Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hukum Faraday
Kimia XI
Daftar Isi:
1. Sel Elektokimia :
a) Sel Galvani / Sel Volta
b) SelElektrolisis
2. Hukum Faraday
a) Hukum Faraday1
b) Hukum Faraday2
1. SelElektrokimia
Elektrokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang hubungan antara
perubahan zat dengan arus listrik yang berlangsung dalam sel elektrokimia.
Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimiamenjadi
energi listrik atau sebaliknya.
Sel elektrokimia di bedakan menjadi dua yaitu sel volta atau sel galvani dan sel
elektrolisis.
A. SEL VOLTA ATAU SELGAVANI AlessandroGuiseppeVolta
Sel volta atau sel galvani adalah suatu sel elektrokimia yang
terdiri atas dua buah elektrode yang dapat menghasilkan energi
listrik akibat terjadinyareaksi redoks secara spontan pada kedua
elektroda tersebut. yaitu sel yang mengubah energi kimia
menjadi energilistrik.
Sel Galvani / Sel Volta disebut juga sel kimia. Sel Galvani
dipakai sebagai sumber listrik untuk penerangan,pemanasan, LuigiGalvani
menjalankan motor, dansebagainya.
Pada gambar di atas, logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positif dibanding logam Y,
sehingga logam Y bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda. Jembatan garam
mengandung ion-ion positif dan ion-ion negatif yang berfungsi menetralkan muatan positif dan negatif
dalamlarutan elektrolit.
Contoh Soal Penulisan Notasi Sel :
Tuliskan notasi sel untuk reaksi
Cu2+ +Zn ®Cu+Zn2+
Maka notasi selnya : Zn| Zn2+ | | Cu2+ | Cu
Proses dalam SelGalvani
Pada anode, logam Zn melepaskan elektron dan menjadi Zn2+ yanglarut.
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Pada katode, ion Cu2+ menangkap elektron dan mengendap menjadi logamCu.
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Hal ini dapat diketahui dari berkurangnya massa logam Zn setelah reksi,
sedangkan massa logam Cu bertambah. Reaksi total yang terjadi pada sel galvani adalah:
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Sel Volta atau Sel Gavani dalamkehidupan
sehari –hari
1. Sel Kering (SelLeclanche)
Dikenal sebagai batu baterai. Terdiri dari katode yangberasaldari karbon(grafit)
dan anode logam zink. Elektrolit yang dipakai berupa pasta campuran MnO2,
serbuk karbon danNH4Cl.
Persamaan reaksinya :
Katode : 2MnO2 + 2H+ + 2e ” Mn2O3 +H2O
Anode : Zn ” Zn2+ +2e
Reaksi sel : 2MnO2 + 2H+ + Zn ” Mn2O3 + H2O +Z
Anode (-) : Logam seng (Zn) yang dipakai sebagaiwadah.
Katode (+) : Batang karbon (tidak aktif)
Elektrolit : Campuran berupa pasta yang terdiri dari MnO2, NH4Cl,dan
sedikit air
2. SelAki
Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat berfungsi penyimpan listrikdan pada setiap
saat dapat dikeluarkan . Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan katodenya terbuat dari logam
timbal yang dilapisiPbO2.
Reaksi penggunaan aki :
Anode : Pb + SO4 2- ” PbSO4+ 2e
Katode : PbO2 + SO42-+ 4H++ 2e ” PbSO4+ 2H2O Reaksi
sel : Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+ ” 2PbSO4 + 2H2O
Reaksi Pengisian aki :
2PbSO4 + 2H2O ” Pb + 2SO42- + PbO2 + 4H+
Sel Nikad merupakan sel kering yang dapat diisi kembali (rechargable). Anodenya
terbuat dari Cd dan katodenya berupa Ni2O3 (pasta). Beda potensial yang dihasilkan
sebesar 1,29 V. Reaksinya dapat balik :
NiO(OH).xH2O + Cd + 2H2O → 2Ni(OH)2.yH2O + Cd(OH)2
5. Sel BahanBakar
Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi – pereaksinya (oksigen dan
hidrogen) dialirkan secara kontinyu ke dalam elektrode berpori. Sel ini terdiri atas
anode dari nikel, katode dari nikel oksida dan elektrolit KOH. Sel ini digunakan
pesawat ruang angkasa dalam program Appolo ke bulan.
Reaksi yang terjadi :
Anode : 2H2(g) + 4OH-(aq) → 4H2O(l) + 4e
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2 → 2H2O(l)
6. BateraiAlkaline
Baterai alkaline lebih tahan lama dengan dapat menyuplai arus yang lebih besar dibanding baterai kering
seng karbon. Baterai ini digunakan untuk peralatan yang memerlukan arus listrik lebih besar , seperti tape
recorder dan mainan. Potensial sel pada baterai sekitar 1,5 V dan dapat bertahan konstan selama
pemakaian.
Sel baterai alkaline terdiri dari anoda Zn dan katoda inert grafit. Sesuai namanya reaksi redoks dalam
baterai alkaline berlangsung dalam suasana basa. Elekrolitnya adalah KOH.Reaksi redoks
Anoda : Zn(S) + 2OH-(aq) ZnO(s) + H2O(l) +2e-
katoda : 2MnO2 + H2O + 2e- Mn2O3(s) +2OH-(aq)
+
Sel : Zn(s) + 2MnO2(s) ZnO(s) + Mn2O3(aq)
Anode (-) : Logam seng (Zn) yang sama seperti baterai biasa digunakan sebagai wadah.
Katode (+) : Oksida mangan (MnO2)
Elektrolit : Kalium hidroksida(KOH)
Reaksi redoks pada sel tidak melibatkan ion yang dapat berkumpul di permukaan elekrode sehingga
potensialnya konstan. Anoda Zn yang berpori memperluas permukaan anoda sehingga memperbesar arus.
7. BateraiMerkuri
Baterai ini digunakan pada jam tangan dan kamera. Potensial sel baterai adalah 1,35 V
dan dapat bertahan konstan selama pemakaian. Sel baterai merkuri terdiri dari anoda
Zn,serta katoda HgOdan karbon. Elektrolitnya adalah KOH.Reaksiredoksnyaadalah:
Anoda : Zn (s) + 2OH-(aq) ZnO(s) + H2O(l) +2e-
katoda : HgO(s) + H2O(l) + 2e- Hg(l) +2OH-(aq)
+
sel : Zn(s) +HgO(s) ZnO(s) + Hg(l)
Reaksi redoks yang terjadi tidak melibatkan ion sehingga potensialnya konstan. Baterai
merkuri ini telah dilarang penggunaannya dan ditarik dari peredaransebabbahaya yang
dikandungnya (logam berat merkuri ). Pembuangan baterai ini dapat menimbulkan
masalah bagi lingkungan hidup karena merkuri (Hg) beruparacun.
B. SELELEKTROLISIS
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH-
- (basa) di katoda serta gelembung gas Cl di anoda. Terbentuknya ion OH- pada katoda
2
dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda
setelah diberi sejumlah indikator fenolftalein (pp). Dengan demikian, terlihat bahwa
produk elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan produk elektrolisis larutan.
Kesimpulan :
1. Baik elektroda tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda
2. Pada elektrolisis lelehan, kation pasti bereaksi di katoda dan anion pasti bereaksi di
anoda
3. Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion alkali, alkali tanah, ion
aluminium, maupun ion mangan (II), maka air yang mengalami reduksi di katoda
4. Lektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan bereaksi;
Susunan sel elektrolisis: Susunan
a) Katoda adalah elektroda yang berhubungan
selelektrolisis:
dengan kutub negatif sumber arus listrik, dan
kation dari elektrolit pergi menujunya. Katoda
mengalami reduksi dan menerima elektron.
b) Anoda adalah elektroda yang berhubungan
.
dengan kutub positif sumber arus listrik, dan
anion dari elektrolit pergi menujunya. Anoda
mengalami oksidasi dan melepas elektron
c) Kation inert adalah kation yang sukar bereaksi,
yaitu logam alkali (IA), alkali tanah (IIA), Al, dan
Mn yang terbentuk dalam elektrolisis.
d) Elektroda inert adalah elektroda yang sukar
bereaksi, yaitu elektroda Pt, Au dan C.
Reaksi-reaksi yang terjadi pada selelektrolisis
antara lain:
b. Oksidasi anoda, memperhatikan jenis elektrolit/anion dan anoda,ketentuan:
contoh reaksielektrolisis.
1. elektrolisis kalium iodida (KI) dengan elektroda C
KI → K+ + I- x2
Katoda (+) : 2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anoda (-) : 2I-(s) → I2(g) + 2e-
Pada katoda reaksi K diganti oleh H2O karena K tergolong dalan logam alkali.
dikalikan 2 ( x2 ) untuk menyamakan ion sejenis dan/atau elektron di ruas kiri dan kanan. kemudian setelah ion s
2. Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda Pt
Gas H2 terbentuk di katoda, gas Cl2 terbentuk di anoda. Pada larutan sisa kita
memperoleh NaOH
Perbedaan Sel Volta / Sel Galvani &
SelElektrolisis
Perbedaan Sel Volta / Sel Galvani &Sel Elektrolisis
SelVolta SelGalvani
Oksidasi: X→ X++ e- (Anoda negatif) Y→ Y++ e- (Anoda positif)
Reduksi: Y++ e- → Y(Katodapositif) X+ + e- → X(Katoda negatif)
Total: X+ Y+→ X++ Y(G<0 ) X++ Y→ X+ Y+(G>0)
Reaksi spontan dan menghasilkan energi Reaksi tidak spontan dan membutuhkan energi
Energi Kimia diubah menjadi energi listrik Energi listrik diubah menjadi energi kimia
1.Jumlah zat yang dihasilkan pada elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah arus yang
dilewatkan melalui sel elektrolisis
2. Jika jumlah arus listrik yang dilewatkan sama, maka jumlah zat yang dihasilkan pada masing-
masing sel elektrolisis berbanding lurus dengan massa ekuivalennya.
HUKUM FARADAY I G=Q
Jumlah muatan listrik (Q) sama dengan
Hukum Faraday I hasil kali dari kuat arus (i) dengan waktu (t)
Q = i . t (coulomb)
“Massa zat yang dihasilkan (G) pada elektrolisis
sebanding dengan jumlah muatan listrik yang Jadi persamaan di atas dapatdituliskan
digunakan (Q). “ sebagai berikut:
G =it
m = e . i . t / 96.500
q =i .t
Dimana: M = e.i.t / F
Dimana:
m = massa zat yang dihasilkan (gram)
M = massa zat dalam gram
e = berat ekivalen = Ar/ Valensi = Mr/Valensi
e = berat ekivalen dalam gram = berat
i = kuat arus listrik (amper) atom : valensi
t = waktu (detik) i = kuat arus dalam Ampere
t = waktu dalam detik
q = muatan listrik (coulomb
F=Faraday
HUKUM FARADAY II
Faraday menyimpulkan bahwa Satu
Hukum Faraday II Faraday adalah jumlah listrik yang
diperlukan untuk menghasilkan satu
“Massa zat yang dihasilkan (G) pada elektrolisis
ekivalen zat pada elektroda.
sebanding dengan massa ekuivalen zat (ME )
tersebut.” Muatan 1 elektron = 1,6 x10-19
Coulomb
m1 : m2 = e1 : e2 1 mol elektron = 6,023 x1023
Dimana: eletron
Muatan untuk 1 mol eletron = 6,023
m = massa zat (gram)
. 1023 x 1,6 . 10 -19 =96.500
e = beret ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi Coulomb = 1 faraday.
Stoikiometri dasar juga dapat digunakan dalam reaksi
elektrolisis.
1. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda inert, dialirkan listrik 10 amper
selama 965 detik.
Hitunglah massa tembaga yang diendapkan pada katoda dan volume gas oksigen
yang terbentuk di anoda pada (O°C, 1 atm), (Ar: Cu = 63.5 ; O = 16).
Jawab:
CuSO4 (aq) → Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katoda [elektroda - : reduksi] : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)
Anoda [elektroda + : oksidasi]: 2 H2O(l) → O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e-
a. massa tembaga:
m = e . i . t/96.500 = (Ar/Valensi) x (10.965/96.500) = 63.5/2 x 9.650/96.500 =
31.25 x 0,1 = 3,125 gram
b. m1 : m2 = e1 : e2
mCu : mO2 = eCu : eO2
3,125 : mO2 = 6.32/2 : 32/4
3,125 : mO2 = 31,25 : 8
mO2 = (3.125 x 8)/31.25 = 0.8 gram
mol O2 = 0.8/32 = 8/320 = 1/4 mol
volume O2 (0°C, 1 atm) = 1/40 x 22.4 = 0.56 liter
2. pada elektrolisis suatu larutan garam LSO4dengan menggunakan elektrode Pt, di Katode terbentuk 0.295 g
endapan logam L. larutan hasil elektolisis itu ternyata dapat dinetralkan dengan 50 mL KOH0.2 M.massa
atom relatif logam Litu adalah......
Jawab:
LSO4(aq) ----> L^ 2+(aq) + SO4^2- (aq)
Elektrode Pt adalah elektrode inert.
pada kation (-) yg teroksidasi adalah air
pada Anion (+) tereduksi logam tersebut menjadi :
A(+) : L^2+(aq) + 2e ----> L(s) |*2
K(-) : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e | *1
2L^2+ + 2H2O ---> L(s) + 4H^+ + O2
dihasilkan 0,295 gram logam L
pada saat dinetralkan terbentuk :
mol (H+) = mol basa
mol (H+) =0,5*0,2
mol (H+) = 0,1 mol
maka mol logam tersebut dari persamaan diatas :
2L^2+ + 2H2) ---> 4H^+ + O2
0,05.....................0,1
maka Ar Logam tersebut adalah
0,05 = 2,95/Ar
Ar = 2,95/0,1 = 59 gr/mo
3. Pada elektrolisis larutan CuSO4dengan elektroda inert, dialirkan listrik 10 amper selama 965 detik.
Hitunglah massa tembaga yang diendapkan pada katoda dan volume gas oksigen yang terbentuk di
anoda pada (O°C, 1 atm), (Ar: Cu= 63.5 ; O=16).
Jawab:
a. massa tembaga:
m = e . i . t/96.500 = (Ar/Valensi) x (10.965/96.500) = 63.5/2 x 9.650/96.500 =
31.25 x 0,1 = 3,125 gram
b. m1 : m2 = e1 : e2
mCu : mO2 = eCu : eO2
3,125 : mO2 = 6.32/2 : 32/4
3,125 : mO2 = 31,25 : 8
mO2 = (3.125 x 8)/31.25 = 0.8 gram
mol O2 = 0.8/32 = 8/320 = 1/4 mol
volume O2 (0°C, 1 atm) = 1/40 x 22.4 = 0.56 liter