Anda di halaman 1dari 42

GANGGUAN KESEIMBANGAN

CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT &


DARAH ,

Drg. Silvi Kintawati., MS


Departemen Patologi Anatomi
FKG MARANATHA
KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH,
ELEKTROLIT & DARAH

KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH & DARAH  u/


menjaga fungsi jaringan berjalan NORMAL.

KESEIMBANGAN terjadi karena adanya :


• Dinamika pembuluh darah
• Tekanan hidrostatik untuk mensupply
• Tekanan Osmotik darah.

SK
Pada tubuh yang NORMAL, diselenggarakan :
1. Membran Sel - permeabilitas selektif
2. Endotel kapiler, melalui semen interselular.

Tubuh t.d. AIR (70% BB) :


 50% BB INTRASELULAR
 20% EKSTRASELULAR :
* 4-5 % BB cairan plasma darah
* 16% BB cairan interstitial /interselular

SK
Pada tubuh yang SEHAT  Cairan masuk dan keluar serta
distribusi nya HARUS KONSTAN DAN SEIMBANG
( Regulator nya GINJAL & KULIT)

Bila terjadi GANGGUAN ,  Kelainan PATOLOGIS


1. EDEMA
2. HIPEREMI DAN KONGESTI
3. HEMORHAGI
4. SHOK
5. THROMBOSIS
6. EMBOLI
7. INFARK

SK
EDEMA
Definisi :
Penambahan jumlah cairan interstitial secara
abnormal.
Patogenesis :
Seimbang - tekanan hidrostatik mendorong
cairan ke jaringan, tekanan osmotik koloid
plasma akan menarik cairan.
Tidak seimbangan  cairan dipindahkan dan
ditahan dalam celah2 jaringan ,  EDEMA

SK
Figure
In Normal : although fluid tends to leave the precapillary arteriole. ( hydrostatic pressure is higher than
osmotic pressure ), it is returned in aqual amounts via postcapillary venule ( intravascular osmotic
pressure is higher than hydrostatic pressure ). So that the net flow in or out is zero. --- No Edema.

SK
ETIOLOGI :
GANGGUAN SISTEMIK
1. Tekanan hidrostatik darah meningkat.
Bila tekanan hidrostatik > tekanan osmotik
 EDEMA.
Contoh : Edema kardial.
2. Penurunan tekanan osmotik darah.
- Penyakit ginjal dgn eksresi plasma
protein/albumin berlebih  tekanan
osmotik.
- Pembentukan protein terganggu
Mis. Cirhosis hepatis
SK
3. Tekanan osmotik cairan jaringan , retensi
Na dan air.
Na  Tekanan osmotik cairan jaringan ,
Air tertahan di jaringan  EDEMA

Mis: - penyakit adrenal  hormon


aldosteron ,  retensi Na
- Cushing syndrome

SK
GANGGUAN LOKAL
1. Permeabilitas kapiler bertambah
Permeabilitas ,  plasma protein keluar,
tekanan osmotik darah , sedang tekanan
osmotik jaringan ,  EDEMA
Mis : - Inflamasi akut
- Hypersensitif (urtikaria)
2. Obstruksi limfatik
Mis : - sel tumor
- Inflamasi kronis
- Filariasis
- Elephantiasis
SK
HIPEREMI DAN KONGESTI

1. HIPEREMI
Suatu keadaan yang disertai meningkatnya volume darah yang disebabkan
oleh dilatasi pembuluh darah arteriel

Patogenesis
Jumlah Darah arteri bertambah krn adanya dilatasi arteri / kapiler akibat
rangsang vasodilator atau kelumpuhan vasokonstruktor.

Mis. Pd inflamasi

SK
HYPEREMI / KONGESTI

SK

SK
2. KONGESTI = BENDUNGAN
Meningkatnya volume darah yang disebabkan karena
dilatasi pembuluh darah vena

SK
• Hiperemi pada salpingitis akut (peradangan)
• Kongesti pada hati bendung akut

SK
HEMORHAGI (PERDARAHAN)
Definisi :
Keluarnya darah (eritrosit) karena adanya ruptura
atau robekan pd pembuluh darah atau jantung.
Etiologi
1. Kerusakan setempat pd pembuluh darah :
- Trauma mekanis
- Kerusakan pembuluh darah karena perluasan
tumor.

SK
2. Kelainan sistemik :
• Gangguan mekanisme pembekuan darah :
- Hemophilia (kekurangan F VIII)
- Hipoprothrombinemia.
• Abnormalitas platelet (thrombosit)
- Thrombositopenia
- Thrombositopathi
• Kelainan pembuluh darah
- Dapat bersifat herediter
- Defisiensi vitamin C

SK
SHOK
Definisi
Suatu keadaan yang terdiri dari kumpulan gejala
yang kompleks yang disebabkan oleh
defisiensi sirkulasi akibat ketidakseimbangan
antara volume darah dan ruang susunan
vaskular.
Terjadi penurunan cardiac output secara akut
dalam waktu yang singkat.

SK
Patogenesis
Volume darah  aliran darah ke atrium kanan ,
stroke volume , cardiac output dan tekanan
darah arteriil  ketidakseimbangan metabolisme
sel dan supply darah , terjadi anoxia jaringan 
kerusakan fungsi sel.

Pembagian (o/ etiologi) :


1. Hypovolemik shok (kurangnya volume darah yg
bersirkulasi)
Mis. - perdarahan yg berat
- luka bakar yg luas
- diare dan vomitus

SK
2. Cardiogenic Shok (Acute cardiac failure)
Mis. - myocard infark

3. Septik shok (o/ infeksi yg berat dan disertai bakteriemi


dan septikemi)
Mis, - Thypus abdominal dgn perforasi

4. Neurogenik shok (o/ rasa sakit yg berlebihan)


Mis - radang akut pankreas
- hernia incarcerata

SK
Gejala Klinik:
- Pucat ( anemi di daerah muka)
- Dingin ( GANGGUAN METABOLISME)
- Kulit berkeringat
- Cyanosis daerah perifer ( bibir / kuku)
- Nadi lemah
- Tekanan darah turun
- Pernafasan cepat dan dalam
- Mengantuk  shok koma  Kematian

SK
THROMBOSIS

Definisi
Proses pembentukan massa yang solid atau semi
solid yang tersusun antara lain dari unsur-unsur
pembentuk darah dalam pembuluh darah selama
orang masih hidup.
Massa yg terkoagulasi (solid/semisolid)  disbt
THROMBUS.

SK
• Patogenesis :
Kondisi NORMAL, darah tetap cair krn adanya
keseimbangan multidinamika yang sangat
kompleks.
Keseimbangan terganggu  THROMBOSIS
3 HAL YG MENYEBABKAN TERJADI NYA THROMBUS
( VIRCHOW TRIAD)
- Perubahan ddg pembuluh (endotel)
- Gangguan aliran darah (STASIS/ TURBULENCE)
- Perubahan pada susunan darah yang
menyebabkan hypercoagulabilitas.

SK
VIRCHOW TRIAD pd Thrombosis
Endotel merupakan hal yg sangat penting, kerusakan sel endotel dpt mempengaruhi
aliran darah lokal dan / coagulability, sebaliknya aliran darah yg abnormal ( stasis /
turbulence) juga dpt mengakibatkan kerusakan endotel.
Elemen TRIAD, dapat bekerja sendiri ataupun bersama dalm terjadi nya THROMBUS.

SK
Thrombosis pada A. Coronaria

SK
EMBOLI
 Definisi :
Berpindahnya suatu massa yg abnormal (solid,
liquid atau gas) yg terbawa aliran darah dan
tersangkut ketempat lain dalam sirkulasi.
 Hampir selalu mer bagian dr thrombus yg
terlepas  disbt THROMBOEMBOLISM
 Bila melewati pembuluh darah yg kecil, dpt
menyebabkan penyumbatan partial atau total shg
terjadi ischemic necrotic = INFARK

SK
MACAM-MACAM EMBOLI

• EMBOLI PULMONUM
• EMBOLI TUMOR  metastase
• EMBOLI UDARA /GAS  tranfusi
• EMBOLI LEMAK  fraktur tulang
• EMBOLI CAIRAN AMNION  saat melahirkan

SK
Emboli

SK
INFARK
• Definisi :
Daerah terlokalisasi dari suatu jaringan atau
organ yang mengalami nekrosis ischemic yang
disebabkan gangguan atau kekurangan aliran
darah. Sebagian besar krn obstruksi oleh
thrombus (emboli)

SK
MACAM-MACAM INFARK
1. BERDASARKAN WARNA :
- Infark anemik / ischemic (pucat)
Akibat penyumbatan arteri ( terjadi pd
alat tubuh yg padat, mis. Ginjal, jantung)
serta sedikit /tidak mempunyai
anastomose
- Infark hemorhagi (merah)
Terjadi pd alat tubuh yg t.d. jar yg renggang,
(mis paru, usus), serta mempunyai sirkulasi
ganda dan beberapa anastomose.

SK
2. Berdasarkan lamanya :
- Infark yg muda (baru)  sukar dibedakan
dgn jar. Sekitar.
- Infark yg tua (lama)  warnanya pucat,
ada fibrosis dan konsistensi nya kenyal.
3. Ada / Tidaknya kontaminasi bakteri:
- Infark septik  ada kontaminasi bakteri
- Infark steril

SK
PATOGENESIS
• Segera setelah terjadi obstruksi pembuluh, tampak
perubahan warna menjadi hiperemi / pucat, berbentuk
limas dgn puncak menghadap tempat obstruksi.
• Saat ini sulit dibedakan dgn jaringan normal, dan lebih
kenyal
• 24 jam  organ padat, menjadi pucat
organ longgar, menjadi merah, dan
kenyal.
• Beberapa hari / minggu, terjadi fibrosis dr bg tepi ke
arah pusat  infark diganti jar. parut .
• Setelah itu dpt terjadi nekrosis coagulativa dan
resorpsi, dapat juga terjadi perdarahan dan infeksi
bakteri

SK
ARTI KLINIS DAN AKIBAT INFARK
Tergantung besar / kecil dan lokasi :
- Infark kecil dan pd alat yg kurang vital 
tidak ada gejala
- Infark besar  gejalanya hebat.

Infark paru  hemoptysis


Infark ginjal  hemaruria dan proteinuria
Infark otak  hilang kesadaran, kelumpuhan
ataupun kebutaan.
Infark miocard  kematian.

SK
GANGGUAN METABOLISME KALSIUM

1. Fungsi Kalsium dalam Tubuh.


- Merupakan unsur yg paling banyak pd tubuh
- Kebutuhan per hari + 0.8 – 1 gram, meningkat
wkt pertumbuhan dan kehamilan menjadi + 2
gram / hari
` - Terdapat dlm makanan (susu, telor, ),
diabsorbsi dlm duodenum, dieksresi oleh ginjal.
N kalsium dlm serum 9 – 11.5 mg%
> 11.5 mg%  hyperkalsemia
< 9 mg%  hypokalsemia

SK
Jika kadar kalsium serum , dikeluarkan o/
ginjal.
Kadar kalsium serum , dimobilisasi dr tulang
ke aliran darah.
- Fungsinya :
* Pada pembentukan tulang dan gigi
* Pada pembentukan darah
* Menyelenggarakan permeabilitas
membran sel

SK
Peranan Kel Paratiroid dalam mengatur kadar
kalsium darah :
• Kel Paratiroid, merupakan kel endokrin, kecil,
kuning kecoklatan.
• Letaknya dibelakang kel. Tiroid, dpt juga diatas
mediastinum
• Mengeksresi hormon parathormon.
• Dapat menyebabkan :

- kadar kalsium serum


- kadar fosfat dalam serum
- kadar fosfat dalam urine.
SK
• Bersama vit D , meningkatkan absorpsi
kalsium
• Mengurangi reabsorbsi fosfat dan
meningkatkan reabsorbsi kalsium pada ginjal
• Kadar kalsium dibawah N, akan dimobilisasi
dari tulang, bila berlebih akan disimpan di
dalam tulang

SK
Kalsifikasi Patologis

• Kalsifikasi adalah pengendapan kalsium pd


jaringan yg BUKAN osteoid
• Ossifikasi adalah pengendapan kalsium dan fosfor
pd jaringan osteoid.

Ada 3 macam kalsifikasi patologis :


1. Kalsifikasi metastatik.
Kalsium diendapkan pd jaringan lunak yg normal
akibat hiperkalsemia.

SK
Hiperkalsemia terjadi pada :
- Absorbsi kalsium yg berlebih
( mis. Hipervitaminosis vit D)
- Mobilitas kalsium yg berlebih dr tulang
* Pd penyakit yg disertai destruksi tulang , mis.
Mulitiple myeloma, ameloblastoma, metastatik
karsinoma paru, metastatik karsinoma prostat.
* Pd hiperparatiroidism
* Pd konsentrasi kalsium dan asm fosfat yg > N,
diendapkan pd ginjal disertai pembentukan batu
ginjal (nephrolithiasis)

SK
2. Kalsifikasi distrofik
- Kalsium diendapkan pd jar. Rusak.
- Dapat terjadi pd kadar kalsium N,
dipermudah pd hiperkalsemia.
- Dapat terjadi pada :
* Jar, yg mengalami deg hialin
* Jar. yg nekrotik
(mis, nekrosis caseosa, infark, fat
nekrosis)
* Thrombus  kalsifikasi sering terjadi
SK * Tumor, mis fibroma, myoma.
Kalsifikasi distrofik pada karsinoma ovarium

SK

Anda mungkin juga menyukai