Anda di halaman 1dari 33

ENCANA ASUHAN KEPERAWATAN APENDICITIS

RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1 Nyeri abdomen berhubungan dengan obstruksi dan Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Kaji tanda vital
peradangan apendiks selama …x 24 jam Nyeri berkurang /  Jelaskan penyebab rasa sakit, cara mengurangi.
Subyektif : hilang  Beri posisi ½ duduk untuk mengurangi penyebaran
 Nyeri daerah pusar menjalar ke daerah perut Kriteria Hasil: infeksi pada abdomen.
kanan bawah.  Klien mengungkapkan rasa sakit  Ajarkan tehnik relaksasi dengan cara …………..
 Tungkai kanan tidak dapat diluruskan. berkurang.  Kompres es pada daerah sakit untuk mengurangi
Obyektif :  Wajah dan posisi tubuh tampak nyeri.
 Nyeri tekan di titik Mc Burney. rileks  Anjurkan klien untuk tidur pada posisi nyaman
 Pasien kesakitan dengan skala nyeri ........... (miring dengan menekuk lutut kanan).
 Skala nyeri ……..  Kolaborasi dengan spesialis bedah
 T : .......... mmHg  Puasa makan minum apabila akan dilakukan
 N : ...........x/Mnt tindakan.
 S : ...........  Ciptakan lingkungan yang tenang dengan cara ....
 Pantau efek terapeutik dan non terapeutik dari
pemberian analgetik.

2. Resiko kekurangan vo lume cairan berhubung an Cairan dan elektrolit da-lam keadaan  Observasi tanda vital suhu, nadi, tekanan
dengan mual, mun- tah, anoreksia dan diare. seimbang. darah, perna-pasan tiap 4 jam.
Subyektif: Kriteria Hasil:  Observsi cairan yang keluar dan yang masuk.
-Klien mengatakan mual  Turgor kulit baik.  Jauhkan makanan/bau-bauan yang merangsang
-klien mengatakan muntah dan diare  Cairan yang keluar dan masuk mual atau muntah.
Obyektif: seimbang.  Kolaborasi pemberian infus dan pipa lambung
-KU lemah
-klien merintih kesakitan
3. Kurang pengetahuan tentang prosedur persiapan Setelah diberikan penje-lasan klien  Jelaskan prosedur persiapan operasi.
dan sesudah operasi. memahami tentang prosedur per-siapan  pemasangan infus.
Subyektif dan sesudah operasi  puasa makan & minum sebelumnya 6 - 8 jam.
-Klien / keluarga ber-tanya tentang prosedur Kriteria Hasil:  cukur daerah operasi.
persiapan dan sesudah operasi  Klien kooperatif dengan tindakan  Jelaskan situasi dikamar bedah.
-klien tampak cemas persiapan operasi maupun sesudah
 Jelaskan aktivitas yang perlu dilakukan setelah
Klien terlihat pucat operasi.
operasi.
Obyektif  Klien mendemonstrasikan latihan yang
 Latihan batuk efektif.
-Klien tidak kooperatif terhadap tindakan per- diberikan.
 mobilisasi dini secara pasif dan aktif bertahap.
siapan operasi.
-klien merintih kesakitan
4. 4. Kerusakan integritas ku-lit berhubungan dengan Luka insisi sembuh tanpa ada tanda  Pantau luka pembedahan dari tanda-tanda
luka pembedahan. infeksi. peradangan: demam, kemerahan, bengkak dan
Subyektif: Kriteria Hasil: cairan yang keluar, warna jumlah dan karak-
-klien mengatakan nyeri luka post OP  Bekas luka operasi kembali seperti teristik.
-klien mengatakan tidak mual/muntah semula  Rawat luka secara steril.
-Klien mengatakan pusing setelah post OP  Beri makanan berkualitas atau dukungan klien
Obyektif: untuk makan. Makanan mencukupi untuk
-terdapat luka post OP di bagian perut mempercepat proses penyembuhan.
-klien kesakitan setelah post OP  Beri antibiotika sesuai program medik.
-skala nyeri 6
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN

1 Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot, Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Pertahankan imobilasasi bagian yang sakit
gerakan fragmen tulang, edema, cedera jaringan selama …x 24 jam Nyeri berkurang / dengan tirah baring, gips, bebat dan atau traksi
lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas. hilang .  Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena.
Subyektif : Kriteria Hasil:  Lakukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif.
-Klien mengatakan nyeri pada daerah yg luka.  Klien mengungkapkan rasa sakit  Lakukan tindakan untuk meningkatkan
-skala nyeri …………. berkurang. kenyamanan (masase, perubahan posisi)
- ……………………………………………..  Wajah dan posisi tubuh tampak rileks  Ajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri
Obyektif: (latihan napas dalam, imajinasi visual, aktivitas
-Klien tampak kesakitan dipersional)
-terdapat hematom di daerah yg fraktur
 Lakukan kompres dingin selama fase akut (24-
-T:…………mmHg, N:………x/menit, RR:
48 jam pertama) sesuai keperluan.
………. x/menit, S:………….ºC
 Kolaborasi pemberian analgetik sesuai
Fraktur di daerah …………………..
indikasi.
 Evaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal
dan non verval, perubahan tanda-tanda vital)
2 Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan klien dapat beraktifitas dengan optimal  Kaji adanya rasa nyeri saat klien bergerak
pemasangan gips pada daerah yang fraktur. dengan kriteria Hasil:  Kaji pergerakan daerah luka fraktur
Subyektif :  Dapat menggerakkan dengan dibantu  Latih klien untuk menggerakkan persendian di
- Klien mengatakan susah bergerak alat(tongkat) bawah gips
- Klien mengatakan aktifitas dibantu total  Dapat menggerakkan persendian di
Obyektif : bawah gips dengan optimal  Latih klien mengoptimalkan ektremitas yang sehat
- Klien tampak hati-hati saat bergerak  Latih klien menggerakkan dengan bantuan
- Terpasang gips di daerah yg fraktur yaitu alat(tongkat)
…………………  Beri motivasi pada klien untuk berlatih dengan
memakai alat(tongkat)
 Anjurkan keluarga membantu klien beraktifitas
 Fasilitasi kebutuhan sehari-hari klien
 Kolaborasi : Rujuk ke fisiotherapist

3 Resiko infeksi berhubungan dengan kurang Selama dirawat klien tidak mengalami  Anjurkan klien untuk tidak menggaruk tepi gips
pengetahuan klien / keluarga terhadap perawatan infeksi dengan.  Anjurkan keluarga untuk memberi bedak anti gatal
gips. Kriteria Hasil:  Anjurkan klien agar berhati-hati saat BAB/BAK agar
Subyektif :  Tidak terdapat tanda-tanda infeksi tidak mengotori gips
-Klien mengatakan sudah mengerti tentang seperti kemerahan, bengkak, nyeri  Anjurkan klien agar tidak memasukkan benda-benda
perawatan gips pada luka post operasi. pada tepi gips kecil ke tepi gips
Obyektif:  Kaji tanda-tanda infeksi pada tepi gips
-Pada gips luka operasi klien tidak terlihat
 Anjurkan keluarga untuk memberikan perawatan
kemerahan,bengkak,nyeri.
kebersihan bagi klien secara adekuat
 Anjurkan keluarga melaporkan bila ada rasa nyeri
pada tepi gips
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN COMBUSTIO

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1 Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif Bersihan jalan nafas tetap efektif.  Kaji refleks gangguan/menelan; perhatikan
berhubungan dengan obstruksi trakheobronkhial; Kriteria Hasil : pengaliran air liur, ketidakmampuan menelan, serak,
oedema mukosa; kompressi jalan nafas .  Bunyi nafas vesikuler batuk mengi.
Data subyektif:  RR dalam batas normal  Awasi frekuensi, irama, kedalaman pernafasan
-klien mengatakan nafas agak susah  Bebas dispnoe atau cyanosis. ; perhatikan adanya pucat/sianosis dan sputum
-klien mengatakan badan terasa panas mengandung karbon atau merah muda.
Data obyektif:  Auskultasi paru, perhatikan stridor,
-klien sesag napas mengi/gemericik, penurunan bunyi nafas, batuk
-RR:28x/menit rejan.
-klien merintih kesakitan  Perhatikan adanya pucat atau warna buah ceri
-klien mengatakan nyeri pada daerah luka bakar merah pada kulit yang cidera
 Tinggikan kepala tempat tidur. Hindari
penggunaan bantal di bawah kepala, sesuai indikasi
 Ajarkan cara baktuk efektif .
 Hisapan (bila perlu) pada perawatan ekstrem,
pertahankan teknik steril.
 Tingkatkan istirahat suara tetapi kaji
kemampuan untuk bicara dan/atau menelan sekret
oral secara periodik.
 Selidiki perubahan perilaku/mental contoh
gelisah, agitasi, kacau mental.
 Awasi 24 jam keseimbngan cairan, perhatikan
variasi/perubahan.
 Lakukan program kolaborasi meliputi :Berikan
pelembab O2 melalui cara yang tepat, contoh masker
wajah
Awasi/gambaran seri GDA
 Kaji ulang seri rontgen
 Berikan/bantu fisioterapi dada/spirometri intensif.
 Siapkan/bantu intubasi atau trakeostomi sesuai
indikasi.
2 Resiko tinggi kekurangan volume cairan Pasien dapat mendemostrasikan status  Awasi tanda vital, CVP. Perhatikan kapiler dan
berhubungan dengan Kehilangan cairan melalui cairan dan biokimia membaik. kekuatan nadi perifer.
rute abnormal. Peningkatan kebutuhan : status Kriteria Hasil:  Awasi pengeluaran urine dan berat jenisnya.
hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan.  Tak ada manifestasi dehidrasi, resolusi Observasi warna urine dan hemates sesuai indikasi.
Kehilangan perdarahan oedema, elektrolit serum dalam batas  Perkirakan drainase luka dan kehilangan yang
Data subyektif: normal tampak
-pasien mengatakan makan/minum biasa  haluaran urine di atas 30 ml/jam.  Timbang berat badan setiap hari
-pasien mengatakan masih kesakitan  Ukur lingkar ekstremitas yang terbakar tiap hari
Data obyektif: sesuai indikasi
-terdapat luka bakar  Selidiki perubahan mental
-aktifitas dibantu keluarga dan tim kesehatan.
 Lakukan program kolaborasi meliputi :Pasang /
pertahankan kateter urine
 Pasang/ pertahankan ukuran kateter IV.
 Berikan penggantian cairan IV yang dihitung,
elektrolit, plasma, albumin.
 Awasi hasil pemeriksaan laboratorium ( Hb,
elektrolit, natrium ).
 Berikan obat sesuai idikasi : Diuretika contohnya
Manitol (Osmitrol),Kalium,Antasida
 Pantau:Tanda-tanda vital setiap jam selama periode
darurat, setiap 2 jam selama periode akut, dan setiap
4 jam selama periode rehabilitasi,Warna
urine,masukan dan haluaran setiap jam selama
periode darurat, setiap 4 jam selama periode akut,
setiap 8 jam selama periode rehabilitasi.

3 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Pasien bebas dari infeksi.  Pantau: Penampilan luka bakar (area luka bakar, sisi
Pertahanan primer tidak adekuat; kerusakan Kriteria Hasil: donor dan status balutan di atas sisi tandur bial
perlinduingan kulit; jaringan traumatik. Pertahanan  tak ada demam, pembentukan jaringan tandur kulit dilakukan) setiap 8 jam, Suhu setiap 4
sekunder tidak adekuat; penurunan Hb, penekanan granulasi baik. jam, Jumlah makanan yang dikonsumsi setiap kali
respons inflamasi makan.
Data subyektif:  Bersihkan area luka bakar setiap hari dan lepaskan
-pasien mengatakan rasa panas pada luka bakar jarinagn nekrotik (debridemen) sesuai pesanan.
berkurang Berikan mandi kolam sesuai pesanan,
Data obyektif: implementasikan perawatan yang ditentukan untuk
-KU lemah sisi donor, yang dapat ditutup dengan balutan
-luka bakar tertutup vaseline atau op site.
-tidak ada tanda-tanda infeksi  Lepaskan krim lama dari luka sebelum pemberian
krim baru. Gunakan sarung tangan steril dan beriakn
krim antibiotika topikal yang diresepkan pada area
luka bakar dengan ujung jari. Berikan krim secara
menyeluruh di atas luka.
 Beritahu dokter bila demam drainase purulen atau
bau busuk dari area luka bakar, sisi donor atau
balutan sisi tandur. Dapatkan kultur luka dan berikan
antibiotika IV sesuai ketentuan.
 Tempatkan pasien pada ruangan khusus dan lakukan
kewaspadaan untuk luka bakar luas yang mengenai
area luas tubuh. Gunakan linen tempat tidur steril,
handuk dan skort untuk pasien. Gunakan skort steril,
sarung tangan dan penutup kepala dengan masker
bila memberikan perawatan pada pasien. Tempatkan
radio atau televisis pada ruangan pasien untuk
menghilangkan kebosanan.
 Bila riwayat imunisasi tak adekuat, berikan globulin
imun tetanus manusia (hyper-tet) sesuai pesanan.
 Mulai rujukan pada ahli diet, beriakn protein tinggi,
diet tinggi kalori. Berikan suplemen nutrisi seperti
ensure atau sustacal dengan atau antara makan bila
masukan makanan kurang dari 50%. Anjurkan NPT
atau makanan enteral bial pasien tak dapat makan per
oral.
4 Nyeri berhubungan dengan Kerusakan Pasien dapat mendemonstrasikan hilang  Berikan anlgesik narkotik yang diresepkan prn dan
kulit/jaringan; pembentukan edema. Manipulasi dari ketidaknyamanan. sedikitnya 30 menit sebelum prosedur perawatan
jaringan cidera contoh debridemen luka. Kriteria Hasil: luka. Evaluasi keefektifannya. Anjurkan analgesik
Data subyektif:  Menyangkal nyeri IV bila luka bakar luas.
-pasien mengatakan luka masih terasa nyeri  Melaporkan perasaan nyaman  Pertahankan pintu kamar tertutup, tingkatkan suhu
-pasien mengatakan terasa pana spada luka bakar  Ekspresi wajah dan postur tubuh ruangan dan berikan selimut ekstra untuk
Data obyektif: rileks. memberikan kehangatan.
-KU lemah  Berikan ayunan di atas temapt tidur bila diperlukan.
-tampak kesakitan  Bantu dengan pengubahan posisi setiap 2 jam bila
-terdapat perubahan jaringan pada kulit diperlukan. Dapatkan bantuan tambahan sesuai
kebutuhan, khususnya bila pasien tak dapat
membantu membalikkan badan sendiri
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN HEMOROID

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologi klien mampu melaporkan rasa nyaman.  Observasi respon non verbal yang tidak dapat
Data subyektif: Kriteria Hasil: diungkapkan nyeri
-pasien mengatakan nyeri pada daerah anus Klien mengungkapkan rasa sakit  Berikan informasi pada pasien dan keluarga bahwa
-pasien mengatakan benjolan di anus hilang timbul berkurang. pasien akan dioperasi
Data obyektif: Wajah dan posisi tubuh tampak rileks  Ajarkan tehnik untuk mengurangi nyeri
-KU lemah  Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
-pasien kesakitan tramal dan rencana pemebedahan
-Terdapat benjolan di anus
Skala nyeri 4

2 Resiko infeksi yang berhubunga dengan Klien mampu melaporkan infeksi.  Monitor luka dan lokasi, tanda dan gejala infeksi
peningkatan paparan terhadap pathogen Kriteria Hasil:  Monitor luka infeksi
Data subyektif: tak ada demam, pembentukan jaringan  Berikan pasien antibiotik sesuai terapi
-pasien mengatakan nyeri pada anus granulasi baik. - Oxtercid 750 mg/5 jam
-pasien mengatakan sering mengangkat benda berat - Gentamicin 80 mg/ 5jam
Data obyektif:  Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala
-KU lemah infeksi
-terkadang keluar darah pada anus
 Ajarkan pasien dan keluarga cara mencegah infeks

3 Kurang perawatan diri yang berhubungan dengan Klien mampu melakukan aktivitas fisik  Observasi skala ADL
kelemahan fisik untuk perawatan diri (personal/ pribadi)  Bantu ADL klien
Data subyektif: sehari-hari  Ajarkan ADL mandiri
-pasien mengatakan aktifitas berkurang  Kolaborasi dengan keluarga tentang pemenuhan
-pasien mengatakan sebagian aktifitas dibantu ADL klien
keluarga
Data obyektif:
-KU lemah
-aktifitas terbatas

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN CIDERA KEPALA


Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF
TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1 Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan Tingkat kesadaran dalam batas normal  Kaji faktor-faktor yang menyebabkan koma,
dengan edema otak kesadaran menurun dan peningkatan TIK.
Data subyektif:  Monitor dan catat status neurologik tentang frekuensi
-pasien mengatakan pusing terjadi dan bandingkan dengan GCS.
-Pasien mengatakan mual - Respon mata terhadap rangsangan.
-pasien mengatakan ada luka di kepala
- Respon verbal terhadap orang, waktu
Data obyektif
-pasien kesakitan dan tempat.

-terdapat luka di kepala - Respon motorik (ekstremitas atas,


-GCS= 14
bawah)
TD:130/90mmHg, N:100x/menit, RR:28x/menit,
S:36ºc  Evaluasi pupil, besar dan responnya terhadap cahaya.
 Kurangi stimulus yang tidak berarti.

2 Gangguan rasa nyaman nyeri kepala berhubungan Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi.  Kaji mengenai lokasi, intensitas, penyebaran, tingkat
dengan kerusakan jaringan otak dan perdarahan kegawatan dan keluhan-keluhan pasien.
otak atau peningkatan tekanan intracranial  Ajarkan latihan tehnik relaksasi.
Data subyektif:  Buat posisi kepala lebih tinggi.
-pasien mengatakan nyeri pada kepala  Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat-
-pasien mengatakan pusing obatan analgetika.
Data obyektif:
-pasien kesakitan
-terdapat luka di kepala
-pasien tidak muntah
ASUHAN KEPERAWATAN FIBROADENOMA MAMMAE

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Independent:
syaraf, suplay vaskularisasi atau efek samping selama 3 x 24 jam nyeri berkurang/dapat 1. Kaji riwayat nyeri seperti lokasi; frekwensi ; durasi
therapy/tindakan, ditandai dengan : teratasi.
dan intensitas (skala 1 – 10) dan upaya untuk
DS : kriteria :
- Klien mengeluhkan rasa nyeri - Melaporkan rasa nyeri yang sudah mengurangi nyeri
- Meringis karena nyeri (facial mask of pain) teratasi (rasa nyeri berkurang) 2. Beri kenyamanan dengan mengatur posisi klien
- Lemah dan istirahat kurang - Dapat mongontrol ADLs seminimal dan aktivitas diversional.
DO : mungkin. 3. Dorong penggunaan stress management seperti
- Gangguan tonus otot
- Dapat mendemontrasikan tehnik relaksasi, visualisasi, komunikasi
- Gangguan prilaku
keterampilan relaksasi dan aktivitas therapeutik melalui sentuhan.
- Respon autonomic
diversional sesuai situasi individu. 4. Evaluasi/Kontrol berkurangnya rasa nyeri.
Sesuaikan pemberian medikasi sesuai
kebutuhannya
Kolaborasi :
5. Kembangkan rencana management penanganan
sakit dengan klien dan dokter
6. Beri analgetik sesuai indikasi dan dosis yang tepat.
2 Gangguan ganbaran diri (body image) berhubungan Gambaran diri berkembang secara Independent :
dengan tindakan pembedahan ditandai dengan : positif dengan kriteria : 1. Diskusi dengan klien tentang diagnosa dan
DS : - Mengerti tentang perubahan pada
tindakan guna membantu klien agar dapat aktif
- Verbalisasi perubahan pola hidup.
tubuh.
kembali sesuai ADLs.
- Reaksi ketakutan dan menolak perubahan pada
- Menerima situasi yang terjadi pada
2. Review/antisipasi efek samping kaitan dengan
bagian tubuh.
dirinya.
tindakan yang dilakukan termasuk efek yang
- Tidak dapat menerima perubahan struktur dan - Mulai mengembangkan mekanisme mengganggu aktivitas seksual
fungsi tubuh. koping pemecahan masalah. 3. Dorong untuk melakukan diskusi dan menerima
- Perasaan/pandangan negatif terhadap tubuh - Menunjukkan penyesuaian terhadap pemecahan masalah dari efek yang terjadi.
- Mengungkapkan keputus asaan. perubahan. 4. Beri informasi/konseling sesering mungkin
- Mengungkapkan ketakutan ditolak - Dapat menerima realita. 5. Beri dorongan/support psikologis
- Mengungkapkan kelemahan - Hubungan interpersonal adekuat. 6. Gunakan sentuhan perasaan selama melakukan
interaksi (pertahankan kontak mata)
DO :
Kolaborasi :
- Menolak untuk melihat dan menyentuh bagian
7. Refer klien pada kelompok program tertentu
tubuh yang berubah
8. Refer pada sumber/ahli lain sesuai indikasi.
- Mengurangi kontak sosial
- Pre okupasi dengan bagian tubuh/fungsi tubuh
yang hilang
- Menolak penjelasan perubahan tubuh
- Tidak mau turut bertanggung jawab dalam
perawatan diri
3 Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang Klien mengenal dan mengetahui Independent :
penyakit, prognosis dan tindakan yang dibutuhkan informasi penyakit, prognosa, dan 1. Review tentang hal-hal yang khusus mengenai
berhubungan dengan informasi yang kurang, tindakan yang perlu dilakukan dengan
diagnosa, alternatif tindakan dan harapan
interpretasi yang keliru, ditandai dengan : kriteria :
DS : - Mengatakan keakuratan dari mendatang dengan persepsi yang adekuat.
- Bertanya tentang masalah yang dirasakannya.
informasi yang didapat tentang 2. Jelaskan, beri gambaran dan kaji persepsi klien
- Meminta informasi tentang keadaan
diagnosa, tindakan dan kesiapan tentang neoplasma dan penanganannya. Kaitkan
penyakitnya.
/penerimaan diri atas perawatan. dengan pengalaman dari klien yang sama.
- Mengatakan konsepsi yang keliru tentang
- Dapat membenarkan prosedur yang 3. Jelaskan dan tanya klien untuk komunikasi (umpan
penyakitnya.
dibutuhkan. balik) dan mengkoreksi konsepsi yang keliru
- Menjelaskan dan merespon tindakan tentang penyakit yang dideritanya.
DO :
- Tidak mengenal prognosa dan tindakan yang yang dilakukan. 4. Review medikasi secara khusus dan cara-cara
dilakukan. - Mengindentifikasi / menggunakan penggunaan obat.
- Tidak tahu dampak bila tidak dilakukan sumber /ahli dengan tepat. 5. Jelaskan cara perawatan kulit khususnya area incisi
tindakan pembedahan. - Berpartisipasi pada kegiatan post neoplasma.
perawatan dan pengobatan. 6. Dorong klien untuk menggunakan sumber / ahli
guna mengontrol status kesehatannya.
7. Lakukan pre discharge planning sesuai indikasi.

RENCANA KEPERAWATAN DENGAN CA MAMMAE


Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF
TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1. Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis Tujuan : a. Observasi pengalaman klien sebelumnya
- Klien dapat mengurangi
(kanker), terhadap penyakit yang dideritanya.
rasa cemasnya
Data subyektif: b. Beri informasi tentang prognosis secara akurat.
- Rileks dan dapat melihat
-pasien mengatakan cemas c. Beri kesempatan pada klien untuk
dirinya secara obyektif.
-pasien mengatakan tidak bisa menerima penyakit mengekspresikan rasa marah, takut, konfrontasi.
- Menunjukkan koping yang
yg dideritanya Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi
efektif serta mampu
Data obyektif yang sesuai.
berpartisipasi dalam
-pasien tampak putus asa d. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping.
pengobatan.
-kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya Bantu klien mempersiapkan diri dalam
-T:………., pengobatan.
N:………..x/menit e. Catat koping yang tidak efektif seperti kurang
RR:……….x/menit interaksi sosial, ketidak berdayaan dll.
S:………….ºC f. Anjurkan untuk mengembangkan interaksi
Skala nyeri …………………….. dengan support system.
g. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
h. Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan
sentuhlah dengan wajar.
2. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit Tujuan : a. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan
 Klien mampu mengontrol rasa
(penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi intensitas
nyeri melalui aktivitas
sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf,  Melaporkan nyeri yang b. Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi,
inflamasi), dialaminya - Mengikuti program khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien dan
pengobatan
Data subyektif:  Mendemontrasikan tehnik keluarga tentang cara menghadapinya
-pasien mengatakan nyeri pada mamae relaksasi dan pengalihan rasa c. Berikan pengalihan seperti reposisi dan
nyeri melalui aktivitas yang
-pasien mengatakan kwalitas nyeri ± 1 menit hilang mungkin aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan
timbul musik atau nonton TV
Data obyektif: d. Menganjurkan tehnik penanganan stress
-pasien merintih kesakitan (tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan),
Skala nyeri ………………….. gembira, dan berikan sentuhan therapeutik.
e. Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu
f. Diskusikan penanganan nyeri dengan dokter dan
juga dengan klien
g. Berikan analgetik sesuai indikasi seperti
morfin, methadone, narkotik dll

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN TONSILEKTOMI

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


KEPERAWATAN TERATASI NAMA
1. Nyeri berhubungan dengan pembedahan, balutan Setelah dilakukan tindakan keperawatan o Pantau adanya pucat dan sianosis
selama ... x 24 jam, menunjukkan pola o Pantau pernafasan (kecepatan irama, pola
dan edema
nafas efektif dengan kriteria hasil : pernafasan, auskultasi bunyi nafas)
Data Subyektif: o Kecepatan dan irama o Ajarkan cara batk secara efektif
Pasien mengatakan nyeri telan respirasi dalam batas o Berikan teknik relaksasi untuk meningkatkan
normal pola pernafasan
Data Obyektif o Tidak ada penggunaan otot o Laporkan perubahan sensori, bunyi nafas, dan
o Perubahan gerakan dada bantu nafas pola pernafasan
o Penurunan tekanan inspirasi / ekspirasi o Ekspirasi dada simetris o Anjurkan nafas dalam melalui abdomen
o Nafas cuping hidung o Bunyi nafas tambahan tidak selama periode distres pernafasan
o Fase ekspirasi yang lama ada o Lakukan pengisapan sesuai dengan kebutuhan
o Penggunaan otot bantu nafaskecepatan o Nafas pendek tidak ada untuk membersihkan sekresi
respirasi.......... o Pertahankan oksigen aliran rendah dengan
kanula nasal, masker, sungkup atau tenda
o Posisikan pasien untuk mengoptimalkan
pernafasan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan o Kaji komplikasi pulmuner dan atau
kehilangan nafsu makan akibat luka tenggorok selama .... x 24 jam, keseimbangan kardiovaskuler yang diindikasikan dengan
Data Subyektif : cairan tidak terganggu dengan kriteria meningkatnyadistres pernafasan,
Pasien mengatakan nafsu makan minum menurun hasil : frekuensi nadi, tekanan darah dan bunyi
o Keseimbangan asupan dan jantung tidak normal
Data Obyektif: haluaran dalam 24 jam o Pantau secara teratur lingkar abdomen
o Perubahan elektrolit o Berat badan stabil atau tungkai bawah
o Oliguria o Tidak ada asites, distensi vena o Anjurkan pasien untuk puasa sesuai
o Anasarka leher dan edema perifer dengan kebutuhan
o Perubahan tekanan darah o Berat jenis urine dalam batas o Ajarkan pasien utnuk memerhatikan
o Edema normal penyebab dan mengatasi edema,
o Distensi vena jugularis pembatasan diet
o Perubahan pola respirasi o Tinggikan ekstremitas untuk
meningkatkan aliran darahbalik vena
o Pertahankan dan alokasikan pembatasan
cairan untuk pasien
RENCANA KEPERAWATAN DENGAN CHOLELITHIASIS
Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF
TERATASI NAMA
KEPERAWATAN

1. Potensial gangguan keseimbangan cairan Menunjukkan keseimbangan cairan yg 1. Monitor intake & output, drainase dari T-tube, dan
sehubungan dengan : adekuat, ditandai dengan : luka operasi. Timbang BB secara periodic
 Kehilangan cairan dr nasogatric.  Selaput membran yg lembab.
 Muntah  Turgor kulit baik. 2. Monitor tanda vital, kaji mukosa membran, tur-
 Gangguan koagulasi darah : protrombin  Urine normal 1500 cc/24 jam gor kulit, nadi perifer.
menurun, waktu beku lama.  Out put normal, tdk ada muntah.
Data Subyektif : 3. Observasi tanda perda-rahan contoh: hemate-
mesis, ptekie, ekimosis
Data Obyektif :
 Muntah 200 cc 4. Gunakan jarum injeksi yang kecil dan tekan bekas
 Diit cair : DiitHepar I 900 cc tusukan dalam waktu yang lama
 Plebitis positf bekas infus pada tangan kiri.
5. Gunakan sikat gigi yang lembut
 T-tube : keluar cairan 200 cc, warna hijau keruh
 Suhu 37,5 C
KOLABORASIi :
 Turgor kulit sedikit menurun 6. Monitor hasil pemeri-ksaan Hb, elektrolit, pro-
 Mukosa mulut baik trombin, Cloting time dan bleeding time
 Hb : 10,7 gr%
 Ht : 31 gr/dl 7. Berikan cairan intra-vena, produksi darah sesuai
 Natrium : 132 meq/L dengan indikasi
 Kalium : 3,2 meq/L
 Chlorida : 105 meq/L 8. Berikan cairan elektrolit

9. Beri Vitamin K (IV)

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengang  Secara verbal mengerti akan 1. Kaji ulang pada klien ttg pengetahuan proses
prognosa penyakit dan pengobatan . proses penyakit, pengoba penyakit , prosedur pembedahan , prognosa.
Data subyektif : tan dan prognosis 2. Ajarkan perawatan insisi atau membersihkan
 klien menyatakan bahwa tdk mengerti pembedahan. luka .
ttg proses penyakit, prosedur pembe-  Melakukan koreksi thd 3. Anjurkan agar aliran T Tube dikumpul;kan
dahan & pengoba-tan karena tdk ada yg prosedur yang penting & dlm kantong dan catat pengeluarannya.
memberi tahu, dan dokter memberi menjelaskan reaksi dr 4. Pertahankan diit rendah lemak selama  4 - 6
tahu bahwa saya harus operasi tindakan. bulan.
Data obyektif:  Menilai perubahan gaya 5. Anjurkan klien utk men-catat dan menghindari
 Pasien menanyakan kembali beberapa hidup dan ikut serta dalam makanan yg dpt me-nyebabkan diare.
informasi yang telah disamapikan . pengobatan 6. Identifikasi tanda/ gejala : urine keruh, warna
 Pasien terlihat bingung kuning pada mata/kulit, warna feses.
7. Kaji ulang keterbatsan aktifitas, tergantung
situasi individu.

RENCANA KEPERAWATAN DENGAN SINUSITIS


Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF
TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1. Nyeri : kepala, tenggorokan , sinus berhubungan a. Kaji tingkat nyeri klie a. Mengetahui tingkat nyeri klien dalam menentukan

dengan peradangan pada hidung b. Jelaskan sebab dan akibat nyeri tindakan selanjutnya

Data subyektif: pada klien serta keluarganya b. Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien

-pasien mengatakan nyeri pada tenggorokan c. Ajarkan tehnik relaksasi dan berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi

-Pasien mengatakan pusing distraksi nyeri

Data obyektif: d. Observasi tanda tanda vital dan c. Klien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi

-KU lemah keluhan klien sehinggga dapat mempraktekkannya bila

-keluar lendir dari hidung e. Kolaborasi dngan tim medis : mengalami nyeri

-skala nyeri 4 1) Terapi konservatif : d. Mengetahui keadaan umum dan perkembangan

TD:120/80mmHg, N:88x/menit, RR:24x/menit, - obat Acetaminopen; kondisi klien.

S:36ºC Aspirin, dekongestan

hidung

- Drainase sinus

2) Pembedahan :

Operasi Cadwell Luc.

RENCANA KEPERAWATAN DENGAN UROLITHIASIS


Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF
TERATASI NAMA
KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri pada daerah Tujuan : f. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan
pinggang) berhubungan dengan cedera  Klien mampu mengontrol rasa intensitas
jaringan sekunder terhadap adanya batu pada nyeri melalui aktivitas
ureter atau pada ginjal  Melaporkan nyeri yang g. Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi,
Data subyektif: dialaminya - Mengikuti program khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien dan
-pasien mengatakan nyeri pada punggung pengobatan
Data obyektif:  Mendemontrasikan tehnik keluarga tentang cara menghadapinya
-pasien tampak kesakitan relaksasi dan pengalihan rasa h. Berikan pengalihan seperti reposisi dan
-Skala nyeri 6 nyeri melalui aktivitas yang
-terpasang DC mungkin aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan
musik atau nonton TV
i. Menganjurkan tehnik penanganan stress
(tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan),
gembira, dan berikan sentuhan therapeutik.
j. Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu
f. Diskusikan penanganan nyeri dengan dokter dan
juga dengan klien
g. Berikan analgetik sesuai indikasi seperti
morfin, methadone, narkotik dll

2. Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, Tujuan : i. Observasi pengalaman klien sebelumnya
tujuan tindakan yang diprogramkan dan - Klien dapat mengurangi
terhadap penyakit yang dideritanya.
pemeriksaan diagnostik berhubungan dengan
rasa cemasnya
kurangnya informasi. j. Beri informasi tentang prognosis secara akurat.
Data subyektif: - Rileks dan dapat melihat
k. Beri kesempatan pada klien untuk
-pasien mengatakan tidak tau tentang
dirinya secara obyektif.
penyakitnya mengekspresikan rasa marah, takut, konfrontasi.
Data obyektif: - Menunjukkan koping yang
Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi
-pasien merintih kesakitan
efektif serta mampu
-terpasang DC yang sesuai.
-Skala nyeri 6 berpartisipasi dalam
l. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping.
pengobatan. Bantu klien mempersiapkan diri dalam
pengobatan.
m. Catat koping yang tidak efektif seperti kurang
interaksi sosial, ketidak berdayaan dll.
n. Anjurkan untuk mengembangkan interaksi
dengan support system.
o. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
p. Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan
sentuhlah dengan wajar.

RENCANA KEPERAWATAN DENGAN HERNIA

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1. Nyeri (khususnya dengan mengedan) yang Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Kaji dan catat nyeri
berhubungan dengan kondisi hernia atau selama….x 24 jam ,pasien mengatakan b. Beritahu pasien untuk menghindari
intervensi pembedahan. persepsi subjektif klien tentang mengejan, meregang, batuk dan mengangkat
Data subyektif: ketidaknyamanan menurun seperti benda yang berat.
-pasien mengatakan nyeri perut bawah ditunjukkan skala nyeri. c. Ajarkan bagaimana bila menggunakan
-pasien mengatakan sering kembung dekker (bila diprogramkan).
Data obyektif d. Ajarkan pasien pemasangan penyokong
-pasien kesakitan skrotum/kompres es yang sering
-Skala nyeri 6 diprogramkan untuk membatasi edema dan
-Terdapat benjolan di sekitar selangkangan mengendalikan nyeri.
e. Berikan analgesik sesuai program.
2. Retensi urine (resiko terhadap hal yang Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Kaji dan catat distensi suprapubik atau
sama) yang berhubungan dengan nyeri, selama….x 24 jam ,pasien mengatakan keluhan pasien tidak dapat berkemih.
trauma dan penggunaan anestetik selama dalam 8-10 jam pembedahan, pasien b. Pantau haluarna urine. Catat dan laporkan
pembedahan abdomen. berkemih tanpa kesulitan. Haluaran berkemih yang sering < 100 ml dalam
Data subyektif: urine  100 ml selama setiap berkemih suatu waktu.
-pasien mengatakan sulit BAK dan adekuat (kira-kira 1000-1500 ml) c. Permudah berkemih pada posisi normal
Data obyektif selama periode 24 jam. untuk berkemih. Misal menggunakan
-bila BAK pasien tampak kesakitan pispot atau urinal .

RENCANA KEPERAWATAN DENGAN AMPUTASI

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1. Kecemasan berhubungan dengan kurang Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Beri bantuan secara fisik dan psikologis,
pengetahuan tentang kegiatan perioperatif. selama….x 24 jam ,pasien mengatakan memberikan dukungan moral.

Data subyektif: tentang gugup atau cemas.  Beri penjelasan prosedur operasi dengan
-pasien mengatakan cemas/tegang
sebaik-baiknya.
Data obyektif:
-pasien tampak ketakutan  Atur waktu khusus dengan klien untuk

berdiskusi tentang kecemasan klien.


2. Gangguan rasa nyaman Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Kaji nyeri berasal dari sensasi panthom limb

dengan insisi bedah sekunder terhadap selama….x 24 jam ,pasien mengatakan atau dari luka insisi .

amputasi . nyeri berkurang .  Ajarkan teknik relaksasi dengan nafas dalam

Data subyektif:  Beri analgesik ( kolaboratif ) .


-pasien mengatakan nyeri setelah post

amputasi

Data obyektif:

-pasien merintih kesakitan

-skala nyeri 6

3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Validasi masalah yang dialami klien.

perubahan citra tubuh sekunder terhadap selama….x 24 jam ,pasien mengatakan  Libatkan klien dalam melakukan perawatan

amputasi Menyatakan penerimaan terhadap diri .

Data subyektif: penerimaan diri.  Berikan dukungan moral

-pasien mengatakan tidak bisa menerima

penyakitnya
Data obyektif:

-pasien menangis karena salah satu organ

tubuhnya hilang

RENCANA KEPERAWATAN DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1 Nyeri ( akut ) berhubungan dengan iritasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Kaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas
mukosa buli – buli, distensi kandung selama….x 24 jam pasien mengatakan ( skala 0 - 10 ).
kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria. nyeri hilang / terkontrol.  Pertahankan patensi kateter dan sistem
Data subyektif: drainase. Pertahankan selang bebas
-pasien mengatakan nyeri pada perut bawah dari lekukan .
-pasien mengatakan bila BAK sakit  Pertahankan tirah baring bila
Data obyektif: diindikasikan .
-skala nyeri 7  Berikan tindakan kenyamanan
-Meringis kesakitan ( sentuhan terapeutik, pengubahan
Terpasang DC posisi, pijatan punggung ) dan aktivitas
terapeutik.
 Kolaborasi dalam pemberian
antispasmodic.
2. Resiko tinggi kekurangan cairan yang Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Awasi keluaran tiap jam bila
berhubungan dengan pasca obstruksi selama….x 24 jam pasien diindikasikan.
diuresis.
Data subyektif: Keseimbangan cairan tubuh tetap  Pantau masukan dan haluaran cairan.
-pasien mengatakan minum sedikit terpelihara .  Awasi tanda-tanda vital, perhatikan
-pasien mengatakan bila BAK sakit peningkatan nadi dan pernapasan,
Data obyektif penurunan tekanan.
-KU lemah
-pasien kesakitan
-skala nyeri 7

RENCANA KEPERAWATAN DENGAN KARSINOMA BULI

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1. Cemas / takut berhubungan dengan situasi Tujuan :  Tentukan pengalaman klien sebelumnya
terhadap penyakit yang dideritanya.
krisis (kanker), perubahan kesehatan - Klien dapat mengurangi rasa
 Berikan informasi tentang prognosis
Data subyektif: cemasnya secara akurat.
-pasien mengatakan takut terhadap penyakitnya - Rileks dan dapat melihat  Beri kesempatan pada klien untuk
mengekspresikan rasa marah, takut,
Data obyektif: dirinya secara obyektif. konfrontasi. Beri informasi dengan emosi
-pasien terlihat pucat - Menunjukkan koping yang wajar dan ekspresi yang sesuai.
 Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek
efektif serta mampu samping. Bantu klien mempersiapkan diri
berpartisipasi dalam dalam pengobatan.
 Catat koping yang tidak efektif seperti
pengobatan. kurang interaksi sosial, ketidak
berdayaan dll.
 Anjurkan untuk mengembangkan
interaksi dengan support system.
 Berikan lingkungan yang tenang dan
nyaman.
 Pertahankan kontak dengan klien, bicara
dan sentuhlah dengan wajar.
2. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses Tujuan :  Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi
dan intensitas
penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraf, Klien mampu mengontrol rasa nyeri
 Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi,
Data subyektif: melalui aktivitas khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien
-pasien mengatakan nyeri pinggang dan keluarga tentang cara
menghadapinya .
-pasien mengatakan panas saat BAK  Berikan pengalihan seperti reposisi dan
-pasien mengatakan ada darah saat BAK aktivitas menyenangkan seperti
mendengarkan musik atau nonton tv.
Data obyektif:  Menganjurkan tehnik penanganan stress
-Pasien kesakitan saat BAK (tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan),
gembira, dan berikan sentuhan
-SKALA NYERI 6 therapeutik.
-BAK kluar darah  Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila
perlu.
 Diskusikan penanganan nyeri dengan
dokter dan juga dengan klien
Berikan analgetik sesuai indikasi seperti
morfin, methadone, narkotik dll

RENCANA KEPERAWATAN DENGAN BATU GINJAL

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Catat lokasi, lamanya/intensitas nyeri (skala
ureteral, taruma jaringan, edema dan iskemia 1-10) dan penyebarannya. Perhatiakn tanda
selama….x 24 jam pasien
seluler. non verbal seperti: peningkatan TD dan DN,
Data subyektif: mengatakannyeri hilang / terkontrol gelisah, meringis, merintih, menggelepar.
-pasien mengatakan nyeri pada punggung  Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya
Data obyektif: melaporkan kepada staf perawatan setiap
-pasien tampak kesakitan perubahan karakteristik nyeri yang terjadi.
-Skala nyeri 6  Lakukan tindakan yang mendukung
-terpasang DC kenyamanan (seperti masase ringan/kompres
hangat pada punggung, lingkungan yang
tenang)
 Kolaborasi pemberian obat sesuai program
terapi: Analgetik , Antispasmodik ,
Kortikosteroid
 Pertahankan patensi kateter urine bila
diperlukan.

2. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan Tujuan :  Tekankan pentingnya memperta-hankan
kebutuhan terapi b/d kurang terpajan atau salah asupan hidrasi 3-4 liter/hari.
- Klien dapat mengatakan secara
interpretasi terhadap informasi, keterbatasan  Kaji ulang program diet sesuai indikasi.Diet
kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang rendah purin , Diet rendah kalsium , Diet
akurat tentang diagnosis dan
ada. rendah oksalat , Diet rendah kalsium/fosfat.
Data subyektif:  Diskusikan program obat-obatan, hindari
pengobatan pada ting-katan siap.
-pasien mengatakan tidak tau tentang obat yang dijual bebas.
penyakitnya  Jelaskan tentang tanda/gejala yang
Data obyektif: memerlukan evaluasi medik (nyeri berulang,
hematuria, oliguria)
-pasien merintih kesakitan  Tunjukkan perawatan yang tepat terhadap
-terpasang DC luka insisi dan kateter bila ada.
-Skala nyeri 6

RENCANA KEPERAWATAN DENGAN OBSTRUKSI USUS

Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN TANGGAL PARAF


TERATASI NAMA
KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan berhubungan Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi  Pantau tanda vital dan observasi tingkat
dengan mual, muntah, demam dan atau Kriteria hasil : kesadaran dan gejala syokPantau cairan
diforesis. Tanda vital normal parentral dengan elektrolit, antibiotik dan
Data subyektif: Masukan dan haluaran seimbang vitamin
-pasien mengatakan  Pantau selang nasointestinal dan alat
mual,muntah,demam,nafsu makan menurun
Data obyektif: penghisap rendah dan intermitten. Ukur
-perut terlihat kaku haluaran drainase setiap 8 jam
-TD:130/90mmHg, N:88x/menit,
RR:24x/menit, S:38ºC  observasi isi terhadap warna dan
konsistensi
 Posisikan pasien pada miring kanan;
kemudian miring kiri untuk memudahkan
pasasse ke dalam usus; jangan memplester
selang ke hidung sampai selang pada posisi
yang benar
 Pantau selang terhadap masuknya cairan
setiap jam

2. Nyeri berhubungan dengan distensi, Tujuan : rasa nyeri teratasi atau  Pertahankan tirah baring pada posisi yang
kekakuan terkontrol nyaman; jangan menyangga lutut.
Data subyektif: Kriteria hasil : pasien mengungkapkan  Kaji lokasi, berat dan tipe nyer
-pasien mengatakan nyeri perut penurunan ketidaknyamanan;  Kaji keefektifan dan pantau terhadap efek
-pasien mengatakan perut terasa kaku menyatakan nyeri pada tingkat dapat samping anlgesik; hindari morfi
Data obyektif:
-pasien kesakitan ditoleransi, menunjukkan relaks.  Berikan periode istirahat terencana.
-perut kaku  Kaji dan anjurkan melakukan lathan rentang
gerak aktif atau pasif setiap 4 jam
 Ubah posisi dengan sering dan berikan
gosokan punggung dan perawatan kulit.
 Auskultasi bising usus; perhatikan
peningkatan kekauan atau nyeri; berikan
enema perlahan bila dipesankan.
 Berikan dan anjurkan tindakan alternatif
penghilang nyeri.

3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan Tujuan : pola nafas menjadi efektif.  Kaji status pernafasan
dengan distensi abdomen dan atau Kriteria hasil : pasien menunjukkan  Kaji dan ajarkan pasien untuk membalik dan
kekakuan. kemampuan melakukan latihan batuk setiap 4 jam dan napas dalam setiap
Data subyektif: pernafasan, pernafasan yang dalam dan jam.
-pasien mengatakan napas agak cepat perlahan.  Auskultasi dada terhadap bunyi nafas setiap
-pasien mengatakan susah beristirahat
4 jam.
Data obyektif:
-napas pasien cepat
-terpasang O2

Anda mungkin juga menyukai