Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

USAHA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

I. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional yang


antara lain mempunyai tujuan untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera
lahir dan batin. Salah satu cara bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai derajaT
kesehatan yang tinggi , dengan mutu kehidupan yang tinggi pula, serta mempunyai sikap
kejiwaan yangmenopang dan mendorong kreatifitas. Oleh karena itu maka pembangunan
manusia seutuhnya harus mencapai aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek spiritual dan
sosial, termasuk kepribadian dan kejuangan, yang ditujukan untuk mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas dan produktif serta mempunyai daya juang yang tinggi.

Pembangunan manusia sebagai insan harus dilakukan dalam keseluruhan proses


kehudupannya, mulai dari dalam kandungan bahkan jauh sebelumnya, yaitu dengan
memperhatikan tingkat kesejahteraan para calon ibu, bayi, balita, usia pra sekolah, usia sekolah,
remaja, pemuda, usia produktif, sampai kepada usia lanjut. Dalam upaya kesejahteraan manusia
dalam tiap tahap kehidupan tersebut, pembangunan kesehatan memegang peranan yang amat
penting sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Selain itu pembangunan kesehatan juga
berperan penting dalam membangun manusia sebagai sumber daya pembangunan. Derajad
kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktivitas bangsa, peningkatan kreatifitas dan
produktivitas bangsa, peningkatan kreativitas dan produktivitas, akan mempertajam peningkatan
daya juang dan daya saing bangsa yang sangat diperlukan dalam memasuki abad ke-21 yang
diliputi oleh suasana persaingan bangsa yang semakin ketet.

Dari hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 1998 menunjukkan bahwa 62,4%
penduduk merasa terganggu perkerjaan/ sekolah karena sakit gigi, rata-rata 3,86 hari. Kondisi ini
menunjukkan bahwa penyakit gigi walaupun tidak menimbulkan kematian tetapi dapat
menurunkan produktivitas kerja.

Penyakit gigi yang banyak diderita masyarakat yaitu karies dan penyakit periodontal
sebenarnya mudah dicegah yaitu dengan menanamkan kebiasaan  perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi yang baik sejak usia dini. Upaya pembinaan kesehatan gigi masyarakat telah
dilaksanakan melalui pendekatan UKGMD sejak tahun 1979, dimana upaya promotif, preventif
dilaksanakan secara terpadu dengan upaya kesehatan lainnya terutama melalui Posyandu.
Dengan berkembangnya berbagai Upaya Kesehatan bersumber daya Masyarakat
(UKBM) maka pembinaan kesehatan gigi masyarakat dapat diperluas cakupannya dengan
berintegrasi kepada UKBM lainnya selain Posyandu seperti;, Pos Kesehatan Pesantren
(POskestren), Taman Kanak-kanak, Taman Pendidikan Al-Qur’an, Bina Keluarga Lansia), Saka
Bakti Husada (SBH) dan sebagainya.
Maka berdasarkan perkembangan-perkembangan tersebut dan hasil kesepakatan tamu
karya lintas program dan lintas sektoral pada tanggal 3-4 November 1998 di Cisarua, istilah
UKGMD sebaiknya dirubah menjadi Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) karena
sasarannya tidak hanya terbatas pada masyarakat desa. Melihat keadaan diatas maka buku
Penyelenggaraan UKGMD yang diterbitkan tahun 1992 disempurnakan s/d tahun 2002 sesuai
dengan perkembangan program. Tahun 2004 buku Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
disempurnakan lagi karena pada tahun 2010 data kesehatan gigi kembali dikumpulkan melalui
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT).
Pada pelaksanaannya timbul kendala diantaranya terbatasnya jangkauan tenaga kesehatan
gigi untuk melaksanakan pembinaan upaya promotif-preventif baik melalui Posyandu dan Guru
Taman Kanak-kanak sangat potensial untuk melaksanakan pembinaan kemampuan pelihara diri
dibidangkesehatan gigi dan mulut kepada anak-anak secara integral. ka untuk menunjang hal
tersebut perlu dilaksanakan Pelatihan Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Kader dan Guru Taman
Kanak-kanak.

II. TUJUAN

A. TUJUAN UMUM
Sebagai panduan dalam melakukan pelayanan pemeriksaan kesehatan gigi
dimasyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi
dan mulutnya

B. TUJUAN KHUSUS
Memupuk perilaku nhidup bersih dan sehat terutama meningkatkan pengetahuan
tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut di masyarakat terutama untuk anak-anak
balita serta menurunkan angka karies dikalangan masyrakat.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pembinaan program terkait dengan kerjasama lintas program seperti kegiatan Posyandu,
Asuhan Gizi, peran kader, serta lintas sektor seperti kelurahan dan kecamatan.

IV. SASARAN

Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat merupakan program bagian dari Upaya Kesehatan
bersumber daya masyarakat dengan sasaran masyarakat dan anak-anak balita terutama yang aktif
datang ke posyandu.

V. TATA NILAI KEGIATAN

VI. MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring kegiatan dilakukan setiap tahun serta pencatatan dan pelaporannya dilakukan
ke Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. Evaluasi dilakukan di akhir tahun untuk melihat
keberhasilan pencapaian program kegiatan apakah masih ada kendala. Seetelah itu dibuatkan
perencanaan kegiatan untuk tahun berikutnya.

VII. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI

Pencatatan kegiatan dilakukan setiap bulan dan dilakukan pelaporan setiap tahunnya ke
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. Dilakukan Evaluasi program untuk melihat pencapaian
program dan rencana untuk taghun berikutnya
VIII. PENUTUP

Demikian krangka acuan kegiatan ini disusun, semoga kegiatan dapat terlaksana
dengan lancer dan tujuan dapat tercapai.

Mengetahui,
KEPALA UPT PUSKESMAS KEBON JAHE

Anda mungkin juga menyukai