Pola bermazhab yang dianut mayoritas umat Islam di dunia kerap dipandang miring oleh sebagian kelompok tak sepaham. Dengan semangat “pemurnian” (purifikasi) ajaran, kelompok ini menyerukan gerakan kembali kepada sumber asli: al-Qur’an dan Hadits. Sikap membid’ahan, mengkafiran, dan menyesatan pihak lain pun tak segan meluncur. Tak sekadar keunikan lokal ekspresi beragama, pola bermazhab juga turut menjadi sasaran Begitu juga dengan NU yang menganut aswaja juga menganut Madzhab Imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab lainnya, yakni Madzhab Imam Hanafi, Madzhab Imam Maliki dan Madzhab Imam Hambali Maka yang jadi prioritas saya adalah ke 4 madzab di atas. Pengertian madzab menurut ppt adalah Secara bahasa (etimologi), madzhab berarti jalan, aliran, pendapat atau paham. Sedangkan secara istilah (terminologi), madzhab adalah metode dan hukum tentang berbagai masalah yang telah dilakukan, diyakini, dan dirumuskan oleh mujtahid (orang yang melakukan ijtihad). Bermadzhab adalah mengikuti jalan berpikir salah seorang mujtahid dalam mengeluarkan hukum (istinbat) dari sumber Nash, berupa Qur’an dan Hadis. Atau bisa juga dikatakan bahwa bermadzhab adalah mengikatkan agama (ad-diin) pada salah satu imam madzhab dalam mengamalkan syariat islam berdasarkan fatwa atau pendapat imam tersebut.
Jadi jadi berdasarkan pengertian di atas adalah bermazhab merupakan keberikutan
pendapat imam yang bersifat ijtihadiyah. Tentunya mencakup dua hal, yaitu persoalan ushul (pokok) dan furu’ (cabang). Ushul fiqih ada dan fiqih sebagai hasilnya. Pendapat imam tentang ushul fiqih itu juga mazhab, oleh NU itu disebut sebagai mazhab manhaji (metodologis); kemudian ada pendapat imam tentang furu’, yakni fiqih itu, hasil dari istinbath (penyimpulan) hukum terhadap kasus-kasus yang terjadi pada setiap mazhab. Penting apa nggak sih kita bermadzab?. Kalo menurut saya sendiri penting karena Bahkan yang tidak mengikuti madzhab sekaqlipun sebenarnya mengikuti madzhab karena, karena melalui mazhab inilah kita bisa mengenal Islam.