Anda di halaman 1dari 25

EKONOMI MIKRO

KULIAH

12 Persaingan Monopolistik
Muhammad Afdi Nizar

Diploma 3
PKN STAN
Capaian & Materi Pembelajaran

Social cost & benefit

- Pengaruhnya
terhadap social
welfare

- Penentuan
harga
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
perfect
competition &
monopoly, Mahasiswa mampu menj
serta elaskan persaingan mon
karakteristik? opolistik

Diploma III – PKN STAN


Pengantar
Antara Monopoli dan Kompetisi

 Dua ekstrim
• Perfect competition: banyak perusahaan, pro-
duk-produk identik
• Monopoly: satu perusahaan
 Imperfect competition – di antara 2 ekstrim:
– Oligopoly: hanya sedikit penjual menawarkan
produk2 yang sama atau identik.
– Monopolistic competition: banyak perusahaan
menjual produk2 yang sama tapi tidak identik.
Diploma III – PKN STAN
Monopolistic Competition
PERSAINGAN MONOPOLISTIK

 Karakteristik :
– Banyak penjual
– Diferensiasi produk
• Bukan price takers; kurva D downward sloping
– Bebas masuk dan keluar
• Dalam jangka panjang zero economic profit

 Contoh persaingan monopolistik :


– Apartmen, buku, air botol, pakaian, fast food,
night clubs
Diploma III – PKN STAN
Komparasi

Perfect Monopolistic
Competition Competition Monopoly
Number of sellers Many Many One
Free entry/exit Yes Yes No
Long-run
economic profits Zero Zero Positive
The products No close
firms sell Identical Differentiated substitutes
Firm has market None;
power? price-taker Yes Yes
D curve Downward- Downward-
facing firm Horizontal sloping sloping
(market D)
Diploma III – PKN STAN
Short Run Equilibrium
Keseimbangan Jangka Pendek

 Maksimisasi profit dalam jangka pendek


bagi perusahaan persaingan monopolistik :
– Memproduksi kuantitas dimana MR = MC
– Harga : pada kurva permintaan
– Jika P > ATC: profit
– Jika P < ATC: loss
– Sama dengan monopoli

Diploma III – PKN STAN


Perusahaan Persaingan Monopolistik
Memperoleh Profit dalam Short Run

Perusahaan mengha-
dapi kurva D yg down-
ward-sloping. Price
profit MC
Pada setiap Q, MR < P
P ATC
Untuk maksimisasi pro-
fit, perusahaan mempro ATC
duksi Q dimana D
MR = MC.
Perusahaan mengguna MR
kan kurva D untuk me Q Quantity
nentukan P.
Diploma III – PKN STAN
Perusahaan Persaingan Monopolistik
Kerugian dalam Short Run

Untuk perusahaan
ini, Price
P < ATC MC
pada output dimana losses ATC
MR = MC. ATC
Yang terbaik, peru- P
sahaan bisa melaku
D
kan minimisasi keru
MR
giannya
Q Quantity
Diploma III – PKN STAN
Long Run Equilibrium
Keseimbangan Jangka Panjang

 Jika perusahaan persaingan monopolistik


menghasilkan profit dalam jangka pendek
– Perusahaan baru : memiliki insentif masuk pasar
• Menambah jumlah produk
– Menurunnya permintaan yang dihadapi masing2 peru-
sahaan
• Kurva demand bergeser ke kiri; harga turun
– Profit masing2 perusahaan turun ke nol (zero)
 Jika rugi dalam jangka pendek :
– Sejumlah perusahaan keluar pasar, perusahaan yang
bertahan menikmati permintaan & harga yg lebih tinggi
Diploma III – PKN STAN
Persaingan Monopolistik Jangka Panjang

Entry & exit terjadi


hingga P = ATC
Price
dan MC
profit = zero. ATC
Ingat : perusaha- P = ATC
an menetapkan
markup
markup harga di
atas marginal cost D
MC MR
dan tidak mempro
duksi pada ATC mi Q Quantity
nimum.
Diploma III – PKN STAN
Kenapa Persaingan Monopolistik Kurang
Efisien dibanding Persaingan Sempurna
1. Kelebihan kapasitas (excess capacity)
– Persaingan monopolistik beroperasi pada bagian
slope yang menurun dari kurva ATC-nya,
memproduksi kurang dari output yang meminimi-
sasi biaya (cost-minimizing output).
– Dalam persaingan sempurna, perusahaan mem-
produksi kuantitas yg meminimisasi ATC

2. Markup over marginal cost


– Dalam persaingan monopolistik, P > MC.
– Dalam persaingan sempurna, P = MC.
Diploma III – PKN STAN
Kesejahteraan Masyarakat
Pasar Persaingan Monopolistik

• Pasar persaingan monopolistik


– Tidak memiliki semua properti kesejahteraan yg di-
inginkan seperti pasar persaingan sempurna
• Sumber inefisiensi
– Markup harga di atas marginal cost (P > MC, kuanti-
tas pasar di bawah kuantitas yg efisien secara sosial
• Deadweight loss dari penentuan harga monopoli
– Sangat banyak atau sedikit yang masuk (jumlah peru-
sahaan di pasar)
• Eksternalitas varitas produk
• Eksternalitas hilangnya bisnis
Diploma III – PKN STAN
Kesejahteraan Masyarakat
Pasar Persaingan Monopolistik

 Jumlah perusahaan di pasar tidak bisa optimal, ka-


rena efek eksternal masuknya perusahaan baru:
– Eksternalitas varitas produk (product-variety ex-
ternality) : surplus yang diperoleh konsumen karena
pengenalan produk-produk baru
– Eksternalitas hilangnya bisnis (business-stealing
externality): kerugian yang ditanggung oleh perusa-
haan yg ada apabila perusahaan baru masuk pasar
 Inefisiensi persaingan monopolistik terbatas dan su
lit diukur. Tidak ada cara mudah bagi penentu kebi-
jakan untuk memperbaiki hasil pasar.
Diploma III – PKN STAN
Periklanan
Advertising

 Dalam industri persaingan monopolistik


– Diferensiasi produk dan penentuan harga markup
secara alamiah menyebabkan penggunaan iklan
 Semakin terdiferensiasi produk-produk
– Semakin banyak perusahaan membeli iklan
 Para ekonom tidak sepakat tentang nilai so
sial periklanan:
– Sumber daya yang mubazir?
– Tujuan yang bernilai?
Diploma III – PKN STAN
Periklanan
Advertising

 Insentif mengiklankan
– Apabila perusahaan menjual produk2 terdiferen
siasi dan mengenakan harga di atas biaya marji
nal (marginal cost)
– Beriklan untuk menarik lebih banyak pembeli
 Belanja Periklanan
– Barang2 yang sangat differentiated : 10-20%
dari penerimaan
– Produk2 industri: sedikit periklanan
– Produk2 homogen: tanpa iklan
Diploma III – PKN STAN
Kritik tentang Periklanan

 Perusahaan mengiklankan untuk memanipu-


lasi selera masyarakat
– Psikologis ketimbang informasi
• Menciptakan keinginan yang mungkin tidak ada
 Periklanan menghambat kompetisi
– Peningkatan persepsi tentang diferensiasi produk
• Menumbuhkan loyalitas merek; markup yang lebih
tinggi
• Membuat pembeli kurang peduli dengan perbeda-
an harga di antara barang-barang sejenis

Diploma III – PKN STAN


Pembelaan tentang Periklanan

 Pembelaan tentang iklan


– Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pem
beli
– Pembeli yg terinformasi bisa menemukan dgn mu-
dah dan mengeksploitasi perbedaan harga
– Periklanan mempromosikan kompetisi dan mengu-
rangi market power
 Hasil studi :
– Kacamata lebih mahal di negara2 yang melarang ik-
lan oleh pembuat kacamata daripada di negara2 yg
tidak membatasi iklan seperti itu
Diploma III – PKN STAN
Periklanan

 Keinginan belanja (willingness to spend) sebuah pe


rusahaan dalam jumlah besar pada periklanan bisa
menjadi signal kualitas produknya bagi konsumen,
tanpa memperhatikan isi iklan.
– Iklan bisa meyakinkan pembeli untuk mencoba sua-
tu produk sekali, tapi produk itu harus berkualitas
tinggi bagi masyarakat agar mereka menjadi pembe-
li yang berulang.
– Iklan paling mahal tidak berguna, kecuali menyebab
kan pembeli berulang membeli.
– Apabila konsumen mengetahui iklan yang mahal me
reka menganggap produk itu pasti bagus
Diploma III – PKN STAN
Merek
Brand Names

 Di banyak pasar, merek produk muncul


berdampingan dengan yang generik.
 Nama-nama merek
─ Belanjakan lebih banyak untuk iklan
dan tetapkan harga yang lebih tinggi da
ripada substitusi generik
 Seperti iklan, ada ketidaksepakatan ten-
tang ilmu ekonomi nama-nama merek ...
Diploma III – PKN STAN
Periklanan

 Pengritik brand names mempercayai :


– Bagi konsumen brand names menunjukkan tidak adanya
diferensiasi produk.
– WTP konsumen lebih untuk brand names yang dipromosi-
kan melalui iklan adalah tidak rasional,.
– Menghilangkan proteksi pemerintah terhadap merek daga
ng akan mengurangi pengaruh brand name, yg menyebab
kan harga lebih rendah.

 Pembela brand names :


– Konsumen - informasi tentang kualitas
– Perusahaan - insentif untuk mempertahankan kualitas ting
gi untuk melindungi reputasi brand names mereka
Diploma III – PKN STAN
Konklusi

 Produk-produk terdiferensiasi ada di ma-


na-mana; contoh kompetisi monopolistik
berlimpah.
 Teori persaingan monopolistik menggam-
barkan banyak pasar dalam ekonomi, na
mun menawarkan sedikit panduan bagi
pembuat kebijakan yang ingin memperbai
ki alokasi sumber daya pasar.

Diploma III – PKN STAN


RANGKUMAN
 Pasar persaingan monopolistik memiliki ba
nyak perusahaan, produk yang berbeda,
dan bebas masuk .
 Setiap perusahaan dalam pasar persaing-
an monopolistik memiliki kelebihan kapasi-
tas — menghasilkan kurang dari kuantitas
yang meminimalkan ATC. Setiap perusaha
an menetapkan harga di atas biaya marji-
nal
Diploma III – PKN STAN
23
RANGKUMAN
 Persaingan monopolistik tidak memiliki se
mua properti kesejahteraan yg diinginkan
dari persaingan sempurna.
 Ada DWL yang disebabkan oleh markup har-
ga di atas biaya marjinal.
 Juga, jumlah perusahaan (dan dengan demi-
kian varietas) bisa terlalu besar/terlalu kecil.
 Tidak ada cara yang jelas bagi pembuat kebi-
jakan untuk meningkatkan hasil pasar.

Diploma III – PKN STAN


24
RANGKUMAN
 Diferensiasi produk dan markup penetapa
n harga mengarah pada penggunaan iklan
dan nama-nama merek.
 Pengkritik periklanan dan nama merek berpen
dapat bahwa perusahaan menggunakannya
untuk mengurangi persaingan dan mengambil
keuntungan dari irasionalitas konsumen.
 Pembela berpendapat bahwa perusahaan
menggunakannya untuk menginformasikan
konsumen dan untuk bersaing lebih giat pada
harga dan kualitas produk.
Diploma III – PKN STAN
25
Thank you
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai