RMK 3
RMK 3
Disusun Oleh :
KELOMPOK V
: Dewi Larasati
: Maria F. Suri
: Merpati C. Kotten
: Ribka Tallo
: Felicita Lakapu
Kelas : VII D
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
2020
DAFTAR ISI
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
aset, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan
biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai
unsur neraca.
Akuntansi sebagai sumber informasi keuangan menggunakan satuan uang sebagai alat
denominasi unsur-unsur yang dilaporkan di laporan keuangan. Pengukuran
(measurement) unsur neraca dan laporan laba rugi menggunakan beberapa dasar
pengukuran tertentu, yaitu biaya historis, biaya kini, nilai realisasi/penyelesaian, nilai
sekarang, dan nilai wajar.
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan yang diberikan, untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang timbul sebagai penukar dari
kewajiban (obligation), atau, dalam keadaan tertentu (misalnya pajak penghasilan)
sejumlah kas atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
Aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar, bila
aset yang sama atau setara aset tersebut diperoleh sekarang. Liabilitas dinyatakan
dalam jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan (undiscounted) yang
mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang.
3. Nilai realisasi/penyelesaian (Realizable/settlement value)
Aset dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh
sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal). Liabilitas
dinyatakan sebesar nilai penyelesaian; yaitu, jumlah kas atau setara kas yang tidak
didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan, yang
didiskontokan (discounted) ke nilai sekarang (present value) dari pos yang diharapkan
dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Liabilitas dinyatakan
sebesar arus kas keluar bersih di masa depan, yang didiskontokan ke nilai sekarang
yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan
usaha normal. Biaya historis adalah dasar pengukuran yang lazimnya digunakan.
Kadang – kadang biaya historis digunakan dengan membandingkan dengan dasar
pengukuran lain, misalnya dalam penliaian persediaan. Nilai persediaan kadang –
kadang dinilai dengan metode nilai terendah antara biaya historis atau nilai realisasi
bersih (lower of cost or net realizable value). Akuntansi dana pensiun menilai aset
tertentu berdasarkan nilai wajar (fair value).
Sebelum masuk tentang laporan posisi keuangan, akan lebih baik kita membahas
tentang IAS 1 terlebih dahulu.
Karakteristik IAS 1
Dasar tunai memiliki maksud bahwa pendapatan dan biaya diakui pada saat
penerimaan atau pengeluaran uang kas. Penggunaan dasar ini biasanya
dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang menjual barang secara
angsuran artinya pengakuan terhadap perubahan kekayaan didasarkan pada
mutasi kas.
Dalam laporan keuangan pengeluaran beban yang diakui dalam laporan laba
rugi berlandaskan atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul
dengan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya
disebut pengkaitan biaya dengan penghasilan
Asas ini mentapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh harus
dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya. Meskipun pembeli mengetahui
bahwa harga mungkin masih bisa ditawar tetapi barang atau jasa yang dibeli
akan dicatat berdasarkan harga yang disepakati dalam transaksi tersebut.
Laporan Keuangan juga menunjukkan hasil dari kinerja manajemen atas pengelolaan
sumber daya (resources) yang dipercayakan kepadanya. Untuk memenuhi kebutuhan ini,
setidaknya sebuah Laporan Keuangan harus menyediakan informasi atas kepemilikan
entitas terhadap : Assets (Aktiva), Liabilities (Utang/ Kewajiban), Equity (Ekuitas),
Income and Expenses (Pendapatan dan Beban) ; including gains and losses (termasuk
untung dan rugi), Contributions by and contributions to owners in their capacity as
owners(Kontribusi oleh dan kontribusi kepada pemilik dalam kapasitas mereka sebagai
pemilik), Cash Flow (Arus kas)
Judul atau
N
Segmen Laporan Keuangan Perubahan
o
Sebelumnya
1 Judul
Laporan Posisi Keuangan pada akhir periode Sebelumnya
"Neraca"
2 Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk periode tersebut
Untuk menggunakan Menggunakan dua pernyataan untuk
laporan tunggal untuk menyajikan semua item pendapatan
menyajikan semua item dan beban
pendapatan dan beban
Laporan laba rugi Laporan Laba Rugi untuk periode Tidak ada
komprehensif untuk periode tersebut perubahan judul
tersebut
Laporan laba rugi komprehensif Pernyataan Baru
untuk periode tersebut
3 Tidak ada judul
Laporan perubahan ekuitas untuk periode tersebut yang diubah; tapi
direstrukturisasi
4 Judul sebelumnya
Laporan arus kas untuk periode tersebut "Laporan Arus
Kas"
5 Tidak Ada
Catatan Perubahan Judul
6 Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif paling Persyaratan baru
awal, jika diperlukan
IAS 1 menetapkan fitur umum yang harus dimiliki oleh sebuah laporan keuangan, yaitu:
Suatu entitas membuat justifikasi tentang apakah akan menyajikan item tambahan
secara terpisah dengan menggunakan dasar layanan:
Dalam menyajikan aset dan kewajiban pada lembar dalam laporan keuangan,
entitas menyajikan berdasarkan pembedaan saat ini atau tidak saat ini. Tapi, ketika
penyajian dari aset dan kewajiban berdasarkan ukuran likuiditas akan menghasilkan
informasi yang dapat diandalkan dan lebih relevan, dapat memungkinkan untuk
menyajikan aset dan kewajiban tersebut berdasarkan klasifikasi likuiditas.
1. Komponen “laba rugi”. Laba dan rugi adalah total pendapatan dikurangi biaya,
tidak termasuk komponen dari pendapatan komprehensif lain.
2. Komponen “penghasilan komprehensif lain”. Pendapatan komprehensif lain
termasuk pendapatan dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang
tidak diakui dalam komponen laba rugi.
Total dari komponen laba rugi dan komponen pendapatan komprehensif lain
didefinisikan sebagai “total pendapatan komprehensif”. Jadi total pendapatan
komprehensif adalah perubahan ekuitas selama periode tertentu yang berasal dari
transaksi, kejadian, tapi bukan perubahan ekuitas yang dihasilkan dari transaksi yang
melibatkan pemilik dengan kapasitasnya sebagai pemilik.
Dengan istilah dan struktur baru tersebut, saya mengharapkan entitas untuk
menyajikan perubahan ekuitas non-pemilik dalam satu periode dalam laporan laba
rugi dengan menggunakan satu dari dua pendekatan berikut:
Suatu entitas mengakui item dari pendapatan dan biaya dalam satu periode
“untung dan rugi”. Berikut adalah item minimum yang harus disajikan dalam laporan
laba yang sesuai dengan komponen untung dan rugi:
1. Pendapatan
2. Biaya keuangan
3. Bagian laba rugi entitas asosiasi dan ventura bersama dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas
4. Beban pajak
5. Satu jumlah yang terdiri dari total:
o Sebuah Laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan
o Keuntungan atau kerugian pasca pajak yang diakui pada pengukuran ke
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau pelepasan aset atau
kelompok lepasan yang merupakan operasi dalam penghentian.
Beberapa kondisi berikut perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan terkait
dengan laporan laba komprehensif :
1. Tuliskan persediaan ke nilai realisasi bersih atau aset tetap ke jumlah terpulihkan serta
pembalikan penurunan nilai tersebut
2. Restrukturisasi aktivitas entitas dan pembalikan penyisihan untuk biaya restrukturisasi
3. Pembuangan item properti, pabrik, dan peralatan
4. Pembuangan investasi
5. Operasi yang dihentikan
6. Penyelesaian litigasi
7. Pembalikan ketentuan lainnya
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang merupakan set lengkap dari
laporan keuangan. Sebelumnya, laporan perubahan tata kelola item dari pendapatan
dan biaya yang tidak diakui dalam profit and loss, bersama dengan perubahan
ekuitas yang terkait dengan pemilik dan efek dari perubahan kebijakan dan koreksi
kesalahan.
IAS mensyaratkan entitas untuk menyajikani\ item berikut dalam laporan perubahan
ekuitas :
Informasi mengenai aliran kas (arus kas) menyediakan dasar (basis) bagi
pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas menghasilkan kas
dan setara kas dan kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.
Catatan-catatan
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian yang terintegrasi dari sebuah
laporan keuangan. Catatan berisi informasi tambahan atas informasi yang disajikan
di laporan keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus
kas. Catatan yang menyediakan deskripsi naratif dan salah satu item yang disajikan
di laporan-laporan tersebut dan informasi yang berkaitan dengan item yang tidak
dikualifikasikan secara detail dalam laporan tersebut.
4. Pengungkapan permodalan
(b) Ringkasan data kuantitatif tentang apa yang dikelolanya sebagai modal
(c) Setiap perubahan dalam (a) dan (b) dari periode sebelumnya
5. Pengungkapan lainnya
Beberapa hal lain yang perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
antara lain :
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi : Neraca, Laporan laba rugi
komprehensif, Laporan perubahan ekuitas, Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat
disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana, Catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja
dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya
mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.