Anda di halaman 1dari 59

EKONOMI MIKRO

KULIAH Barang Publik, Sumber Daya


8 Milik Bersama, dan Rancangan
Sistem Pajak
Muhammad Afdi Nizar

Diploma 3
PKN STAN
Capaian & Materi Pembelajaran

Rancangan sistem pajak

- Mengapa pasar gagal dan


upaya pemerintah mem-
perbaiki pasar

- Apa itu barang


CAPAIAN
bersama?
PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu
- Apa itu menjelaskan mengenai
barang publik dan sumber
barang
daya milik bersama, serta
publik? mampu merancang sistem
pajak yang efisien dan pro
pemerataan
Diploma III – PKN STAN
Introduksi

 Kita mengkonsumsi banyak barang tanpa mem


bayar :
– Taman, pertahanan nasional, udara & air bersih
– Apabila barang tidak ada harganya, kekuatan pasar
yang biasanya mengalokasikan sumber daya, absen
– Pasar privat bisa gagal menyediakan kuantitas ba-
rang2 tersebut yang efisien secara sosial
 „Pemerintah bisa memperbaiki hasil pasar‟

Diploma III – PKN STAN


Karakteristik Barang

 Dapat dikecualikan (excludability)


– Properti dari suatu barang dimana seseorang dapat dicegah
menggunakannya
– Dikecualikan (excludable) : ikan kakap, akses Internet nirka-
bel
– Tidak dapat dikecualikan (not excludable) : sinyal radio, per-
tahanan nasional
 Persaingan (rivalry) dalam konsumsi
– Properti dari suatu barang yang digunakan seseorang untuk
mengurangi penggunaan orang lain
– Saingan (rival) : ikan kakap
– Bukan saingan (not rival) : File MP3 dari single terbaru Lady
Gaga
Diploma III – PKN STAN
Jenis Barang

 Barang privat (private goods)


– Dapat dikecualikan (excludable) dan bersaing (rival) da-
lam konsumsi (mis. makanan)
 Barang publik (public goods)
– tidak dapat dikecualikan (not excludable) dan tidak bersa-
ing (not rival) dalam konsumsi (mis. pertahanan nasional)
 Sumber daya bersama (common resources)
– bersaing dalam konsumsi & tidak dapat dikecualikan (mis.
ikan di samudera)
 Barang kelompok/klub (club goods)
– dapat dikecualikan & dan tidak bersaing dalam konsumsi
(mis. cable TV)
Diploma III – PKN STAN
ACTIVE LEARNING 1
Categorizing Roads

 Jalan termasuk jenis yang mana dari empat


jenis barang itu?
 Petunjuk: Jawabannya tergantung pada apa
kah jalannya macet atau tidak, dan apakah
itu jalan tol atau tidak. Pertimbangkan kasus
yang berbeda.

Diploma III – PKN STAN


6
6
ACTIVE LEARNING 1
Jawaban
 Rival dalam konsumsi? Hanya jika macet.
 Excludable? Hanya jika jalan tol.

Empat kemungkinan :
 Jalan non-tol tanpa kepadatan : barang publik
 Jalan tol tanpa kepadatan : barang klub
 Jalan non-tol padat: sumber daya bersama
 Jalan tol yang padat: barang privat
Diploma III – PKN STAN
7
Jenis Barang

Diploma III – PKN STAN


Jenis Barang yang Berbeda

 Barang publik dan sumber daya bersama


– Eksternalitas terjadi karena sesuatu yang ber
nilai tidak memiliki harga yg melekat padanya
– Keputusan privat tentang konsumsi dan pro-
duksi dapat mengarah pada hasil yang tidak
efisien
– Kebijakan publik berpotensi meningkatkan ke
sejahteraan ekonomi

Diploma III – PKN STAN


Barang Publik

 Penyediaan barang publik sulit dilakukan


pasar privat karena masalah free-rider
– Free-rider : orang yang menerima manfaat dari sua
tu barang tapi menghindar untuk membayarnya
 Masalah free-rider
– Barang publik tidak dapat dikecualikan, sehingga
orang memiliki insentif menjadi free riders, karena
perusahaan tidak bisa mencegah orang yang tidak
membayar untuk mengkonsumsi barang itu.
– Mencegah pasar privat memasok barang2
– Kegagalan pasar (market failure)
Diploma III – PKN STAN
Barang Publik

• Pemerintah bisa “mengobati” masalah


free-rider
– Jika total manfaat dari barang publik melebihi
biayanya
– Menyediakan barang publik
– Membayarnya dengan penerimaan pajak
– Membuat semua orang lebih baik
– Masalah : mengukur manfaat biasanya sulit

Diploma III – PKN STAN


Barang Publik

 Analisis biaya-manfaat (cost–benefit ana-


lysis)
– Studi yang membandingkan biaya & manfaat
bagi masyarakat dalam penyediaan barang
publik
– Tidak memiliki sinyal harga untuk diamati
– Temuan pemerintah : hanya perkiraan kasar
– Analisis biaya-manfaat tidak tepat, sehingga
penyediaan barang publik yang efisien lebih su
lit daripada barang-barang privat
Diploma III – PKN STAN
Barang Publik
Contoh barang publik penting

 Sejumlah barang publik yang penting


– Pertahanan nasional dan sistem hukum
• Barang publik yang sangat mahal
• Di USA : $748 miliar (2014)
– Riset dasar
• Pengetahuan umum
• Disubsidi pemerintah
• sektor publik gagal membayar jumlah yang benar
dan jenis yang benar

Diploma III – PKN STAN


Barang Publik
Contoh barang publik penting

– Program anti kemiskinan yang dibiayai melalui


pajak
• Sistem kesejahteraan (Temporary Assistance for
Needy Families program, TANF)
– Menyediakan pendapatan kecil untuk sejumlah keluarga mis
kin
• Food stamps (Supplemental Nutrition Assistance
Program, SNAP)
– Mensubsidi pembelian makanan atau untuk yang berpenda-
patan rendah
• Program perumahan pemerintah
– Membuat hunian yang lebih terjangkau
Diploma III – PKN STAN
Sumberdaya Bersama

 Sumber daya bersama : tidak dapat dikecualikan


– Tidak bisa mencegah free riders menggunakannya
– Sedikit insentif bagi perusahaan untuk menyedia-
kan
– Peranan pemerintah : dengan melihat bahwa sum
ber daya bersama disediakan
 Sumber daya bersama : saingan (rival) dalam kon-
sumsi
– Penggunaan setiap orang mengurangi kemampuan
orang lain untuk menggunakannya
– Peran untuk pemerintah : memastikan penggunaan
nya tidak berlebihan
Diploma III – PKN STAN
Sumberdaya Bersama
Tragedi bersama

 Tragedi bersama (tragedy of the commons)


– Perumpamaan yang menunjukkan mengapa
sumber daya umum digunakan lebih dari yang
diinginkan
• Pada abad pertengahan : domba merumput di
tanah umum
• Ketika populasi tumbuh, jumlah domba tumbuh
• Jumlah tanah tetap, rumput mulai hilang karena
terlalu banyak yang dimakan.

Diploma III – PKN STAN


Sumberdaya Bersama
Tragedi bersama

─ Insentif sosial dan privat berbeda


• Insentif privat (menggunakan lahan gratis) lebih
besar daripada insentif sosial (menggunakannya
dgn hati-hati)
– Terjadi karena eksternalitas negatif
• Membiarkan kawanan ternak merumput di tanah
umum mengurangi kualitasnya bagi keluarga lain
– Orang-orang mengabaikan biaya eksternal
ini, sehingga menyebabkan penggunaan tanah
berlebihan

Diploma III – PKN STAN


ACTIVE LEARNING 2
Opsi kebijakan untuk sumber daya bersama

 Apa yang bisa dilakukan warga kota (peme-


rintah kota) untuk mencegah tragedi itu?
 Coba fikirkan dua atau tiga pilihan.

Diploma III – PKN STAN


18
18
ACTIVE LEARNING 2
Jawaban
 Gunakan pajak korektif pada penggunaan lahan
untuk "menginternalisasikan eksternalitas."
 Mengatur penggunaan tanah dengan pendekatan
perintah-dan-kontrol (command-and-control appro
ach).
 Lelang izin yang memungkinkan penggunaan
lahan.
 Bagi lahan, jual lebih banyak kepada keluarga indi
vidual; setiap keluarga akan memiliki insentif untuk
tidak menggarap tanahnya sendiri.

Diploma III – PKN STAN


19
Opsi Kebijakan untuk Mencegah Konsumsi
Sumberdaya Bersama yang Berlebihan

 Mengatur penggunaan sumber daya


 Mengenakan pajak koreksi (corrective tax) untuk
menginternalisasikan eksternalitas
– Izin berburu dan memancing, biaya masuk taman nasional
 Lelang izin penggunaan sumber daya
– Contoh : lelang spektrum (band) oleh Komisi Komunikasi Fede-
ral A.S.
 Jika sumber daya adalah tanah, konversikan menja
di barang privat
– Dengan membagi dan menjualnya kepada individu

Diploma III – PKN STAN


Sumberdaya Bersama
Contoh sumber daya bersama yang penting

 Udara dan Air Bersih


• Ekternalitas Negatif : polusi
• Regulasi atau corrective taxes
 Jalan-jalan yang padat
• Ekternalitas Negatif : kepadatan/kemacetan
• Corrective tax : membebankan para pengemudi suatu alat
• Pajak BBM
 Ikan, ikan paus, dan satwa liar lainnya
• Lautan: paling tidak mengatur sumberdaya bersama
─ Butuh kerjasama internasional
─ Sulit untuk menegakkan kesepakatan
• Lisensi memancing dan berburu
• Batas waktu memancing dan berburu
• Batas ukuran ikan
• Batas jumlah hewan yang dibunuh
Diploma III – PKN STAN
kasus “Spam!”

 Sejumlah perusahaan menggunakan e-mail


spam untuk mengiklankan produk.
 Spam adalah not excludable : perusahaan tidak
dapat dicegah dari spam
 Spam adalah rival : karena lebih banyak perusa-
haan menggunakannya, spam menjadi kurang
efektif.
 Dengan demikian, spam adalah sumber daya
bersama.
 Sebagai sumber daya bersama, spam terlalu
sering digunakan - itulah sebabnya kita mendapat
kan begitu banyak!
Diploma III – PKN STAN
22
22
Pentingnya Property Rights

 Pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara


efisien
– Karena hak milik (property rights) tidak berkedudukan
kuat (mapan)
– Sejumlah item bernilai tidak mempunyai pemilik dengan
otoritas hukum untuk mengendalikannya
 Pemerintah berpotensi memecahkan masalah
– Membantu mendefinisikan hak milik, sehingga melepas-
kan kekuatan pasar
– Mengatur perilaku pribadi
– Menggunakan pendapatan pajak untuk memasok barang
yg gagal dipasok pasar
Diploma III – PKN STAN
Rancangan Sistem Pajak
Rancangan Sistem Pajak
Pengantar

 Pemerintah bisa memperbaiki hasil


pasar (salah satu dari 10 Prinsip Ekonomi).
– Peyediaan barang publik
– Mengatur penggunaan sumber daya ber-
sama
– Mengatasi efek eksternalitas
 Untuk melaksanakan fungsinya,
pemerintah meningkatkan penerimaan
melalui pemajakan.
Diploma III – PKN STAN
Rancangan Sistem Pajak
Pengantar

 Pelajaran tentang pajak dari bagian sebe-


lumnya :
– Pajak atas suatu barang mengurangi kuanti-
tas barang itu di pasar.
– Beban pajak dibagi antara pembeli dan pen-
jual, tergantung pada elastisitas harga permin
taan dan penawaran.
– Pajak menyebabkan deadweight loss.

Diploma III – PKN STAN


Pajak dan Efisiensi
Pengantar

 Satu sistem pajak lebih efisien dibanding-


kan yang lain jika menaikkan jumlah pene
rimaan yang sama dengan biaya lebih ke
cil bagi wajib pajak.
 Biaya untuk pembayar pajak meliputi:
─ pembayaran pajak itu sendiri
─ deadweight losses
─ beban administrasi
Diploma III – PKN STAN
Deadweight Losses
Akibat Pajak

 Orang-orang merespon insentif (satu dari 10


Prinsip Ekonomi).
 Ingat, pembahasan materi sebelumnya :
Pajak mendistorsi insentif, menyebabkan orang-
orang mengalokasikan sumber daya sesuai dgn
insentif pajak, bukan biaya dan manfaat (costs &
benefits) yang sesungguhnya.
 Akibatnya : ada deadweight loss.
Penurunan kesejahteraan wajib pajak melebihi
penerimaan yang dikumpulkan pemerintah.
Diploma III – PKN STAN
Pajak Penghasilan vs. Pajak Konsumsi

 Pajak penghasilan (PPh) mengurangi insentif


untuk menabung :
– Jika tarif PPh = 25%,
suku bunga 8% = 6% suku bunga setelah pajak
– kehilangan (lost) pendapatan berlipat ganda
(compound) seiring waktu.
 Para ekonom menyarankan pemajakan kon-
sumsi sebagai pengganti PPh.
– akan mengembalikan insentif untuk menabung
– lebih baik bagi keamanan pendapatan pensiunan in
dividu dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Diploma III – PKN STAN
Pajak Penghasilan vs. Pajak Konsumsi

 Ketentuan pajak serupa konsumsi dalam tax


code AS mencakup Rekening Pensiun Perora-
ngan, 401 (k) plans.
─ Orang dapat menyimpan jumlah tabungan yang
terbatas ke dalam akun tersebut.
─ Dana tersebut tidak dikenakan pajak sampai di-
tarik pada saat pensiun.
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Value-
Added Tax (VAT) di Eropa adalah seperti pajak
konsumsi.
Diploma III – PKN STAN
Beban Administratif
Pengaruh Pajak

 Termasuk waktu dan uang yang dibelanjakan masya-


rakat untuk mematuhi peraturan pajak
 Meningkatkan pengeluaran sumberdaya untuk peng-
hindaran pajak legal
– e.g., menyewa akuntan untuk mengeksploitasi “celah”
(loopholes), untuk mengurangi beban pajak seseorang
 Merupakan bentuk deadweight loss
 Bisa dikurangi jika aturan pajak (tax code) disederha-
nakan
namun harus menghilangkan loopholes, yang secara
politis sulit dilakukan
Diploma III – PKN STAN
Tarif Pajak Marjinal vs. Tarif Rata-rata
Marginal vs. Average Tax Rates

 Tarif pajak rata-rata (average tax rate)


– total pajak yang dibayarkan dibagi dengan total
pendapatan
– Mengukur pengorbanan (sacrifice) yang dilaku-
kan wajib pajak
 Tarif pajak marjinal (marginal tax rate)
– Tambahan pajak yang dibayarkan atas tambah-
an pendapatan (dollar atau rupiah)
– Mengukur efek insentif pajak pada pada upaya
kerja, tabungan, dan sebagainya.
Diploma III – PKN STAN
Pajak lump-sum
Lump-Sum Taxes

 lump-sum tax adalah sama untuk setiap


orang
─ Contoh : lump-sum tax = $4000/orang

Pendapatan average tax rate marginal tax rate

$20,000 20% 0%

$40,000 10% 0%

Diploma III – PKN STAN


Pajak lump-sum
Lump-Sum Taxes

 lump-sum tax adalah pajak paling efisien :


─ menyebabkan tidak ada deadweight loss tidak
mengganggu insentif, karena keputusan seseorang
tidak memiliki konsekuensi pajak
─ beban administrasi minimal
tidak perlu menyewa akuntan, melacak tanda terima,
dll
 Namun, tidak digunakan karena dianggap tidak adil :
─ dalam dolar, orang miskin membayar sebanyak
orang kaya
─ relatif terhadap pendapatan, orang miskin
membayar lebih banyak daripada orang kaya
Diploma III – PKN STAN
Pajak dan Keadilan

 Tujuan lain kebijakan pajak adalah : keadil-


an (equity) – pendistribusian beban pajak se
cara adil (fair).
 Menyetujui tentang hal yang “adil” jauh lebih
sulit dibanding menyetujui yang “efisien.”
 Ada beberapa prinsip yg diberlakukan untuk
mengevaluasi keadilan sistem perpajakan.

Diploma III – PKN STAN


1. Prinsip Manfaat
Benefits principle

 Benefits principle : suatu gagasan dimana


orang-orang membayar pajak didasarkan pa-
da manfaat yang diterimanya dari layanan pe
merintah
 Mencoba menjadikan barang publik sama de-
ngan barang privat – semakin banyak diguna-
kan semakin besar yang harus dibayar.
 Contoh : Pajak Bahan Bakar
– Semakin banyak menyetir di jalan raya publik,
semakin banyak bahan bakar yang dibeli,
semakin besar pajak bahan bakar yang dibayar
Diploma III – PKN STAN
2. Prinsip Kemampuan Membayar
Ability-to-pay

 Ability-to-pay principle: suatu gagasan bahwa pa


jak harus dipungut pada seseorang sesuai dg sebe-
rapa baik orang itu dapat menanggung beban
 menunjukkan bahwa semua pembayar pajak harus
membuat "pengorbanan setara (equal sacrifice)" un
tuk mendukung pemerintah
 mengakui bahwa besarnya pengorbanan tidak ha-
nya tergantung pada pembayaran pajak, tetapi juga
atas penghasilan dan keadaan orang lain
─ tagihan pajak $10.000 adalah pengorbanan yang
lebih besar bagi orang miskin daripada orang kaya

Diploma III – PKN STAN


3. Keadilan Vertikal
Vertical equity

 Vertical equity : suatu gagasan bahwa


wajib pajak dengan kemampuan memba-
yar pajak yang lebih besar harus memba-
yar jumlah yang lebih besar

Diploma III – PKN STAN


Tiga Sistem Perpajakan

1. Pajak proporsional (proportional tax) : wajib pa


jak membayar bagian yang sama dari pendapatan,
tanpa memperhatikan besar pendapatan
2. Pajak regresif (regressive tax) : wajib pajak ber
pendapatan tinggi membayar bagian dari pendapa
tan yang lebih kecil dibandingkan wajib pajak ber-
pendapatan rendah
3. Pajak progresif (progressive tax) : wajib pajak
berpendapatan tinggi membayar bagian dari pen-
dapatan yang lebih besar dibandingkan dengan
wajib pajak berpendapatan rendah
Diploma III – PKN STAN
Contoh Tiga Sistem Pajak

regressive proportional progressive


% of % of % of
income tax tax tax
income income income

$50,000 $15,000 30% $12,500 25% $10,000 20%

100,000 25,000 25 25,000 25 25,000 25

200,000 40,000 20 50,000 25 60,000 30

Diploma III – PKN STAN


Tarif PPh Pribadi
UU No. 36 tahun 2008 (Pasal 17 ayat 1)

PPh Progresif : Indonesia, 2018

Penghasilan Netto Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan 50 juta 5%

50 juta sampai dengan 250 juta 15%

250 juta sampai dengan 500 juta 25%

Diatas 500 juta 30%

Diploma III – PKN STAN


4. Keadlian Horizontal
Horizontal equity

 Horizontal equity: suatu gagasan bahwa


wajib pajak dengan kemampuan memba-
yar pajak yang sama harus membayar jum
lah yang sama
 Masalahnya : Sulit untuk menyepakati fak
tor apa, selain pendapatan, yang menentu
kan kemampuan membayar.

Diploma III – PKN STAN


ACTIVE LEARNING 1A:
Taxes and Marriage
Tarif pajak pendapatan = 25%. $20,000 perta-
ma dari pendapatan dikecualikan dari pemajak-
an. Peraturan pajak memperlakukan pasangan
menikah sebagai wajib pajak tunggal.
Sam & Diane masing2 memperoleh $50,000.
i. Jika Sam & Diane hidup bersama tanpa nikah,
berapa tagihan pajak gabungan mereka?
ii. Jika Sam & Diane menikah, berapa tagihan pa
jak mereka?

Diploma III – PKN STAN


4343
ACTIVE LEARNING 1A:
Jawaban
Jika tidak menikah, Sam & Diane masing2 membayar
0.25 x ($50,000 – 20,000) = $7500
Total pajak = $15,000 = 15% dari pendapatan gabu-
ngan mereka.
Jika menikah, mereka membayar
0.25 x ($50,000 – 20,000) = $20,000
atau 20% dari pendapatan gabungan mereka.
Peningkatan beban pajak sebesar $5000 disebut
pajak perkawinan (marriage tax) atau penalti perka
winan (marriage penalty).
Diploma III – PKN STAN
4444
ACTIVE LEARNING 1B:
Taxes and Marriage
Tarif pajak pendapatan = 25%. Bagi bujangan
$20,000 pertama dari pendapatan dikecualikan
dari pemajakan. Bagi pasangan menikah, penge
cualian = $40,000
Harry memperoleh penghasilan $0. Sally mem-
peroleh penghasilan $100,000.
i. Jika Harry & Sally hidup bersama tanpa nikah
berapa tagihan pajak gabungan mereka?
ii. Jika Harry & Sally menikah, berapa tagihan pa
jak mereka?
Diploma III – PKN STAN
4545
ACTIVE LEARNING 1B:
Jawaban
Jika tidak menikah, Harry membayar $0 pajak.
Sally membayar
0.25 x ($100,000 – 20,000) = $20,000
Total pajak = $20,000 = 20% dari pendapatan bers
ama mereka.
Jika menikah, mereka membayar
0.25 x ($100,000 – 40,000) = $15,000
atau 15% dari pendapatan bersama mereka.
Penurunan tagihan pajak sebesar $5000 disebut
subsidi perkawinan (marriage subsidy)
Diploma III – PKN STAN
4646
Pajak dan Subsidi Perkawinan

 Dalam U.S. tax code,


– Pasangan dengan pendapatan yang sama
mungkin membayar marriage tax
– Pasangan dengan pendapatan yang sangat
berbeda mungkin menerima marriage subsi
dy
 Banyak yang menyarankan reformasi sis-
tem perpajakan menjadi netral terkait dgn
status perkawinan…
Diploma III – PKN STAN
Pajak dan Subsidi Perkawinan

Idealnya, sistem perpajakan memiliki properti :


– 2 pasangan yang menikah dengan pendapatan yang sama
membayar pajak yang sama.
– Status perkawinan tidak mempengaruhi tagihan pajak pasa
ngan.
– seseorang/keluarga tanpa pendapatan tidak membayar pa-
jak.
– Wajib pajak berpendapatan tinggi membayar bagian yg ting
gi dari pendapatannya dibandingkan wajib pajak berpenda-
patan rendah.
Namun demikian, mendesain sistem perpajakan dgn
ke empat properti tersebut tidak mungkin secara ma-
tematis (mathematically impossible).
Diploma III – PKN STAN
Insiden Pajak dan Tax Equity

 Ingat : seseorang yang menanggung beban tidak


selalu orang yang mendapat tagihan pajak.
 Contoh: Pajak untuk mantel bulu
─ Mungkin tampak adil secara vertikal
─ Tapi bulu adalah barang mewah, dengan per-
mintaan yang sangat elastis
─ pajak menggeser permintaan bulu, "menyakiti
orang-orang yang memproduksi bulu” (Yg mung
kin tidak kaya)
 Pelajaran: Saat mengevaluasi keadilan pajak, ha-
rus memperhitungkan insiden pajak.
Diploma III – PKN STAN
Siapa yang Membayar Pajak Pengha-
silan Perusahaan?
 Ketika pemerintah memungut pajak pada perusahaan,
korporasi lebih seperti pemungut pajak daripada pem-
bayar (wajib) pajak.
 Beban pajak pada akhirnya jatuh pada orang.
 Anggaplah pemerintah memungut pajak atas perusa-
haan mobil
– pemilik menerima lebih sedikit keuntungan, bisa meres-
pon dari waktu ke waktu dengan mengalihkan kekayaan
mereka keluar dari industri mobil
– penawaran mobil berkurang, harga mobil naik, pembeli
mobil menjadi lebih buruk (worse off)
– permintaan untuk pekerja mobil turun, upah turun, peker-
ja lebih buruk (worse off)
Diploma III – PKN STAN
Flat Taxes
Flat tax: suatu sistem perpajakan dimana tarif pajak marji-
nal (marginal tax rate) sama untuk semua wajib pajak
– Biasanya, penghasilan di atas ambang batas (threshold)
tertentu dikenakan pajak dengan tarif konstan.
– Semakin tinggi ambang batas, semakin progresif pajak
– Secara radikal mengurangi beban administrasi
– Tidak populer bagi :
• orang yang mendapat manfaat dari kompleksitas
sistem saat ini (akuntan, pelobi)
• orang2 yang tidak dapat membayangkan hidup tan-
pa deduksi / celah favorit mereka
– Digunakan di beberapa negara Eropa tengah/timur
Diploma III – PKN STAN
KONKLUSI
Trade-Off Antara Efisiensi & Equity

• Tujuan efficiency dan equity seringkali berten-


tangan :
– E.g., lump-sum tax adalah pajak yang paling tidak adil
tapi paling efisien.
• Pemimpin politik berbeda pandangan ttg tradeoff
ini.
• Ekonom
– Bisa membantu kita lebih memahami tradeoff
– Bisa membantu kita menghindari kebijakan yang me-
ngorbankan efisiensi tanpa meningkatkan keadilan

Diploma III – PKN STAN


RANGKUMAN
 Barang berbeda, apakah tidak dapat dikecualikan
dan apakah ada saingan dalam konsumsi.
• Suatu barang tidak dapat dikecualikan jika dimungkinkan
untuk mencegah seseorang menggunakannya.
• Suatu barang adalah saingan dalam konsumsi jika sese-
orang menggunakan barang itumengurangi kemampuan
orang lain untuk menggunakan unit barang yang sama.
• Pasar bekerja paling baik untuk barang-barang privat, yg
keduanya dapat dikecualikan dan bersaing dalam konsum
si.
• Pasar tidak berfungsi dengan baik untuk jenis barang lain
nya.
Diploma III – PKN STAN
53
RANGKUMAN
 Barang-barang publik tidak saingan dalam konsumsi
atau tidak dapat dikecualikan.
 Contoh barang publik : kembang api, pertahanan nasio
nal, dan penemuan pengetahuan fundamental.
 Karena orang-orang tidak dikenakan biaya untuk peng
gunaan barang publik, mereka memiliki insentif untuk
tumpangan gratis (free ride), melakukan penyediaan
privat barang yang tidak dapat dipertahankan.
 Oleh karena itu, penyediaan barang publik oleh peme-
rintah mendasarkan keputusan ttg kuantitas setiap ba-
rang dalam analisis biaya-manfaat.

Diploma III – PKN STAN


54
RANGKUMAN
 Sumber daya bersama bersaing dalam kon-
sumsi tetapi tidak dapat dikecualikan.
 Contohnya : lahan penggembalaan umum, uda-
ra bersih, dan jalan yang padat.
 Karena orang tidak dikenakan biaya atas peng-
gunaan sumber daya bersama, mereka cende-
rung menggunakannya secara berlebihan.
 Oleh karena itu, pemerintah menggunakan ber-
bagai metode, seperti peraturan dan pajak ko-
rektif, untuk membatasi penggunaan sumber da
ya bersama.

Diploma III – PKN STAN


55
RANGKUMAN
 Di AS, sumber pendapatan federal yang paling pen-
ting adalah pajak penghasilan pribadi, pajak pemba-
yaran asuransi sosial, dan pajak penghasilan perusa
haan. Pajak negara bagian dan lokal yang paling pen
ting adalah pajak penjualan dan pajak properti.
 Efisiensi sistem pajak mengacu pada biaya yang di-
kenakan pada pembayar pajak di luar pembayaran
pajak mereka. Satu biaya adalah deadweight loss yg
disebabkan oleh distorsi insentif dari pajak. Yang lain
nya adalah beban administrasi untuk mematuhi un-
dang-undang perpajakan.

Diploma III – PKN STAN


56
RANGKUMAN
 Equity sistem pajak mengacu pada keadilannya. Prin
sip manfaat menunjukkan bahwa adil bagi orang un-
tuk dikenakan pajak berdasarkan jumlah manfaat pe
merintah yang mereka terima. Prinsip kemampuan
untuk membayar menunjukkan bahwa adalah adil ba
gi orang untuk membayar pajak berdasarkan kemam
puan mereka untuk menangani beban
 AS memiliki sistem pajak progresif, di mana para wa-
jib pajak berpenghasilan tinggi menghadapi tingkat
pajak rata-rata yang lebih tinggi daripada pembayar
pajak penghasilan rendah.

Diploma III – PKN STAN


57
RANGKUMAN
 Ketika mengevaluasi keadilan sistem pajak, pen-
ting untuk mempertimbangkan insiden pajak, ka-
rena distribusi beban pajak tidak sama dgn distri
busi pajak.
 Pembuat kebijakan sering menghadapi tradeoff
antara tujuan efisiensi dan keadilan dalam sistem
pajak. Banyak perdebatan tentang kebijakan pa-
jak muncul karena orang memberikan bobot yg
berbeda untuk dua tujuan ini.

Diploma III – PKN STAN


58
Thank you
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai