Anda di halaman 1dari 56

SUPERVISI KEPERAWATAN

Kegiatan supervisi prosedur Pengambilan Sampel darah akan dilaksanakan pada:


Hari/ tanggal : Selasa / 19 – 01 -2021
Waktu : 08.30 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur pengambilan sampel darah
Supervisor : Maria Goreti Dhey, S.Tr. Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Maria Goreti Dhey, S.Tr. Kep
Ketua Tim : Lilis Putri Utami, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Elgita Nofia Rondonuwu, S.Tr. Kep
SOP PENGAMBILAN DARAH

Pengertian
Mengambil Dan Menyiapkan darah Vena Untuk Pemeriksaan Diagnostik
Tujuan
Melaksanakan Fungsi Kolaborasi Dengan Dokter
Persiapan Alat 1. Sarung tangan
2. Spuit, ukuran sesuai kebutuhan
3. Kapas alcohol
4. Tourniket
5. Perlak dan pengalas
6. Botol wadah specimen dana tau tanpa koagulan
7. Bengkok
8. Pelster luka ( Hands plas)
9. Lembar pemeriksaan laboratorium
Prosedur Pelaksanaan A. Pra – Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Cuci tangan
3. Menepatkan alat dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Meberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
2. Menejlaskan tujuan dan procedure tindakan
pada pasien dan keluarga
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
. C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah
distal
2. Memasang farlak adan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan diijeksi
4. Meletakan tourniket 5 cm proksimal yang akan
ditusuk
5. Memakai handscon
6. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam keluar) biarkan
kering
7. Mempertahankan vena pada posis stabil
8. Memegang spuit dengan sudut 30’
9. Menusuk vena dengan kemiringan 30’, dan
lubang jarum menghadap keatas
Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk
spuit, ambil darah sesuai kebutuhan
10. Membuka tourniket
11. Memasukan adarah secara perlahan
12. Mencabut spuit sambal menekan daerah tusukan
dengan kapas
13. Menutup daerah tusukan dengan plester
14. Memasukan darah kedalam botol specimen
15. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Cuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam keperawatan

FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PEMBERIAN OBAT INTRA VENA

Hari / tanggal : Selasa, 19 Januari 2021


Yang disupervisi : Elgita Nofia Rondonuwu, S.Tr. Kep
Aspek Parameter Bobot Dilaku Ket
Penilaian kan
Tida
Ya
k
Persiapan A. Persiapan Alat Steril :
1. Buku catatan pemberian obat 
1
2. Kapas alcohol 
1
3. Sarung tangan sekali pakai 
1
4. Obat yang sesuai 
1
5. Spuit 2-5 ml 
1
6. Bak spuit 
1
7. Baki obat 
1
8. Plester 
1
9. Betadine 
1
10. Bengkok 
1
11. Perlak pengalas 
1
12. Torniket 
1

D. Menyiapkan pasien :
Pelaksanaan 1. Memberi penjelaskan kepada pasien tentang 
1
prosedur yang akan dilakukan
2. Menyiapkan lingkungan 
1

A. Pelaksanaan pemberian obat


1. Tutup gorden dan pintu kamar pasien 
1
2. Cuci tangan 
1
3. Jelaskan procedure yang akan dilakukan 
2
4. Bebaskan daerah yang akan disuuntik dengan 
cara membebaskan daerah yang akan dilakukan 1
penyuntikan dari pakian
5. Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit 
sesuai dengan dosis yang akan diberikan. Apabila
2
obat dalam bentuk bubuk, maka larutkan dengan
pelarut (aquades)
6. Pasang perlak atau pengalas dibawah vena yang 
2
akan dilakukan penyuntikan
7. Kemudian tempatkan obat yang telah diambil 
2
pada bak injeksi
8. Desinfeksi dengan kapas alcohol 1 
9. Lakukan pengikatan dengan tourniket pada 
bagian atas daerah yang akan dilakukan
pemberian obat atau tegangkan dengan tangan 1
atau minta bantuan diatas vena yang akan
dilakukan penyuntikan
10.Ambil spuit yang berisi obat 
1
11.Lakukan penusukan dengan lobang 
menghadap keatas dengan memasukan kedalam 2
pembuluh darah sudut penyuntikan 15’-30’
12.Lakukan aspirasi jika sudah ada darah, 
lepaskan karet pembendung dan langsung 1
memasukan obat hingga abis
13. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik 
dan lakukan penekanan pada daerah penusukan
1
dengan kapas alcohol dan spuit yang telah
diggunakan letakan kedalam bengkok
14. Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat,
tanggal, jam dan jenis obat serta reaksinya setelah 1
penyuntikan ( jika ada)

Sikap perawat :
1. Komunikasi dan kerjas ama 1
2. Kecekatan 1
3. Tanggung jawab dan kewaspadaan 1
Evaluasi 1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan dan
1
kelancaran tetesan
2. Mengevaluasi kenyamanan posisi 1
3. Mengobservasi kemungkinan plebitis 2
Total nilai 40

Kriteria Skor : Baik : 35-40 Cukup : 30 – 35 Kurang : < 30

Masalah yang ditemukan Pemecahan masalah Konsep Solusi/follow Up

1. Kurangnya komunikasi 1. Kepala ruangan


dengan pasien saat melakukan komunikasi
melakukan tindakan dengan perawat
pelaksana agar
dikemudian hari ketika
melakukan tindakan
kepada pasien
perbanyak melakukan
komunikasi. Karena
komunikasi sangat
penting ketika perawat
sedang melakukan
tindakan

Manado , 19 Januari 2021


Perawat Pelaksana Supervisor

Elgita N Rondonuwu, S.Tr. Kep Maria Goreti Dhey, S.Tr. Kep

SUPERVISI KEPERAWATAN
Kegiatan supervisi prosedur pemasangan infus akan dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Rabu / 20 – 01 -2021
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur pemasangan infus
Supervisor : Marsela Makapedua, S.Tr. Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Marsela Makapedua, S.Tr. Kep
Ketua Tim : Juan R. Muaya, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Kezya Rumengan, S.Tr. Kep

SOP PEMASANGAN INFUS

Pengertian
Pemasangan infus atau terapi intravena adalah memasukkan cairan, elektrolit, nutrisi
dan obat dengan teknik penusukan kateter infus ke dalam pembuluh darah vena
dengan menggunakan alat infus set.
Tujuan
Tujuan utama pemberian terapi infus adalah memberikan sejumlah cairan ke dalam
tubuh pasien sebagai pengganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang akibat penyakit
atau prosedur medis tertentu.

1. Menjelaskan dan membuat Informed Consent kepada pasien


tentang pemasangan infus
2. Memeriksa dan Mengidentifikasi vena lokasi pemasangan infus
3. Mengecek alat-alat yang diperlukan
4. Memilih dan mempersiapkan cairan infus yang akan dimasukkan.
Cairan infus yamg dipilih sesuai dengan keadaan masing-masing
pasien.
5. Memasang infus set pada kantung infus dan menjaga sterilitas
ujung infus set yang akan dihubungkan dengan kateter vena.
6. Mencuci tangan dengan seksama
7. Membendung lengan penderita bagian proksimal dari lokasi
pemasangan infus dengan torniquet sambil kembali
mengidentifikasi vena lokasi pemasangan infus dengan cara
merabanya
8. Mengenakan sarung tangan steril, kemudian melakukan desinfeksi
daerah tempat suntikan
9. Menginsersikan jarum kedalam vena dengan bevel jarum
menghadap keatas, membentuk sudut 30-40° terhadap permukaan
kulit
10. Menarik Stylet kearah luar sambil mendorong kateter vena
kedalam.
11. Melepaskan torniquet dan mengangkat keseluruhan stylet dari
dalam kateter vena
12. Memasang infus set yang telah terhubung ujungnya dengan
kantung infus
13. Melonggarkan penjepit selang infus untuk melihat kelancaran
tetesan
14. Memfiksasi pangkal jarum pada kulit dengan plester
15. Mengatur kecepatan tetesan infus sesuai kebutuhan
16. Memfiksasi jarum dan sebagian selang infus pada kulit dengan
plester
17. Membuang sampah pada tempatnya dan mengucapkan Terima
Kasih pada pasien

FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PROSEDUR PEMASANGAN INFUS


Hari / tanggal : Rabu, 20 Januari 2021
Yang disupervisi : Kezya Rumengan, S.Tr. Kep
NO ASPEK PENILAIAN SKOR
0 1 2
1. Menjelaskan dan membuat Informed Consent kepada pasien 
tentang pemasangan infus
2. Memeriksa dan Mengidentifikasi vena lokasi pemasangan 
infus
3. Mengecek alat-alat yang diperlukan 
4. Memilih dan mempersiapkan cairan infus yang akan 
dimasukkan. Cairan infus yamg dipilih sesuai dengan keadaan
masing-masing pasien.
5. Memasang infus set pada kantung infus dan menjaga sterilitas 
ujung infus set yang akan dihubungkan dengan kateter vena.
6. Mencuci tangan dengan seksama 
7. Membendung lengan penderita bagian proksimal dari lokasi 
pemasangan infus dengan torniquet sambil kembali
mengidentifikasi vena lokasi pemasangan infus dengan cara
merabanya
8. Mengenakan sarung tangan steril, kemudian melakukan 
desinfeksi daerah tempat suntikan
9. Menginsersikan jarum kedalam vena dengan bevel jarum 
menghadap keatas, membentuk sudut 30-40° terhadap
permukaan kulit
10. Menarik Stylet kearah luar sambil mendorong kateter vena 
kedalam.
11. Melepaskan torniquet dan mengangkat keseluruhan stylet dari 
dalam kateter vena
12. Memasang infus set yang telah terhubung ujungnya dengan 
kantung infus
13. Melonggarkan penjepit selang infus untuk melihat kelancaran 
tetesan
14. Memfiksasi pangkal jarum pada kulit dengan plester 
15. Mengatur kecepatan tetesan infus sesuai kebutuhan 
16. Memfiksasi jarum dan sebagian selang infus pada kulit dengan 
plester
17. Membuang sampah pada tempatnya dan mengucapkan Terima 
Kasih pada pasien

JUMLAH SKORE : 35 (Cukup)


Penjelasan :
1 : Tidak dilakukan perawat atau dilakukan tetapi salah
2 : Dilakukan, tapi belum sempurna
3 : Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena
situasi yang tidak memungkinkan

Kriteria Skor :
Baik : 35-40
Cukup : 30-34
Kurang : < 30

Masalah yang ditemukan Pemecahan masalah Konsep Solusi/follow Up


1. Kurangnya mengecek 1. komunikasikan
alat-alat yang diperlukan dengan kepala
ruangan untuk
pengajuan alat-alat
tindakan

Manado , 20 Januari 2021


Perawat Pelaksana Supervisor

Kezya Rumengan, S.Tr. Kep Marsela Makapedua, S.Tr. Kep

SUPERVISI KEPERAWATAN
Kegiatan supervisi prosedur Pengambilan Sampel darah akan dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Kamis / 21 – 01 -2021
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur pengambilan sampel darah
Supervisor : Tumbol Brylian Kavin Thimotty, S.Tr. Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Tumbol Brylian Kavin Thimotty, S.Tr. Kep
Ketua Tim : Ranny C. Apanga, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Marsela Makapedua, S.Tr. Kep

SOP PENGAMBILAN DARAH

Pengertian
Mengambil Dan Menyiapkan darah Vena Untuk Pemeriksaan Diagnostik
Tujuan
Melaksanakan Fungsi Kolaborasi Dengan Dokter
Persiapan Alat 10. Sarung tangan
11. Spuit, ukuran sesuai kebutuhan
12. Kapas alcohol
13. Tourniket
14. Perlak dan pengalas
15. Botol wadah specimen dana tau tanpa koagulan
16. Bengkok
17. Pelster luka ( Hands plas)
18. Lembar pemeriksaan laboratorium
Prosedur Pelaksanaan E. Pra – Interaksi
4. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
5. Cuci tangan
6. Menepatkan alat dekat pasien dengan benar
F. Tahap Orientasi
4. Meberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
5. Menejlaskan tujuan dan procedure tindakan
pada pasien dan keluarga
6. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
. G. Tahap Kerja
16. Mengatur posisi pasien dan pilih vena
dari arah distal
17. Memasang farlak adan alasnya
18. Membebaskan daerah yang akan diijeksi
19. Meletakan tourniket 5 cm proksimal
yang akan ditusuk
20. Memakai handscon
21. Membersihkan kulit dengan kapas
alcohol (melingkar dari arah dalam keluar)
biarkan kering
22. Mempertahankan vena pada posis stabil
23. Memegang spuit dengan sudut 30’
24. Menusuk vena dengan kemiringan 30’,
dan lubang jarum menghadap keatas
Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk
spuit, ambil darah sesuai kebutuhan
25. Membuka tourniket
26. Memasukan adarah secara perlahan
27. Mencabut spuit sambal menekan daerah tusukan
dengan kapas
28. Menutup daerah tusukan dengan plester
29. Memasukan darah kedalam botol specimen
30. Merapikan pasien
H. Tahap Terminasi
6. Melakukan evaluasi tindakan
7. Berpamitan dengan klien
8. Membereskan alat-alat
9. Cuci tangan
10. Mencatat kegiatan dalam keperawatan

FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL DARAH


Hari / tanggal : Kamis, 21 Januari 2021
Yang disupervisi : Marsela Makapedua, S.Tr. Kep
Aspek Parameter Dilaku
Bobot Ket
Penilaian kan
Ya Tida
k
Persiapan A. Persiapan Alat Steril :
1. Buku catatan pemberian obat 
1
2. Kapas alcohol 
1
3. Sarung tangan sekali pakai 
1
4. Obat yang sesuai 
1
5. Spuit 2-5 ml 
1
6. Bak spuit 
1
7. Baki obat 
1
8. Plester 
1
9. Betadine 
1
10. Bengkok 
1
11. Perlak pengalas 
1
12. Torniket 
1

D. Menyiapkan pasien :
1. Memberi penjelaskan kepada pasien tentang 
Pelaksanaan 1
prosedur yang akan dilakukan
2. Menyiapkan lingkungan 
1

A. Pelaksanaan pemberian obat


1. Tutup gorden dan pintu kamar pasien 
1
2. Cuci tangan 
1
3. Jelaskan procedure yang akan dilakukan 
2
4. Bebaskan daerah yang akan disuuntik dengan 
cara membebaskan daerah yang akan dilakukan 1
penyuntikan dari pakian
5. Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit 
sesuai dengan dosis yang akan diberikan.
2
Apabila obat dalam bentuk bubuk, maka larutkan
dengan pelarut (aquades)
6. Pasang perlak atau pengalas dibawah vena 
2
yang akan dilakukan penyuntikan
7. Kemudian tempatkan obat yang telah diambil 2 
pada bak injeksi
8. Desinfeksi dengan kapas alcohol 
1
9. Lakukan pengikatan dengan tourniket pada 
bagian atas daerah yang akan dilakukan
pemberian obat atau tegangkan dengan tangan 1
atau minta bantuan diatas vena yang akan
dilakukan penyuntikan
10.Ambil spuit yang berisi obat 
1
11.Lakukan penusukan dengan lobang 
menghadap keatas dengan memasukan kedalam 2
pembuluh darah sudut penyuntikan 15’-30’
12.Lakukan aspirasi jika sudah ada darah, 
lepaskan karet pembendung dan langsung 1
memasukan obat hingga abis
13. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik 
dan lakukan penekanan pada daerah penusukan
1
dengan kapas alcohol dan spuit yang telah
diggunakan letakan kedalam bengkok
14. Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat,
tanggal, jam dan jenis obat serta reaksinya 1
setelah penyuntikan ( jika ada)

Sikap perawat :
1. Komunikasi dan kerjas ama 1
2. Kecekatan 1
3. Tanggung jawab dan kewaspadaan 1
Evaluasi 1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan dan
1
kelancaran tetesan
2. Mengevaluasi kenyamanan posisi 1
3. Mengobservasi kemungkinan plebitis 2
Total nilai 40

Kriteria Skor : Baik : 35-40 Cukup : 30 – 35 Kurang : < 30

Masalah yang ditemukan Pemecahan masalah Konsep Solusi/follow Up


1. Kurangnya alat dalam 1. komunikasikan
melakukan tindakan. dengan kepala
ruangan untuk
pengajuan alat-alat
tindakan

Manado , 21 Januari 2021


Perawat Pelaksana Supervisor

Marsela Makapedua, S.Tr. Kep Tumbol Brylian Kavin Thimotty, S.Tr. Kep

SUPERVISI KEPERAWATAN
Kegiatan supervisi prosedur sop pemberian/inhalasi oksigen nasal kanul dan masker/sungkup
muka akan dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Jumat / 22 – 01 -2021
Waktu : 08.30 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur pemberian/inhalasi oksigen
nasal kanul dan masker/sungkup muka
Supervisor : Yunifer M. Lolowang, S.Tr. Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Yunifer M. Lolowang, S.Tr. Kep
Ketua Tim : Marisa J.Sahedung, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Rosdiyana Umanahu, S.Tr. Kep

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP PEMBERIAN / INHALASI OKSIGEN


NASAL KANUL DAN MASKER / SUNGKUP MUKA
Definisi
Pemberian/Inhalasi oksigen merupakan cara pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui
saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen (Hidayat & Uliyah, 2005).
Tujuan
Menurut Perry and Potter (2006) dalam Budiarti (2014),antara lain:
1. Memenuhi kebutuhan oksigen (mempertahankan PaO 2> 60 mmHg atau SaO2> 90%)
2. Mencegah terjadinya hipoksia.

1. Indikasi Masker rebreathing:


1. Klien hipoksia dengan dispneu, apneu, dan sianosis.
2. Perfusi jaringan adekuat
3. Klien yang membutuhkan oksigen dengan kecepatan
aliran 8-12 liter/menit dan konsentrasi oksigen sebesar
60%-80%

2. Kontraindikasi Masker nonrebreathing :


1. klien gagal jantung yang tidak sadar dan membutuhkan
oksigen >70%
2. Klien menunjukkan tanda-tanda shock, dipsnea,
sianosis,apnea
3. Klien yang membutuhkan oksigen dengan kecepatan
aliran 8-12 liter/menit dan konsentrasi oksigen hingga
90%

5. alat dan bahan Masker rebreathing :


Klien PPOK yang membutuhkan konsentrasi oksigen <60%
Masker nonrebreathing:
Klien PPOK dan mengalami muntah-muntah.
1. Set oksigen (tabung oksigen, oksigen, flowmeter,
humidifier)
2. Air steril
3. Plester non iritan
4. Masker rebreathing atau nonrebreathing (sesuai
kebutuhan dan ukuran)
5. Sarung tangan bersih

6. prosedur 1. Ucapkan salam terapeutik


2. Lakukan evaluasi/validasi
3. Terangkan prosedur pada klien
4. Cuci tangan
5. Menggunakan sarung tangan bersih
6. Hubungkan selang oksigen ke humidifier dengan aliran
rendah, selang tidak tertekuk dan sambungan paten
7. Ada gelembung udara pada humidifier
8. Isi oksigen ke dalam kantong dengan cara menutup
lubang antara kantong dengan sungkup, terasa oksigen
keluar dari masker
9. Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup dengan
rapat dan nyaman
10. Sesuaikan aliran oksigen,sehingga kantong akan terisi
saat ekspirasi dan hampir kuncup waktu inspirasi
11. Mengarahkan masker ke wajah klien dan pasang dari
hidung ke bawah
12. Lingkarkan karet sungkup pada kepala klien agar
sungkup muka tidak lepas
13. Alirkan oksigen (sesuai kebutuhan)
14. Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam (sesuai
kondisi dan keadaan umum pasien)
15. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

7. dokumentasi Catat segala tindakan yang dilakukan, Catat tanggal dan


waktu pelaksanaan prosedur, Catat hasil pengkajian (respon
klien setelah diberikan oksigen, kecepatan aliran oksigen)

FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL


PROSEDUR SOP PEMBERIAN / INHALASI OKSIGEN NASAL KANUL DAN
MASKER / SUNGKUP MUKA
Hari / tanggal : Jumat, 22 Januari 2021
Yang disupervisi : Rosdiyana Umanahu, S.Tr. Kep
Tindakan Yang Di Lakukan
No Prosedur Tindakan
Ya Tdk Ket
1. Ucapkan salam terapeutik √
2. Lakukan evaluasi/validasi √
3. Terangkan prosedur pada klien
4. Cuci tangan √
5. Menggunakan sarung tangan bersih
6. Hubungkan selang oksigen ke humidifier dengan aliran √
rendah, selang tidak tertekuk dan sambungan paten
7. Ada gelembung udara pada humidifier √
8. Isi oksigen ke dalam kantong dengan cara menutup √
lubang antara kantong dengan sungkup, terasa oksigen
keluar dari masker
9. Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup dengan √
rapat dan nyaman
10. Sesuaikan aliran oksigen,sehingga kantong akan terisi √
saat ekspirasi dan hampir kuncup waktu inspirasi
11. Mengarahkan masker ke wajah klien dan pasang dari √
hidung ke bawah
12. Lingkarkan karet sungkup pada kepala klien agar √
sungkup muka tidak lepas
13. Alirkan oksigen (sesuai kebutuhan) √
14. Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam (sesuai √
kondisi dan keadaan umum pasien)
15. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan √
16. Dokumentasi
17. Catat segala tindakan yang dilakukan, Catat tanggal dan √
waktu pelaksanaan prosedur, Catat hasil pengkajian
(respon
klien setelah diberikan oksigen, kecepatan aliran
oksigen)

SUPERVISI KEPERAWATAN
Kegiatan supervisi prosedur latihan batuk efektif akan dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Senin / 25 – 01 -2021
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur latihan batuk efektif
Supervisor : Rosdiyana Umanahu, S.Tr. Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Rosdiyana Umanahu, S.Tr. Kep
Ketua Tim : Kezya Rumengan, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Tumbol Brylian Kavin Thimotty, S.Tr. Kep

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BATUK EFEKTIF

Pengertian
Latihan mengeluarkan secret yang terakumulasikan dan mengganggu di saluran nafas
dengan cara dibatukkan

Tujuan
1. membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret
2. mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic laboraturium mengurangi sesak
nafas akibat akumulasi sekret
KEBIJAKAN 1. klien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi
sekret
2. pemeriksaan diagnostic sputum di laboraturium
PETUGAS Perawat
PERALATAN a. tempat sputum
b. Tissu
c. Stestoskop
d. Hanscoon
e. Masker
f. Air putih hangat dalam gelas
PROSEDUR Tahap prainteraksi
PERALATAN 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap orientasi
1. Memberikan salam dan nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan sapa nama klien
Tahap kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mempersiapkan klien
3. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan
satu tangan di perut
4. Melatih klien tuberkulosis melakukan napas perut
(menarik napas dalam melalui hidung hingga 3
hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5. Meminta klien tuberkulosis merasakan
mengembangnya perut
6. Meminta klien tuberkulosis menahan napas hingga 3
hitungan
7. Meminta klien tuberkulosis menghembuskan napas
perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir seperti
meniup)
8. Meminta klien tuberkulosis merasakan mengempisnya
perut
9. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan
penderita tuberkulosis bila duduk atau di dekat mulut
bila tidur miring)
10. Meminta penderita tuberkulosis untuk melakukan
napas dalam 2 kali, pada inspirasi yang ketiga tahan
napas dan batukkan dengan kuat
11. Menampung lendir ditempat pot yang telah disediakan
Tadi
FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PROSEDUR LATIHAN BATUK EFEKTIF

Hari / tanggal : Senin, 25 Januari 2021


Yang disupervisi : Tumbol Brylian Kavin Thimotty, S.Tr. Kep

No Elemen Kriteria Pencapaian Dilakukan Kompeten


Kompetensi Ya Tdk K BK
1. Melakukan 1.1. salam teraupetik
pengkajian disampaikan pada klien dan
kebutuhan untuk keluarga klien
pemenuhan 1.2. adanya data gangguan
kebutuhan oksigen pemenuhan oksigen ✓
1.3. mengikutsertakan
keluarga dalam proses batuk
efektif

2 Mempersiapkan alat 2.1. baki berisi alat-alat


yang akan sebagai berikut
digunakan untuk 1. tempat sputum yang
melatih batuk efektif sudah diberi
desinfektan
2. Air putih hangat
dalam gelas

3. Kertas tissue
4. Stetoskop
5. Masker
6. Sarung tangan bersih
2.2. alat-alat ditempatkan
pada tempat yang brsih dan
ditata rapi
3 Melaksanakan 3.1. tujuan disampaikan
persiapan pasien dengan bahasa yang jelas
3.2. prosedur tindakan
dijelaskan dengan benar
3.3. posisi klien diatur
dengan aman dan nyamaan ✓
3.4. kondisi klien dikaji
dengan tepat
3.5. lingkungan disiapkan
untuk menjaga privasi klien
dan penerangan diatur
4 Melaksanakaan 4.1. mencuci tangan dengan
tindakan batuk benar
efektif 4.2. peneliti dan keluarga

menggunakan masker dan
sarung tangan
4.3. mendekatkan peralatan
109

ke dekat klien
4.4.meng anjurkan klien
menarik nafas dalam
melalui hidung kemudian
disuruh menghembuskan
nafas perlahan-lahan
melalui mulut. Pernafasan
dalam dilakukan sebanyak 3
kali
4.5. menganjurkan klien
supaya membatukkan
dengan kekuatan otot perut
4.6. menganjurkan klien
supaya membuang sputum
ke sputum pot
4.7. menganjurkan klien
untuk melakukan langkah 1
dan 2
4.8. melakukan auskultasi
dada klien untuk
mendengarkan suara nafas
4.9.memberikan air kumur
kepada klien dan bersihkan
mulut klien dengan tissue
kemudian buang kedalam
sputum
4.10. mengevaluasi
meliputi: respon klien, tanda
vital, karakteristik sekrett
4.11. melepas sarung
tangan , masker
4.12. mencuci tangan
dengan benar
5 Melakukan evaluasi 5.1. menganmanesa respon
dan tindak lanjut dilakukan
5.2. upaya tindak lanjut
dirumuskan ✓
5.3. member salam terapetik
diucapkan dalam
mengakhiri tindakan

4
Nilai akhir = x 100 = 80

5
Masalah yang ditemukan Pemecahan masalah Konsep Solusi/follow Up

1. Kurangnya Melakukan 1.Komunikasikan


evaluasi dan tindak lanjut dengan kepala
ruangan dalam
melakukan evaluasi
dan tindak lanjut
yang baik dan benar

Manado , 25 Januari 2021


Perawat Pelaksana Supervisor

Tumbol Brylian Kavin Thimotty, S.Tr. Kep Rosdiyana Umanahu, S.Tr. Kep
SUPERVISI KEPERAWATAN
Kegiatan supervisi prosedur memberikan obat injeksi intravena akan dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Senin / 25 – 01 -2021
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur memberikan obat injeksi
intravena
Supervisor : Kezya Rumengan, S.Tr. Kep
Sasaran : Ketua Tim mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Rosdiyana Umanahu, S.Tr. Kep
Ketua Tim : Kezya Rumengan, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Lilis Putri Utami, S.Tr. Kep
SOP MEMBERIKAN OBAT INJEKSI INTRAVENA
Pengertian
Injeksi intravena adalah injeksi yang melibatkan penyisipan jarum secara langsung ke
dalam vena, dan cairan yang dimasukkan akan langsung dikirim ke aliran darah.
Tujuan
Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada
dengan injeksi parenteral lain.

A TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Cek Catatan Perawat
2. Cuci tangan
3. Persiapan Alat :
- Kapas
- Bak injeksi
- Spuit sesuai kebutuhan
- Sarung tangan
- Alkohol 70%
- Pengalas
- Bengkok
- Alat tulis buku injeksia
- Menyiabkan obat yang diberikan (Obat injeksi)
B TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dan procedur tindakan pada
klien/keluarga klien
3. Memberi kesempatan pada klien /keluarga klien untuk
betanya
C TAHAP KERJA
1. Menjaga privacy
2. Dekatkan alat-alat ke dekat pasien
3. Memasang perlak
4. Memeriksa aera infus dan melihat tanggal pemasangan infus
5. Menggunakan sarung tangan
6. Memasukan obat kedalam spuit
7. Memastikan infus dalam keadaan menetes lancar dan tidak
ada tanda-tanda pelbitis. Kemudian klem pengatur tetes
dimatiakan.
8. Melakukan disinfektan dengan alcohol 70%
9. Memasukan obat
10. Melihat ekspresi wajah klien
11. Mengaturr tetesan sesuai dengan kebutuhan pasien yang
telah ditentukan.
12. Pasien dirapikan dan bereskan alat-alat
13. Lepas sarung tangan
14. Cuci tangan.
D. TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi respon pasien
2. Dokumentasikan

FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PEMBERIAN OBAT INTRA VENA


Hari / tanggal : Senin, 25 Januari 2021
Yang disupervisi : Lilis Putri Utami, S.Tr.Kep
No Aspek Yang Di Nilai Nilai
0 1 2
A TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Cek Catatan Perawat √
2. Cuci tangan √
3. Persiapan Alat :
- Kapas √
- Bak injeksi √
- Spuit sesuai kebutuhan √
- Sarung tangan √
- Alkohol 70% √
- Pengalas √
- Bengkok √
- Alat tulis buku injeksia √
- Menyiabkan obat yang diberikan (Obat injeksi) √
B TAHAP ORIENTASI √
1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri

2. Menjelaskan tujuan dan procedur tindakan pada √
klien/keluarga klien
3. Memberi kesempatan pada klien /keluarga klien untuk √
betanya
C TAHAP KERJA
1. Menjaga privacy √
2. Dekatkan alat-alat ke dekat pasien √
3. Memasang perlak √
4. Memeriksa aera infus dan melihat tanggal pemasangan infus √
5. Menggunakan sarung tangan √
6. Memasukan obat kedalam spuit √
7. Memastikan infus dalam keadaan menetes lancar dan tidak √
ada tanda-tanda pelbitis. Kemudian klem pengatur tetes
dimatiakan.

8. Melakukan disinfektan dengan alcohol 70% √
9. Memasukan obat
10. Melihat ekspresi wajah klien
11. Mengaturr tetesan sesuai dengan kebutuhan pasien yang
telah ditentukan.
12. Pasien dirapikan dan bereskan alat-alat √
13. Lepas sarung tangan √
14. Cuci tangan. √
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi respon pasien √
D. 2. Dokumentasikan

Keterangan :
0 : Tidak Dilakukan
1 : dilakukan tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna

Masalah yang ditemukan Pemecahan masalah Konsep Solusi/follow Up


1. Tidak memberikan 1. Mendiskusikan
kesempatan keluarga untuk dengan Ketua Tim agar
bertanya diberikah arahan
tentang saran memberi
arahan pada keluarga
Manado , 25 Januari 2021

Perawat Pelaksana Supervisor

Lilis Putri Utami, S.Tr. Kep Kezya Rumengan, S.Tr. Kep

SUPERVISI KEPERAWATAN
Kegiatan supervisi prosedur pemberian posisi semi fowler akan dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Rabu / 27 – 01 -2021
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur pemberian posisi semi
fowler
Supervisor : Elita Maskikit, S.Tr. Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Elita Maskikit, S.Tr. Kep
Ketua Tim : Yunifer M. Lolowang, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Maria Goreti Dhey, S.Tr. Kep

SOP MENGATUR POSISI SEMI FOWLER

Pengertian
Posisi semi fowler atau posisi setengah duduk adalah posisi di tempat tidur dengan
kepala dan tubuh ditinggikan dan lutut dapat fleksi atau tidak fleksi. Posisi semi
fowler dapat bermanfaat membantu memusatkan diafragma dan ekspansi paru.
Tujuan
Bertujuan yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi untuk membantu pengembangan
paru dan mengurangi tekanan dari abdomen pada diafragma.

No Elemen Kompetensi Indikator Penilaian


1 TAHAP PERSIAPAN
a. Fase Pre Interaksi
1) Persiapan Perawat 1. Memahami dan mampu
melakukan prosedur mengatur posisi
semi fowler
2. Memeriksa intervensi yang akan
dilakukan dengan perencanaan yang
tela disusun
3. Mempersiapkan diri sebelum ke pasien
(pengetahuan dan ketrampilan)

2) Persiapan Alat 1. Functional Bed atau tempat tidur khusus


2. Selimut
3. Bantal

b. Fase Interaksi
1) Persiapan Pasien 1. Memberi salam & memperkenalkan diri
2. Identifikasi nama pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah/ prosedur yang
akan dilakukan
5. Menanyakan kesediaan pasien
untuk dilakukan tindakan
6. Melakukan kontrak waktu
2) Persiapan 1. Meminta pengunjung/keluarga
Lingkungan untuk meninggalkan ruangan selama
tindakan
2. Menjaga privasi pasien dengan
memasang sampiran/menutup pintu

2. TAHAP PELAKSANAAN : 1. Cuci Tangan


(Fase Kerja) 2. Pasien di dudukan, sandarkan
Prosedur kerja tehnik punggung atau kursi diletakkan di
manipulasi nyeri : relaksasi bawah atau di atas kasur di bagian
kepala diatur sampai setengah duduk
dan dirapikan, bantal disusun
menurut kebutuhan. Pasien
dibaringkan kembali dan pada ujung
kakinya di pasang penahan
3. Pada tempat tidur khusus (functional
Bed) pasien dan tempat tidurnya
langsung diatur setengah duduk, di
bawah lutut ditinggikan sesuai
kebutuhan. Kedua lengan ditopang
dengan bantal
4. Pasien dirapikan
5. Cuci tangan

3. TAHAP EVALUASI : (Fase 1. Evaluasi perasaan pasien


Terminasi) Tahap akhir setelah 2. Kontrak waktu untuk
tindakan kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasikan prosedur dan hasil
observasi

SUPERVISI KEPERAWATAN

Kegiatan supervisi prosedur posisi semi fowler akan dilaksanakan pada:


Hari/ tanggal : Rabu/ 27 – 01 -2021
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur posisi semi fowler
Supervisor : Maria Goreti Dhey, S.Tr. Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Elita Maskikit, S.Tr. Kep
Ketua Tim : Yunefer Lolowang , S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Maria Goreti Dhey, S.Tr. Kep

SOP POSISI SEMI FOWLER


Pengertian
Cara berbaring pasien dengan posisi setengah duduk
Tujuan
 Mengurangi sesak napas
 Memberikan rasa nyaman
Persiapan Alat 1. Sandaran punggung atau kursi
2. Bantal
3. Tempat tidur khusus
Prosedur Pelaksanaan A. Pra – Interaksi
4. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
5. Cuci tangan
6. Menepatkan alat dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
7. Meberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
8. Menejlaskan tujuan dan procedure tindakan
pada pasien dan keluarga
9. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
. C. Tahap Kerja
11. Pasien didudukan ,sandaran punggung
atau kursi atau bantal diletakan dibawah atau
diatas kasur dibagian kepala,diatur sampai
setengah duduk dan dirapikan.
12. Bantal disusun sesuai kebutuhan ,Pasien
dibaringkan kembali
13. Pada tempat tidur khusus ( functional
bad) pasien dan tempat tidurnya langsung di
atur setengah duduk
14. Ibawah lutut ditinggikan sesuai
kebutuhan dan kedua lengan di topang dengan
bantal
( jika klien meminta)
15. Pasien dirapikan
FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER

Hari / tanggal : Rabu , 27 Januari 2021


Yang disupervisi : Maria Goreti Dhey , S.Tr. Kep
Skoring
0 1 2
No Elemen Kompetensi Indikator Penilaian
1 TAHAP PERSIAPAN
a. Fase Pre Interaksi
1) Persiapan 1. Memahami dan mampu melakukan 
Perawat prosedur mengatur posisi semi fowler
2. Memeriksa intervensi yang akan dilakukan 
dengan perencanaan yang tela disusun 
3. Mempersiapkan diri sebelum ke pasien
(pengetahuan dan ketrampilan)

4. Functional Bed atau tempat tidur khusus
2) Persiapan Alat 5. Selimut
6. Bantal


b. Fase Interaksi 7. Memberi salam & memperkenalkan diri 

1) Persiapan Pasien 8. Identifikasi nama pasien
9. Menjelaskan tujuan tindakan

10. Menjelaskan langkah/ prosedur yang akan
dilakukan 
11. Menanyakan kesediaan pasien untuk
dilakukan tindakan 
12. Melakukan kontrak waktu

3. Meminta pengunjung/keluarga untuk
2) Persiapan
meninggalkan ruangan selama tindakan
Lingkungan
4. Menjaga privasi pasien dengan memasang
sampiran/menutup pintu

2. TAHAP PELAKSANAAN : (Fase Kerja)


Prosedur kerja tehnik 6. Cuci Tangan 

manipulasi nyeri : relaksasi 7. Pasien di dudukan, sandarkan punggung
atau kursi diletakkan di bawah atau di
atas kasur di bagian kepala diatur
sampai setengah duduk dan dirapikan,
bantal disusun menurut kebutuhan.
Pasien
dibaringkan kembali dan pada ujung
kakinya di pasang penahan

JUMLAH SKORE : 35 (Baik )


Penjelasan :
4 : Tidak dilakukan perawat atau dilakukan tetapi salah
5 : Dilakukan, tapi belum sempurna
6 : Dilakukan dengan sempurna

3. Pada tempat tidur khusus (functional 


Bed) pasien dan tempat tidurnya
langsung diatur setengah duduk, di bawah
lutut ditinggikan sesuai kebutuhan.
Kedua lengan ditopang dengan bantal
4. Pasien dirapikan 
5. Cuci tangan

3 TAHAP EVALUASI : (Fase Terminasi)


Tahap akhir setelah tindakan 4. Evaluasi perasaan pasien 

5. Kontrak waktu untuk kegiatan
selanjutnya 
6. Dokumentasikan prosedur dan hasil
observasi

Kriteria Skor : Baik : 35-40 Cukup : 30 – 35 Kurang : < 30

Masalah yang ditemukan Pemecahan masalah Konsep Solusi/follow Up

1. Kurangnya komunikasi 1.komunikasikan


dengan pasien dengan kepala ruangan
untuk masalah tersebut

Manado , 27 Januari 2021


Perawat Pelaksana Supervisor

Maria Goreti Dhey, S.Tr. Kep Elitha Maskikit, S.Tr. Kep

SUPERVISI KEPERAWATAN
Kegiatan supervisi prosedur Pengambilan Sampel darah akan dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Kamis / 28 – 01 -2021
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur tindakan keperawatan
terapi oksigen (Kanule Nasal)
Supervisor : Susma Djabu, S.Tr. Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Susma Djabu, S.Tr. Kep
Ketua Tim : Elgita Rondonuwu, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Elita Maskikit, S.Tr. Kep

SOP TINDAKAN KEPERAWATAN TERAPI OKSIGEN (KANULE NASAL)


Pengertian
Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara
melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2)
sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. Prosedur pemenuhan
kebutuhan oksigen dapat dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan
kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara penghisapan lendir (suction)

Tujuan
 Mencegah atau mengatasi hipoksemia / hipoksia.
 Memperbaiki atau mencegah memburuknya hipoksia.
 Mempertahankan PaO2 di atas 60 mmHg.
 Memaksimalkan bernapas dengan menurunkan kerja napas.
 Memaksimalkan sediaan O2 khususnya bila ventilasi menurun juga selama
periode kompensasi fisiologis sirkulasi terhadap unit fungsional alveolar.
 Untuk menurunkan kerja jantung
 Cara : Katetar nasal , Kanula nasal ,Masker oksigen
A Persiapan alat
- Selang O2
- Tabung oksigen lengkap denganflow meter dan humidifier
1. - Kanula nasal
- Vaselin/jeli
- Sarung tangan
B Fase orientasi :
2 Mengucapkan salam
3 Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Melakukan kontrak waktu dan menanyakan persetujuan klien
6 Menjaga privasi klien
C Fase kerja ( Kanule nasal)
Mengatur posisi tidur pasien dengan posisi kepala ekstensi : Oksigen
7 yang diberikan
akan masuk dengan baik
Cuci tangan : Mengurangi organisme kuman yang dapat
8 mengakibatkan kontaminasi
kejadian infeksi.
Hubungkan kanula dengan slang oksigen : Menciptakan hubungan
9 dengan sumber O2
dan mempunyai panjang tambahan sehingga klien dapat bergerak
Atur oksigen sampai kecepatan yang diindikasikan (umumnya 0,5
10 L/menit), yakinkan
bahwa air humidifier bergelembung: menilai keadequatan oksigen

Pasang kanul pada hidung klien atur pengikat (fiksasi) untuk


11 kenyamanan klien. :
Mengurangi kesempatan klien akan lepasnya canul karena
ketidaknyamanan
12 Rapikan pasien
13 Cuci tangan
D. Fase terminasi
14 Mengevaluasi respon klien
15 Menyampaikan rencana tindak lanjut
16 Mengucap salam
E. Penampilan profesional
17 Ketenangan
18 Melakukan komunikasi terapeutik
19 Menjaga keamanan pasien
20 Menjaga keamanan perawat/diri

SUPERVISI KEPERAWATAN

Kegiatan supervisi prosedur Pemberian Insulin akan dilaksanakan pada:


Hari/ tanggal : Rabu / 28 – 01 -2021
Waktu : 08.30 WITA
Tempat : Ruangan Interna Rose
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur Pemberian Insulin
Supervisor : Susma Djabu, S.Tr.Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Susma Djabu S.Tr. Kep
Ketua Tim : Elgita Rondonuwu, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Yunifer M Lolowang, S.Tr. Kep

SOP MEMBERIKAN TERAPI INJEKSI INSULIN

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Tindakan Keperawatan : Memberikan Terapi Injeksi Insulin/ Insulin Pen
1 Pengertian Insulin adalah hormon yang digunakan untuk menurunkan kadar gula
darah pada Diabetes Mellitus
Insulin Pen : adalah insulin yang dikemas dalam bentuk pulpen
insulin khusus yang berisi 3 cc insulin
2 Tujuan ü  Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.
3 Hal-hal yang 1. Vial insulin yang tidak digunakan sebaiknya disimpan dilemari es.
harus 2. Periksa vial insulin tiap kali akan digunakan (misalnya : adanya
diperhatikan perubahan warna).
3. Pastikan jenis insulin yang akan digunakan dengan benar.
4. Insulin dengan kerja cepat (rapid-acting insulin) harus diberikan
dalam 15 menit sebelum makan. Interval waktu yang
direkomendasikan antara waktu pemberian injeksi dengan waktu
makan adalah 30 menit.
5. Sebelum memberikan terapi insulin, periksa kembali hasil
laboratorium (kadar gula darah).
6. Amati tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
Khusus Untuk Insulin Pen :
1.   Insulin Pen yang tidak sedang digunakan harus disimpan dalam suhu
2 – 8 °C dalam lemari pendingin (tidak boleh didalam freezer).
2.   Insulin Pen yang sedang digunakan sebaiknya tidak disimpan dalam
lemari pendingin. Insulin Pen dapat digunakan/dibawa oleh perawat
dalam kondisi suhu ruangan (sampai dengan suhu 25 °C) selama 4
minggu.
3.   Jauh dari jangkauan anak-anak, tidak boleh terpapar dengan api,
sinar matahari langsung, dan tidak boleh dibekukan.
4.   Jangan menggunakan Insulin Pen jika cairan didalamnya tidak
berwarna jernih lagi.
5.   Kontraindikasi : Klien yang mengalami hipoglikemia dan
hipersensitivitas terhadap human insulin.
4 Alat yang
1.    Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
dibutuhkan2.    Vial insulin.
3.    Kapas + alkohol / alcohol swab.
4.    Handscoen bersih.
5.    Daftar / formulir obat klien.
Pelaksanaan Tahap Pra Interaksi
1.    Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana pemberian terapi
injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien, obat/jenis insulin,
dosis, waktu, cara pemberian, dan pendokumentasian).
2.    Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu kerja,
dan masa efek puncak insulin, serta efek samping yang mungkin
timbul.
3.    Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
4.    Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau alergi
terhadap human insulin.
5.    Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
6.    Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada
pengerasan atau penurunan jumlah jaringan.
7.    Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan pemberian
terapi insulin.
8.    Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan makanan
yang telah dimakan klien.
Tahap Orientasi
1.    Memberi salam pada pasien
2.    Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan prosedur
pemberian injeksi insulin.
3.    Menutup sampiran (kalau perlu).
Tahap Interaksi
1.    Mencuci tangan.
2.    Memakai handscoen bersih.
3.    Penyuntikan insulin
Pemakaian spuit insulin
a.    Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan
untuk klien (berdasarkan daftar obat klien/instruksi medik).
b.    Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya
terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
c.    Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan
perawat sebelumnya.
d.    Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab,
dimulai dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
e.    Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan
regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak
dominan.
f.     Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan
secara lembut dan perlahan.
g.    Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya
dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan
kapas alkohol.
h.    Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam keadaan
jarum yang sudah tertutup dengan tutupnya.
Pemakaian Insulin Pen
a.    Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan
kebutuhan.
b.    Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
c.    Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak sejajar
dengan indikator dosis.
d.    Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan insulin pen
(bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indicator
dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada
klien.
Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa
”klik” yang dirasakan perawat saatb memutar cap Insulin Pen
menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
e.    Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan kulitnya
terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
f.     Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan
perawat sebelumnya.
g.    Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol swab,
dimulai dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
h.    Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang kurus dan
regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak
dominan.
i.      Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang dominan
secara lembut dan perlahan. Ibu jari menekan bagian atas Insulin Pen
sampai tidak terdengar lagi bunyi ‘klik’ dan tinggi Insulin Pen sudah
kembali seperti semula (tanda obat telah diberikan sesuai dengan
dosis).
j.      Tahan jarum Insulin pen selama 5-10 detik di dalam kulit klien
sebelum dicabut supaya tidak ada sisa obat yang terbuang.
k.    Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh di massage, hanya
dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan
kapas alkohol.
Tahap Terminasi
4.    Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan
5.    Membereskan alat
6.    Cuci tangan
Tahap Evaluasi
7.    Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang diberikan 30
menit setelah injeksi insulin dilakukan.
8.    Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada klien.
9.    Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati apakah terjadi
pembengkakan atau hematoma.
Tahap Dokumentasi
10.  Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
11.  Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
12.  3.  Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin
5 Referensi Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan
Gangguan Siatem Endokrin. Jakarta. Salemba Medika

PENILAIAN PEMBERIAN TERAPI INJEKSI INSULIN

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Tindakan Keperawatan : Memberikan Terapi Injeksi Insulin/ Insulin Pen
Aspek yg Parameter Bobot Dilakukan Ket
Ya Tidak
dinilai
Alat yang 1.    Spuit insulin / insulin pen (Actrapid 1 
dibutuhkan Novolet). 1 
2.    Vial insulin. 1 
3.    Kapas + alkohol / alcohol swab. 1 
4.    Handscoen bersih. 1 

5.    Daftar / formulir obat klien.


Pelaksanaa Tahap Pra Interaksi
n 1.    Mengkaji program/instruksi medik 1 
tentang rencana pemberian terapi injeksi
insulin (Prinsip 6 benar : Nama klien,
obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara
pemberian, dan pendokumentasian).
2.    Mengkaji cara kerja insulin yang akan 
diberikan, tujuan, waktu kerja, dan masa
efek puncak insulin, serta efek samping 
yang mungkin timbul. 
3.    Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
4.    Mengkaji adanya tanda dan gejala 

hipoglikemia atau alergi


terhadap human insulin.
5.    Mengkaji riwayat medic dan riwayat
alergi. 

6.    Mengkaji keadekuatan jaringan adipose,


amati apakah ada pengerasan atau 

penurunan jumlah jaringan.


7.    Mengkaji tingkat pengetahuan klien 

prosedur dan tujuan pemberian terapi



insulin.
8.    Mengkaji obat-obat yang digunakan

waktu makan dan makanan yang telah
dimakan klien.

Tahap Orientasi

1.    Memberi salam pada pasien
2.    Menjelaskan kepada klien tentang 
persiapan dan tujuan prosedur pemberian
injeksi insulin. 
3.    Menutup sampiran (kalau perlu).
Tahap Interaksi
1.    Mencuci tangan. 
2.    Memakai handscoen bersih.
3.    Penyuntikan insulin
Pemakaian spuit insulin 
a.    Megambil vial insulin dan aspirasi 
sebanyak dosis yang diperlukan untuk 
klien (berdasarkan daftar obat
klien/instruksi medik).
b.    Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah 

dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan,


inflamasi, atau edema.
c.    Melakukan rotasi tempat/lokasi 

penyuntikan insulin. Lihat catatan


perawat sebelumnya.
d.    Mendesinfeksi area penyuntikan dengan 

kapas alcohol/alcohol swab, dimulai dari


bagian tengah secara sirkuler ± 5 cm.
e.    Mencubit kulit tempat area penyuntikan
pada klien yang kurus dan regangkan
kulit pada klien yang gemuk dengan 

tangan yang tidak dominan.



f.     Menyuntikkan insulin

secara subcutan dengan tangan yang
dominan secara lembut dan perlahan.
g.    Mencabut jarum dengan cepat, tidak

boleh di massage, hanya dilalukan
penekanan pada area penyuntikan dengan

menggunakan kapas alkohol.
h.     
Tahap Terminasi
4.    Menjelaskan ke klien bahwa prosedur
telah dilaksanakan 
5.    Membereskan alat 
6.    Cuci tangan

Tahap Evaluasi
7.    Mengevaluasi respon klien terhadap
medikasi yang diberikan 30 menit setelah
injeksi insulin dilakukan.
8.    Mengobservasi tanda dan gejala adanya
efek samping pada klien.
9.    Menginspeksi tempat penyuntikan dan
mengamati apakah terjadi pembengkakan
atau hematoma.
Tahap Dokumentasi
10.  Mencatat respon klien setelah pemebrian
injeksi insulin.
11.  Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi
insulin.
12.  Mencatat tanggal dan waktu pemberin
injeksi insulin
Total 34 32

Kriteria Skor : Baik : 30-34 Cukup : 26-30 Kurang : < 26

Masalah yang ditemukan Pemecahan masalah Konsep Solusi/follow Up


1. Kurangnya komunikasi 1. Kepala ruangan
dengan pasien saat melakukan
melakukan tindakan komunikasi dengan
perawat pelaksana
agar dikemudian hari
ketika melakukan
tindakan kepada
pasien perbanyak
melakukan
komunikasi. Karena
komunikasi sangat
penting ketika perawat
sedang melakukan
tindakan

Manado , 28 Januari 2021


Perawat Pelaksana Supervisor

Yunifer M. Lolowang, S.Tr. Kep Susma Djabu, S.Tr. Kep

SUPERVISI KEPERAWATAN
Kegiatan supervisi prosedur Pengambilan Sampel darah akan dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Jumat / 29 – 01 -2021
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Rose Interna
Topik : Supervisi peran perawat dalam prosedur Pearawatan luka
Supervisor : Elgita Rondonuwu, S.Tr. Kep
Sasaran : Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
STRUKTUR PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Elgita Rondonuwu, S.Tr. Kep
Ketua Tim :Maria Goreti Dhey, S.Tr. Kep
Perawat Pelaksana : Susma Djabu, S.Tr. Kep

SOP PERAWATAN LUKA


NO ASPEK YANG DINILAI KOMPETEN
YA TIDAK
TUJUAN :
1.Mencegah masuknya kuman dan kotoran ke
dalam luka.
2.Memberi pengobatan pada luka.
3.Memberikan rasa aman dan nyaman pada
pasien.
4.Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka
INDIKASI :
1. Pasien Yang Luka Baru Maupun Luka
Lama, Luka Post Oprasi, Luka Bersih
Dan Luka Kotor
1. Alat- alat steril
1. Pinset anatomis 1 buah 
2. Pinset sirugis 1 buah
3. Gunting bedah/ jaringan 1 buah
4. Kom 2 buah
5. Kassa steril
6. Handschoon steril 1 pasang

Alat-alat non steril :


1. Sarung tangan
2. Plester
3. Cairan Nacl 0,9 %
4. Antiseptik
5. Bengkok
6. Perlak/pengalas
7. Gunting

A. Tahap pra interaksi


1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
bila ada
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan

B.Tahap orientasi

1. Memberi salam sebagai pendekatan


terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan pada keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan

C.Tahap Kerja

1. Dekatkan alat-alat dengan klien


2. Menjaga privacy pasien
3. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
4. Pasang perlak/ pengalas dibawah daerah
luka
5. Gunakan sarung tangan bersih
6. Letakan nierbeken didekat pasien
1. Buka balutan lama (hati-Menutup
sampiran Pasang masker dan sarung
tangan yang tidak steril Atur posisi pasien
sesuai dengan kebutuhan Letakkan
pengalas dibawah area luka
7. Letakan balutan kotor ke nirbeken lalu
buang ke kantong plastik, hindari
kontaminasi dengan permukaan luar
wadah
8. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau
dari luka
9. Buka sarung tangan ganti dengan sarung
tangan steril
10. basahi kasa dengan cairan Nacl
0,9% kemudian dengan
menggunakan pinset bersihkan area
luka bagian dalam. (gunakan teknik
usapan dari atas kebawah)
11. keringkan daerah luka dan pastkan area
luka bersih dari kotoran
12. beri obat luka sesuai kebutuhan jika
perlu.
13. Pasang kasa steril pada area luka sampai
tepi luka.
14. Fiksasi balukan menggunakan plester
atau verband sesuai kebutuhan
15. Mengatur posisi pasien seperti semula
16. Bereskan alat-alat
17. Buka sarung tangan

D.Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil tindakan
2. catat tindakan
3. berpamitan

FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PERAWATAN LUKA

Hari / tanggal : Jumat, 29 Januari 2021


Yang disupervisi : Susma Djabu, S.Tr. Kep

Aspek Parameter Bobot Dilakuka Ket


Penilaian n
Alat-alat steril Ya Tidak
1. Pinset anatomis 1 buah 2 

2. Pinset sirugis 1 buah 2 


3. Gunting bedah/ jaringan 1 buah 2 

4. Kom 2 buah 1 

5. Kassa steril 2 

6. Handschoon steril 1 pasang 1 

Persiapan Alat-alat non steril


1. Sarung tangan 2 

2. Plester 2 

3. Cairan Nacl 0,9 % 2 

4. Antiseptik 1 

5. Bengkok 2 

6. Perlak/pengalas 1 

7. Gunting 1 

A. Tahap pra interaksi


1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila 1 
ada
2. Siapkan alat-alat 1 

3. Cuci tangan 1 

B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam sebagai pendekatan 1
terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur 1
tindakan pada keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum 1
kegiatan dilakukan
Pelaksanaan C. Tahap Kerja

1. Dekatkan alat-alat dengan klien 1 

2. Menjaga privacy pasien 1 

3. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan 1 

4. Pasang perlak/ pengalas dibawah daerah 1 


luka
5. Gunakan sarung tangan bersih 1 

6. Letakan nierbeken didekat pasien 1 

2. Buka balutan lama (hati-Menutup 1 


sampiran Pasang masker dan sarung
tangan yang tidak steril Atur posisi pasien
sesuai dengan kebutuhan Letakkan
pengalas dibawah area luka
7. Letakan balutan kotor ke nirbeken lalu 1 
buang ke kantong plastik, hindari
kontaminasi dengan permukaan luar
wadah
8. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau 1 
dari luka
9. Buka sarung tangan ganti dengan sarung 1 
tangan steril
10. Basahi kasa dengan cairan Nacl 2 
0,9% kemudian dengan
menggunakan pinset bersihkan area luka
bagian dalam. (gunakan teknik usapan dari
atas kebawah)
11. keringkan daerah luka dan pastkan area 2 
luka bersih dari kotoran
12. beri obat luka sesuai kebutuhan jika perlu. 2 

13. Pasang kasa steril pada area luka sampai 2 


tepi luka.
14. Fiksasi balukan menggunakan plester atau 2 
verband sesuai kebutuhan
15. Mengatur posisi pasien seperti semula 2 
16. Bereskan alat-alat 2 

17. Buka sarung tangan 1 

D. Tahap Terminasi
Evaluasi 1. Evaluasi hasil tindakan 1 
2. Catat tindakan 2 

3. Berpamitan 2 

TOTAL NILAI 40

Kriteria Skor : Baik : 35-40 Cukup : 30 – 35 Kurang : < 30

Masalah yang ditemukan Pemecahan masalah Konsep Solusi/follow Up

1. Kurangnya alat dalam 1. komunikasikan


melakukan tindakan. dengan kepala ruangan
untuk pengajuan alat-
alat tindakan

Manado , 29 Januari 2021


Perawat Pelaksana Supervisor

Susma Djabu, S.Tr. Kep Elgita Rondonuwu, S.Tr. Kep

Anda mungkin juga menyukai