Dewi Larasati (Tugas 3)
Dewi Larasati (Tugas 3)
KELAS : VII D
NIM : 1723754764
MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI
JURUSAN/PRODI : AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
2. Apa saja nsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan?
Aset, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan
dalam berbagai unsur neraca.
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan yang diberikan, untuk memperoleh aset tersebut pada
saat perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang timbul sebagai penukar
dari kewajiban (obligation), atau, dalam keadaan tertentu (misalnya pajak
penghasilan) sejumlah kas atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan
untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
Aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar, bila aset
yang sama atau setara aset tersebut diperoleh sekarang. Liabilitas dinyatakan
dalam jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan (undiscounted) yang
mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation)
sekarang.
Aset dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal). Liabilitas
dinyatakan sebesar nilai penyelesaian; yaitu, jumlah kas atau setara kas yang
tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan, yang
didiskontokan (discounted) ke nilai sekarang (present value) dari pos yang
diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Liabilitas
dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan, yang didiskontokan ke
nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
dalam pelaksanaan usaha normal. Biaya historis adalah dasar pengukuran yang
lazimnya digunakan. Kadang – kadang biaya historis digunakan dengan
membandingkan dengan dasar pengukuran lain, misalnya dalam penilaian
persediaan. Nilai persediaan kadang – kadang dinilai dengan metode nilai
terendah antara biaya historis atau nilai realisasi bersih (lower of cost or net
realizable value). Akuntansi dana pensiun menilai aset tertentu berdasarkan nilai
wajar (fair value).