Anda di halaman 1dari 6

TERAPI MUSIK TRADISIONAL KECAPI SULING SUNDA MENGATASI

TINGKAT NYERI IBU POST OPERASI SECTIO CAESAREA

1
Linda Sepriliani, 2 Nunung Mulyani, & 3 Helmi Diana
1
Alumni Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
2,3
Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Abstrak
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik tradisional kecapi
suling Sunda terhadap penurunan tingkat nyeri ibu post operasi sectio caesarea. Metode
penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan jenis penelitian quasi eksperimen,
dengan pendekatan pretest-posttest without control group. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu post sectio caesarea yang dirawat RSUD dr.Soekardjo Tasikmalaya periode bulan
Desember 2016 – Februari 2017 sebanyak 112 orang. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik accidental sampling yaitu sebanyak 50 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nyeri post operasi pada ibu dengan sectio caesarea sebelum dilakukan
terapi musik tradisional ada pada kategori nyeri sedang yaitu sebanyak 32 orang (64,0%). Nyeri
post operasi setelah dilakukan terapi musik tradisional ada pada kategori ringan yaitu sebanyak
36 orang (72,0%). Hasil uji wilcoxon signed rank test, dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed)
sebesar 0,000 di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05, maka Ho ditolak yang artinya
bahwa ada pengaruh terapi musik tradisional kecapi suling Sunda terhadap nyeri ibu post
operasi sectio caesarea di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian ini
merekomendasikan terapi musik tradisional kecapi suling Sunda sebagai intervensi
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri pada ibu post operasi sectio caesarea.

Kata Kunci: Musik tradisional, kecapi suling, nyeri, sectio caesarea

Abstrac
This study aimed at knowing the influence of Sundanese flute and lute traditional music
therapy on the decrease of post-sectio caesarea women’s pain level. The study used quasi-
experimental research with the pretest-posttest without control group design. The population
was all women of post-sectio caesarea treated in the Hospital of dr.Soekardjo Tasikmalaya in
December 2016 – February 2017 as many people 112. The sample size was 50 women
selected by using accidental sampling. The research result showed that before getting
traditional music therapy, 32 women (64,0%) had medium pain. After getting traditional music
therapy, 36 women (72,0%) had low pain. The result of wilcoxon signed rank test showed with
the  value (Asymp. Sig 2 tailed) 0.000, and it was smaller than the critical value (0.05).
Therefore, H0 was rejected. It means, there was influence of Sundanese flute and lute traditional
music therapy on the decrease of post-sectio caesarea women’s pain level in the Hospital of dr.
SoekardjoTasikmalaya.The results of this study recommend the therapy of traditional
Sundanese music as a non-pharmacological intervention to reduce pain in postoperative mother
sectio caesarea.

Keywords: traditional music, flute and lute, pain, sectio caesarea

PENDAHULUAN Rasa nyeri merupakan stresor yang dapat


menimbulkan stres dan ketegangan dimana
Persalinan dengan sectio caesarea
individu dapat berespon secara biologis dan
memiliki resiko tinggi karena dilakukan
perilaku yang menimbulkan respon fisik dan
pembedahan dengan membuka dinding
psikis. Respon fisik meliputi perubahan
perut dan dinding uterus atau insisi
keadaan umum, wajah, denyut nadi,
transabdominal uterus, pasien post operasi
pernafasan, suhu badan, sikap badan, dan
sectio caesarea akan merasakan nyeri.
apabila nafas semakin berat dapat jam. Pasien di pindahkan ke ruang 1
menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan sesudah beberapa jam operasi dan pasien
syok, sedangkan respon psikis akibat nyeri biasanya sudah sadar. Operasi sectio
dapat merangsang respon stres yang dapat caesarea di RSUD dr.Soekardjo
mengurangi sistem imun dalam peradangan, kebanyakan menggunakan anastesi lumbal
serta menghambat penyembuhan, respon dengan pengaruh anastesi akan hilang 8-12
yang lebih parah akan mengarah pada jam sehingga dalam waktu tersebut pasien
ancaman merusak diri sendiri (Corwin, akan mengeluh nyeri pada daerah luka.
2006). Penatalaksanaan dalam melakukan
Menurut World Health Organization manajemen nyeri post operasi sectio
(WHO), standar rata-rata Sectio Caesarea di caesarea di Ruang 1 kebidanan belum
sebuah negara sekitar 5-15% per 1000 pernah melakukan intervensi
kelahiran di dunia. Di Asia Tenggara jumlah nonfarmakologis seperti melakukan terapi
persalinan dengan Sectio Caesarea musik, sampai saat ini pasien hanya
sebanyak 9550 kasus per 100.000 kasus dianjurkan untuk menarik nafas dalam jika
pada tahun 2005. (Bernatzky 2011). Di merasa nyeri, dengan alasan, nyeri yang
Indonesia angka kejadian Sectio Caesarea dirasakan ibu post operasi sectio caesarea
tahun 2009 telah mencapai 29,6%, yang itu merupakan nyeri yang wajar dan bersifat
berarti sudah melewati batas rata-rata yang subjektif dan akan berkurang dengan
ditentukan oleh WHO (Afriani A, 2013). pemberian analgetik. Selain melakukan
Berdasarkan data dari rekam medik wawancara dengan bidan yang bertugas di
RSUD dr.Soekardjo Tasikmalaya pada ruangan, dilakukan juga tes pengukuran
tahun 2015 didapatkan persalinan dengan skala nyeri terhadap 7 ibu post operasi
tindakan operasi sectio caesarea sebanyak sectio caesarea pada saat setelah 8 jam
574 jiwa dan persalinan pervaginam post operasi. Dari 7 ibu post operasi sectio
sebanyak 1833 jiwa, sedangkan pada caesarea terdapat 4 orang (57,14%) ibu
periode Januari-Agustus 2016 didapatkan yang mengeluh nyeri berat, dan 3 orang
data persalinan dengan tindakan sectio (42,85%) ibu lainnya mengeluh nyeri
caesarea sebanyak 716 jiwa dan persalinan sedang.
pervaginam sebanyak 1277 jiwa (Rekam Berdasarkan permasalahan di atas,
medik RSUD dr.Soekardjo, 2016). maka peneliti tertarik untuk melakukan
Manajemen nyeri dengan terapi penelitian tentang “Pengaruh Terapi Musik
nonfarmakologi merupakan tindakan Tradisional Kecapi Suling Sunda Terhadap
menurunkan nyeri tanpa menggunakan Penurunan Tingkat Nyeri Ibu post operasi
agen farmakologi atau mengkombinasikan sectio caesarea di RSUD dr.Soekardjo
agen farmakologi dan nonfarmakologi. Tasikmalaya”.
Terapi nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri post operasi salah satunya adalah METODE PENELITIAN
dengan menggunakan terapi musik Desain penelitian adalah penelitian
(Andarmoyo, 2013). quasi eksperimen dengan pendekatan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pretest postest without control group,
pada tanggal 7 September 2016 di RSUD dimana pengambilan data dari kelompok
dr.Soekardjo Tasikmalaya setelah dilakukan yang sama.
wawancara dengan bidan di ruang 1, Pengambilan sampel dengan cara
penanganan nyeri pada pasien post operasi purposive sampling. Ukuran sampel adalah
sectio caesarea diberikan analgetik sesuai sampel populasi sebanyak 50 orang,
advis dokter, untuk menangani nyeri post dengan responden yang memenuhi kriteria
operasi sectio caesarea biasanya diberikan penelitian (inklusi). Kriteria inklusi; ibu post
terapi analgetik ketorolac dalam cairan operasi sectio caesarea > 24 jam, ibu post
Ringer Laktat atau cairan futrolit selama 24 operasi sectio caesarea yang sudah tidak
diberikan terapi analgetik, ibu post operasi sebagian kecil ada pada kategori Nyeri
sectio caesarea yang bersedia menjadi ringan yaitu sebanyak 3 orang (6,0%).
responden.
Instrumen penelitian menggunakan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri
instrumen skala nyeri NRS, MP3, dan Ibu Post Operasi Sectio Caesarea Sesudah
Earphone. Instrumen ini tidak perlu diuji lagi, Terapi Musik Tradisional Kecapi
karena sudah teruji validitasnya. Suling Sunda
Setelah mendapat penjelasan,
Tingkat Nyeri Frekuensi Persentase
responden mengisi lembar persetujuan
menjadi peserta penelitian kemudian Nyeri ringan 36 72,0
dilanjutkan mengisi skala NRS sebelum Nyeri sedang 14 28,0
dilakukan intervensi, kemudian melakukan Jumlah 50 100
intervensi terapi musik selama 15 menit,
setelah dilakukan intervensi kemudian
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan
dilakukan pengisian skala nyeri NRS. Data
bahwa tingkat nyeri ibu post operasiSectio
yang dikumpulkan adalah data yang
Caesarea sesudah dilakukan terapi musik
didapatkan melaluipenilaian terhadap hasil
tradisional kecapi suling Sunda di RSUD
pengisian skala nyeri NRS. Data
dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya ringan
dikumpulkan langsung oleh tim peneliti.
yaitu sebanyak 36 orang (72,0%),
Data diedit dari kesalahan pengisian,
sedangkan sebanyak 14 orang (28,0%) ada
kemudian diberikan kode untuk dianalisa,
pada kategori nyeri sedang.
lalu ditransfer ke pengolahan komputer dan
hasilnya ditampilkan dalam bentuk
Tabel 3. Pengaruh Terapi Musik Tradisional
tabel.Setelah diketahui distribusi frekuensi
Kecapi Suling Sunda Terhadap Penurunan
data masing-masing variabel, selanjutnya
Tingkat Nyeri Ibu Post Operasi Sectio
dilakukan analisis bivariat dengan uji
Caesarea
statistik wilcoxon signed rank test.
Mean Sum
N Nilai Z Sig
Rank Rank
HASIL PENELITIAN
50 25,50 1275 -6,213 0,000
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri
Ibu Post Operasi Sectio Caesarea Sebelum
Berdasarkan hasil dari perhitungan
Terapi Musik Tradisional Kecapi
wilcoxon signed rank test, maka nilai Z yang
Suling Sunda
didapat sebesar -6,213 dengan p value
Tingkat Nyeri Frekuensi Persentase (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 di mana
kurang dari batas kritis penelitian 0,05,
Nyeri ringan 3 6,0 maka Ho ditolak yang artinya bahwa ada
Nyeri sedang 32 64,0 pengaruh terapi musik tradisional kecapi
suling Sunda terhadap nyeri ibu post operasi
Nyeri berat 15 30,0
sectio caesarea di RSUD dr.Soekardjo Kota
Jumlah 50 100
Tasikmalaya.

Berdasarkan Tabel 1. Menunjukkan PEMBAHASAN


bahwa tingkat nyeri ibu post operasi sectio Berdasarkan hasil penelitian
caesarea sebelum dilakukan terapi musik menunjukkan bahwa nyeri sebelum
tradisional kecapi suling Sunda di RSUD diberikan terapi musik tradisional kecapi
dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya sebagian suling Sunda selama perawatan post
besar ada pada kategori Nyeri sedang yaitu operasi sectio caesarea di RSUD dr.
sebanyak 32 orang (64,0%), sedangkan Soekardjo Kota Tasikmalaya sebagian
besar ada pada kategori nyeri sedang mood yang positif. Terapi musik dengan
sebanyak 32 orang (64,0%), dan kategori pendekatannya yang unik dan universal
nyeri berat sebanyak 15 orang (30,0%). dapat membantu mencapai tujuan dengan
Hasil penelitian ini didukung dari penelitian penurunan stress, ketakutan akan penyakit
Oktavia, Gandamiharja dan Akbar (2013) dan cedera, menurunkan tingkat depresi,
dengan hasil bahwa sebelum dilakukan kecemasan, insomnia. Terapi musik juga
terapi musik klasik mozart dan musik mendorong perilaku kesehatan yang positif,
gamelan mayoritas nyeri yang dialami mendorong kemajuan kesembuhan pasien
responden adalah nyeri berat 45%. selama masa pemulihan dan pengobatan
Sectio caesarea merupakan kelahiran (Novita, 2012).
janin melalui insisi di dinding abdomen Dr. John Diamond dan Dr. David
(laparotomi) dan dinding uterus Nobel, telah melakukan riset mengenai efek
(histerotomi), definisi ini tidak mencakup dari musik terhadap tubuh manusia dimana
pengeluaran janin dari rongga abdomen mereka menyimpulkan bahwa jenis musik
pada kasus ruptur uterus atau pada kasus yang yang kita dengan sesuai dan dapat
kehamilan abdomen (Williams, 2013). diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh
Komplikasi yang dapat terjadi pada akan bereaksi dengan mengeluarkan
ibu post operasi sectio caesarea adalah sejenis hormon (serotonin) yang dapat
infeksi dan nyeri yang di dapat di rumah menimbulkan rasa nikmat dan senang
sakit terutama setelah dilakukan seksio sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat
pada persalinan (Gerhard martius, 2012). (dengan meningkatnya sistem kekebalan
Tingkat nyeri yang dirasakan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih
responden dipengaruhi oleh beberapa sehat (Eka, 2009).
faktor. Menurut Aziz (2009) menyatakan Penurunan tingkat nyeri sesudah
bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi diberikan terapi musik pada pasien post
nyeri antara lain usia, jenis kelamin, latar operasi sectio caesarea terjadi karena
belakang sosial budaya, lingkungan, hormon endorfin yang telah distimulus
pengalaman, persepsi nyeri, toleransi nyeri, setelah post operasi sectio caesarea yang
dan reaksi terhadap nyeri. memiliki efek mengurangi nyeri. Hal ini
Tingkat nyeri sesudah diberikan didukung oleh Chiang 2012 dalam Novita
terapi musik tradisional kecapi suling Sunda (2012) bahwa musik yang bersifat sedatif
sebagian besar ada pada kategori nyeri terbukti efektif dalam mengurangi nyeri.
ringan sebanyak 36 orang (72,0 %) dan Schou (2008), Nilsson (2009), dan
kategori nyeri sedang sebanyak 14 orang Chiang (2012) mengemukakan tentang jenis
(28,0 %). musik yang direkomendasikan untuk terapi
Hasil penelitian lain yang dilalukan musik yaitu Instrumentaslis musik klasik,
McCaffrey yang menemukan bahwa slow jazz, pop, folk, wetern coutry, easy
intensitas nyeri menurun sebanyak 33% listening, dan musik tradisional.
sesudah terapi musik dengan musik klasik Hasil penelitian menunjukkan ada
Mozart selama 20 menit terhadap pasien pengaruh terapi musik trasidional kecapi
osteoarthritis (Novita, 2012). suling Sunda terhadap penurunan tingkat
Hal ini sesuai dengan pernyataan nyeri pada pasien post operasi sectio
Mitchell dan MacDonald (2008) yang caesarea di RSUD dr.Soekardjo dengan p
mengemukakan efek terapi musik terhadap value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 di
nyeri adalah distraksi terhadap pikiran mana kurang dari batas kritis penelitian
tentang nyeri, menurunkan kecemasan, 0,05.
menstimulasi ritme nafas lebih teratur, Hasil penelitian Alifa Safitri 2012, dari
menurunkan ketegangan tubuh, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
memberikan gambaran positif terhadap mengemukakan bahwa ada pengaruh terapi
visual imagery, relaksasi, meningkatkan musik tradisional langgam Jawa terhadap
penurunan rasa nyeri yang dirasakan ibu membantu menyembuhkan dan mencegah
bersalin. Hasil penelitian ini diperkuat oleh rasa sakit. Pada proses persalinan dan
hasil penelitian dari Oktavia, Gandamiharja setelah persalinan, terapi musik berfungsi
dan Akbar (2013) dengan hasil bahwa mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa
didapatkan perbedaan yang bermakna sakit (Marmi, 2013).
antara nyeri sebelum dan sesudah Menurut Nilsson 2009 dalam Dian
dilakukan terapi musik. Novita (2012) musik yang bersifat sedatif
Menurut Potter & Perry (2006) salah tidak hanya efek distraksi dalam inhibisi
satu upaya mengatasi rasa nyeri dengan persepsi nyeri. Musik dipercaya dapat
memberikan terapi nonfarmakologi yang meningkatkan pengeluaran hormon
merupakan tindakan menurunkan nyeri endorfin.
tanpa menggunakan agen farmakologi. Ada Endorfin merupakan ejektor dari rasa
beberapa penanganan berdasarkan rileks dan ketenangan yang timbul, midbrain
penatalaksanaan nyeri nonfarmakologi yaitu mengeluarkan Gama Amino Butyric Acid
dengan stimulasi fisik yang meliputi (GABA) yang berfungsi menghambat
bimbingan antisipasi, terapi es, kompres hantaran impuls listrik dari satu neuron ke
panas dan dingin, relaksasi, imajinasi neuron lainnya oleh neurotransmiter dalam
terbimbing, hipnosis, akupuntur, umpan sinaps. Midbrain mengeluarkan enkepalin
balik biologis massage stimulasi saraf dan beta endorfin kemudian zat tersebut
elektris transkutan (TENS), distraksi dapat menimbulkan efek analgesik yang
(distraksi visual, audio atau terapi musik, akhirnya mengeliminasi neurotransmiter
distraksi intelektual) (Andarmoyo, 2013). rasa nyeri pada pusat persepsi dan
Distraksi adalah memfokuskan interpretasi sensorik somatic di otak
perhatian pasien pada sesuatu selain nyeri, sehingga efek yang bisa muncul adalah
atau dapat diartikan dengan lain bahwa nyeri berkurang (Guyton & Hall, 2008).
distraksi adalah suatu proses pengalihan Musik daerah atau musik tradisional adalah
perhatian pasien selain diluar rasa nyeri musik yang lahir dan berkembang di daerah-
(Andarmoyo, 2013). daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada
Musik menghasilkan perubahan jenis musik ini terletak pada isi lagu dan
status kesadaran melalui bunyi, kesunyian, instrumen (alat musiknya). Musik tradisional
ruang, dan waktu. Musik harus didengarkan memiliki karakteristik khas, yakni syair dan
minimal 15 menit agar dapat memberikan melodinya menggunakan bahasa dan gaya
efek teraupeutik. Dikeadaan perawatan daerah setempat. Contohnya musik
akut, mendengarkan musik dapat tradisional dari sunda yang memiliki unsur
memberikan hasil yang sangat efektif dalam terapi adalah musik kecapi suling. Kecapi
upaya mengurangi nyeri pasca operasi adalah alat musik petik yang berasal dari
pasien (Potter & Perry, 2006). daerah Jawa Barat. Suling adalah instrumen
Musik bekerja pada sistem saraf musik tiup yang terbuat dari bambu yang
otonom yaitu bagian sistem saraf yang merupakan alat musik tradisional daerah
bertanggung jawab mengontrol tekanan Sunda. Kecapi suling merupakan perangkat
darah, denyut nadi, denyut jantung, fungsi waditra Sunda yang terdapat hampir
otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. disetiap daerah tataran Sunda, selain dapat
Menurut penelitian, kedua sistem tersebut disajikan untuk mengiringi juru sekar yang
bereaksi sensitif terhadap musik. Saat melantunkan lagu secara anggana sekar,
merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan instrumen kecapi suling Sunda juga dapat
marah yang membuat kita menegangkan dilantunkan secara instrumental, sehingga
otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi musik tradisional ini akan terasa
semakin parah. Mendengarkan musik mempesona dan membuat nyaman jika
secara teratur membantu tubuh rileks keduanya dapatdimainkan secara
secara fisik dan mental, sehingga bersamaan dan dapat menciptakan
ketenangan membuat seseorang dapat Andarmoyo, S.S., (2013). Nyeri Persalinan
berkomunikasi baik dengan hati maupun Tanpa Nyeri Berlebihan. Yogyakarta:
pikiran, dan memungkinkan dapat Ar-Ruzz Media.
mengurangi rasa sakit yang dialami Corwin, J.E., (2006). Patofisiologi, Jakarta:
seseorang (Deherba.com). EGC
Erwin, E., (2009). Pusat Riset Terapi Musik
KESIMPULAN Dan Gelombang Otak Indonesia.
Tingkat nyeri ibu post operasi sectio Diakses tanggal 07 September 2016
caesarea sebelum intervensi terapi musik dari www.http//terapimusik.com.
tradisional kecapi suling Sunda ada pada Martius, G., (2012). Bedah Kebidanan
kategori nyeri sedang (64,0%), dan sesudah Martius. Jakarta: EGC
diberikan intervensi terapi musik tradisional Oktavia, Gandamiharja, & Akbar, (2013).
kecapi suling Sunda ada pada kategori nyeri Perbandingan Efek Musik Klasik Mozart
ringan (72%). Terdapat pengaruh terapi dan Musik Tradisional Gamelan Jawa
musik tradisional kecapi suling Sunda terhadap Pengurangan Nyeri
terhadap penurunan nyeri post operasi Persalinan Kala 1 Fase Aktif pada
sectio caesarea dengan (p= 0,000). Nulipara: Universitas Padjajaran.
Hendaknya petugas kesehatan Vol.45, No.4.
khususnya Bidan dapat meningkatkan Novita, D., (2012). Pengaruh Terapi Musik
keterampilan terapi musik, khususunya Terhadap Nyeri Post Operasi ORIF di
untuk mengintervensi respon nyeri ibu post RSYD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi
operasi sectio caesarea. Lampung, Nilsson u 2009 soothing
music can increase oxytocin level
DAFTARPUSTAKA during bed rest after open-heart
Afriani, (2013). Kasus Persalinan Dengan surgery: A Randomised Control Trial,
Bekas Sectio Caesarea Menurut Jurnal Of Clinical Nursing, 18, 2153-
Keadaan Waktu Masuk dibagian 2161.
Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr.M Potter, & Perry, (2006). Fundamental of
Djamil Padang Vol.3,No.2 Nursing. Jakarta : EGC
Alimul, A., (2009). Keterampilan Dasar Williams, (2013). Obstetri Williams Panduan
Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta Ringkas. Jakarta : EGC.
: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai