Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah pada kehadiran Allah  SWT, serta


berkat, Hidayah dan izinnya sehingga kami bidan desa dan kader kampung Pante Cermen
Paloh  Kecamatan Padang tiji Kabupaten Pidie telah menyelesaikan laporan kegiatan
musyawarah masyarakat desa tahun 2020.

  Diharapkan  berbagai data dan informasi yang ada dapat dipergunakan sebagai
bahan monitoring dan evaluasi dari program program yang sedang berjalan dan selanjutnya
dapat dijadikan masukan guna penyusunan program yang akan datang

 Ucapan terima kasih kepada:

1. Camat Kecamatan Padang tiji


2. Kepala Puskesmas Padang tiji
3. Keuchik Gampong Pante Cermen Paloh
4. Kader Gampong
5. Tokoh masyarakat dan  dan dan suluruh mayarakata Gampong Pante Cermen Paloh

Laporan ini merupakan hasil dari musyawarah masyarakat desa yang


diselenggarakan di Gampong Pante Cermen Paloh  dengan seluruh unsur masyarakat
dengan harapan dapat menemukan berbagai masalah kesehatan yang ada Gampong
tersebut untuk dapat sama-sama merumuskan berbagai macam tawaran untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut.  

 Akhir kata semoga laporan hasil musyawarah masyarakat desa Gampong Pante
Cermen Paloh  pada tahun 2020 ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
pengelola program pada khususnya. Amin.

Padang Tiji, Januari 2020


Bidan Desa Pante Cermen Paloh

Rauzatun Sakdiah, Amd.Keb

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Pengertian MMD...................................................................................................1
B. Tujuan MMD.........................................................................................................2
C. Perencanaan...........................................................................................................2
BAB II PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN MMD....................4
A. Gambaran Umum...................................................................................................4
1. Profil Desa.........................................................................................................5
2. Struktur Organisasi Desa..................................................................................6
B. Perencanaan dan Pelaksanaan................................................................................7
1. Jadwal Pelaksanaan...........................................................................................7
2. Waktu dan Tempat............................................................................................7
3. Rincian Pelaksanaan Kegiatan..........................................................................7
4. Tabel USG.........................................................................................................8
5. Rencana Kegiatan Yang Disepakati..................................................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kuesioner


Lampiran 2. Master Tabel
Lampiran 3. Surat Undangan
Lampiran 4. Daftar Hadir SMD
Lampiran 5. Daftar Hadir MMD
Lampiran 6. Foto Kegiatan SMD
Lampiran 7. Foto Kegiatan MMD

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian MMD (Musyawarah Msyarakat Desa)

Musyawarah Masayarakat Desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa

untuk membahas hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan

masalah Kesehatan yang diperoleh dari SMD. (Depkes RI, 2007). Tujuan dari MMD

adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat menegenal masalah Kesehatan di wilayahnya

2. Masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah Kesehatan

3. Masyarakat Menyusun rencana-rencana kerja untuk menanggulangi masalah

Kesehatan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan MMD adalah sebagai

berikut:

1. MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas puskesmas dan sector

terkait di kecamatan.

2. MMD dilaksanakan dibalai desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa

3. MMD dilaksanakan segera setelah SMD dilakukan.

Cara melakukan Musyawarah Masyarakat Desa adalah sebagai berikut :

1. Pembukaan dengan menguraikan maksud dan tujuan MMD dipimpin oleh kepala

Desa.

2. Pengenalan Masalah Kesehatan Oleh Masyarakat sendiri melalui curah pendapat

dengan mempergunakan alat peraga, poster dan lain-lain yang dipimpin oleh Ibu

Desa.

3. Penyajia Hasil SMD oleh Kelompok SMD.

4. Perumusan dan Penentuan prioritas masalah Kesehatan atas dasar pengenalan

masalah dari hasil SMD, dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas

Kesehatan di desa atau perawat komunitas.

1
5. Penyusunan rencana penanggulangan masalah Kesehatan dengan pemimpin oleh

kepala desa.

6. Penutupan

B. Tujuan MMD

1. Agar masyarakat mengenal masalah Kesehatan yang dihadapi dan dirasakan di

wilayahnya.

2. Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama mennaggulanginya

3. Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangan yang disepakati bersama

C. Perencanaan

Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan Tindakan menetapkan apa

yang harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotive, preventif,

kuratif dan rehabilitative. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah

menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah

ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Dalam menentukan tahap berikutnya

yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang mempengaruhi dan

dipertimbangkan dalam Menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah dan

sumber/potensi masyarakat seperti dana, sasaran, tenaga yang tersedia. Dalam

pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara untuk

berhubungan dengan masyarakat

2. Tahap Pengorganisasian

Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja Kesehatan untuk menumbuhkan

kepedulian terhadap Kesehatan dalam masyarakat, kelompok kerja Kesehatan

adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara bergotong

royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan memecahkan

masalah atau kebutuhan dan kesejahteraan, meningkatkan kemampuan masyarakat

berperan serta dalam pembangunan Kesehatan di wilayahnya.

3. Tahap Pendidikan

2
a. Kegiatan pertemuan terartur dengan kelompok masyarakat

b. Melakukan pengkajian

c. Membuat program berdasarkan masalah atau diagnose keperawatan

d. Melatih kader

4. Tahap formasi Kepemimpinan

5. Tahap Koordinasi Intersektoral

6. Tahap Akhir

Dengan melakukan supervise atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi

serta memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja Kesehatan

lebih lanjut. Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan

sebagai berikut :

1. Pendidikan Kesehatan tentang gangguan nutrisi

2. Demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik

3. Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan

fisik dan laboratorium

3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN SMD DAN MMD

A. Gambaran Umum

Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan

Tingkat Pertama yang bertanggung jawab atas Kesehatan masyarakat di wilayah

kerjanya pada suatu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri

Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarat dinyatakan bahwa

Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat

mengelola upaya Kesehatan dengan baik maka puskesmas harus Menyusun rencana

kegiatan yang tertuang dalam rencana tahunan dan rencana lima tahunan. Perencanaan

ini harus disusun dengan mempertimbangakan hasil Analisa dari sisi pandang

masyarakat yang dilakukan melalui Survey Mawas Diri (SMD)

Penyelenggaraan MMD ditujukan untuk mencari alternatif masalah Kesehatan

hasil SMD dikaitkan dengan potensi yang dimiliki desa. Inisiatif penyelenggaraan

MMD sebaiknya bersal dari para tokoh masyarakat. Peserta masyarakat ini adalah

tokoh masyarakat yang mewakili semua lapisan masyarakat desa termasuk perempuan

dan generasi muda. Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat melakukan SMD

disajikan, utamakan daftar masalah Kesehatan, data, potensi, serta harapan masyarakat.

Hasil pendataan dimasyarakat untuk penentuan prioritas, dukungan dan kontribusi apa

yang dapat disumbangkan oleh masing-masing individu/Lembaga yang dimilikinya.

Kesehatan merupakan hak asasi dan sekaligus sebagai investasi sehingga perlu

diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatnya oleh setiap individu dan setiap komponen

bangsa. Agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat pada akhirnya dan mewujudkan

derajat Kesehatan yang optimal. Hal ini perlu dilakukan karena Kesehatan merupakan

4
tanggung jawab bersama, pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Sumber daya

manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam

pembangunan Kesehatan. Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat dibidang

Kesehatan oleh Departmen Kesehatan RI adalah dengan membentuk desa siaga. Desa

siaga adalah yaitu penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan

untuk mencegah dan mengatasi masalah Kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan

secara mandiri yang bertujuan untuk terwujudnya masyarakat desa yang sehat serta

peduli dan tanggap terhadap masalah masalah kesehata di wilayahnya. Pada dasarnya

pergerakan pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses kegiatan masyarakat

melalui pemberian pengalaman belajar dan secara bertahap dikembangkan pendekatan

yang bersifat partisipatif dalam bentuk pendelegasian wewenang dan pemberian peran

yang semakin besar kepada masyarakat.

1. Profil Desa

Gampong pante Cermen Paloh merupakan salah satu desa yang berada di

Kecamatan Padang Tiji, Gampong ini merupakan salah satu gampong yang berada

di Mukim Paloh. Jarak ke pusat kecamatan +- 500 m, jarak ke pusat pemerintahan

kabupaten +- 13 KM. Sebagian besar penduduk di Gampong Pante Cermen

berprofesi sebagai Petani, pedagang dan pegawai. Berikut adalah data demografis

dari gampong Pante Cermen Paloh:

Jumlah Penduduk : 219 Jiwa

Jumlah KK : 65 KK

Jumlah Laki-Laki : 114 Jiwa

Jumlah Perempuan : 105 Jiwa

WUS : 60 Orang

PUS : 32 Orang

Bumil : 3 Orang

Bulin : 3 Orang

Bayi : 3 Orang

Balita : 20 Orang

5
Usila : 38 Orang

2. Struktur Organisasi Desa

Geuchik
RAMLI, AG

Tgk. Imum
Sekdes
Tgk. Ramli
AMIRUDDIN

Bidan Desa
RAUZATUN SAKDIAH, AMD.Keb

Ketua Kader
NURAINI

Anggota Kader
Nuraini Abd
Masrul Wilda
Marwati
Nazariah

6
B. Perencanaan dan Pelaksanaan

1. Jadwal Perencanaan

Se No
No Tahapan Ags Okt Des Jan
p v
1 Persiapan √ √ √
2 Pelaksanaan Kegiatan √ √ √
3 Pelaporan √

2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan MMD

Hari/Tanggal : Selasa / 31 Desember 2019

Tempat : Meunasah Gampong Pante Cermen

3. Rincian Pelasanaan Kegiatan

a. Pertemuan tingkat desa

Sebelum melakukan SMD terlebih dahulu saya melakukan pertemuan tingkat

desa pada tanggal untuk membahas permasalahan Kesehatan yang ada di desa

serta melakukan pembahasan tentang pelasanaan SMD dan MMD.

b. Pra SMD

Pada tanggal 15 Desember 2019 saya bersama dengan kader melakukan

pembuatan Kuesioner SMD dan menentukan sampel yang akan kami lakukan

pendataan yaitu sampel yang kami ambil berdasarkan 1000 HPK yaitu ibu

hamil dan anak balita 2 tahun ke bawah.

c. SMD

Pada Tanggal 18-20 Desember 2019 bidan desa bersama dengan kader

melakukan pendataan ke rumah ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita 2

tahun ke bawah dengan cara memberikan kuesioner untuk di isikan. Setelah

kami melakukan penyebaran kuesioner lalu kami melihat permasalahan

Kesehatan apa yang timbul di Gampong Pante Cermen Paloh , kemudian

7
melakukan tabulasi data yang selanutnya permasalahan yang berhasil

terangkum akan dibahas di MMD.

d. MMD

Musyawarah Masayarakat Desa (MMD) di gampong Pante Cermen Paloh kami

laksanakan pada tanggal 31 Desember 2019 yang berlokasi di Meunasah

Gampong Pante Cermen. Pada pelaksanaan MMD turut hadir perwakilan dari

Puskesmas dan perangkat serta masyarakat Gampong Pante Cermen. Acara di

buka oleh Geuchik dan selanjutnya kata sambutan serta arahan oleh kepala

Puskesmas Padang Tiji. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemaparan

permasalahan Kesehatan yang muncul berdasarkan hasil survey SMD.

Berdasarkan hasil SMD berikut 5 besar masalah yang muncul di

gampong Pante Cermen paloh, diantaranya: Masayarakat tidak menggunakan

garam beryodium (95,6%), Tidak melakukan pemberantasan Sarang Nyamuk

(86,7%), SPAL tidak sesuai standar (80%), Tidak memberikan ASI Eksklusif

(75%), dan Anggota Keluarga yang merokok (73,3%).

4. Tabel USG

N Kriteria
Masalah U+S+G Prioritas
o U S G
1 Tidak ASI Eksklusif 5 4 2 11 4
2 Tidak Menggunakan Garam
5 5 5 15 1
Beryodium
3 Pemberantasan Sarang Nyamuk 5 5 4 14 2
4 SPAL 5 4 4 13 3
5 Anggota Keluarga yang merokok 3 3 3 9 5

5. Rencana Kegiaatan Yang disepakati untuk pemecahan masalah

No Kegiatan PJ Jadwal Kegiatan


1 Menggunakan Garam Beryodium Geuchik Februari 2020
1. Melakukan Konseling
2. Tersedianya garam
yodium di kios-kios
terdekat dalam Kawasan
gampong

8
2 Melakukan PSN Sekdes Februari-
1. Melakukan Penyuluhan Desember 2020
2. Membersihkan Sarang
Nyamuk seminggu sekali
3 Pembuatan SPAL Keuchik, Kader Februari-
1. Membuat SPAL Desember 2020
Sederhana di Rumah
2. Pemantauan pengadaan
SPAL di rumah warga
4 Pemberian ASI Eksklusif Bides, Kader Februari-
1. Melakukan penyuluhan Desember 2020
dan konseling pemberian
ASI Ekslusif
2. Melakukan pemantauan
pemberian ASI Eksklusif
5 Melarang anggota Keluarga Keuchik, Bides, Februari-
merokok Kader Desember 2020
1. Tidak merokok di rumah
2. Melakukan pemantauan
secara berkala
3. Melarang warga merokok
di tempat umum

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan MMD di Gampong Pante Cermen, kita mengetahui bahwa

permasalah Kesehatan yang muncul di Gampong ini antara lain Masayarakat tidak

menggunakan garam beryodium (95,6%), Tidak melakukan pemberantasan Sarang

Nyamuk (86,7%), SPAL tidak sesuai standar (80%), Tidak memberikan ASI Eksklusif

(75%), dan Anggota Keluarga yang merokok (73,3%).

Dari data tersebut juga sudah disepati bersama Langkah-langkah pemecahan masalah

yang disepakati dan dikerjakan bersama dengan harapan masalah masalah tersebut

dapat teratasi dengan baik.

B. Saran

Dalam mencapai kesepakatan bersama diharapkan kepada seluruh masyarakat

Gampong Pante Cermen untuk bergotong royong dalam menyelesaikan masalah yang

ada. Diharapkan peran aktif dari apparat Gampong, bides dan kader untuk selalu

memantau perkembangan dan senantiasa berkoordinasi demi terwijudnya tujuan

bersama yang mulia ini dengan harapan masyarakat Gampong Pante Cermen semakin

bisa memperoleh kehidupan yang sehat di masa yang akan datang.

10

Anda mungkin juga menyukai