Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

A. Siklus Sel
Siklus sel menggambarkan jangka waktu antara dua waktu yang berurutan
pada pembelahan sel yang terdiri dari empat fase regulasi yaitu gap 1 (G1),
sintesis DNA (S) dan gap 2 (G2) dimana fase G1, S dan G2 secara bersamaan
disebut interfase sedangkan fase mitosis (M) untuk pelaksanaan pembelahan
sel, yaitu pembelahan inti dan sitoplasma Interfase.3
Interfase terbagi menjadi tiga tahap atau fase, yaitu :
a) G1 ( Gap 1) : suatu periode yang dilakukan setelah menyelesaikan
tahap mitosis dan sebelum memulai sintesis DNA. G1 juga merupakan
periode ketika sel menumpuk enzim dan nukleotidanya diperlukan
untuk proses replikasi DNA. Namun, fase G1 ini merupakan tahap
yang cukup lama karena faktor yang menentukan lamanya waktu yag
dihabiskan adalah saat keadaan diferensiasi sel, atau banyaknya waktu
yang dihabiskan untuk mengekspresikan produk gen yang spesifik
untuk tipe selnya sebelum melanjutkan replikasi DNA.4
b) S ( Sintesis ) : merupakan periode yang ditujukkan terutama untuk
replikasi DNA atau biasanya ditandai dengan sintesis DNA dan histon
serta duplikasi sentrosom. pada fase ini, lama waktu yang diperlukan
untuk melewati siklus ini adalah tergantung dari fungsi dan ukuran
genom4
c) G2 (Gap 2 ) : periode singkat untuk persiapan mitosis atau protein
yang diperlukan untuk mitosis menumpuk. biasanya fase ini
merupakan fase yang akan menghubungkan dari fase Sintesis menuju
mitosis.4

Gambar 1.1 Siklus sel


Sumber: Mescher A L. Histologi dasar junqueira text & atlas.Edisi 12. Dany F,
translator. Jakarta: EGC. 2011: 59
1. Mitosis
Mitosis merupakan manifestasi nyata pembelahan sel, tetapi pada
proses yang lain tidak begitu mudah dilihat dari mikroskop cahaya
berperan penting dalam multipikasi sel. ada 4 bagian tahap mitosis, yaitu 5.
a) Profase : kromosom yang telah melalui replikasi DNA dan masing-
masing terdiri atas dua kromatid saudara yang saling berdekatan. ciri
ciri profase yaitu : Nukleolusnya Lenyap, Serat-serat kromatin menjadi
terkumpar lebih rapat, Sentrosom-sentrosomnya bergerak dan saling
menjauhi, Gelendong mitotik mulai terbentuk, Tiap kromosom terdiri
atas dua kromatid bersaudara5.

Gambar 1.2 Profase


Sumber: Campbell NA, Reece JB, Urny LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky
P.V etaal. Biologi.Edisi 8. Wulandari DT, Translator Jakarta : Erlangga, 2010. 248

b) Prometafase : Kromosom melekat pada mikrotubulus gelondong di


kinetokornya dan mulai bergerak. ciri ciri prometafase adalah : Selaput
nukleus terfragmentasi, Kromosom menjadi semakin terkondensasi,
Mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini dapat
memasuki wilayah nukleus, Masing-masing dari dua kromatid pada
tiap kromosom sudah memiliki kinetokor, Mikrotubulus nonkinetokor
sudah berinteraksi dengan sejenisnya berasal dari kutub gelendong
yang bersebrangan.5

Gambar 1.3 Prometafase


Sumber: Campbell NA, Reece JB, Urny LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky
P.V etaal. Biologi.Edisi 8. Wulandari DT, Translator Jakarta : Erlangga, 2010. 248

Page | 2
c) Metafase : Kromosom mulai tersusun ditengah gelondong, di dekat
bidang ekuator sel. ciri-ciri metafase adalah : Kromosom berjejer pada
lempeng metafase dan sentromer-sentromer kromosom berada di
lempeng metafase, Sentrosom berada pada kutub-kutub sel yang
bersebrangan.5

Gambar 1.4 Metafase


Sumber: Campbell NA, Reece JB, Urny LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky
P.V etaal. Biologi.Edisi 8. Wulandari DT, Translator Jakarta : Erlangga, 2010. 248

d) Anafase : Kromatid saudara terpisah satu dari lainnya menjadi


kromosom yang ditarik ke arah kutub gelondong. ciri-ciri anafase
adalah : Tahap mitosis paling pendek, Kedua kromosom anakan yang
terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel, Sel memanjang saat
mikrotubulus nonkinetokor memanjang, Dimulai ketika protein
kohesin dibelah.5

Gambar 1.5 Anafase


Sumber: Campbell NA, Reece JB, Urny LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky
P.V etaal. Biologi.Edisi 8. Wulandari DT, Translator Jakarta : Erlangga, 2010. 249

e) Telofase : kedua set kromosom anak telah sampai di kutub gelondong.


ciri-ciri telofase adalah : dua nukleus anakan terbentuk dalam sel,
Nukleus muncul kembali, Kromosom menjadi kurang terkondensasi,
Selaput nukleus dan fragmen-fragmen nukleus sel induk muncul.5

Page | 3
Gambar 1.5 Telofase
Sumber: Campbell NA, Reece JB, Urny LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky
P.V etaal. Biologi.Edisi 8. Wulandari DT, Translator Jakarta : Erlangga, 2010. 249

B. Sistem Kontrol Siklus Sel.


Setiap fase siklus sel memiliki satu atau lebih titik tempat pemeriksaan
(checkpoint). Titik ini memantau dengan sangat cermat apabila terjadi
kerusakan, dan kemudian dapat menghentikan siklus sel tersebut.6

Gambar 2.1 Siistem kontrol siklus sel


Sumber: Mescher A L. Histologi dasar junqueira text & atlas.Edisi 14. Dany F,
translator. Jakarta: EGC. 2018: 72

Tiga titik pemeriksaan penting diperlihatkan disini, yaitu meliputi sebagai


berikut:
a) Titik pemeriksaan awal atau Restriksi
Titik ini tepat sebelum dimulainya fase S yaitu persiapan untuk
replikasi DNA. Pada titik ini juga diperiksa apakah nutrisi sel, ukuran
dan lingkungan nya memadai.6
b) Titik pemeriksaan G2/M

Page | 4
Titik ini tepat sebelum dimulainya fase S . Pada titik ini dipastikan
bahwa replikasi DNA telah selesai.6
c) Titik pemeriksaan gelendong metafase
Pada titik ini dipastikan bahwa semua kromosom akan dipisahkan
dan semua DNA utuh.6

Perjalanan dalam siklus sel dihentikan oleh kondisi yang merugikan


seperti nutrisi yang tidak memadai (stress nutrien), lingkungan mikro seluler
yang tidak sesuai, atau kerusakan DNA. Penghentian G1 memungkinkan
perbaikan kerusakan di G0 sebelum sel memasuki fase S, Sehingga DNA
rusak tidak menghasilkan kelainan gen selama replikasi. Jika masalah yang
dijumpai pada titik pemeriksaan manapun tidak dapat diperbaiki dengan
cukup cepat selama siklus dihentikan, protein yang disendi oleh gen supresor
tumor seperti P53 diaktifkan dan aktifitas sel tersebut diarahkan ke arah bunuh
diri sel atau yang disebut apoptosis.6
Dalam siklus sel, siklus sel diatur oleh protein yang disebut siklin dan
kinase bergantung siklin (cyclin-dependent kinase, CDK) yang
memfosforilasi/mengaktifkan enzim dan protein lain yang diperlukan untuk
fungsi spesifik-fase. SiklIn utama, CDKnya, dan sasaran protein penting
dirangkum dalam tabel sebagai berikut.6

Tabel 2.1 Siklin utama dan kompleks kinase bergantung-siklin mengatur siklus
sel manusia dan protein sasaran penting
Sumber: Mescher A L. Histologi dasar junqueira text & atlas.Edisi 12. Dany F,
translator. Jakarta: EGC. 2011: 59

C. Penyebab Kanker.
Sel kanker disebabkan karena pembelahan sel yang tidak terkontrol. Hal
ini dapat terjadi karena adanya perubahan (mutasi) DNA pada gen yang
terpenting untuk siklus sel, seperti sel untuk faktor pertumbuhan tertentu,
reseptor atau pensinyalan kinase, maka kontrol normal pada siklus sel dapat
terpengaruh dan pertumbuhan dapat terjadi dengan cara yang kurang sesuai,
biasanya terdekteksi oleh gen supresor tumor seperti P53. Kegagalan

Page | 5
mendeteksi siklus sel yang tidak sesuai dapat berakibat penambahan kelainan
dan perubahan seluler yang ditemukan pada berbagai jenis kanker. Pada
banyak bentuk kanker manusia, gen supresor tumor kunci p53 sendiri
termutasi, sehingga mengurangi kemampuan untuk menyingkirkan sel dengan
DNA rusak dan mempermudah poliferasi sel baru dengan kelainan genetik.6
Ketika satu sel tunggal dalam jaringan mengalami transformasi
(transformation), proses yang mengubah sel normal menjadi sel kanker. Sel
kekebalan tubuh biasanya mengenali sel yang tertransformasi sebagai sel yang
tidak normal dan menghancurkannya. Akan tetapi, jika berhasil menghindari
penghancuran, sel tersebut dapat memperbanyak diri dan membentuk tumor,
massa se1 abnormal dalam jaringan yang sebenarnya normal. Jika sel-se1
abnormal tetap berada di tempat asalnya, benjolan itu disebut tumor jinak
(benign tumor). Sebagian besar tumor jinak tidak menyebabkan masalah
serius dan dapat dibuang sepenuhnya melalui operasi. Sebaliknya, tumor
ganas (malignant tumor) menjadi cukup invasif hingga mengganggu fungsi
satu atau lebih organ tubuh Individu yang memiiiki tumor ganas disebut
pengidap kanker.5
Sel kanker mungkin menghasilkan sendiri faktor pertumbuhan yang
dibutuhkannya, atau mungkin memiliki abnormalitas dalam jalur pensinyalan
yang menyampaikan sinyal faktor pertumbuhan ke sistem kontrol siklus se1
meskipun faktor tersebut sedang tidak ada. (memungkinan lainnya adalah
sistem kontrol siklus sel yang abnormal.5
Perilaku abnormal dari sel kanker dapat membawa bencana jika terjadi
dalam tubuh. Perubahan abnormal pada permukaan sel menyebabkan sel
kanker kehilangan perlekatan ke sel-sel tetangga dan matriks ekstraselular,
yang memungkinkan sel kanker menyebar ke dalam jaringan di sekitarnya.3
Beberapa sel tumor mungkin terpisah dari tumor asalnya, memasuki
pembuluh darah dan pembuluh limfe, dan berpindah ke bagian tubuh yang
lain. Di sana se1 tumor mungkin memperbanyak diri dan membentuk tumor
baru. Penyebaran sei kanker ke lokasilokasi yang jauh dari tempat asalnya
disebut metastasis.5

Page | 6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Siklus sel menggambarkan jangka waktu antara dua waktu yang berurutan
pada pembelahan sel yang terdiri dari empat fase regulasi yaitu gap 1 (G1)
untuk pertumbuhan sel, sintesis DNA (S) untuk duplikasi bahan baku pada
proses genetik, gap 2 (G2) untuk perbaikan pada saat pembelahan sel dimana
fase G1, S dan G2 secara bersamaan disebut interfase sedangkan fase mitosis
(M) untuk pelaksanaan pembelahan sel.
Pada siklus sel terdapat protein yang berperan khusus untuk seleksi sel.
Protein ini berperan dalam fase check point. Sel-sel yang tidak bisa melewati
fase check point akan masuk pada fase G0 , dimana pada fase ini sel
diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Jika sel tidak bisa memperbaiki
dirinya, sel akan diperintahkan untuk melakukan apoptosis sel.
Kanker muncul akibat adanya penumpukan perlahan sel-sel yang telah
rusak, yang tak lagi bisa diperbaiki. Setiap kanker yang timbul- berasal dari
“Mutasi“ atau perubahan gen. Perubahan gen yang paling berbahaya adalah
jika perubahan tersebut menimpa gen dan protein yang bertugas mengontrol
pertumbuhan sel-sel. Akibatnya, dalam keadaan tertentu siklus sel-sel bisa
keluar jalur, sehinga sel-sel tersebut mengalami degradasi atau kemunduran.
Kanker timbul karena adanya kesalahan pada sistem kontrol sel, protein yang
menyeleksi sel tidak bekerja dengan baik sehingga terus terjadinya poliferase
pada sel yang rusak.
B. Saran
Sel kanker disebabkan karena pembelahan sel yang tidak terkontrol. Hal
ini dapat terjadi karena adanya perubahan(mutasi) DNA pada gen yang
terpenting untuk siklus sel .Untuk itu, adanya penelitian lebih lanjut mengenai
penyebab terjadinya mutasi pada gen yang menyebabkan adanya kanker
sangatlah dipoerlukan.

Page | 7
DAFTAR PUSTAKA

1. Dorland WA, Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31


Jakarta:EGC. 2010

2. Sherwood L, Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta:


Erlangga. 2008: 24

3. Rahmawati A, Muti’ah R. Potensi ekstrak daun widuri (calotropis


gigateol) sebagai obat antikanker fibrosakoma. 1ft rev. Malang: UIN-
Maliki Press. 2014: 11-12

4. Mescher A L. Histologi dasar junqueira text & atlas.Edisi 12. Dany F,


translator. Jakarta: EGC. 2011: 72

5. Campbell NA, Reece JB, Urny LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky
P.V etaal. Biologi. 8th Ed. Wulandari DT, Translator Jakarta : Erlangga,
2010. 248-49
6. Mescher A L. Histologi dasar junqueira text & atlas. Edisi 14. Dany F,
translator. Jakarta: EGC. 2018: 72

Page | 8
Page | 9

Anda mungkin juga menyukai