Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengetahuan mengenai bumi yang dilakukan melalui penelitian telah
memberikan kesimpulan bahwa pada masa awal pembentukan bumi, bagian
terluar bumi merupakan suatu cairan yang mengalami pembekuan (kristalisasi)
yang menutupi seluruh permukaan bumi yang dinamakan sebagai kerak bumi.
Perkembangan ilmu pengetahuan mengenai bumi ini mematahkan paradigma
masyarakat terdahulu yang menganggap bahwasannya peristiwa pembentukan
bumi merupakan suatu hal yang tidak dapat dinalarkan.
Perkembangan ilmu mengenai bumi semakin membawa manusia menuju
era modern, salah satu ilmu yang mempelajari mengenai pengaruh gaya
terhadap bumi itu ialah geologi struktur. Terdapat keterkaitan antara geologi
struktur dengan matematika terapan yang meliputi besaran sudut menggunakan
kaidah trigonometri. Penerapan geologi struktur dalam penelitian geofisika, yaitu
seperti dalam menentukan faktor keamanan suatu lereng ataupun dalam
penentuan kemenerusan suatu struktur dalam massa batuan. Selain
penerapannya dalam geofisika, terdapat pula penerapan lainnya, seperti dalam
memprediksi awal mula keterbentukan suatu daerah di bumi yang terbentuk
akibat adanya gerakan lempeng tektonik, ataupun memprediksi peristiwa alam
melalui perantara gaya endogen bumi. Sedangkan pemanfaataan geologi
struktur dalam pertambangan adalah untuk eksplorasi dan penentuan jarak
peledakan untuk membongkar bahan galian.
Oleh karena itu, pembekalan ilmu mengenai geologi struktur yang
meliputi : struktur primer dan struktur sekunder serta pengaruh gaya terhadap
bumi sangat diperlukan untuk membangun suatu pit (lereng) dengan tingkat
keamanan yang sesuai aturan serta mencegah terjadinya longsor akibat
pengaruh struktur yang melewati lereng. Sedangkan dalam bidang eksplorasi
dapat digunakan sebagai parameter keterbentukan batuan melalui struktur
primer ataupun kemenerusan zona mineralisasi yang terjadi akibat adanya gaya
tektonik bumi.

1
2

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah untuk dapat memahami geometri unsur
dalam menentukan struktur geologi
1.2.2 Tujuan
Tujuan laporan mengenai geometri unsut struktur, yaitu :
1. Dapat memahami bagian yang terdapat dalam bentuk geometri unsur
struktur geologi
2. Dapat memberikan penjelasan melalui penggambaran objek yang berada
dibawah permukaan
3. Dapat mengukur kedalaman suatu lapisan melalui kaidah trigonometri.
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Geometri Unsur Struktur


Geometri merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang
bentuk, ukuran, posisi, dan sifat ruang yang dimiliki oleh suatu bidang.
Keterkaitan geometri pada unsur struktur adalah penggambaran objek secara
tepat, serta merupakan cara pemecahan tata ruang secara grafis. Dapat
dibedakan menjadi struktur bidang (planar) dan struktur garis (linear). Pembagian
geometri pada unsur struktur tersebut memerlukan cara untuk menyatakan
orientasi struktur bidang dan struktur garis yang berada dalam suatu ruang.
Dalam penentuan orientasi struktur geologi, diperlukan hubungan antar
berbagai hal berikut ini :
1. Koordinat grafis
Koordinat letak suatu unsur yang didapatkan menggunakan alat GPS
2. Komponen arah (bearing atau azimuth)
Komponen arah (azimuth) merupakan sudut horizontal antara sebuah
garis dan suatu arah koordinat tertentu, yang dimulai dari arah utara
sebenarnya (true north).
3. Kecondongan (inclination)
Istilah untuk menyatakan sudut vertikal yang diukur dari atas ke bawah
antara garis horizontal dan sebuah garis / bidang
4. Kedudukan (attitude)
Istilah yang menyatakan orientasi dari sebuah bidang / garis yang berada
di dalam ruang yang dihubungkan dengan koordinat geografis dan garis
horizontal. Terdiri atas komponen arah dan kecondongan. Terdapat 2
jenis kedudukan, yaitu :
a. Kedudukan struktur bidang
Kedudukan struktur bidang dapat diwakili oleh sepasang angka
dengan dua cara penulisan, yakni :
i. Penulisan jurus (strike) dan kemiringan (dip), contoh : N32°E / 50°
ii. Penulisan kemiringan dan arah kemiringan, contoh : 56°,N288°E

3
4

b. Kedudukan struktur garis


Kedudukan struktur garis diwakili oleh sepasang angka yang
menunjukan penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika
struktur garis terdapat dalam struktur bidang yang kedudukannya
diketahui, maka struktur garis dapat dinyatakan oleh sebuah angka
yang disebut pitch. Kedudukan struktur garis dapat mengikuti struktur
bidangnya ataupun dapat berdiri sendiri. Struktur garis dibedakan
menjadi 2, yaitu :
i. Struktur garis riil (pengamatan di lapangan)
ii. Struktur garis semu (orientasi dari struktur yang ada)

Sumber : Darwis, 2016.


Gambar 2.1
Orientasi Struktur Bidang dan Struktur Garis
Keterangan gambar 1 :
ABCD : Bidang Uji
A-K : Jurus (strike) bidang yang diukur dari arah utara
Ø-A : Arah kemiringan (dip direction)
A-L : Struktur garis pada bidang
A-K : Arah penujaman (trend)
AK / KA : Arah kelurusan
a : Penujaman (plunge) / kemiringan semu
f : Pitch
d : Besar kemiringan (dip) bidang
b : Sudut kelurusan (bearing)
35

2.2 Metode Pengamatan Unsur Struktur Secara Geometri


Terdapat cara yag digunakan dalam mempelajari unsur struktur secara
geometri antara lain :
1. Proyeksi Ortografi
Penggambaran suatu objek dengan garis proyeksi dari setiap titik sejajar
dengan titik lainnyadan ditarik secara tegak lurus terhadap bidang
proyeksi yang umumnya merupakan bidang horizontal dan vertikal yang
saling tegak lurus.
2. Proyeksi Perspektif
Penggambaran suatu objek pada suatu bidang tertentu yang dilihat dari
suatu titik. Hal ini didasari oleh akibat gejala pandangan (besaran objek
sesuai dengan posisi pengamat).
3. Proyeksi Stereografi
Proyeksi yang didasarkan pada perpotongan bidang atau garis dengan
suatu permukaan bola / objek.

2.3 Struktur Bidang (Planar)


Unsur struktur geologi dapat diterapkan sebagai kedudukan suatu bidang,
seperti : perlapisan, kekar, sesar, belahan, dll. Dapat dinyatakan dalam arah
jurus (strike) dan besar kemiringan (dip) ataupun besar kemiringan (dip) dan arah
kemiringan (dip direction). Terdapat 2 sistem yang digunakan untuk
menggambarkan kedudukan tersebut, yaitu : sistem azimuth dan sistem kuadran.
Terdapat beberapa definisi untuk struktur bidang, antara lain :

Sumber : Kurniawan, 2016.


Gambar 2.3
Struktur Bidang
1. Arah (bearing)
Arah yang dibentuk hampir tegak lurus dengan strike tidak lebih dari 180°
6

2. Sudut Penirisan
Sudut hoizontal antara garis dengan arah koordinat tertentu, biasanya
diukur dari kutub
3. Kecondongan (inclination)
Batas untuk sudut vertikal
4. Jurus (strike)
Arah yang dibentuk dari utara menuju objek
5. Kemiringan (dip)
Kecondongan dengan sudut terbesar yang dibentuk oleh bidang miring
dengan bidang horizontal
6. Kemiringan Semu (Apparent Dip)
Kecondongan bidang ukur dengan arah tidak tegak lurus strike
7. Kedudukan
Merupakan orientasi umum pada struktur bidang yang diukur

2.4 Struktur Garis (Linear)


Berdasarkan geologi struktur garis dapat berupa : gores garis
(slikensides) atau stratiation, lineasi mineral, sumbu perlipatan, zona mineralisasi
dan lainnya. Kedudukan struktur garis dapat dinyatakan dalam besar
penunjaman (plunge), arah penunjaman (trend) yang di notasikan menggunakan
sistem azimuth, contoh : 45°, N150°E ataupun sistem kuadran, contoh : 45°,
S3°E. Terdapat beberapa definisi untuk struktur garis, yaitu :

Sumber : Rafly, 2015.


Gambar 3
Struktur Garis
1. Arah Penunjaman (Trend)
Arah dari bidang vertikal yang melalui garis yang menunjukan arah
penunjaman.
37

2. Sudut Penunjaman (Plunge)


Besar sudut pada bidang vertikal yang terbentuk antara garis dengan
bidang horizontal
3. Pitch (Rake)
Besar sudut antara garis dengan garis horizontal yang diukur pada bidang
pada garis, dengan sudut sama dengan atau lebih kecil dari 90°
8

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
3.1.1 Menentukan azimuth, struktur bidang dan garis serta kedalaman
3.1.2 Menentukan kedudukan bearing
3.1.3 Menentukan zona mineralisasi dari dua perlapisan yang berlawanan
arah
3.1.4 Mencari arah bearing, app dip, jarak, dan kedalaman pemboran dari
singkapan
3.1.5 Menggambarkan lapisan pada kubus sesuai dengan kedudukan

3.2 Pembahasan
3.2.1 Penentuan azimuth, struktur bidang dan garis serta kedalaman
3.2.2 Penentuan kedudukan bearing
3.2.3 Penentuan zona mineralisasi
3.2.4 Mencari arah bearing, app dip, jarak, dan kedalaman pemboran dari
singkapan
3.2.5 Gambar lapisan pada kubus sesuai kedudukan

8
3

BAB IV
ANALISA

9
10

BAB V
KESIMPULAN

Setelah melaksanakan praktikum mengenai geometri unsur struktur


didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Bagian yang dipelajari dalam geometri unsur struktur terdiri atas struktur
bidang dan struktur garis
2. Penggambaran struktur melalui metode geometri dapat memberikan
gambaran berupa kedalaman, App Dip, arah Azimuth, Arah Bearing, serta
letak singkapan yang berada dibawah permukaan bumi.
3. Penggunaan kaidah trigonometri dan konversi sudut dalam pengamatan
struktur ialah untuk menentukan kemenerusan struktur dan besaran sudut
struktur lipatan serta memperkirakan kedalaman suatu bidang.

10
3

DAFTAR PUSTAKA

1. Biron, Cemal and Ergin Ari, 1983, Design of Support in Mines. John Wiley
& Sons. Virginia.

2. Khairil, Muhammad, 2016. “Geologi Dasar”. Diakses pada 25 November


2019. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

3. Mulya, A., 2004, “Pengantar Ilmu Kebumian”, Pustaka Setia, Bandung

4. Price, Kevin, W. 2015. “Pocket Nature Rocks and Mineral”, Nw York City.
Penerbit : Dorling Kinderslay.

5. Sappie, dan Harsulomakso, A.H., 2008, “Prinsip Dasar Geologi Struktur”,


Laboratorium Geologi Dinamik, Program Studi Teknik Geologi ITB,
Bandung.
12

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai