2. Resiko kekurangan vo lume cairan berhubung an Cairan dan elektrolit da-lam keadaan Observasi tanda vital suhu, nadi, tekanan
dengan mual, mun- tah, anoreksia dan diare. seimbang. darah, perna-pasan tiap 4 jam.
Subyektif: Kriteria Hasil: Observsi cairan yang keluar dan yang masuk.
-Klien mengatakan mual Turgor kulit baik. Jauhkan makanan/bau-bauan yang merangsang
-klien mengatakan muntah dan diare Cairan yang keluar dan masuk mual atau muntah.
Obyektif: seimbang. Kolaborasi pemberian infus dan pipa lambung
-KU lemah
-klien merintih kesakitan
3. Kurang pengetahuan tentang prosedur persiapan Setelah diberikan penje-lasan klien Jelaskan prosedur persiapan operasi.
dan sesudah operasi. memahami tentang prosedur per-siapan pemasangan infus.
Subyektif dan sesudah operasi puasa makan & minum sebelumnya 6 - 8 jam.
-Klien / keluarga ber-tanya tentang prosedur Kriteria Hasil: cukur daerah operasi.
persiapan dan sesudah operasi Klien kooperatif dengan tindakan Jelaskan situasi dikamar bedah.
-klien tampak cemas persiapan operasi maupun sesudah
Jelaskan aktivitas yang perlu dilakukan setelah
Klien terlihat pucat operasi.
operasi.
Obyektif Klien mendemonstrasikan latihan yang
Latihan batuk efektif.
-Klien tidak kooperatif terhadap tindakan per- diberikan.
mobilisasi dini secara pasif dan aktif bertahap.
siapan operasi.
-klien merintih kesakitan
4. 4. Kerusakan integritas ku-lit berhubungan dengan Luka insisi sembuh tanpa ada tanda Pantau luka pembedahan dari tanda-tanda
luka pembedahan. infeksi. peradangan: demam, kemerahan, bengkak dan
Subyektif: Kriteria Hasil: cairan yang keluar, warna jumlah dan karak-
-klien mengatakan nyeri luka post OP Bekas luka operasi kembali seperti teristik.
-klien mengatakan tidak mual/muntah semula Rawat luka secara steril.
-Klien mengatakan pusing setelah post OP Beri makanan berkualitas atau dukungan klien
Obyektif: untuk makan. Makanan mencukupi untuk
-terdapat luka post OP di bagian perut mempercepat proses penyembuhan.
-klien kesakitan setelah post OP Beri antibiotika sesuai program medik.
-skala nyeri 6
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR
1 Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot, Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pertahankan imobilasasi bagian yang sakit
gerakan fragmen tulang, edema, cedera jaringan selama …x 24 jam Nyeri berkurang / dengan tirah baring, gips, bebat dan atau traksi
lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas. hilang . Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena.
Subyektif : Kriteria Hasil: Lakukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif.
-Klien mengatakan nyeri pada daerah yg luka. Klien mengungkapkan rasa sakit Lakukan tindakan untuk meningkatkan
-skala nyeri …………. berkurang. kenyamanan (masase, perubahan posisi)
- …………………………………………….. Wajah dan posisi tubuh tampak rileks Ajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri
Obyektif: (latihan napas dalam, imajinasi visual, aktivitas
-Klien tampak kesakitan dipersional)
-terdapat hematom di daerah yg fraktur
Lakukan kompres dingin selama fase akut (24-
-T:…………mmHg, N:………x/menit, RR:
48 jam pertama) sesuai keperluan.
………. x/menit, S:………….ºC
Kolaborasi pemberian analgetik sesuai
Fraktur di daerah …………………..
indikasi.
Evaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal
dan non verval, perubahan tanda-tanda vital)
2 Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan klien dapat beraktifitas dengan optimal Kaji adanya rasa nyeri saat klien bergerak
pemasangan gips pada daerah yang fraktur. dengan kriteria Hasil: Kaji pergerakan daerah luka fraktur
Subyektif : Dapat menggerakkan dengan dibantu Latih klien untuk menggerakkan persendian di
- Klien mengatakan susah bergerak alat(tongkat) bawah gips
- Klien mengatakan aktifitas dibantu total Dapat menggerakkan persendian di
Obyektif : bawah gips dengan optimal Latih klien mengoptimalkan ektremitas yang sehat
- Klien tampak hati-hati saat bergerak Latih klien menggerakkan dengan bantuan
- Terpasang gips di daerah yg fraktur yaitu alat(tongkat)
………………… Beri motivasi pada klien untuk berlatih dengan
memakai alat(tongkat)
Anjurkan keluarga membantu klien beraktifitas
Fasilitasi kebutuhan sehari-hari klien
Kolaborasi : Rujuk ke fisiotherapist
3 Resiko infeksi berhubungan dengan kurang Selama dirawat klien tidak mengalami Anjurkan klien untuk tidak menggaruk tepi gips
pengetahuan klien / keluarga terhadap perawatan infeksi dengan. Anjurkan keluarga untuk memberi bedak anti gatal
gips. Kriteria Hasil: Anjurkan klien agar berhati-hati saat BAB/BAK agar
Subyektif : Tidak terdapat tanda-tanda infeksi tidak mengotori gips
-Klien mengatakan sudah mengerti tentang seperti kemerahan, bengkak, nyeri Anjurkan klien agar tidak memasukkan benda-benda
perawatan gips pada luka post operasi. pada tepi gips kecil ke tepi gips
Obyektif: Kaji tanda-tanda infeksi pada tepi gips
-Pada gips luka operasi klien tidak terlihat
Anjurkan keluarga untuk memberikan perawatan
kemerahan,bengkak,nyeri.
kebersihan bagi klien secara adekuat
Anjurkan keluarga melaporkan bila ada rasa nyeri
pada tepi gips
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN COMBUSTIO
3 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Pasien bebas dari infeksi. Pantau: Penampilan luka bakar (area luka bakar, sisi
Pertahanan primer tidak adekuat; kerusakan Kriteria Hasil: donor dan status balutan di atas sisi tandur bial
perlinduingan kulit; jaringan traumatik. Pertahanan tak ada demam, pembentukan jaringan tandur kulit dilakukan) setiap 8 jam, Suhu setiap 4
sekunder tidak adekuat; penurunan Hb, penekanan granulasi baik. jam, Jumlah makanan yang dikonsumsi setiap kali
respons inflamasi makan.
Data subyektif: Bersihkan area luka bakar setiap hari dan lepaskan
-pasien mengatakan rasa panas pada luka bakar jarinagn nekrotik (debridemen) sesuai pesanan.
berkurang Berikan mandi kolam sesuai pesanan,
Data obyektif: implementasikan perawatan yang ditentukan untuk
-KU lemah sisi donor, yang dapat ditutup dengan balutan
-luka bakar tertutup vaseline atau op site.
-tidak ada tanda-tanda infeksi Lepaskan krim lama dari luka sebelum pemberian
krim baru. Gunakan sarung tangan steril dan beriakn
krim antibiotika topikal yang diresepkan pada area
luka bakar dengan ujung jari. Berikan krim secara
menyeluruh di atas luka.
Beritahu dokter bila demam drainase purulen atau
bau busuk dari area luka bakar, sisi donor atau
balutan sisi tandur. Dapatkan kultur luka dan berikan
antibiotika IV sesuai ketentuan.
Tempatkan pasien pada ruangan khusus dan lakukan
kewaspadaan untuk luka bakar luas yang mengenai
area luas tubuh. Gunakan linen tempat tidur steril,
handuk dan skort untuk pasien. Gunakan skort steril,
sarung tangan dan penutup kepala dengan masker
bila memberikan perawatan pada pasien. Tempatkan
radio atau televisis pada ruangan pasien untuk
menghilangkan kebosanan.
Bila riwayat imunisasi tak adekuat, berikan globulin
imun tetanus manusia (hyper-tet) sesuai pesanan.
Mulai rujukan pada ahli diet, beriakn protein tinggi,
diet tinggi kalori. Berikan suplemen nutrisi seperti
ensure atau sustacal dengan atau antara makan bila
masukan makanan kurang dari 50%. Anjurkan NPT
atau makanan enteral bial pasien tak dapat makan per
oral.
4 Nyeri berhubungan dengan Kerusakan Pasien dapat mendemonstrasikan hilang Berikan anlgesik narkotik yang diresepkan prn dan
kulit/jaringan; pembentukan edema. Manipulasi dari ketidaknyamanan. sedikitnya 30 menit sebelum prosedur perawatan
jaringan cidera contoh debridemen luka. Kriteria Hasil: luka. Evaluasi keefektifannya. Anjurkan analgesik
Data subyektif: Menyangkal nyeri IV bila luka bakar luas.
-pasien mengatakan luka masih terasa nyeri Melaporkan perasaan nyaman Pertahankan pintu kamar tertutup, tingkatkan suhu
-pasien mengatakan terasa pana spada luka bakar Ekspresi wajah dan postur tubuh ruangan dan berikan selimut ekstra untuk
Data obyektif: rileks. memberikan kehangatan.
-KU lemah Berikan ayunan di atas temapt tidur bila diperlukan.
-tampak kesakitan Bantu dengan pengubahan posisi setiap 2 jam bila
-terdapat perubahan jaringan pada kulit diperlukan. Dapatkan bantuan tambahan sesuai
kebutuhan, khususnya bila pasien tak dapat
membantu membalikkan badan sendiri
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN HEMOROID
2 Resiko infeksi yang berhubunga dengan Klien mampu melaporkan infeksi. Monitor luka dan lokasi, tanda dan gejala infeksi
peningkatan paparan terhadap pathogen Kriteria Hasil: Monitor luka infeksi
Data subyektif: tak ada demam, pembentukan jaringan Berikan pasien antibiotik sesuai terapi
-pasien mengatakan nyeri pada anus granulasi baik. - Oxtercid 750 mg/5 jam
-pasien mengatakan sering mengangkat benda berat - Gentamicin 80 mg/ 5jam
Data obyektif: Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala
-KU lemah infeksi
-terkadang keluar darah pada anus
Ajarkan pasien dan keluarga cara mencegah infeks
3 Kurang perawatan diri yang berhubungan dengan Klien mampu melakukan aktivitas fisik Observasi skala ADL
kelemahan fisik untuk perawatan diri (personal/ pribadi) Bantu ADL klien
Data subyektif: sehari-hari Ajarkan ADL mandiri
-pasien mengatakan aktifitas berkurang Kolaborasi dengan keluarga tentang pemenuhan
-pasien mengatakan sebagian aktifitas dibantu ADL klien
keluarga
Data obyektif:
-KU lemah
-aktifitas terbatas
2 Gangguan rasa nyaman nyeri kepala berhubungan Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi. Kaji mengenai lokasi, intensitas, penyebaran, tingkat
dengan kerusakan jaringan otak dan perdarahan kegawatan dan keluhan-keluhan pasien.
otak atau peningkatan tekanan intracranial Ajarkan latihan tehnik relaksasi.
Data subyektif: Buat posisi kepala lebih tinggi.
-pasien mengatakan nyeri pada kepala Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat-
-pasien mengatakan pusing obatan analgetika.
Data obyektif:
-pasien kesakitan
-terdapat luka di kepala
-pasien tidak muntah
ASUHAN KEPERAWATAN FIBROADENOMA MAMMAE
1. Potensial gangguan keseimbangan cairan Menunjukkan keseimbangan cairan yg 1. Monitor intake & output, drainase dari T-tube, dan
sehubungan dengan : adekuat, ditandai dengan : luka operasi. Timbang BB secara periodic
Kehilangan cairan dr nasogatric. Selaput membran yg lembab.
Muntah Turgor kulit baik. 2. Monitor tanda vital, kaji mukosa membran, tur-
Gangguan koagulasi darah : protrombin Urine normal 1500 cc/24 jam gor kulit, nadi perifer.
menurun, waktu beku lama. Out put normal, tdk ada muntah.
Data Subyektif : 3. Observasi tanda perda-rahan contoh: hemate-
mesis, ptekie, ekimosis
Data Obyektif :
Muntah 200 cc 4. Gunakan jarum injeksi yang kecil dan tekan bekas
Diit cair : DiitHepar I 900 cc tusukan dalam waktu yang lama
Plebitis positf bekas infus pada tangan kiri.
5. Gunakan sikat gigi yang lembut
T-tube : keluar cairan 200 cc, warna hijau keruh
Suhu 37,5 C
KOLABORASIi :
Turgor kulit sedikit menurun 6. Monitor hasil pemeri-ksaan Hb, elektrolit, pro-
Mukosa mulut baik trombin, Cloting time dan bleeding time
Hb : 10,7 gr%
Ht : 31 gr/dl 7. Berikan cairan intra-vena, produksi darah sesuai
Natrium : 132 meq/L dengan indikasi
Kalium : 3,2 meq/L
Chlorida : 105 meq/L 8. Berikan cairan elektrolit
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengang Secara verbal mengerti akan 1. Kaji ulang pada klien ttg pengetahuan proses
prognosa penyakit dan pengobatan . proses penyakit, pengoba penyakit , prosedur pembedahan , prognosa.
Data subyektif : tan dan prognosis 2. Ajarkan perawatan insisi atau membersihkan
klien menyatakan bahwa tdk mengerti pembedahan. luka .
ttg proses penyakit, prosedur pembe- Melakukan koreksi thd 3. Anjurkan agar aliran T Tube dikumpul;kan
dahan & pengoba-tan karena tdk ada yg prosedur yang penting & dlm kantong dan catat pengeluarannya.
memberi tahu, dan dokter memberi menjelaskan reaksi dr 4. Pertahankan diit rendah lemak selama 4 - 6
tahu bahwa saya harus operasi tindakan. bulan.
Data obyektif: Menilai perubahan gaya 5. Anjurkan klien utk men-catat dan menghindari
Pasien menanyakan kembali beberapa hidup dan ikut serta dalam makanan yg dpt me-nyebabkan diare.
informasi yang telah disamapikan . pengobatan 6. Identifikasi tanda/ gejala : urine keruh, warna
Pasien terlihat bingung kuning pada mata/kulit, warna feses.
7. Kaji ulang keterbatsan aktifitas, tergantung
situasi individu.
dengan peradangan pada hidung b. Jelaskan sebab dan akibat nyeri tindakan selanjutnya
Data subyektif: pada klien serta keluarganya b. Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien
-pasien mengatakan nyeri pada tenggorokan c. Ajarkan tehnik relaksasi dan berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi
Data obyektif: d. Observasi tanda tanda vital dan c. Klien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi
-keluar lendir dari hidung e. Kolaborasi dngan tim medis : mengalami nyeri
hidung
- Drainase sinus
2) Pembedahan :
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri pada daerah Tujuan : f. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan
pinggang) berhubungan dengan cedera Klien mampu mengontrol rasa intensitas
jaringan sekunder terhadap adanya batu pada nyeri melalui aktivitas
ureter atau pada ginjal Melaporkan nyeri yang g. Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi,
Data subyektif: dialaminya - Mengikuti program khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien dan
-pasien mengatakan nyeri pada punggung pengobatan
Data obyektif: Mendemontrasikan tehnik keluarga tentang cara menghadapinya
-pasien tampak kesakitan relaksasi dan pengalihan rasa h. Berikan pengalihan seperti reposisi dan
-Skala nyeri 6 nyeri melalui aktivitas yang
-terpasang DC mungkin aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan
musik atau nonton TV
i. Menganjurkan tehnik penanganan stress
(tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan),
gembira, dan berikan sentuhan therapeutik.
j. Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu
f. Diskusikan penanganan nyeri dengan dokter dan
juga dengan klien
g. Berikan analgetik sesuai indikasi seperti
morfin, methadone, narkotik dll
2. Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, Tujuan : i. Observasi pengalaman klien sebelumnya
tujuan tindakan yang diprogramkan dan - Klien dapat mengurangi
terhadap penyakit yang dideritanya.
pemeriksaan diagnostik berhubungan dengan
rasa cemasnya
kurangnya informasi. j. Beri informasi tentang prognosis secara akurat.
Data subyektif: - Rileks dan dapat melihat
k. Beri kesempatan pada klien untuk
-pasien mengatakan tidak tau tentang
dirinya secara obyektif.
penyakitnya mengekspresikan rasa marah, takut, konfrontasi.
Data obyektif: - Menunjukkan koping yang
Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi
-pasien merintih kesakitan
efektif serta mampu
-terpasang DC yang sesuai.
-Skala nyeri 6 berpartisipasi dalam
l. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping.
pengobatan. Bantu klien mempersiapkan diri dalam
pengobatan.
m. Catat koping yang tidak efektif seperti kurang
interaksi sosial, ketidak berdayaan dll.
n. Anjurkan untuk mengembangkan interaksi
dengan support system.
o. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
p. Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan
sentuhlah dengan wajar.
Data subyektif: tentang gugup atau cemas. Beri penjelasan prosedur operasi dengan
-pasien mengatakan cemas/tegang
sebaik-baiknya.
Data obyektif:
-pasien tampak ketakutan Atur waktu khusus dengan klien untuk
dengan insisi bedah sekunder terhadap selama….x 24 jam ,pasien mengatakan atau dari luka insisi .
amputasi
Data obyektif:
-skala nyeri 6
3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Validasi masalah yang dialami klien.
perubahan citra tubuh sekunder terhadap selama….x 24 jam ,pasien mengatakan Libatkan klien dalam melakukan perawatan
penyakitnya
Data obyektif:
tubuhnya hilang
2. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan Tujuan : Tekankan pentingnya memperta-hankan
kebutuhan terapi b/d kurang terpajan atau salah asupan hidrasi 3-4 liter/hari.
- Klien dapat mengatakan secara
interpretasi terhadap informasi, keterbatasan Kaji ulang program diet sesuai indikasi.Diet
kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang rendah purin , Diet rendah kalsium , Diet
akurat tentang diagnosis dan
ada. rendah oksalat , Diet rendah kalsium/fosfat.
Data subyektif: Diskusikan program obat-obatan, hindari
pengobatan pada ting-katan siap.
-pasien mengatakan tidak tau tentang obat yang dijual bebas.
penyakitnya Jelaskan tentang tanda/gejala yang
Data obyektif: memerlukan evaluasi medik (nyeri berulang,
hematuria, oliguria)
-pasien merintih kesakitan Tunjukkan perawatan yang tepat terhadap
-terpasang DC luka insisi dan kateter bila ada.
-Skala nyeri 6
2. Nyeri berhubungan dengan distensi, Tujuan : rasa nyeri teratasi atau Pertahankan tirah baring pada posisi yang
kekakuan terkontrol nyaman; jangan menyangga lutut.
Data subyektif: Kriteria hasil : pasien mengungkapkan Kaji lokasi, berat dan tipe nyer
-pasien mengatakan nyeri perut penurunan ketidaknyamanan; Kaji keefektifan dan pantau terhadap efek
-pasien mengatakan perut terasa kaku menyatakan nyeri pada tingkat dapat samping anlgesik; hindari morfi
Data obyektif:
-pasien kesakitan ditoleransi, menunjukkan relaks. Berikan periode istirahat terencana.
-perut kaku Kaji dan anjurkan melakukan lathan rentang
gerak aktif atau pasif setiap 4 jam
Ubah posisi dengan sering dan berikan
gosokan punggung dan perawatan kulit.
Auskultasi bising usus; perhatikan
peningkatan kekauan atau nyeri; berikan
enema perlahan bila dipesankan.
Berikan dan anjurkan tindakan alternatif
penghilang nyeri.
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan Tujuan : pola nafas menjadi efektif. Kaji status pernafasan
dengan distensi abdomen dan atau Kriteria hasil : pasien menunjukkan Kaji dan ajarkan pasien untuk membalik dan
kekakuan. kemampuan melakukan latihan batuk setiap 4 jam dan napas dalam setiap
Data subyektif: pernafasan, pernafasan yang dalam dan jam.
-pasien mengatakan napas agak cepat perlahan. Auskultasi dada terhadap bunyi nafas setiap
-pasien mengatakan susah beristirahat
4 jam.
Data obyektif:
-napas pasien cepat
-terpasang O2