Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 41204720119023
Tugas STATISTIKA
HIPOTESIS STATISTIK
Abstrak
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan
dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu
menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari
cara-cara pengolahan data.
Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitian ini
didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para
pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu
terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang
disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis
hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan juga
kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis
penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang terjadi.
Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin benar, atau
mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor
membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung
kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara.
Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar
pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil
serta problematika-problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang
mendahului, dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari
hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri. Jadi dalam taraf ini mahasiswa cukup
membuat konklusi dari persoalan-persoalan yang diajukan dalam bab sebelumnya dan
merumuskannya dalam bentuk statmen (pernyataan).
Pembahasan
Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) diterima (benar) maka
hipotesis nol (H0) ditolak.
2. Menentukan Taraf Nyata (α)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil
hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang
digunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang diuji,
padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan
dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf
nyata dituliskan sebagai α 0,01, α 0,05, α 0,1. Besarnya nilai α bergantung pada
keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan
(yang menyebabkan resiko) yang akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut
disebut sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau daerah
penolakan ( region of rejection).
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata digunakan untuk menentukan
nilai distribusi yang digunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z),
distribusi t, dan distribusi X². Nilai itu sudah disediakan dalam bentuk tabel
disebut nilai kritis.
3. Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima
atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel
distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk
pengujiannya. Yang dimaksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah
pengujian.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada
di luar nilai kritis.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada
di luar nilai kritis.
Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah ini :
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji
(1) Ho : µ = µo H1 : µ > µo
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari
(3) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2 Ho di tolak jika Zo > Zα/2
atau Zo < - Zα/2
d) Uji Statistik
e) Kesimpulan
Contoh Soal :
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk mereka, apakah rata-
rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang diproduksi dan dipasarkan masih
tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya diketahui bahwa
simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng yang
diteliti, diperoleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah diterima bahwa berat bersih ratarata
yang dipasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % !
Penyelesaian :
Diketahui :
Jawab :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 400
H1 : µ < 400
α = 5% = 0,05
c. Kriteria pengujian:
d. Uji Statistik
10
e. Kesimpulan
Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho diterima. Jadi, berat bersih rata-rata susu
bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang dipasarkan sama dengan 400 gram
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji statistiknya
n – 1, lalu menentukan nilai tα;n-1 atau tα/2;n-1 ditentukan dari tabel. c) Kriteria Pengujian
(3) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo Ho diterima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2 Ho ditolak jika to > tα/2
atau to < - tα/2
d) Uji Statistik
11
e) Kesimpulan