BAB I
PENDAHULUAN
dibutuhkan dalam jumlah besar dan kontinyu karena buah ini banyak disukai oleh
berpendapat bahwa paket pertanian modern yang memberi hasil panen yang tinggi
Korea, Hongkong, Cina, Thailand dan Indonesia. Pemakaian pupuk organik atau
Sifat fisik, kimia dan biologi tanah banyak berpengaruh dalam membangun
varietas unggul, melupakan usaha perbaikan lahan dan pengelolaan bahan organik
pertumbuhan tanaman tersebut selain faktor-faktor yang lain, hal ini dikarenakan
pupuk sebagai salah satu pemberian unsur-unsur nutrisi yang diperlukan oleh
tanaman. Pada penelitian ini menggunakan pengaruh pemberian pupuk NPK 16-
16-16.
Pupuk NPK 16-16-16 adalah pupuk yang mempunyai kombinasi nitrogen (N),
fosfor (P) dan kalium (K) yang dirancang untuk memaksimalkan hasil dan kualitas
tanaman. Pupuk NPK 16-16-16 merupakan pupuk majemuk yang di buat dari bahan-
bahan bermutu dan berkualitas. Komposisi unsur hara pada pupuk NPK 16-16-16
dapat disesuaikan dengan jenis tanah dan jenis tanaman yang di budidayakan.
(Mulyani¸ 2008)
3
dihasilkan butiran yang homogen. Dalam pertanian unsur mikro dan makro harus
melakukan pertumbuhan . Pertumbuhan tanaman itu sebagian besar terdiri atas tiga
unsur yaitu C 43,6 %, O 44,4 % dan H 6,2 %. Unsur-unsur tersebut diambil oleh
tanaman dari udara berupa CO2 dan O2 serta dari tanah berupa H2O.
(Mulyani¸ 2008)
Adapun tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
Adapun kegunaan penelitian ini yaitu sebagai salah satu syarat untuk
menempuh ujian sarjana pada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Labuhanbatu
pada penggunaan bibit unggul yang bermutu. Jika tanaman dikelola dengan teknik
budidaya yang tepat, maka potensi pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun
diperoleh melalui pemeliharaan yang baik terutama melalui pemberian pupuk NPK
variabel yang di teliti yaitu pupuk NPK 16-16-16 merupakan variabel bebas, serta
secara sederhana kerangka pemikiran didalam penelitian ini dapat dilihat dalam
gambar berikut:
5
Pelaksanaan Penelitian
Adapun hipotesis penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian pupuk NPK 16-
16-16 terhadap pertumbuhan dan produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus. L).
Kabupaten Labuhanbatu dengan tofografi datar dan jenis tanah top soil yang berada
pada ketinggian ± 75 m dari permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantarum
Divisio : Spermatophyta
Clas : Dikotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
(Cucurbitaceae). Beberapa jenis tanaman lain yang masih satu famili dengan
pemeliharaan mentimun terbagi dua jenis yaitu varietas hibrida diantaranya Hercules
Varietas Hercules diproduksi oleh Chia Tai Seed, Thailand. Tanaman ini
pertumbuhanya kuat dan bercabang banyak, tahan terhadap penyakit embun pagi.
Buah beragam, tidak berongga, cukup tebal, dan rasanya tidak pahit. Buah berbentuk
panjang silindris dan kulitnya berwarna hijau tua. Buah memiliki ukuran panjang 18
cm dan diameter 4 cm, berat buah 350 – 400gr. Setiap tanaman dapat menghasilkan
(Cahyono, 2003).
posisi brand image diareal Sumbagsel ini, PT. Tanindo Subur Prima memiliki produk
handal, yakni Hercules 56. Hercules 56 adalah mentimun hibrida yang merupakan
hasil persilangan yang kini dikembangkan oleh PT. BISI (Benih Inti Subur Intani),
Bila dilihat dari segi hasilnya dapat mencapai 5 kg per tanaman, dengan
jumlah buah antara 10 – 16 buah pertanaman. Panen pertama biasanya dimulai pada
umur 35 hts, sedangkan masa panen mampu bertahan hingga 60 hari setelah tanam.
Bila tanaman dalam kondisi yang baik dapat dipanen hingga 17 kali. Ada pun
kelebihan lainya adalah penggunaan benih / kebutuhan benih yang cukup hemat yakni
antara 750 hingga 800 gr/ha dengan jarak tanam 40 cm x 50 cm (Susanto 2002).
9
terhadap serangan hama penyakit Downy Mildew relatif kuat, penampilan tanaman
berarti banyak cabang – cabang yang lebih produktif. Di samping, itu buah seragam
tidak berongga dengan warna yang hijau tua dan tidak berasa pahit sedikit pun.
Potensi tumbuhnya pun cukup luas, yakni dari dataran renda hingga pada dataran
Selama ini timun Hercules lebih menguasai pasar, hal ini dikarnakan pertama
daerah, kemudian yang kedua oleh karena orang – orang di daerah ini mengenal lebih
dahulu tentang karakteristik timun ini, yakni yang lebih tahan lama, tidak muda
keriput sehingga pedagang lebih menyukainya karena memiliki waktu yang lebih
Mentimun hibrida terdiri dari Asian Star 22 dan Pretty swallau. Asian star
1) banyak percabangan,
4) diameter 3 - 4 cm,
10
4) diameter 4 cm,
2) berwarna hijau,
3) berduri putih,
4) panjang 20 - 21 cm,
2) panjang 45 cm,
Yang kedua jenis mentimun OP (Open polingated) terdiri dari mars, Pluto dan
local. Varitas mars memiliki ciri - ciri sebagai berikut : Umur panen 34 hst, buah
muda berwarna hijau dan buah tua berwarna coklat bersisik, panjang 15 - 18 cm.
11
Pluto memiliki ciri - ciri sebagai berikut : umur panen 33 hst, buah muda berwarna
hijau muda, buah tua berwarna kuning sampai coklat bersisik, panjang 11 - 1 3 cm.
Venus : umur panen 32 hst, buah muda berwarna hijau keputihan dan buah tua
berwarna putih sampai kuning, panjang 14 - 18 cm. Lokal : umur panen 30 - 35 hs,t
warna buah beragam arna putih, hijau keputihan, kuning, coklat panjang antara 12 -
19 cm (Sumpena, 2001).
Morfologi tanaman mentimun terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan
biji. Tanaman mentimun memiliki akar tunggang dengan bulu akar, tetapi daya
(Imdad, 2001).
Biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuning -
kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman.
Tanaman mentimun memiliki batang yang berwarna hijau, lunak, menjalar, dan
berbulu berair, berbentuk pipih, berambut halus, berbuku – buku, berwarna hijau
segar, batang utama dapat menumbuhkan cabang anakan. Luas batang atau buku -
12
(Nawangsih, 2001).
Daun mentimun berbentuk bulat lebar, persegi mirip jantung, dan bagian
ujung daunya meruncing. Daun ini tumbuh berselang - seling keluar dari buku - buku
(ruas) batang. Bunga mentimun berbentuk terompet berwarna kuning bila suda mekar
mentimun termasuk tanaman berumah satu artinya bunga jantan dan bunga betina
Bunga betina mempunyai bakal buah yang bengkok terletak dibawah mahkota
bunga, sedangkan pada mahkota bunga jantan tidak mempunyai bakal buah yang
membengkok. Bunga jantan keluar beberapa hari lebih dulu baru bunga betina
muncul pada ruas ke enam setelah bunga jantan. Buah mentimun menggantung dari
ketiak antara daun dan batang bentuk ukuranya bermacam - macam antara 12 - 25 cm
dan diameter 2 - 5 cm. Kulit buah mentimun ada yang berbintik - bintik, ada pula
yang halus. Warna kulit buah antara hijau keputih - putihan, hijau muda dan hijau
sampai dengan dataran tinggi. Mentimun diusahakan sebagai tanaman utama atau
sebagai tanaman sela setelah panen padi dan palawija. Di dataran tinggi mentimun
13
diusahakan setelah tanaman cabai atau tomat dan dalam budidayanya digunakan
sayuran komersial lainnya. Penerapan usaha tani yang intensif, kondisi iklim yang
cocok, dan penerapan kultur teknis tanaman di lapangan secara tepat merupakan hal
mentimun dapat ditanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi 1000 M di atas
matahari cukup (tempat terbuka), temperatur berkisar 21,1 - 26,7˚ C (Prajnata, 2001).
Tanaman mentimun kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi. Hal ini
membentuk buah. Demikian juga daerah temperatur siang dan malam harinya
tumbuhanya. Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga mentimun dapat di tanam dari
dengan suhu berkisar antara 21˚ C - 27˚ C. Panjang atau lama penyinaran, intensitas
penyinaran, dan suhu udara, merupakan faktor yang penting karena berpengaruh
terhadap munculnya bunga betina. Panjang penyinaran lebih dari 12 jam perhari
dengan intensitas dan suhu udara yang tinggi, tanaman mentimun lebih banyak
dari 12 jam perhari, dengan intensitas sinar dan suhu udara yang rendah ternyata
(Sumpena, 2001).
2.2.3. Tanah
Tanah merupakan media dasar bagi tanaman, maka harus mampu memberikan
lingkungan yang cocok bagi tanaman agar akar tanaman dapat menyerap unsur hara
dan air dengan baik. Tanaman mentimun tidak dianjurkan ditanaman pada tanah
Semua tanah yang digunakan untuk lahan pertanian cocok untuk di tanami
mentimun. Supaya produksi yang tinggi dan kualitas yang baik, tanaman mentimun
Tanah yang memiliki sifat kimia dan biologinya kurang baik sering kali
merendah. Pada tanah masam (di bawah 5) dapat menyebabkan tanaman mentimun
unsur hara dan kekurangan garam - garam mineral. Tanah yang becek dapat
memudahkan berjangkitnya penyakit layu bakteri. Oleh karena itu pengolahan lahan
Apabila tanah bersifat asam perlu diberi kapur dolamit dosisnya ditentukan
oleh tingkat keasaman tanah. Semakin rendah pH tanah, semakain banyak kapur
dolamit atau kalsiat yang harus diberikan pada tanah. Namun demikian, pada tanah
Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang
dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan
Pupuk NPK 16-16-16 adalah pupuk yang mempunyai kombinasi nitrogen (N),
fosfor (P), dan kalium (K) yang dirancang untuk memaksimalkan hasil dan kualitas.
Pupuk NPK ini terdiri dari 4 jenis yaitu NPK 16-16-16, NPK 15-15-15, NPK 25-7-7,
NPK 14-14-21. Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 ini diberikan 2 minggu sekali terhadap
gejala-gejala seperti daun mengerut atau keriting terutama pada daun tua walaupun
tidak merata. Kemudian pada daun akan timbul bercak-bercak merah coklat.
Selanjutnya, daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil,
mutu jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan simpan. Maka pupuk NPK 16-16-16
sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan, kualitas dan produksi tanaman
cabai. Pada penelitian ini digunakan pupuk NPK 16-16-16 sebab unsur haranya lebih
Hama ini berupa kumbang daun yang panjangnya ± 1 cm, bersifat pemangsa
segala jenis tanaman (polifag) serta dapat berpindah dari satu tanaman ke tanaman
lain dengan terbang. Hama ini merusak dan memakan daging daun, sehingga
menimbulkan gejala bolong-bolong dan jika serangan cukup berat maka semua
17
dengan cara melakukan rotasi tanaman, waktu tanaman serempak dan disemprot
Dua jenis kutu pengisap cairan tanaman, yaitu Thrips sp. dan Myzus persicae.
Thrips suka mengisap pucuk tunas dan bunga, sehingga daun mengeriting serta
bentuk buah menjadi abnormal dan berbercak cokelat. Hama Aphids ini akan
mengisap cairan tanaman dari pucuk hingga daun bagian bawah. Serangan hama ini
Pencegahannya dengan cara (a) gunakan mulsa plastik hitam perak. (b) hindari
menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua dan terserang
penyakit. Selain itu, hindari juga menanam berdekatan dengan tanaman sefamili
lainnya, seperti melon, semangka, dan waluh. Pemberantasannya melalui (a) jika
serangan banyak dilakukan oleh Thrips sp, lakukan penyemprotan insektisida yang
tepat pada sore hingga malam hari. Jika hanya aphids yang menyerang,
penyemprotan bisa dilakukan pada pagi atau sore hari, (b) beberapa contoh
insektisida yang bisa digunakan adalah Arrivo 30 EC, Marshal 200 EC, Pounce 20
EC dan Confidor 5 WP. Gunakan dosis sesuai anjuran yang tertera di labelnya.
18
3. Mites
sp. Hama ini termasuk jenis akarina. Bentuk tubuhnya seperti laba-laba; berukuran 1 -
2 mm; serta berwarna cokelat, merah, dan kuning. Binatang ini disebut juga tungau.
bergerombol di balik daun. Serangan hama ini akan menyebabkan daun mengeras dan
muncul karat di balik daun. Pencegahannya dengan cara (a) gunakan mulsa plastik
hitam perak, (b) hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih
tua dan terserang penyakit. Selain itu, hindari juga menanam berdekatan dengan
(a) semprot dengan akarisida (pestisida untuk jenis akarina) yang tepat sasaran.
Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari. Arahkan mata spray ke balik daun.
(b) contoh beberapa akarisida yang bisa digunakan adalah Kelthane 200 EC,
Morestan 25 WP, Meothrin 50 EC, dan Omithe 570 EC. Gunakan dosis sesuai
ini menimbulkan gejala awal berupa bercak kuning yang berbentuk kotak mengikuti
19
alur tulang daun. Serangannya dimulai dari daun yang sudah tua. Semakin lama,
bercak kuning semakin lebar dan daun mengering, Pencegahannya dengan cara: (a)
hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang umurnya lebih tua, (b)
perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan, dan (c) lakukan sanitasi lahan
secara rutin. Pemberantasannya dengan cara (a) jika tampak gejala awal, segera
semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan mata spray ke permukaan daun bagian
atas dan bawah, (b) beberapa contoh fungisida yang bisa digunakan adalah Anvil 50
5C, Nimrod 250 EC dan Score 250 EC. Gunakan dosis yang sesuai dengan anjuran.
Penyakit ini disebabkan oleh Erisiphe sp. Gejalanya hampir sama dengan
gejala downy mildew tetapi terdapat serbuk putih seperti tepung yang muncul di balik
mentimun yang umurnya lebih tua, (b) perbaiki saluran drainase, terutama pada
musim hujan dan, (c) lakukan sanitasi lahan secara rutin.Pemberantasannya melalui
(a) ketika gejala awal muncul, segera semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan
mata spray lebih dominan ke permukaan daun bagian bawah. (b)fungisida yang bisa
digunakan di antaranya Afugan 300 EC, Score 250 EC, dan Morestan 25 WP.
3. Antraknose.
bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk agak bulat atau bersudut-sudut sehingga
daun mati, gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara
hujan. Gejalanya, berupa daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan
berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering
Penyakit lain yang menyerang tanaman mentimun, yaitu virus, kudis (scab) dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Mentimun, Pupuk NPK 16-16-16, Tanah topsoil, Insektisida (Perfekthion 400 EC,
Hostathion 40 EC, Thiodan 35 EC dan Decis 2,5 EC), Fungisida Derasol 60 Wp dan
digunakan untuk penelitian ini adalah Cangkul, Parang, Parang babat, Gembor,
Schleiper, Alat ukur, Hand sprayer, Timbangan, Gergaji, dan Alat tulis.
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data dalam percobaan ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 1 faktor dan 3 ulangan yaitu:
1. Faktor pengaruh pemberian pupuk NPK 16-16-16 dengan 4 taraf yang telah
- N0 : Tanpa perlakuan
sebagai berikut :
Keterangan:
eij = Random error dengan asumsi IIDN (0, δ2) (Hanafiah, 2014)
ragam (uji F) ini dilakukan dalam suatu daftar analisa sidik ragam seperti berikut :
Tabel 3.1. Daftar Analisa Sidik Ragam Menurut Rancangan Acak Kelompok
F tabel
Sumber Derajat bebas Jumlah Kuadrat F hitung
Keragama kuadrat tengah 5% 1%
n
Ulangan r-1 = 2 JKR KTR KTR/KTG * 5,14 10,92
Perlakuan t-1 = 3 JKT KTT KTT/KTG ** 4,76 9,78
Galat (rt-1)(t-1)= 9 JKG KTG
Total (rt-1)=5 JKT
Keterangan * = nyata (F hitung > F 5 %)
Hasil uji F ini menunjukkan derajat pengaruh perlakuan terhadap data hasil
hipotesis penelitian diterima pada taraf uji 5%. (2) Perlakuan berpengaruh sangat
nyata jika H1 diterima pada taraf uji 1%, dan (3) Perlakuan berpengaruh tidak nyata
1984 dalam (Hanafiah, 2014) mengemukakan bahwa hasil uji F ini akan dapat
mempunyai derajat bebas galat minimal = 6, untuk itu sebaiknya uji F hanya
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
24
4.1. Persemaian
semai di polibag ukuran 4x7 cm. Media polibag terdiri dari campuran tanah : pupuk
organik dengan perbandingan 1 : 1. Selama dalam persemaian, bibit disiram air 1–2
kali sehari, serta disemprot dengan fungisida atau insektisida untuk mencegah
serangan hama atau penyakit dengan dosis rendah. Pindah tanam dilakukan setelah
Lahan yang tersedia dibajak dan digaru untuk menciptakan kondisi tanah yang
dasar yaitu pupuk kandang, bedengan dicangkul untuk meratakan campuran pupuk.
4.3.. Pindah.Tanam
Satu hari sebelum pindah tanam, lahan diairi untuk menambah kelembaban
tanah. Pindah tanam dilakukan sore hari untuk memperpendek masa stress tanaman
4.4.. Pemeliharaan
25
4.4.1. Pengairan
Pengairan rutin diberikan dengan melihat kondisi tanah, pada musim hujan,
yang harus diperhatikan adalah drainase yang harus terbuka untuk membuang air dari
4.4.3. Pemangkasan.dan.Pengikatan
4.5. Pemanenan
26
Panen pertama mentimun dapat dilakukan saat tanaman berumur 31 hari dan di
hentikan setelah 11 kali panen, dengan selang waktu pemetikan sehari sekali. Untuk
tangkai yang terpotong buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara
Setiap plot jumlah tanaman sampel yang diamati sebanyak 3 dari jumlah
dilakukan 5 cm diatas leher dengan 2 arah saling tegak lurus kemudian dirata-
sampel diberi tanda. Pengukuran dilakukan pada saat tanaman berumur 12 minggu.
Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna,
termasuk daun yang gugur juga dihitung. Pengukuran dilakukan pada saat tanaman
berumur 12 minggu.
BAB V
27
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari data rataan pengaruh
pemberian Pupuk NPK 16-16-16 pada parameter yang diamati seperti diameter
batang, dan jumlah daun dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam diameter batang umur 12 minggu
setelah tanam dapat dilihat pada tabel 5.1. Untuk perlakuan Pupuk NPK 16-16-16
pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh yang tidak nyata
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari diameter batang mentimun pada
perlakuan Pupuk NPK 16-16-16 dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah pada
tanaman mentimun berumur 12 minggu setelah tanam yaitu nilai tertinggi pada P2
sebesar 3.32 mm dan nilai terendah pada P0 sebesar 1.82 mm. Dari hasil rataan pada
Tabel 5.2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang (mm) Tanaman Mentimun Pada
Umur 12 Minggu
SK Db JK KT F.hit F.05 F.01
tn
Ulangan 2 60.25 30.12 1.80 5.14 10.92
tn
Perlakuan 3 20.339 50.36 3.01 4.76 9.78
Error 9 0.339 16.17
Total 15
KK 1.64 %
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun umur 12 minggu
setelah tanam dapat dilihat pada tabel 5.3. Untuk perlakuan Pupuk NPK 16-16-16
pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh tidak nyata. Dengan
adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun mentimun pada perlakuan Pupuk Pupuk
NPK 16-16-16 dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah pada tanaman mentimun
berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada P3 sebesar 4,63 helai dan nilai terendah
29
pada P0 sebesar 4,43 helai. Dari hasil rataan pada jumlah daun mentimun tersebut
Tabel 5.4. Analisis Sidik Ragam Jumlah daun (helai)Tanaman Mentimun Pada Umur
12 Minggu
SK Db JK KT F.hit F.05 F.01
Ulangan 2 242.48 121.24 1.80 tn 5.14 10.92
tn
Perlakuan 3 606.29 202.10 3.00 4.76 9.78
Error 9 606.20 67.36
Total 15
KK 2.73 %
5.2. Pembahasan
tersebut dilakukan pengukuran diameter batang dan jumlah daun. Pengamatan ini
bahwa perlakuan pupuk NPK 16-16-16 terhadap parameter diameter batang dan
jumlah daun tidak menunjukkan hasil yang nyata pada umur 12 minggu,
Pupuk NPK 16-16-16 yang berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang
dan jumlah daun. Hal ini di duga karena diameter batang dan jumlah buah
dikendalikan oleh faktor genetik, faktor lingkungan dan tanaman itu sendiri. Hal ini
bunga , jumlah asimilasi yang diproduksi dan pembagian fotosintesa. Hal ini dapat
dimengerti bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari satu
BAB VI
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
Dari hasil penelitian ini disarankan untuk pemberian Pupuk NPK 16-
lebih baik.
32
DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2002. Budidaya Mentimun Dengan Menggunakan Pupuk Organik. PT. Raja
Grafindo persada, Jakarta.
Hanafiah. 2014. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo
persada, Jakarta.
Higa dan Wididana. 2003. Pedoman Bertanam Mentimun. CV. Yrama Widya,
Bandung.
Lingga, 2007. Aneka Jenis Tanam dan Pengunaanya. CV. Yrama Widya. Jakarta.
Susilo, 2005. Pemupukan Yang Efektif. PT. Agro Media Pustaka. Depok.
Sumpena, 2001. Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Lembaga Sehat Dompet
Dhuafa Republika.
Sutanto, 2002. Pengaruh Komposisis Media Tanam dan Pemberian Pupuk Kascing
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun. Kanisius. Yogyakarta.