacu para manajer agar membuat keputusan untuk kepentingan perusahaan. (2).
Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi. Tujuan penting dari perusahaan yang
berorientasi pada laba adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang memuaskan atas modal
yang digunakan.. Umumnya manajer memiliki 2 sasaran kinerja : (1). Menghasilkan laba yang mencukupi
dari sumber daya yang digunakan. (2). Menggunakan sumber daya tambahan hanya jika penggunaan
tersebut menghasilkan tingkat pengembalian yang memadai. Tujuan dari menghubungkan laba dengan
investasi adalah untuk memotivasi manajer mencapai sasaran tersebut.

Tingkat pengembalian atas investasi (ROI) adalah suatu rasio perbandingan. Pembilangnya adalah
pendapatan yang dilaporkan pada laporan keuangan. Penyebutnya adalah aktiva yang digunakan. Nilai
tambah ekonomi (EVA) adalah jumlah uang, bukan rasio. EVA diperoleh dari pengurangan beban modal
dan laba operasi bersih.

Mengukur aktiva yang digunakan

 Kas
Hampir semua perusahaan mengendalikan kas secara terpusat karena memungkinkan penggunaan
saldo kas yang lebih kecil daripada setiap unit usaha memegang saldo kas yang dibutuhkan untuk
meneyimbangkan perbadaan antara arus kas masuk dan arus kas keluar. Banyak perusahaan
mrnggunakan rumus menghitung kas yang akan dimasukkan kedalam dasar investasi. Alasannya
adalah memungkinkan perbandingan dengan perusahaan luar.
 Piutang
Manajer unit usaha mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung melalui kemampuan
mereka untuk menghasilkan laba dan secara langsung melalui penetapan persyaratan kredit dan
persetujuan atas kredit serta melalui wewenang dalam menagih kredit yang jatuh tempo. Unsur
piutang dimasukkan pada saldo actual akhir periode. Namun terdapat perdebatan mengenai unsur
piutang pada harga jual atau pada harga pokok.
 Persediaan
Persediaan dicatat pada jumlah akhir periode meskipun rata-rata antarperiode lebih baik. Jika
perusahaan menggunakan LIFO maka metode penilaian lain biasanya digunakan untuk pelaporan
laba unit usaha, karena saldo persediaan cenderung sangat rendah pada periode inflasi. Jika barang
work in process didanai melalui pembayaran dimuka. Cicilan maka membutuhkan produksi yang
lama. Pembayaran tersebut akan dikurangi dari jumlah persediaan kotor atau dilaporkan sebagai
kewajiban.
 Modal kerja secara umum
Perlakuan atas modal kerja bervariasi. Ada yang memasukkan seluruh aktiva lancer kedalam dasar
investasi dengan tidak mengeliminasi kewajiban lancar, metode ini beralasan dari sudut pandang
motivasional unit usaha tidak mempengaruhi utang atau kewajiban lancar lainnya, Dilain sisi, ada
seluruh kewajiban lancar dapat dikurangi dari aktiva lancar, metode ini mneyediakan ukuran yang
baik atas modal yang disediakan oleh perusahaan agar unit usaha memperoleh pengembalian.
 Properti, pabrik dan peralatan
Aktiva tetap awalnya dicatat pada biaya perolehan dan biaya ini dihapuskan sepanjang umur
ekonomis melalui penyusutan. Hampir semua perusahaan menggunakan pendekatan ini dalam
mengukur profitabilitas atas dasar aktiva dari unit usaha. Ini menimbulkan permasalahan pada
bagian berikut
 Akuisisi Peralatan baru : jika profitabilitas diukur dnegan ROI maka akan terjadi
ketidakkonsistenan.
 Nilai buku kotor : Fluktuasi EVA dan ROI dapat dihindari dengan memasukan unsur aktiva
yang dapat disusutkan dalam dasar investasi pada nilai buku kotornya dan bukan nilai buku
bersih.
 Disposisi aktiva Nilai buku tidak relevan dalam analisi ekonomi atas susulan pembelian
jika suatu aktiva menggantikan aktiva yang telah ada dan memiliki nilai buku yang belum
disusutkan
 Penyusutan anuitas : perhitungan profitabilitas unit usaha akan menunjukkan EVA dan ROI
yang tepat, disebabkan karena metode ini mengaitkan pengembalian investasi yang implisit
dalam perhitungan nilai sekarang.
 Metode penilaian lain : kesulitan dalam metode ini adalah bahwa suatu unit usaha dengan
aktiva tetap yang memiliki nilai buku bersih diatas 50% nilai buku kotornya dapat
mengurangi dasar investasi dengan sepenuhnya membuang aktiva yang masih bagus.
 Aset-aset yang masih disewaguna usahakan

Para manajer unit usaha lebih terdorong untuk menyewa daripada memiliki aktiva ketika beban
bunga yang terkandung dalam biaya sewa lebih kecil daripada beban modal yang dikenakan pada
dasar investasi. Banyak perjanjian sewa guna usaha merupakan perjanjian pendanaan yang
memberikan cara alternative untuk menggunakan aktiva yang seharusnya didapatkan dari
pendanaan dengan utang dan modal. Sewa guna usaha finansial yaitu sewa guna usaha jangka
panjang yang setara dnegan nilai sekarang dari arus kas beban sewa yang sama dnegan utang dan
dilaporkan juga dalam neraca.

 Aktiva yang menganggur


Jika suatu unit usaha memiliki aktiva yang menganggur yang dapat digunakan oleh unit lain maka
diperbolehkan untuk mengeluarkan aktiva tersebut dari dasar investasinya. Tujuan nya untuk
mendorong manajer unit usaha guna melepas aktiva menganggur ke unit lain yang membutuhkan.
Tetapi jika aktiva tersebut tidak digunakan oleh unit lain maka pemberian izin menjual/ mengganti
aktiva akan menimbulkan tindakan disfungsional.

 Aktiva tidak berwujud


Ada keuntungan dalam mengkapitalisasi aktiva tidak berwujud serta mengamortisasikan selama
masa manfaatnya. Metode ini mengubah cara para manajer unit usaha memandang pengeluararan.
Dengan menghitung aktiva semacam ini sebagai investasi jangka panjang.
 Kewajiban tidak lancar
 Beban Modal
 Survei-survei praktik

EVA vs ROI

Ada 3 keuntungan ROI : (1). Pengukuran yang komprehensif dimana semua mempengaruhi laporan
keuangan tercermin dari rasio ini. (2). Mudah dihitung, mudah dipahami, sangan berarti dalam pengertian
absolut. (3). Denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang bertanggung jawab pada
profitabilitas tanpa memperdulikan ukuran dan jenis usahanya.

Ada 4 alasan mengapa EVA lebih unggul dari ROI : (1). Seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang
sama untuk perbandingan investais. (2). Keputusna yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat
menurunkan laba keseluruhan. (3). EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk
jenis aktiva yang berbeda pula. (4). Memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan dalam
nilai pasar perusahaan

Pertimbangan tambahna dalam mengevaluais manajer

Deengan melihat kelemahan ROI yang digunakan secara luas , bahwa kesalahan konseptual ROI untuk
evaluasi kinerja adalah nyata dan menyebabkan timbulnya perilaku disfungsional dari para manejer unit
usaha.Penggunaan EVA sebagai perangkat pengukura kinerja sangat disarankan, tetapi tidak
menyelesaikan seluruh permasalahan yang berkaitan dengan perhitungan aktiva tetap.

Mengevaluasi kinerja ekonomi suatu entitas

Laporan kinerja ekonomi unit usaha dibuat dengan selang waktu yang tidak tetap, biasanya sekali dalam
selang beberapa tahun. Laporan ekonomi merupakan instrument yang diagnostic, yang memberikan
indikasi apakah strategi unit usaha yang sekarang sudah memuaskan dan jika tidak, keputusan apa yang
harus diambil untuk unit usaha tersebut. Laporan ekonomi dpaat dijadikan dasra untuk memeperoleh nilai
perusahaan secara keseluruhan, yaitu estimasi jumlah yang akan diterima oelh para pemegang saham jika
unit usaha dijual.

Anda mungkin juga menyukai