Anda di halaman 1dari 5

Sabtu, 21 Maret 2020

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN


( Mengambilan Sampel Darah )

Nama klien : Tn.”S”


Umur :
No.RM :
Alamat :
Diagnosa Medik. : Fraktur
Tindakan Kep : Pengambilan Sampel Darah

1. Diagnosa keperawatan:
1) Nyeri kronis b/d terputusnya kontinuitas jaringan
a. Data sujektif : Klien mengatakan nyeri pada bagian kaki
b. Data objektif :
- Klien tampak meringis
- Gelisah
2. Dasar pemikiran
Cara pengambilan darah dengan menusuk area pembuluh darah vena
dalam fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain dengan
menggunakan spuit.
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Melakukan pengambilan sampel darah melalui intravena
4. Prinsip tindakan :
a. Lepas tutup jarum secara perlahan, jangan sampai ujung jarum menyentuh
tutupnya, sebab jarum dapat tumpul
b. Pada Vacutainer pemasangan tabung vakum pada holder harus kuat,
dengan cara ibu jari kanan mendorong tabung sedangkan jari telunjuk dan
jari tengah (kanan) tertumpu pada kedua sisi holder, ibu jari tangan kiri
memegang holder dengan sedikit menekan agar holder tidak bergerak
c. Pasien yang takut harus ditenangkan dengan memberi penjelasan
mengenai apa yang akan dilakukan, maksud beserta tujuannya
d. Vena yang kecil terlihat sebagai garis-garis biru biasanya sukar digunakan
e. Untuk vena yang tidak dapat ditentukan karena letaknya yang dalam,
usaha coba-coba dilarang untuk dilakukan
f. Pembendungan yang terlalu lama jangan dilakukan karena dapat
mengakibatkan hemokonsentrasi setempat
g. Hematome, yaitu keluarnya darah dibawah kulit dalam jaringan pada kulit
disekitar tusukkan akan terlihat berwarna biru, biasanya akan terasa nyeri,
perintahkan pasien untuk mengompresnya dengan air hangat beberapa
menit atau beberapa hari sampai sakitnya hilang
5. Analisa tindakan keperawatan
1) Tujuan
a. Untuk mendapatkan sampel darah  vena yang baik dan memenuhi
syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
b. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle
stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita.
c. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan   
darah (phlebotomy)
2) Peralatan
a. Spuite atau jaurm suntik 3 ml atau 5ml
b. Torniquet
c. Kapas alcohol
d. Plesterin
e. Anti koagulan/ EDTA
f. Vacuum tube
g. Bak injeksie) Prosedur Kerja
3) Prosedur tindakan
a. Tahap Pra Interaksi
b. Tahap Orientasi
 Salam pada pasien
 Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan
pasien senyaman  mungkin.
 Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
c. Persiapan alat
 Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah dan mengeringkan dengan
handuk.
 Meletakkan alat dan bahan didekat pasien.
 Menutup tirai guna menjaga privasi pasien.
 Memakai handscoon.
 Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yng banyak
melakukan aktivitas.
 Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
 Pasangkan torniqket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.
 Pilih bagian vena mediana cubiti  atau cephalica. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah
pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal.
 Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke
siku, atau kompres  hangat selama 5 menit pada daerah lengan.
 Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol
70% dan biarkan  kering, dengan catatan kulit yang sudah
dibersihkan jang dipegang lagi.
 Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas
dengan sudut 30-40 derajat. Jika jarum telah  masuk ke dalam vena,
akan terlihat darah masuk kedalam semprit (flash). Usahakan  sekali
tusuk vena, lalu torniquet dilepas.
 Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka
kepalan tangannya.
 Letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum.
Tekan kapas  beberapa saat lalu plester selama 3-5 menit.
 Merapikan alat.
 Melepas handscoon.
 Mencuci tangan dengan air mengalir.
6. Bahaya yang muncul
a. Pingsan
b. Hematoma
c. Petechiae
d. Nyeri pada bekas tusukan
e. Vena kolaps
f. Pendarahan berlebihan
g. Kerusakan vena
h. Komplikasi Neurologis
i. Terambilnya darah arteri
j. Alergi
7. Hasil yang didapat dan maknanya
Penderita yang kurang kooperatif disebabkan penderita merasa ketakutan
sehingga penderita menolak untuk dilakukan pengambilan darah. Cara
mengatasinya dengan mencari bantuan petugas lain dan menenangkan pasien
agar pasien mengerti perlunya untuk dilakukan pengambilan darah. Bila tidak
berhasil, jelaskan secara tertulis pada lembar permintaan laboratorium.
8. Tindakan keperawatan lain
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomi
yang berarti proses mengeluarkan darah. Ada 3 macam cara untuk
memperoleh darah yaitu skinpuncture, venipuncture, dan arteri. Venipuncture
adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomis
sering dikaitkan dengan pengambilan darah vena (venipuncture).
9. Evaluasi diri
Dalam melakukan tindakan sebaiknya menjaga kebersihan tabung darah,
jangan tremor, gunakan APD dan memastikan tidak ada benda lain masuk
ketabung darah.
Preceptor Lahan Preceptor institusi

( ) ( )

Mahasiswa

( Rizaldi )

Anda mungkin juga menyukai