eISSN-2528-7109
Pemanfaatan Recording untuk Meningkatkan Manajemen Ternak Kerbau di
Kecamatan Matawai La Pawu Kabupaten Sumba Timur
ABSTRACT
This research aims to know the utilization of Recording to improve Livestock Management of buffalo in the
village of Paribokul subdistrict of Matawai La Pawu East Sumba Regency. The research was carried out from
January to March by 2017 with the research method used was survey with interviews directly to 115
respondents. Data were analyzed with descriptive statistics approach and illustrated on the frequency chart of
any indicators or dimensions. The variables measured were recording against the population, lineage,
reproduction and health history. The results showed that 85% of farmers have not utilized recording properly so
that the increase in buffalo population has not been significant.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan recording untuk meningkatkan manajemen ternak kerbau
di desa Paribokul Kecamatan Matawai La Pawu Kabupaten Sumba Timur. Penelitian dilaksanakan dari bulan
Januari sampai dengan Maret 2017 dengan metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan wawancara
langsung terhadap 115 responden. Data dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif yang digambarkan pada
tabel frekuensi dari setiap indikator atau dimensi. Adapun variabel-variabel yang diukur adalah recording
terhadap populasi, silsilah/keturunan, reproduksi dan riwayat kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
85% peternak belum memanfaatkan recording dengan baik sehingga peningkatan populasi ternak kerbau belum
signifikan.
Pemanfaatan Recording untuk Meningkatkan Manajemen Ternak Kerbau (Aris Umbu Hina Pari, 2018) | 21
pISSN-1978-3000
eISSN-2528-7109
produksi tersebut akan dapat diwariskan terutama di beberapa wilayah yang
kepada keturunannya. memiliki sumberdaya pakan melimpah.
Peningkatan mutu genetik ternak Sistem peternakan disumba dalam
dapat dilakukan melalui seleksi dan atau jumlah besar sangat sulit dilakukan
persilangan. Program seleksi akan efektif pendataan apalagi ternak tersebut tidak
bila diketahui nilai parameter genetik dimiliki oleh seorang peternak saja, apalagi
seperti heritabilitas, dan atau nilai informasi yang tersedia mengenai tentang
pemuliaan ternak pada sifat-sifat yang kelahiran kerbau dan derajat
mempunyai nilai ekonomi penting (Martojo pertumbuhannya sampai usia beranak
1990). Salah satu kelemahan dalam sangat jarang ditemukan di Sumba Timur.
kegiatan pemuliaan kerbau di Indonesia Apakah pola metode recording ternak
adalah tidak ada catatan performa dan tersebut hanya dengan menduga-duga saja
silsilah (recording). bisa dilakukan atau ada penandaan khusus
Oleh karena itu, yang diharapkan dalam yang dilakukan oleh peternak kerbau di
program perbibitan adalah dapat kabupaten Sumba Timur.
dilaksanakannya recording secara Recording merupakan segala jenis
keseluruhan sehingga perbaikan manajemen kegiatan pencatatan seperti kegiatan
dan genetik dapat dilakukan secara paralel identifikasi, pencatatan silsilah, pencatatan
dan saling menguatkan satu sama lainnya. produksi dan reproduksi, pencatatan
Salah satu hasil akhir yang akan diperoleh manajemen pemeliharaan maupun
dari recording ini adalah menghasilkan pencatatan kesehatan ternak dalam populasi
ternak kerbau pejantan unggul. Kerbau tertentu. Hasil dari kegiatan recording
betina unggul yang juga akan dihasilkan tersebut misalnya bisa berupa kartu ternak.
dapat digunakan secara maksimal untuk Di beberapa wilayah di Indonesia, kegiatan
perbaikan genetik kerbau. recording sudah berjalan dengan baik,
Masalah peternakan kerbau cukup namun karena kurangnya sosialisasi
bervariasi antara lain pola pemeliharaan menyebabkan masih kurangnya
tradisional, berkurangnya lahan pengetahuan peternak akan fungsi
penggembalaan, tingginya pemotongan danmanfaat dari pencatatan ternak. Manfaat
pejantan yang berdampak pada kekurangan recording antara lain: memudahkan
pejantan, pemotongan ternak betina pengenalan terhadap ternak dimana dengan
produktif, kekurangan pakan dimusim mengetahui identitas dan ciri-ciri khusus
tertentu, kematian pedet yang cukup tinggi ternak, serta mengetahui populasi ternak,
(sekitar 10%), rendahnya produktivitas, memudahkan peternak mengingat kejadian-
pengembangan sistem pemeliharaan semi kejadian penting pada ternaknya,
intensif yang masih terbatas, serta kesan memudahkan peternak mengambil
negatif terhadap kerbau. Namun demikian, keputusan ataupun tindakan nyata dalam
usaha ternak kerbau memiliki memiliki penanganan, perawatan dan pengobatan
prospek cukup baik untuk dikembangkan pada ternak yang sakit berdasarkan catatan
Pemanfaatan Recording untuk Meningkatkan Manajemen Ternak Kerbau (Aris Umbu Hina Pari, 2018) | 23
pISSN-1978-3000
eISSN-2528-7109
Jenis Data yang Digunakan Metode Analisis Data
1. Data kuantitatif yaitu data yang Data yang telah dikumpulkan,
berbentuk angka yang meliputi dikelompokkan dan ditabulasi menurut
recording populasi, perkawinan, umur ternak dan jenis kelamin kemudian
kelahiran, kematian ternak, recording digunakan alat analisis kuantitatif dengan
bobot badan, program dan jumlah pendekatan statistik deskriptif. Analisis
pemberian pakan, riwayat kesehatan, deskriptif ini berbentuk data yang diperoleh
stok barang yang dimiliki saat dari responden.
penelitian di Desa Praibokul.
2. Data kualitatif yaitu data yang Variabel Penelitian
berbentuk kalimat, kata atau tanggapan Adapun variabel yang diteliti dalam
yang diperoleh dari kajian dokumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
dari instansi meliputi keadaan umum a. Recording populasi, perkawinan,
lokasi dan sebagainya. kelahiran,kematianternak adalah
percatatan wilayah generalisasi yang
Metode Pengambilan Sampel terdiri dari obyek atau subyek yang
Sampel diambil berdasarkan metode menjadi kuantitas dan karakteristik
simple random sampling. Berjumlah 115 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
orang kemudian ditarik sampel melalui untuk di pelajari dan kemudian ditarik
rumus slovin sehingga diperoleh jumlah kesimpulannya.
sampel sebanyak 230 ekor. Adapun b. Recording bobot badan adalah
langkah- langkah pengambilan sampel percatatan bobot badan ternak yang
adalah: didapatkan selama kerbau dipelihara
a. Melihat data populasi, reproduksi, dan dalam keadaan hidup.
kesehatan dan silsilah/keturunan yang c. Program dan jumlah pemberian pakan
di memiliki peternak kerbau di adalah pencatatan terhadap kebutuhan
kecamatan Matawai La Pawu. pakan ternak selama pemeliharaan.
b. Menentukan jumlah seluruh sampel d. Riwayat kesehatan adalah pencatatan
penelitian dengan rumus: riwayat kesehatan ternak pada masa
pemeliharaan.
e. Stok barang adalah jumlah barang yang
dibutuhkan ternak dalam periode
Ket : tertentu.
n : Ukuran sampel
N : Jumlah Populasi (230)
e2 : prosentase pengambilan sampel
yang masih diinginkan (1 %).
Pemanfaatan Recording untuk Meningkatkan Manajemen Ternak Kerbau (Aris Umbu Hina Pari, 2018) | 25
pISSN-1978-3000
eISSN-2528-7109
Tabel 2. Pemilikan ternak kerbau
Ternak Kerbau Populasi (ekor)
Jantan Betina
Jantan Dewasa 2-3 tahun 32 63
Jantan Muda 29 37
Pedet/anak 26 43
Jumlah 87 143
Pemanfaatan Recording untuk Meningkatkan Manajemen Ternak Kerbau (Aris Umbu Hina Pari, 2018) | 27
pISSN-1978-3000
eISSN-2528-7109
Maulidin, A.M. 2009. Motivasi Peternak Swasembada Daging Kerbau dan
dalam Kegiatan Berusaha Ternak Sapi serta Peningkatan
Domba di Desa Rancamanyar Kesejahteraan Peternak. Prosiding
Kecamatan Baleendah Kabupaten Seminar dan Lokakarya Nasional
Bandung. Fakultas Peternakan. Kerbau; Lebak, 2-4 Nov 2010.
Universitas Padjadjaran. Bandung. Bogor: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan. hlm
Talib, C. 2008. Kerbau Ternak Potensial
121-125.
yang dianaktirikan. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Peternakan. Gunawan, E. Romjali, C. Thalib. 2011.
Bogor. Kebijakan Pengembangan
Pembibitan Kerbau Mendukung
Wulang, Y.D dan C. Talib. 2012. Evaluasi
Swasembada Daging Sapi/Kerbau.
Pengembangan Pembibitan Kerbau
Di dalam: Percepatan Perbibitan dan
di Kabupaten Sumba Timur.
Pengembangan Kerbau melalui
Lokakarya Nasional Perbibitan
Kearifan Lokal dan Inovasi
Kerbau 2012 di Samarinda.
Teknologi untuk Mensukseskan
Suryana. 2007. Usaha Pengembangan Swasembada Daging Kerbau dan
Kerbau Rawa di Kalimantan Sapi serta Peningkatan
Selatan. J. Litbang Pertanian 26 (4). Kesejahteraan Peternak. Prosiding
Seminar dan Lokakarya Nasional
Lita. 2009. Karekteristik Reproduksi Kerbau; Lebak, 2-4 Nov 2010.
Ternak Kerbau di Muara Muntai, Bogor: Pusat Penelitian dan
Kabupaten Kutai Kartanegara, Pengembangan Peternakan. hlm
Kalimantan Timur 241-245.
Maureen, C. E., E. Kardiyanto. 2011. Martojo, H. 1990. Peningkatan Mutu
Potensi Pengembangan Kerbau di Genetik Ternak. Departemen
Provinsi Banten mendukung Pendidikan dan Kebudayaan
Swasembada Daging. Di dalam: Direktorat Jenderal Pendidikan
Percepatan Perbibitan dan Tinggi. Pusat Antar Universitas
Pengembangan Kerbau melalui Bioteknologi. Bogor: Institut
Kearifan Lokal dan Inovasi Pertanian Bogor.
Teknologi untuk Mensukseskan