Anda di halaman 1dari 83

OTOTRONIC

OTOTRONIC= OTOMOTIF + ELECTRONIC

■ Electrical
• Refer to wiring and
electrical parts, such as
generators, lights and
voltage regulators.
• Need Multimeter,
Volt/Ammeter to
diagnosis

■ Electronic
• Refer to Computers and
other Black-Box type
items
used to control engine and
vehicle systems
• Need Scope, Scan Tool
to diagnosis

1
Motor Pembakaran Dalam
Motor bakar : mesin yang mengkonversi energi kimia yang terkandung dalam
bahan bakar menjadi menjadi energi mekanik. Energi kimia yang
terkandung dalam bahan pertama kali diubah menjadi energi
termal melalui proses pembakaran. Kemudian energi termal
tersebut dikonversi menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran
poros.
Ditinjau dari cara memperoleh energi termal , motor bakar dibagi menjadi dua
golongan :

a. Motor pembakaran luar


Proses pembakaran terjadi di luar mesin, energi termal hasil pembakaran
dipindahkan ke fluida kerja mesin melalui beberapa dinding pemisah.
Contoh : boiler atau ketel uap.

b. Motor pembakaran dalam


Proses pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri,
sehingga gas hasil pembakaran sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.
Contoh : motor bakar torak , sistem turbin gas.

2
Motor bakar torak

Turbin Gas
3
Klasifikasi Motor Bakar Torak

Motor bakar torak dapat diklasifikasikan berdasarkan :


1. Penyalaan bahan bakar :
a. Spark ignition engine
Dikenal sebagai motor bensin (otto). Bahan bakar dinyalakan oleh loncatan
api di antara dua elektroda busi (spark plug).

b. Compression ignition engine :


Dikenal sebagai motor Diesel. Terjadi proses penyalaan sendiri bahan bakar.
Bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder yang berisi udara yang
bertemperatur dan bertekanan tinggi. Bahan bakar akan terbakar sendiri,
setelah campuran bahan bakar dan udara melampaui temperatur nyala
bahan bakar (auto ignition temperature).

2. Siklus motor (engine cycle)


a. Siklus 4 langkah
b. Siklus 2 langkah

4
a. Siklus 4 langkah (4 stroke engine) :

5
4 stroke spark ignition engine

Langkah 1(a) : campuran bahan bakar udara dihisap masuk ke dalam silinder
melalui katup hisap (intake valve).
Langkah 2(b) : campuran bahan bakar udara ditekan (dikompresi)
Langkah 3(c) : proses pembakaran terjadi , ekspansi gas hasil pembakaran
menghasilkan kerja.
Langkah 4(d) : gas hasil pembakar an didorong keluar silinder melalui katup
buang (exhaust valve)

6
Valve timing diagram for a four stroke gasoline engine

7
4 stroke compression ignition engine

Langkah 1(a) : udara dihisap masuk ke dalam silinder melalui katup hisap
(intake valve).
Langkah 2(b) : udara ditekan (dikompresi)
Langkah 3(c) : bahan bakar diinjeksikan ke dalam udara dan kemudian
proses pembakaran terjadi , ekspansi gas hasil pembakaran
pembakaran menghasilkan kerja.
Langkah 4(d) : gas hasil pembakar didorong keluar silinder melalui katup
buang (exhaust valve)

8
Valve timing diagram for a four stroke diesel engine

9
b. Siklus 2 langkah (2 stroke negine)

intake

Reed
Valve
2-stroke
10
11
3. Basic design
a. Reciprocating engine
Torak bergerak bolak balik (reciprocating ) secara linier (gerak lurus).
Gerak lurus diubah menjadi gerak putar dengan menggunakan poros
engkol (crankshaft)

b. Rotary
exhaust intake

12
4. Posisi dan Jumlah Silinder

a. Single cylinder, b. in-line (straight), c. V engine, d. opposed cylinder,


e. W engine, f. opposed piston, g. radial 13
5. Cara masuk udara ke dalam silinder :

a. Naturally aspirated
Udara mengalir masuk ke dalam silinder karena tekanan di dalam silinder
lebih rendah dari tekanan udara luar. Tekanan rendah tersebut disebabkan
oleh gerakan torak.

b. Supercharged
Udara dialirkan masuk ke silinder dengan bantuan kompresor yang
dihubungkan dengan poros mesin

14
c. Turbocharged.
Udara dialirkan masuk ke silinder dengan bantuan kompresor yang
dihubungkan dengan poros turbin. Turbin tersebut digerakkan oleh aliran
gas buang hasil pembakaran.

Turbocharged with after cooller

15
Komponen Mesin

Spark Ignition Engine (mesin Otto, bensin) 16


17
18
Two-cycle operation. The Detroit
Diesel engine

19
Siklus Ideal Motor Bakar
Proses termodinamika dan kimia yang terjadi di dalam motor bakar amat komples
untuk dianalisis menurut teori.
Untuk memudahkan analisis pada motor bakar didekati dengan siklus udara
sebagai siklus ideal.
Siklus ideal dalam motor bakar :
a. Siklus Otto
b. Siklus Diesel
c. Siklus dual (dual cycle).

Penyederhanaan dalam analisis siklus ideal :


a. Fluida kerja adalah udara (gas ideal) dengan massa konstan
b. Proses pembakaran tidak diperhatikan (diabaikan).
c. Proses intake dan exhaust diabaikan
d. Rugi-rugi karena Gesekan dan perpindahan panas diabaikan.

Asumsi dalam analisis siklus ideal :


a. Udara sebagai fluida kerja
b. Proses pembakaran dinyatakan (diganti) dengan proses penambahan panas
pada udara.
c. Keadaan udara awal dan akhir siklus sama.
20
Siklus Otto
Siklus Otto merupakan siklus ideal untuk spark ignition reciprocating engine

21
1 - 2 Kompresi isentropic
2 - 3 Penambahan kalor pada volume konstan
3 - 4 Ekspansi isentropic
4 - 1 Pelepasan panas pada volume konstan

Siklus Otto merupakan sistem tertutup (closed system), sehingga


berlaku :

Pada siklus Otto penambahan dan pelepasan panas terjadi pada volume
konstan, berarti tidak ada kerja, sehingga :

22
Efisiensi termal siklus Otto

• (1 - 2 ) : Proses isentropic (adiabatic reversible)

P1V1k  P2 V2k
k = cp/cv
Substitusi persamaan gas ideal
RT
P
V
sehingga

RT1 k RT2 k
V1  V2
V1 V2
k 1 k 1
T1 V2k 1  V2  1
    
T2 V1k 1 V r
 1
r : perbandingan kompresi (compression ratio) 23
• (2 - 3 ) : Proses volume konstan (isocoric)

P2 P3 T3 P3
 atau 
T2 T3 T2 P2

• (3 - 4 ) : Proses isentropic (adiabatic reversible)

P3V3k  P3V4k
• (4 - 1 ) : Proses volume konstan (isocoric)
P4 P1 T4 P4
 atau 
T4 T1 T1 P1
Dari persamaan– persamaan di atas :
P4 V4k
k k
T3 P3 V3k P4  V4   V2 
      
T2 P2 P1V1 k P1  V1 V
  3
V2k
V4  V1 ; V2  V3
24
Sehingga : T3 P4 T4
 
T2 P1 T1
Maka persamaan efisiensi siklus Otto dapat dituliskan kembali :
1
th,Otto  1 
r k 1

25
Siklus Compression Ignition(CI) Engine
Pada awal perkembangan CI engine (early CI engine) , bahan bakar
diinjeksikan ketika torak mencapai(berada) di titik mati atas dan proses
pembakaran terjadi pada langkah ekspansi
Pada CI engine modern, bahan bakar diinjeksikan sebelum torak mencapai TMA

Pendekatan terbaik proses pembakaran pada early CI engine adalah siklus


Diesel, dimana penambahan panas pada tekanan konstan

Pendekatan terbaik proses pembakaran pada modern CI engine adalah


siklus dual (dual cycle) , dimana penambahan panas terjadi pada tekanan
konstan dan volume konstan
26
Siklus Diesel

27
1 - 2 Kompresi isentropic
2 - 3 Penambahan kalor pada tekanan konstan
3 - 4 Ekspansi isentropic
4 - 1 Pelepasan panas pada volume konstan

28
Siklus Diesel merupakan sistem tertutup (closed system), sehingga berlaku :

Pada siklus Diesel penambahan panas terjadi pada tekanan konstan dan
pelepasan panas terjadi pada volume konstan, sehingga :

Efisiensi termal siklus diesel

Jika
Disebut cut off ratio

29
• 1 – 2 Proses kompresi adiabatik

• 2 – 3 Proses tekanan konstan


T2 T3 V T
 , 3  3  rc
V2 V3 V2 T2
• 4 – 1 Proses volume konstan

P1V1k  P2 V2 k
T4 T1 T4 P4
 ,  P3V3k  P4 V4 k
P4 P1 T1 P1
P2  P3 , V1  V4
Sehingga : k
 V3 
P3   k
P4 V  V 
  4    3   rc k
P1 k
 V2   V2 
P3  
 V1  30
Maka efisiensi termal siklus Diesel

Apabila dibandingakan persamaan efisiensi termal siklus Diesel dan siklus Otto,
terlihat bahwa untuk perbandingan kompresi yang sama :

31
Contoh
Siklus Diesel standar dengan perbandingan kompresi 16 . Diameter silinder 200
mm dan panjang langkah piston (stroke) 300 mm. Kondisi awal kompresi tekanan
1 bar dan temperatur 27 OC. Volume cut-off 8 % dari volume langkah piston.
Tentukan :
a. Tekanan , volume dan temperatur pada setiap titik pada siklus
b. Cut-off ratio
c. Kerja untuk tiap siklus
d. Efisiensi siklus
e. Mean Effective pressure (tekanan efektif rata-rata)

Jawab :

32
a. Tekanan , volume dan temperatur pada setiap titik pada siklus
Volume langkah piston

Perbandingan kompresi

33
34
c. Panas yang diberikan :

Panas yang dibuang

Kerja persiklus

d. Efisiensi siklus ;

e. Tekanan efektif rata-


rata

35
Dual Cycle

36
1 - 2 Kompresi isentropic
2 - X Penambahan kalor pada volume konstan
X - 3 Penambahan kalor pada tekanan konstan
3 - 4 Ekspansi isentropic
4 - 1 Pelepasan panas pada volume konstan

37
Efisiensi termal dual cycle

38
Contoh :
Siklus dual standar mempunyai perbandingan kompresi 15. Awal kompresi pada
tekanan 1 bar dan temperatur 27 OC. Tekanan maksimum siklus 60 bar. Panas
yang diberikan pada volume konstan 2 kali besarnya dari pada panas yang
diberikan pada tekanan konstan. Tentukan :
a. Tekanan dan temperatur pada setiap titik pada siklus
b. Efisiensi siklus
c. Tekanan efektif rata-rata siklus.

Jawab

39
Proses 1 - 2

Proses 2-3

40
Proses 3 - 4

41
Proses 4-5

Proses 5-1

b. Efisiensi siklus
Panas yang diberikan persatuan massa :

42
Panas yang dibuang persatuan massa :

Kerja yang dihasilkan persiklus

Efisiensi siklus :

c. Tekanan efektif rata-rata :


• Volume langkah piston

43
Tekanan efektif rata-rata :

44
Contoh

45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
Perbandingan massa udara aktual (mudara aktual) dengan mudara stoikiometri
sering dengan simbol λ faktor

60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
Contoh 2

82
83

Anda mungkin juga menyukai