Anda di halaman 1dari 1

Judul : Robohnya Surau kami

Pengarang : A.A. Navis


Tahun terbit : 1979
Nama penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kota penerbit : Jakarta
Jumlah halaman : viii + 148

Cerita ini menceritakan tentang cerita Ajo Sidi kepada kakek penjaga surau. Cerita ini
bermula ketika tokoh bernama aku yang dalam cerita tidak disebutkan namanya. Sesekali
mengunjungi seorang kakek yang tidak memiliki istri dan mengganggap surau tersebut
sebagai rumah baginya. Sejak usia muda kakek kakek tinggal di surau itu. Ia mengaku bahwa
hidupnya telah di serahkan kepada Allah dan kehidupan dunia tidak berarti baginya. Waktu
pertama aku melihat kakek itu, beliau sedang termenung. Peristiwa itu membuat aku mulai
bertanya pada sang kakek apa yang membuat kakek termenung dan terlihat gundah.
Kakekpun bercerita tentang Ajo Sidi, seorang pembual di desanya yang membuat kakek
gundah.Ajo Sidi membual cerita tentang haji yang bernama Saleh. Ia bercerita bahwa Haji
Saleh selama hidupnya selalu beribadah dan beribadah tetapi haji ini tidak mendapat syafaat
dari Allah dan akan dimasukan neraka. Ajo Sidi juga bercerita bahwa Haji Saleh hanya
memikirkan kehidupan akhirat, tidak memperdulikan orang lain dan tak pernah memikirkan
kehidupan dunia. Setelah aku mendengarkan cerita sang kakek, aku pun kembali
kerumahnya. Tetapi, keesokan harinya aku terkejut ketika mendengar kakek tersebut telah
meninggal dunia karena bunuh diri. Aku pun langsung menemui Ajo sidi kerumahnnya untuk
menanyakan tentang ceritanya yang di ceritakan pada kakek. Tetapi, Ajo Sidi sedang bekerja
dan tidak ada di rumah. Akupun memutuskan untuk kembali.
Novel ini kurang cocok untuk dibaca seorang pelajar. Karena, banyak kata-kata yang
sulit dipahami oleh soerang pelajar. Tapi saat kita bisa memahami kata-kata sulit tersebut,
akan ada amanat dibalik kata tersebut. kelebihan dari novel ini adalah kita harus
menyeimbangkan kepentingan dunia maupun akhirat. Jika kita dapat menyeimbangkan
keduanya, hidup kita akan lebih tentram pada saat hidup di dunia maupun di akhirat nanti.

Nama : Moh. Farouq Arifian

Kelas : 9H

No. Absen : 08

Anda mungkin juga menyukai